Pengertian CAC , Fungsi, Cara Menghitung, dan Cara Mengoptimalkannya

Table of Contents
Pengertian CAC atau Customer Acquisition Cost
CAC (Customer Acquisition Cost)

A. Pengertian CAC (Customer Acquisition Cost)

CAC (Customer Acquisition Cost) marketing adalah sebuah biaya yang dibutuhkan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa. CAC berguna bagi perusahaan dan investor. Dalam hal melakukan investasi, para investor akan melihat berapa besaran modal yang diperlukan perusahaan guna meningkatkan pelanggan.

Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah biaya pemasaran dan penjualan serta gaji yang dibayarkan kepada para karyawan. CAC marketing menjadi faktor penentu apakah suatu bisnis memiliki model bisnis dan penghasilan yang baik atau tidak.

B. Fungsi CAC Marketing (Customer Acquisition Cost)

CAC marketing merupakan salah satu matrik yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan dan investor. Adapun fungsi CAC untuk keduanya di antaranya,
1. Fungsi bagi Pemilik Bisnis
Untuk pebisnis, CAC berfungsi sebagai suatu bentuk matrik yang dapat menyampaikan kelayakan model bisnis yang sedang dijalankan. CAC juga dapat digunakan untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Kondisi CAC yang tinggi dengan CLV (Customer Lifetime Value) rendah berarti proses akuisisi perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan, CAC rendah dapat menggambarkan bahwa bisnis menghabiskan dana secara efisien dan akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

2. Fungsi bagi Investor
Dengan adanya data CAC, kita dapat menghitung perkiraan investasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis tetap berjalan. Selain itu, kita juga dapat menyampaikan kelayakan investasi bagi investor karena dapat membantu dalam menghitung ROI (Return of Investment).

Misalnya, investor menginvetasikan Rp 20 juta kepada perusahaan stratup untuk membantu memasarkan usahanya dan menjangkau pelanggan, hanya dapat dibenarkan jika startup tersebut cukup layak untuk menghasilkan lebih dari jumlah yang diinvestasikan. Nilai seumur hidup harus lebih rendah dari biaya akuisisi.

Meski menjadi KPI agnostik yang segmented, CAC lebih sering diterapkan oleh bisnis dengan model SAAS dan berbasis langganan. Pelanggan pada model bisnis tersebut dapat bertahan lama, membayar secara berulang, sehingga CLV dapat lebih tinggi dari CAC.

C. Cara Menghitung CAC (Customer Acquisition Cost)

Umumnya, CAC dihitung dengan membagi semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pelanggan baru dengan jumlah pelanggan yang diperoleh dalam periode waktu tertentu. CAC = Total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru dalam periode tertentu / jumlah pelanggan yang diperoleh dalam periode tertentu

Biaya ini mencakup semua biaya penjualan dan pemasaran, yang selanjutnya dibagi menjadi:
1. Biaya Pemasaran (M): Total biaya pemasaran untuk mendapatkan pelanggan. Biaya ini termasuk biaya iklan juga.
2. Gaji Karyawan (E): Gaji yang terkait dengan pemasaran dan penjualan.
3. Biaya Profesional (P): Biaya yang dikeluarkan untuk layanan profesional seperti desain, konsultasi, dll.
4. Biaya Penjualan (S): Biaya terkait penjualan (komisi eCommerce, broker, dll.).
5. Biaya perangkat lunak dan alat (ST): Ini termasuk semua biaya yang dikeluarkan untuk membeli, menjalankan, dan mengoperasikan perangkat lunak yang digunakan dalam proses pemasaran dan penjualan.
6. Biaya Lainnya (O): Semua overhead tambahan yang terkait dengan pemasaran dan penjualan, seperti sewa, peralatan, dll. dialokasikan untuk karyawan pemasaran dan penjualan.

Jadi, rumus CAC yang lebih baik adalah:
CAC = (M+E+P+S+ST+O) / CA atau jumlah pelanggan yang diperoleh dalam periode tertentu

D. Cara Mengoptimalkan CAC (Customer Acquisition Cost)

Tentunya tidak ada rumus pasti atau senjata khusus yang paling efektif dalam menarik atau mendatangkan pelanggan baru. Anda dapat melakukan berbagai macam testing hingga mencapai hasil yang diharapkan.

Berbagai bentuk testing yang dapat Anda lakukan adalah seperti memodifikasi copywriting, komposisi iklan dan volume iklan pada setiap platform yang digunakan. Agar CAC marketing berjalan secara optimal dan meningkatkan kefektivan serta keuntungan pemasaran perusahaan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan di antaranya,
1. Meningkatkan Konversi pada Laman Website
Sebagai platform yang sering digunakan dan memiliki keefektivan iklan yang baik, laman website haruslah dikelola dengan baik.  Agar konversi website bisnis Anda meningkat, Anda dapat melalukan perbaikan pada tampilannya, mempercepat waktu loading-pagenya, serta mengoptimalisasi penggunaan secara mobile.

2. Meningkatkan User Value
Produk yang ditawarkan haruslah dapat menjawab kebutuhan para pelanggan dan unik. Anda pun harus meningkatkan user value. Hal tersebut secara tidak langsung akan menarik pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Menerapkan Customer Relationship Management
Melalui penerapan customer relationship management, pelanggan akan lebih merasa dekat dan dihargai oleh sebuah produk atau jasa yang mereka pilih. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda dapat melakukannya dengan memberikan newsletter atau meningkatkan konten informatif pada laman website, blog atau sosial media bisnis Anda. Sehingga, kedekatan dan interaksi antara pelanggan dan perusahaan dapat terjalin secara baik dan terus menerus.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment