Pengertian Return on Investment, Faktor, Cara Menghitung, Kelebihan, dan Kekurangannya
Return on Investment (ROI) |
A. Pengertian Return on Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) atau laba atas investasi adalah persentase keuntungan dari investasi berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan. ROI berguna untuk mengukur efisiensi dari suatu tindakan investasi. Dengan langkah yang terukur, setiap investasi yang dilakukan akan memiliki risiko kerugian yang minim. Potensi keuntungan yang akan diperoleh pun dapat diperkirakan.
Penghitungan ROI dapat membantu untuk mempertimbangkan kembali rencana investasi suatu aset. Jika nilainya positif, maka itu merupakan pertanda baik. Artinya, investasi yang direncanakan bisa memberikan laba atau setidaknya mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan.
B. Faktor Return on Investment (ROI)
Berikut adalah faktor yang dapat mempengaruhi Return on Investement (ROI) di antaranya,
1. Turnover dari operating assets atau tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasional, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.
2. Profit margin, adalah besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin dapat mengukur tingkat keuntungan perusahaan dan dihubungkan dengan penjualannya.
Return on investment sebagai bentuk teknik analisa rasio profitabilitas sangat penting dalam suatu perusahaan. Pengusaha dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan guna memanfaatkan aktiva untuk kegiatan operasional dan dapat memberikan informasi ukuran profitabilitas perusahaan.
C. Cara Menghitung Return on Investment (ROI)
Sebelum menghitung ROI ada beberapa hal yang harus dilakukan, yang paling penting, mengumpulkan berbagai hal-hal dasar yang dibutuhkan, seperti laba investasi, apa saja yang menjadi investasi awal, anggaran, hingga waktu yang ditentukan. Selanjutnya ROI pun bisa dihitung menggunakan rumus:
(Total penjualan – jumlah investasi awal) ÷ (Jumlah investasi awal x 100%)
ROI adalah metrik populer karena keserbagunaan dan kesederhanaannya. Pada dasarnya, ROI dapat digunakan sebagai ukuran dasar dari profitabilitas investasi. Ini bisa berupa ROI atas investasi saham, ROI yang diharapkan perusahaan untuk memperluas pabrik, atau ROI yang dihasilkan dalam transaksi real estat.
Perhitungannya sendiri tidak terlalu rumit, dan relatif mudah ditafsirkan untuk berbagai aplikasi. Jika ROI investasi positif bersih, itu mungkin bermanfaat. Tetapi jika peluang lain dengan ROI lebih tinggi tersedia, sinyal ini dapat membantu investor menghilangkan atau memilih opsi terbaik. Demikian juga, investor harus menghindari ROI negatif, yang menyiratkan kerugian bersih.
D. Kelebihan dan Kekurangan Return on Investment (ROI)
1. Kelebihan
a. Perusahaan dapat mengukur efisiensi berbagai aspek karena sifat ROI yang menyeluruh. Kegunaan ini bisa maksimal jika akuntansinya sudah dijalankan dengan baik.
b. Bisa digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan lain jika rasio industri telah diketahui.
c. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan investasi, baik dalam bentuk pembelian maupun pendanaan.
2. Kekurangan
a. Sulit untuk membandingkan rate of return antar perusahaan yang mungkin saja berbeda praktik akuntansinya. Perbedaan tersebut dapat mengakibatkan kesalahan perbandingan.
b. Fluktuasi nilai uang bisa berpengaruh terhadap penghitungan profit margin. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan atas pembelian yang dilakukan saat inflasi dan saat tidak inflasi.
c. Belum bisa dipastikan efektivitasnya karena tidak turut menghitung biaya modal. Padahal, biaya modal juga cukup penting untuk melihat tingkat penggunaan modal.
Dari berbagai sumber
Post a Comment