Pengertian Capital Loss, Jenis, dan Cara Menghindarinya

Table of Contents
Pengertian Capital Loss atau Kerugian Modal
Capital Loss

A. Pengertian Capital Loss (Kerugian Modal)

Capital loss (kerugian modal) atau penurunan nilai investasi, di mana investasi yang dimaksud adalah saham. Capital loss  adalah kerugian yang terjadi ketika aset investasi berkurang nilainya. Dengan kata lain, kita menjual instrumen investasi kita dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Kerugian ini baru terjadi apabila aset investasi sudah terjual. Jika belum terjual atau baru prediksi, hal tersebut belum bisa disebut sebagai kerugian modal. Hampir semua aset investasi bisa mengalami kerugian. Beberapa di antaranya adalah saham, reksa dana, properti, dan obligasi. Namun, capital loss paling sering terjadi pada investasi saham.

B. Jenis Capital Loss (Kerugian Modal)

Secara garis besar, capital loss terbagi dalam dua jenis, yaitu capital loss jangka panjang dan capital loss jangka pendek. Pada dasarnya, semua instrumen investasi berpeluang mengalami kedua kondisi tersebut.

Namun, kedua jenis capital loss ini memiliki perbedaan dari sisi durasi kerugian. Jadi, risiko tersebut bergantung pada waktu di mana kita menjual instrumen investasi.
1. Capital Loss Jangka Pendek
Seperti yang sudah diketahui bahwa capital loss adalah suatu kerugian yang dialami saat berinvestasi. Jenis kerugian yang memiliki durasi waktu yang singkat disebut capital loss jangka pendek. Biasanya, rentang waktu tersebut kurang dari satu tahun. Bahkan, bisa jadi kerugian tersebut dialami dalam waktu hitungan hari.

Misalnya, kita melakukan investasi saham sebesar 10 juta rupiah. Lima bulan berikutnya, kita melakukan penjualan aset saham lantaran nilainya menurun. Inilah kondisi yang dimaksud bahwa kita mengalami capital loss jangka pendek.

2. Capital Loss Jangka Panjang
Capital loss jangka panjang merupakan sebuah kerugian yang akan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Rentang waktu tersebut dihitung berdasarkan waktu ketika kita membeli aset investasi hingga menjual aset tersebut. Menurut beberapa ahli, biasanya kerugian ini terjadi setelah melakukan investasi dalam rentang waktu lebih dari satu tahun setelah melakukan pembelian aset.

Misalnya, kita sedang berinvestasi properti senilai 750 juta rupiah. Tiga tahun setelahnya, kita terpaksa menjual aset tersebut dengan harga yang lebih murah dari harga beli. Di saat itulah dapat dikatakan kita mengalami capital loss jangka panjang.

C. Cara Menghindari Capital Loss

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, capital loss adalah salah satu risiko yang terdapat di dalam dunia investasi, yang mana investor bisa mengalami kerugian karena nilai investasinya menurun. Kerugian ini dipicu oleh harga jual aset investasi yang lebih rendah daripada harga beli.

Walaupun begitu, risiko investasi capital loss masih bisa dihindari dan diminimalisir agar dampak kerugiannya tidak terlalu besar. Nah, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir capital loss di antaranya,
1. Selektif dalam Memilih Jenis Investasi
Terdapat banyak sekali jenis investasi yang bisa kita pilih. Untuk itu, harus berhati-hati dan lebih selektif dalam memilih berbagai jenis investasi. Mulai dari investasi properti, sampai dengan surat berharga, adalah jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, apalagi investasi saham.

Investasi saham mampu menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi dan mempunyai risiko yang juga tinggi. Untuk itu, investasi saham sering disebut sebagai jenis investasi high risk high return.

Untuk itu, ada baiknya kita menghimpun berbagai jenis informasi yang banyak terlebih dahulu dan mempelajarinya dengan baik. Jangan lupa juga untuk memerhatikan dan mengamati tren perkembangan dari setiap jenis investasi yang kita minati.

Bila tertarik untuk melakukan investasi saham, maka ada baiknya agar kita menyelidiki kondisi perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut sedang melaju pada perkembangan yang baik, atau dalam kondisi yang buruk.

2. Hindari Berinvestasi Karena Rumor
Beredarnya suatu isu yang terkait investasi, baik itu properti ataupun saham, sifatnya seringkali provokatif, sehingga mampu mendorong para investor untuk melakukan investasi. Hal justru mampu meningkatkan dan juga memperbesar kemungkinan risiko capital loss.

Investasi akan selalu melibatkan modal yang banyak. Untuk itu, sangat penting untuk bertindak secara hati-hati dan juga rasional. Selain agar terhindar dari berbagai upaya penipuan, hal ini juga sangat penting untuk meminimalisir kerugian dari capital loss.

3. Menentukan Batas Stop Loss
Batas stop loss adalah suatu batas kerugian yang bisa ditolerir sendiri. Menentukan batas stop loss ini sangat penting karena potensi kerugian akan selalu ada dalam melakukan investasi, terlebih lagi investasi di pasar modal.

Contohnya, kita menentukan batas stop loss maksimal sebanyak 10%. Itu artinya, jika persentase kerugian yang kita derita adalah 10%, maka angka tersebut adalah angka yang bisa kita tolerir, sehingga kita bisa langsung menjual aset tersebut guna menghindari kerugian yang lebih besar lainnya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment