Pengertian Data Breach, Metode, dan Cara Mencegahnya

Table of Contents
Pengertian Data Breach
Data Breach

A. Pengertian Data Breach

Data breach adalah insiden keamanan di mana data dan informasi seorang pengguna device telah diakses tanpa adanya otorisasi. Data breach sering dianggap sebagai sebuah tindak kriminal yang dapat merusak kehidupan dan reputasi seseorang. File yang tercuri karena data breach dapat dilihat atau dibagikan tanpa izin pemiliknya.

Siapa pun berisiko mengalami data breach. Hal itu bisa menimpa individu hingga perusahaan tingkat tinggi dan pemerintah. Umumnya, data breach terjadi karena adanya kelemahan pada keamanan device dan perilaku pengguna ketika menggunakan perangkat mereka.

Seiring berkembangnya waktu, komputer dan smartphone kita mendapatkan lebih banyak fitur yang menuntut informasi pribadi. Hal ini tentunya memberikan lebih banyak celah bagi para kriminal untuk membobol data-data kita.

Selain itu, banyak produk smartphone yang masih kurang aman karena adanya kekurangan dalam enkripsi sehingga mudah dimanfaatkan hacker. Tanpa keamanan yang komprehensif baik di tingkat pengguna dan perusahaan, dapat dijamin bahwa risiko data breach akan selalu mengancam keamanan informasi kita.
 
Intinya data breach adalah sebuah usaha untuk mencuri informasi dan data dari device pengguna. Karena itu kita harus berhati-hati agar tidak terkena cyber attack jenis ini. Kita bisa memulainya dari menjaga device kita sendiri dan berhati-hati dan teliti saat beraktivitas di internet. Jangan sembarangan mengklik sesuatu atau menggunakan software ilegal.

B. Metode Data Breaching

Data breach adalah contoh dari cyber attack yang paling umum. Penjahat yang hendak meretas data kita dapat melakukannya dengan berbagai metode yang mungkin belum kita ketahui. Berikut beberapa metode data breaching di antaranya,
1. Phising
Metode ini yang paling sering digunakan. Metode ini menggunakan serangan psikologi untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan data-data pribadi mereka. Pelaku phising biasanya bertindak sebagai orang atau organisasi ternama yang membuat kita merasa tidak akan mencurigai mereka. Hindari jika kita menerima telepon dengan tawaran menggiurkan yang tiba-tiba datang begitu saja entah dari mana asalnya.

Baca Juga: Pengertian Phising, Ciri, Cara Kerja, Jenis, dan Cara Menghindarinya
 
2. Malware
Metode ini digunakan dengan menyusupkan malware ke komputer kita. Malware dapat menginfeksi banyak sistem komputer. Biasanya malware didapat lewat email, download internet hingga program yang terinfeksi. Malware menyebabkan kerusakan pada sistem komputer dan memungkinkan untuk pencurian data. Karena itu hindari untuk mendownload software atau tema lewat website ilegal.

Baca Juga: Pengertian Malware, Cara Kerja, Jenis, Akibat, dan Cara Mengatasinya
 
3. Software Ilegal
Istilah ilegal tentu saja bukan merupakan sesuatu yang baik. Meskipun memang untuk membeli yang asli membutuhkan uang yang tidak sedikit. Karena itu kebanyakan orang memilih untuk mendownload software ilegal untuk dipasang di komputer mereka.

Tapi ternyata hacker bisa menggunakan software ilegal untuk menebak kata sandi device milik pengguna. Jika password kita lemah, hacker hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja untuk mendapatkan password. Karena itu hindari untuk menggunakan password yang sama di banyak tempat. Karena hal itu akan mempermudah hacker untuk mencuri data.

C. Cara Mencegah Data Breach

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah data breach di antaranya,
1. Hentikan pelanggaran data secepat mungkin
Ketika perusahaan Anda mengalami insiden data breach, penting untuk berpikir kritis. Selagi mencari cara menghentikan pelanggaran data, cobalah untuk mencari tahu data apa yang mungkin telah dicuri. Hal itu memberi gambaran tentang parahnya situasi.

Setelah mengetahuinya, Anda mulai mengisolasi sistem apa pun yang diakses oleh penyerang untuk mencegah pelanggaran data menyebar ke seluruh jaringan. Maka dari itu, memiliki infrastruktur keamanan siber yang kompleks dan banyak lapisan menjadi penting.
 
2. Pantau rekening keuangan Anda
Biasanya, tujuan data branch untuk mencuri harta digital. Maka dari itu, periksa akun keuangan Anda secara teratur untuk mengecek aktivitas yang tidak biasa. Tak lupa, periksa laporan kredit Anda secara teratur untuk melihat apakah pencuri mencoba mengakses kartu kredit atau rekening lain atas nama Anda.
 
3. Update security software secara berkala
Bersama tim, terapkan perangkat lunak keamanan berkualitas tinggi. Anda bisa install dan gunakan rangkaian perangkat lunak yang mencakup perlindungan malware dan virus. Selain itu, Anda wajib evaluasi keamanan data dari third party software.
 
4. Cadangkan file dan pastikan keamanannya
Enkripsi dan backup data dengan rutin. Selain itu, bersihkan hard drive Anda. Hindari hanya menghapus file. Gunakan program pemusnah data untuk menghapus drive sepenuhnya. Membuat instalasi baru dari sistem operasi juga akan berhasil menghapus drive. Hal ini juga berlaku untuk smartphone dan gadget lain yang memiliki teknologi cloud.
 
5. Kembangkan rencana responsif untuk data breach
Pelanggaran data bisa juga disebabkan oleh kesalahan manusia. Maka dari itu, penting untuk melatih dan mendidik tim Anda tentang keamanan siber. Pelatihan keamanan dan privasi rutin disarankan. Terapkan kata sandi yang kuat di seluruh sistem digital perusahaan dan jadwalkan perubahan kata sandi setidaknya setiap 6 bulan.
 
Selain itu, wajib adanya pemantauan dan pelacakan transfer data untuk mencegah data disalahgunakan atau dieksploitasi. Batasi akses ke sistem tertentu oleh orang-orang yang tidak berkepentingan, pastikan bahwa data sensitif hanya ditangani oleh orang-orang profesional.
 
Satu lagi hal dasar yang perlu diperhatikan adalah Anda tidak boleh hanya mengandalkan orang lain untuk menjaga keamanan informasi Anda. Selalu penting untuk mengambil tindakan pencegahan dan mengawasi informasi Anda secara mandiri.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment