Pengertian Inventory, Fungsi, Tujuan, Jenis, Proses, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Inventory atau Persediaan
Inventory (Persediaan)

A. Pengertian Inventory (Persediaan)

Inventory (persediaan) adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Sistem inventory secara umum berarti sistem pengaturan data persediaan barang yang berkaitan dengan aktivitas logistik sebuah perusahaan. Sistem pengelolaan inventory merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga.

Apabila jumlah persediaan terlalu besar (overstock) mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar, juga menimbulkan risiko kerusakan barang yang lebih besar dan biaya penyimpanan yang tinggi. Namun jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena sering kali barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.

Inventory (Persediaan) Menurut Para Ahli
1. Herjanto (2007), persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
2. Warren (2005), persediaan adalah barang dagang yang dapat disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
3. Alexandri (2009), persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam proses produksi.
4. Ristono (2009), persediaan adalah barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
5. Nasution dan Prasetyawan (2008), persediaan merupakan idle resources atau sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut.
6. Kieso dkk (2008), persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.

B. Fungsi Inventory (Persediaan)

Terdapat empat fungsi persediaan menurut Render dan Heizer (2005) di antaranya,
1. Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi. Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk mendecouple proses produksi dari para pemasok.
2. Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran.
3. Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
4. Menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

C. Tujuan Inventory (Persediaan)

Persediaan mempunyai peran besar dalam rangka mempermudah atau memperlancar operasi perusahaan. Adapun tujuan pengelolaan persediaan di antaranya,
1. Menghilangkan risiko keterlambatan barang tiba.
2. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan.
3. Menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi.
4. Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen dengan tersedianya barang yang diperlukan.

D. Jenis Inventory (Persediaan)

Ada banyak jenis inventory tergantung dengan apa barang atau produk yang Anda jual. Berikut ini adalah beberapa jenis inventory di antaranya,
1. Barang jadi / barang untuk dijual: Produk yang Anda jual ke pelanggan.
2. Bahan baku: Persediaan yang Anda gunakan untuk membuat barang jadi.
3. Work in Process: Pada dasarnya, barang yang belum jadi – persediaan yang merupakan bagian dari proses manufaktur.
4. Barang MRO: MRO adalah singkatan dari pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian. Barang ini adalah inventory yang  digunakan untuk mendukung proses produksi.
5. Stok pengaman: Persediaan tambahan yang Anda simpan untuk mengatasi kekurangan pemasok atau lonjakan permintaan.

Sementara menurut Ristono (2009), berdasarkan tujuannya persediaan dibagi menjadi tiga jenis di antaranya,
1. Persediaan pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).
2. Persediaan antisipasi. Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.
3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock). Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman. Persediaan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1) Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih berada dalam transportasi. 2) Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

E. Proses Manajemen Inventory (Persediaan)

Proses manajemen inventory melibatkan pelacakan dan pengendalian stok saat bergerak dari pemasok  ke gudang kemudian ke pelanggan. Berikut adalah lima tahapan utama yang harus diikuti dalam menjalankan manajemen inventory di antaranya,
1. Pembelian: Proses ini bisa berarti membeli bahan mentah untuk diubah menjadi produk, atau membeli produk untuk dijual tanpa perlu perakitan
2. Produksi: Membuat produk jadi Anda dari bagian-bagian penyusunnya. Tidak setiap perusahaan akan terlibat dalam manufaktur – grosir, misalnya, mungkin melewatkan langkah ini sepenuhnya
3. Stok penyimpanan: Menyimpan bahan mentah Anda sebelum diproduksi (jika diperlukan), dan barang jadi Anda sebelum dijual
4. Penjualan: Menyerahkan barang ke tangan pelanggan, dan menerima pembayaran
5. Pelaporan: Bisnis Anda perlu mengetahui berapa banyak yang dijual, dan berapa banyak uang yang dihasilkan dari setiap penjualan

F. Manfaat Sistem Inventory (Persediaan)

Secara umum manfaat yang diberikan adalah menjaga persediaan barang secara optimal dengan biaya total yang minimal. Manfaat lain di antaranya,
1. Menjaga stok barang produksi. Pada perusahaan besar, adanya keterlambatan produksi akan mengakibatkan banyak kerugian karena perusahaan tetap harus menanggung biaya operasional pabrik meskipun tidak ada proses produksi. Oleh karena itu cukup penting untuk memastikan stok barang yang akan dipakai untuk produksi mencukupi.
2. Menjaga stok barang di pasaran. Jika pemilik usaha tidak tepat dalam menghitung stok barang di pasaran, ia akan kehilangan peluang keuntungan dari permintaan pasar. Jangan sampai saat ada permintaan dari konsumen Anda tidak bisa menyediakan karena salah dalam perhitungan stok. Hal tersebut tentu juga akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk Anda di kemudian hari.
3. Memiliki kontrol penuh atas persediaan barang. Jika memiliki sistem pencatatan persediaan barang yang baik, Anda sebagai pengambil keputusan bisa memperkirakan kebutuhan perusahaan saat itu. Banyaknya stok yang ada atau jumlah barang yang telah habis tentunya akan memengaruhi biaya yang diperlukan untuk menjaga stok barang tetap ada. Jika terdapat kesalahan perhitungan, perusahaan bisa rugi karena harus mengeluarkan biaya lebih yang tidak diperlukan.
4. Menjaga hubungan baik dengan distributor dan konsumen. Saat bisa memastikan bahwa persediaan barang aman, maka distributor dan konsumen dari produk Anda akan bisa mendapatkan informasi yang terpercaya serta tidak mengecewakan. Dengan demikian mereka akan menilai bahwa bisnis dijalankan secara profesional sehingga mereka tidak akan ragu untuk terus bermitra dengan Anda.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment