Pengertian Margin Trading, Cara Kerja, Contoh, Keuntungan, dan Kerugiannya

Table of Contents
Pengertian Margin Trading
Margin Trading

A. Pengertian Margin Trading

Margin trading adalah investasi dengan uang pinjaman yang memungkinkan Anda untuk membeli lebih banyak produk keuangan daripada uang yang tersedia. Produk keuangan tersebut dapat berupa saham, opsi, atau futures. Penggunaan uang pinjaman juga disebut leverage. Pada margin trading, leverage berfungsi meningkatkan buying power (kemampuan membeli) meskipun modal lebih kecil.

Fasilitas margin trading yang diberikan perusahaan sekuritas kepada para investor yang menjadi nasabahnya tentu bukan tanpa agunan. Perdagangan saham dengan metode margin trading ini dijamin dengan agunan berupa saham-saham yang ada di akun investor yang bersangkutan.

Istilah margin trading tak hanya digunakan dalam perdagangan saham saja, tetapi juga dalam perdagangan forex. Definisi margin trading dalam perdagangan forex pada prinsipnya sama, yakni metode perdagangan dengan menggunakan modal pinjaman. Margin trading di pasar forex diukur dalam satuan nilai yang merujuk pada nilai transaksi.

B. Cara Kerja Margin Trading

Fasilitas margin trading memungkinkan investor untuk membeli saham melebihi kemampuan modal yang dimilikinya, sebab sebagian modal diperoleh dari pinjaman perusahaan sekuritas di mana investor yang bersangkutan membuka rekening atau menjadi nasabahnya.

Pinjaman modal untuk kepentingan perdagangan saham tentu tidak sama dengan pinjaman modal di bank pada umumnya. Ketika margin trading dimulai, investor akan diminta untuk menentukan persentase margin dari total nilai pesanan. Hal ini berkaitan dengan konsep laverage ratio, yaitu rasio atau perbandingan antara dana milik investor sendiri dengan dana pinjaman dari perusahaan sekuritas sebagai brokernya.

Akun margin trading digunakan untuk membuat leverage trading, yang menggambarkan rasio dana pinjaman terhadap margin. Sebagai gambaran misalnya, untuk membuka perdagangan Rp 10 juta dengan leverage 10:1, maka investor harus menyediakan modal sebesar Rp 1 juta.

Tingkat leverage dalam margin trading yang ditawarkan dalam setiap perdagangan saham berbeda. Rasio tipikal untuk pasar saham adalah 2:1, sedangkan kontrak berjangka sering diperdagangkan pada leverage 15:1. Sementara untuk perdagangan forex, rasio leverage yang ditawarkan bisa mencapai 50:1, bahkan untuk beberapa kasus mencapai 100:1 dan 200:1. Namun rasio leverage yang umum digunakan berkisar antara 2:1 hingga 100:1.

Margin trading dapat digunakan untuk membuka posisi beli dan jual. Posisi long mencerminkan asumsi harga saham akan naik, sedangkan posisi short mencerminkan kebalikannya. Sementara posisi margin terbuka mencerminkan saham yang menjadi aset investor bertindak sebagai agunan untuk modal pinjaman.

Hal ini penting dipahami oleh para investor, sebab perusahaan sekuritas sebagai broker atau pialang memiliki hak untuk memaksa penjualan saham-saham yang menjadi aset investor apabila pasar menunjukkan pergerakan yang berlawanan dengan posisi mereka, tentunya dalam ambang batas tertentu.

Ketika pinjaman jatuh tempo, investor saham diwajibkan untuk membayar utang margin sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini disebut juga sebagai panggilan margin, di mana investor harus menyetor dana ke akun margin-nya untuk mencapai persyaratan perdagangan margin minimum. Selain itu, investor juga akan dikenakan bunga pinjaman.

Bila investor melakukan wanprestasi atau gagal membayar utangnya, maka kepemilikannya atas aset berupa saham secara otomatis akan dilikuidasi untuk menutup kerugiannya. Konsekuensinya, aset yang dimiliki oleh investor terkait akan dijual paksa (force sell).

C. Contoh Margin Trading Saham

Seseorang memiliki akun di rekening efek dengan saldo 10.000 dan membeli saham seharga 15.000. Dalam hal ini, dia membeli lebih banyak saham seharga 5.000 daripada yang dia miliki di akunnya. Dia kemudian membeli 5.000 ekstra dengan uang pinjaman dari brokernya.

Jadi dia membeli 5.000 “dengan margin” dan investor membayar bunga atas jumlah pinjaman tersebut. Investor hanya dapat membeli dengan margin jika dia memiliki akun margin. Dengan akun tunai, membeli saham dengan uang pinjaman tidak diperbolehkan.
 

D. Keuntungan dan Kerugian Margin Trading

Saham merupakan salah satu jenis investasi yang memiliki risiko besar dan tingkat pengembalian yang besar pula (high risk high return). Hal ini pun berlaku dalam pembelian saham menggunakan metode margin trading. Investor berpeluang untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih besar, karena nilai relatif dari posisi perdagangannya lebih besar.

Tak hanya potensi keuntungan saja, pembelian saham dengan margin trading juga dapat difungsikan sebagai diversifikasi aset, di mana investor dapat membuka beberapa posisi dengan jumlah modal investasi yang relatif kecil. Metode margin trading ini memungkinkan investor untuk memiliki akun margin yang memudahkannya membuka posisi dengan cepat tanpa harus memindahkan uang dalam jumlah besar ke akunnya.

Tak hanya peluang keuntungan saja, margin trading juga memiliki risiko kerugian. Setiap penurunan harga saham meskipun relatif kecil dalam pasar saham dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi investor. Oleh sebab itu, untuk meminimalisir timbulnya kerugian, investor dituntut mampu menerapkan strategi manajemen risiko dan menggunakan alat mitigasi risiko yang tepat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment