Pengertian Backend Developer, Tugas, Skill, dan Istilahnya

Table of Contents
Pengertian Backend Developer
Backend Developer

A. Pengertian Backend Developer

Backend developer adalah posisi di mana seorang developer merancang perangkat lunak dari sisi server berhubungan dengan logika dan database dengan menggunakan bahasa pemrograman khusus. Bahasa pemrograman yang digunakan sebagai contoh, yaitu PHP, Python, NodeJS, Ruby, dan lain-lain. Berbeda dengan frontend yang hanya mengerjakan tampilan depan website. Backend developer memiliki tugas yang sangat berat jika dibandingkan dengan frontend, karena mereka harus bisa membuat website dari nol.

B. Tugas BackEnd Developer

Seorang BackEnd Developer memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus ia kerjakan di antaranya,
1. Merancang dan Mengelola Database
Berbicara soal website development tentunya seorang developer haruslah paham terkait manajemen dan desain dari databasenya, agar output yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga secara umum seorang BackEnd Developer memiliki peran sebagai perancang pengelola dari database tersebut.

2. Memastikan Server Website
Seorang BackEnd Developer juga memiliki tugas untuk memastikan bahwa server website yang mereka kerjakan bisa berjalan dengan baik dan optimal, karena server web merupakan hosting dari sebuah situs yang rentan mengalami masalah keamanan, virus dan sebagainya. BackEnd Developer diharuskan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh untuk terhadap server, dengan mulai memasang security tools dan scanner yang mampu membantu Anda untuk mengamankan server dan menghapus sistem yang dirasa tidak perlu.

3. Mengembangkan dan Menguji Coding
Menciptakan kode menggunakan bahasa pemrograman menjadi salah satu tanggung jawab yang dimiliki BackEnd Developer, kode ini lah nantinya akan membantu web app berfungsi dengan baik. Selain membuat kode program, orang dengan profesi ini memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan API yang akan dipakai.

4. Mengembangkan Ide
Ide yang orisinil, asli dari hasil pemikiran sendiri akan sangat dihargai oleh siapapun di bidang pekerjaan apapun, BackEnd Developer harus memiliki hal ini dalam pekerjaannya. Ia diharapkan bisa melakukan pengembangan ide yang dimiliki ditujukan kepada produk, fitur atau program yang sesuai dengan kebutuhan dengan mengikuti perkembangan dan tren yang sedang ada.

5. Menganalisis dan Mencari Solusi
Program bukan tugas yang mudah, kadang dalam pengerjaannya serta hasil yang didapat pun tidak semulus yang dibayangkan. Umumnya kesalahan yang dilakukan berkisar di kesalahan penulisan, kesalahan pada logika pemrograman sehingga membuat web yang bersangkutan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kesalahan-kesalahan ini dinamakan dengan bug, sudah menjadi tugas seorang BackEnd Developer untuk meneliti dan menganalisis bug yang ada dan juga harus mampu menemukan solusi dari tiap permasalahan yang ditemui.

6. Identifikasi Area
Kecepatan, fungsionalitas, dan efisiensi aplikasi web menjadi tanggung jawab seorang BackEnd Developer, perlu untuk terus-terusan melakukan identifikasi area-area dari program yang akan dikembangkan. Sehingga tidak hanya web app yang berfungsi dengan baik tetapi juga logika sistem yang digunakan juga menjadi pas.

C. Skill BackEnd Developer

Terdapat beberapa skill yang harus dikuasai untuk bekerja sebagai backend engineer di antaranya,
1. Hard skills
Berikut merupakan kemampuan teknis yang harus dimiliki oleh backend developer yang handal dan profesional.
a. Kuasai bahasa pemrograman backend
Banyak sekali bahasa pemrograman yang digunakan untuk membantu pekerjaan backend engineer. Di seluruh dunia, untuk saat ini masih banyak yang menggunakan PHP sebagai bahasa backend secara umum. Masih banyak bahasa lain yang sering digunakan seperti NodeJS, Ruby, Python, Go Lang, dan lain sebagainya. Anda tidak perlu untuk menguasai semua bahasa pemrograman tersebut. Sesuaikan saja dengan kebutuhan produk yang akan Anda buat agar Anda bisa lebih fokus untuk memaksimalkan bahasa pemrograman tersebut sebaik mungkin.

b. Pelajari lebih dalam mengenai pembuatan basis data
Basis data sendiri terbagi menjadi dua, yaitu relational database dan non-relational database. Untuk membuat database pada web server, banyak yang masih menggunakan MySQL, Oracle, dan Postgre.  Untuk noSQL, adalah database lain seperti Redis, MongoDB, Cassandra, dll. Yang terpenting disini adalah anda benar – benar menguasai konsep dan struktur pembuatan basis data itu sendiri. Jika Anda belum paham, maka akan sangat kesulitan untuk mempelajari lebih dalam bahasa SQL untuk kedepannya.

c. Mahir dalam menggunakan API
API (Application Programming Interface) yaitu sebuah antarmuka untuk menghubungkan antara client dan server. Jadi, maksudnya disini adalah data dapat ditampilkan kepada user yang berasal dari server. Pastikan, anda juga telah menguasai penggunaan API ini. Format yang sering digunakan dalam menampilkan API data adalah XML dan JSON. Banyak sekali dokumentasi dan tutorial yang dapat membantu anda dalam mempelajari dan menggunakan API dengan baik dan benar.

d. Pelajari lebih lanjut penggunaan dari framework
Penggunaan framework disini sangatlah penting untuk proses pengembangan perangkat lunak. Framework PHP merupakan framework yang banyak digunakan saat ini untuk membuat website dinamis dengan metode MVC. Contoh dari framework PHP adalah Laravel, CodeIgniter, Symfoni, dll. PHP juga banyak digunakan untuk penggunaan sistem database dapat disinkronkan dengan MySQL.

e. Paham mengenai berbagai jenis server
Karena backend developer banyak berhubungan langsung dengan server. Maka, Anda harus mengenal terlebih dahulu apa itu server, dan jenis – jenisnya. Setelah itu, Anda juga harus belajar mengenai penggunaan HTTP untuk pengembangan web server lebih lanjut.

2. Soft skills
Berikut merupakan beberapa kemampuan soft skills yang harus dimiliki oleh seorang backend developer.
a. Tertarik dengan perkembangan teknologi. Sudah sewajarnya untuk backend developer tertarik pada perkembangan teknologi terbaru. Dengan mengikuti setiap bentuk perkembangan yang ada, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta kemampuan yang dimiliki dengan berbagai pengalaman yang ada.
b. Mempunyai komitmen yang kuat. Memiliki komitmen kuat adalah kunci untuk meraih kesuksesan dalam berkarir menjadi backend developer. Jika Anda sejak awal telah menekuni bidang ini, maka untuk proses kedepannya akan lebih menyenangkan dan dapat menghadapi berbagai permasalahan yang muncul.
c. Dapat bekerja sendiri maupun bekerja dengan tim. Programmer juga harus bisa untuk bekerja baik sendiri maupun berkelompok. Perlu adanya komunikasi yang baik antar tim agar dapat mengembangkan aplikasi dengan sebaik mungkin. Pastikan juga untuk selalu mengerjakan proyek tepat pada waktunya dengan hasil yang maksimal.
d. Berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan. Berpikir kritis sangatlah diperlukan untuk membuat struktur model data yang benar. Kemudian, memahami logika dasar dengan baik serta merancang algoritma program dengan tepat dan efektif.
e. Menyukai proses analisis. Backend developer harus memiliki analisa bagus untuk menentukan dan mengambil keputusan yang benar dan sesuai dengan keinginan customer. Sebaiknya, Anda mulai mencoba dengan banyak belajar algoritma dasar dan logika – logika yang dimiliki setiap bahasa pemrograman.

D. Istilah BackEnd Developer

Menjadi seorang Developer tentunya tidak akan lepas dengan berbagai macam kosakata atau istilah-istilah yang sering digunakan. Berikut beberapa istilah Back-End Developer yang wajib untuk diketahui di antaranya,
1. Server, adalah komputer yang dapat melayani permintaan dari komputer lainnya. Server memiliki layanan khusus berupa penyimpanan data. Data yang disimpan dalam server dapat berupa informasi dan beragam jenis dokumen yang kompleks.
2. Client, adalah perangkat apa pun yang memanfaatkan layanan dari server, biasanya perangkat berupa komputer desktop, laptop, smartphone, atau perangkat lainnya yang kompatibel dengan jaringan. Client dan server ini saling bergantung satu sama lain. Client dapat menyimpan data ke server, begitu juga sebaliknya, server dapat mengirimkan data ke client.
3. API, adalah singkatan dari “Application Programming Interface”, yakni sekumpulan interface berbentuk perintah, fungsi, protokol, dan objek yang dapat digunakan oleh programmer untuk membuat software atau berinteraksi dengan sistem, baik satu platform maupun lintas platform. Tujuan dari API ini adalah untuk memudahkan developer untuk membuat suatu aplikasi, sehingga tidak harus menulis kode dari awal.
4. Database, adalah kumpulan data yang dikelola berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan saling berhubungan sehingga mudah dalam pengelolaannya.
5. Unit Testing, Unit Testing adalah tingkat pengujian pada sebuah software di mana komponen dari software dipisahkan dan diuji masing-masing. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memvalidasi bahwa setiap komponen dalam perangkat seperti function, subroutine, method, atau property dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Biasanya pengujian dilakukan dari komponen yang terkecil. Unit testing dilakukan sebelum software masuk ke tahap Integration testing. Dapat dikatakan, unit testing adalah pengujian tahap awal untuk sebuah software.
6. Cache, adalah komponen yang dapat menyimpan informasi yang baru saja digunakan sehingga dapat diakses dengan cepat di lain waktu. Cache biasanya digunakan oleh browser dan aplikasi. Informasi yang disimpan oleh cache bersifat sementara sehingga browser dan aplikasi tidak perlu mengunduh informasi berulang kali.
7. HTTP Verbs, atau yang dikenal juga dengan sebutan HTTP request adalah sekumpulan tindakan yang dilakukan untuk meminta resource tertentu ke server. HTTP verbs ini terdiri dari beberapa methods, seperti GET, HEAD, POST, PUT, DELETE, dan lain-lain.
8. Integration Testing, adalah tahapan setelah unit testing selesai dilakukan. Integration testing adalah tingkat pengujian pada sebuah software di mana komponen yang telah dipisahkan sebelumnya digabungkan dan diuji sebagai suatu grup. Tujuannya adalah untuk mengetahui letak kesalahan dalam interaksi antar komponen yang terintegrasi.
9. Request, adalah pesan atau permintaan yang dikirim oleh client kepada server. Saat server menerima request yang dikirimkan oleh client, server akan mengolah request tersebut dengan menggunakan method Get dan Set.
10. Response, adalah pesan yang dikirim oleh server kepada client sebagai jawaban. Setelah server menerima request data dari client, server akan mengolah permintaan tersebut, kemudian server akan mengirimkan data yang telah diolah kembali kepada client.
11. Authentication, adalah proses memverifikasi identitas seseorang atau perangkat untuk menentukan apakah identitas tersebut sesuai dengan identitas yang tersimpan dalam sistem. Contoh umum dari authentication adalah proses memasukkan username dan password saat login ke suatu website, atau memverifikasi sidik jari ke perangkat.
12. Authorization, adalah mekanisme keamanan yang digunakan untuk menentukan hak atau tingkat akses pengguna yang terkait dengan resource sistem, termasuk di dalamnya program komputer, file, layanan, data, dan fitur aplikasi. Authorization ini berguna untuk mendefinisikan kemampuan (role) pengguna tertentu untuk melakukan suatu tugas tertentu. Contohnya seperti seorang admin dapat menghapus dan membuat file, sementara karyawan lainnya hanya bisa membuat file.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment