Pengertian Front End Developer, Tugas, dan Skillnya

Table of Contents
Pengertian Front End Developer
Front End Developer

A. Pengertian Front End Developer

Front end developer adalah orang yang berperan mengembangkan tampilan situs atau aplikasi melalui HTML, CSS, dan JavaScript. Front end developer juga diartikan sebagai orang yang bertugas untuk menghubungkan sebuah situs atau aplikasi dengan pengguna. Secara umum, ia membuat teks, gambar, tombol, dan menu serta interaksi antara situs atau aplikasi dengan pengguna. Peran ini juga biasa disebut dengan client-side.

Pada prinsipnya, front end bekerja untuk memastikan agar situs atau aplikasi dapat dilihat oleh pengguna. Mereka bertanggung jawab agar pengguna dapat mendapatkan informasi sampai berinteraksi dengan situs atau web secara nyaman. Tugas tersebut membuat front end pada akhirnya fokus pada komposisi di dalam situs atau aplikasi.

B. Tugas Front End Developer

Secara umum tugas dari front end developer di antaranya,
1. Menentukan struktur dari halaman website
Website yang baik semestinya memiliki struktur dan desain yang baik. Sehingga, ketika proses pengembangan website ketika dikerjakan oleh setiap tim dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi miss communication. Selain itu, dalam hal penulisan kode diutamakan menggunakan struktur semantic web.

Maksudnya, di dalam website tersebut telah menggunakan bahasa pemrograman HTML5 dan lebih mudah dibaca oleh browser sendiri. Struktur yang baik akan memudahkan semua pihak baik dari segi developer maupun dari segi mesin.

2. Mampu memaksimalkan User Experience (UX)
Memaksimalkan di sini memiliki artian bahwa dalam pengembangan desain, fitur dapat mendukung performa dari UX sendiri. Website yang baik semestinya juga menerapkan user friendly. Maksudnya, website yang dibuat dapat digunakan oleh user dengan baik dan mudah.

3. Memastikan keselarasan antara fungsionalitas dengan estetika
Tugas yang ketiga ini sangatlah penting, karena menyangkut mengenai pengalaman seorang user dalam menjelajahi website yang anda buat. Apabila fungsionalitas dan estetika tidak berjalan dengan seimbang, maka dapat dipastikan website tersebut mengalami disfungsi serta menurunkan kredibilitas website tersebut.

4. Memastikan kompatibilitas website
Seorang front end dev harus memperhatikan kompatibilitas website dalam segala aspek. Terutama, pengguna saat ini banyak yang beralih menggunakan mobile atau smartphone. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga harus memperhatikan tingkat responsive dari website yang Anda kembangkan.

5. Memperhatikan optimasi website
Jika anda ingin website tampil pada halaman pertama mesin pencari (seperti di Google), maka Anda perlu melakukan optimasi. Optimasi di sini mencakup beberapa aspek penting seperti halaman, konten, copy, dll. Tujuan dari melakukan optimasi sendiri supaya performa dari website tersebut meningkat.

6. Memperhatikan konsistensi branding melalui desain website
Biasanya, user akan selalu menilai sebuah produk dari tampilan nya terlebih dahulu. Hal yang perlu anda perhatikan jika menjadi seorang front end dev adalah selalu memastikan konsistensi branding website Anda.  Jangan terlalu banyak merubah desain yang tidak perlu dirubah. Pastikan branding tersebut memiliki ciri khas dan tidak terdapat duplikasi di dalamnya. Baik dari segi teknis maupun non teknis.

7. Mampu bekerja sama dengan Back End Developer
Tugas yang ketujuh ini sangatlah penting bagi setiap front end di setiap perusahaan maupun startup. Setiap pengembangan sebuah proyek pasti dibutuhkan kerja sama yang baik sehingga menghasilkan sebuah produk yang baik pula.

Oleh karena itu, peran keduanya sangat diperlukan untuk proses coding serta melakukan troubleshooting. Akan sangat efektif untuk mengatasi setiap permasalahan apabila dikerjakan secara bersama – sama agar waktu pengerjaan lebih efektif dan efisien.

8. Mampu membuat halaman website dengan dukungan framework
Tugas yang terakhir ini merupakan sebuah keharusan untuk sekarang ini. Dalam proses pengkodingan sendiri, akan lebih mudah apabila memiliki kerangka kerja yang baik. Framework di sini sangat memudahkan setiap developer dalam mewujudkan hal tersebut.

Banyak sekali framework yang telah dirilis baik framework dari HTML, CSS maupun JavaScript. Seorang programmer semestinya dapat menguasai ketiga framework tersebut terutama untuk front end developer sendiri.

C. Skill Front End Developer

Berikut beberapa skill yang harus dikuasai untuk menjadi seorang Front End Developer di antaranya,
1. Bahasa Pemrograman HTML dan CSS
Bahasa pemrograman menjadi kebutuhan primer bagi seorang developer, sudah menjadi hal lazim jika perusahaan yang bergerak dalam bidang IT membutuhkan programmer yang paham dan menguasai bahasa pemrograman HTML dan CSS. Hyper Text Markup Language atau HTML merupakan bahasa markup dalam membuat halaman website, bisa dibilang ia merupakan bahasa dasar yang menjadi pondasi dalam membuat halaman website.
 
Sedangkan Cascade Style Sheet atau CSS merupakan bahasa yang mendukung HTML, sehingga CSS nantinya berperan sebagai bahasa yang melakukan perubahan pada style, font, layout, warna dan sebagainya. Sehingga web yang mulanya menggunakan HTML dengan penampilan yang kaku, akan menarik dan tidak membosankan dengan tampilan yang sudah dibantuk dengan bahasa pemrograman CSS.

2. Bahasa Pemrograman JavaScript
Sebuah website sederhana sejatinya bisa dibuat hanya dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS saja, namun tampilan yang dihasilkan tentu sangat kaku dan membosankan juga tidak interaktif. Hal ini bisa ditanggulangi dengan menggunakan JavaScript, jika dianalogikan HTML merupakan tubuh manusia dengan CSS sebagai kulitnya.

JavaScript bisa dianalogikan sebagai otot, sendi, atau penggerak pada tubuh manusia. Pada Web akan menjadikan web bisa berinteraksi dengan baik, JavaScript sendiri termasuk sebuah tools dasar bagi FrontEnd Developer. Dengan JavaScript Anda bisa melakukan pengaturan tampilan seperti efek animasi, motion, interaksi pada button layout sehingga menghasilkan website yang bergerak atau dinamis.

3. Framework CSS
Para developer sudah banyak menggunakan framework dalam pekerjaannya, penggunaan framework memiliki keuntungan dari segi penulisan kode yang bisa disingkat. Ada banyak sekali framework yang dimiliki oleh bahasa pemrograman CSS, ada bootstrap, foundation, bulma, dan sebagainya. Umumnya yang paling sering digunakan adalah bootstrap, menggunakan CSS saja sudah bisa membuat sebuah website namun bila menggunakan framework akan memudahkan Anda dalam penulisan kode dan menyajikan tampilan yang lebih luas.

4. Preprocessor CSS
Mendefinisikan sebuah variabel, fungsi, atau operasi aritmatika tidak bisa dilakukan hanya dengan CSS, hal ini membutuhkan bantuan preprocessor CSS. Dalam preprocessor tersedia fitur yang tidak dapat ditemui dalam CSS, dengan menggunakannya perintah fungsi, operasi aritmatika bisa dijalankan.

5. Framework JavaScript
Selain framework yang dimiliki oleh CSS, JavaScript juga memiliki frameworknya sendiri. Ada banyak framework yang dimiliki JavaScript, umumnya framework yang dijumpai adalah framework jQuery. Biasanya ini digunakan mulai dari sekolah menengah hingga perkuliahan, namun framework JavaScript tidak hanya jQuery. Ada Angular, Vue, React yang bisa digunakan pada multi platform. Anda bisa fokus pada salah satu framework dengan menyesuaikan dari apa yang dibutuhkan oleh perusahaan yang Anda tempati.

6. Version Control System (Git)
Sebuah aplikasi pengontrol versi atau Git sering disebut dengan VCS, perusahaan-perusahaan menerapkan Git untuk penunjang pembuatan aplikasi milik mereka. Pengontrol versi sangat dibutuhkan untuk manajemen website agar bisa dilakukan monitoring dengan mudah, Anda tidak lagi membutuhkan perubahan susunan kode yang berkepanjangan.

7. Tampilan Responsive dan Mobile Design
Penanganan tampilan web menggunakan perangkat mobile sangat dibutuhkan, ini disebabkan oleh teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membuka website hanya dengan menggunakan smartphone mereka. Sehingga developer harus bisa membuat tampilan yang responsive dan ramah mobile, perlu untuk memastikan bagaimana tampilan yang akan muncul agar pengguna tidak menemukan kegagalan tampilan.

8. Proses Testing/Debugging
Pekerjaan ini sebenarnya bisa dilakukan oleh Quality Assurance atau QA, namun Anda sebagai developer tentu perlu melakukan pengecekan hasil dari tampilan yang dibuat untuk memastikan tidak adanya error dalam prosesnya. Sehingga jika ada error yang terjadi, Anda sebagai developer bisa langsung merubah agar program yang dibuat berjalan sesuai rencana.

9. Penggunaan Browser Developer Tools
Anda sebagai developer harus jeli dalam pengecekan semua sisi dari pekerjaan Anda, baik itu tampilan, fungsionalitas, user experience agar hasil yang didapat bisa sesuai dengan kebutuhan.

10. Optimasi Tools atau Website
Salah satu bentuk optimasi website pada mesin pencari adalah Search Engine Optimization atau SEO, selain harus memiliki pemahaman yang baik terkait pemrograman Anda juga harus bisa memperbaiki tampilan dan performa aplikasi atau web yang dibuat. Anda bisa memanfaatkan penggunaan Gulp dan Grunt yang bisa membantu untuk memaksimalkan kinerja website, cara ini cukup ampuh dan bermanfaat dari segi user maupun search engine nya.

11. Pemahaman dalam Command Line
Kebanyakan tools yang digunakan berbentuk tampilan graphical user interface, namun GUI sendiri masih memiliki keterbatasan dalam fungsionalitasnya. Sehingga bisa diatasi dengan penggunaan command line agar produk yang dibuat tidak terhambat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment