Pengertian B2C, Tipe, Kelebihan, dan Kekurangannya
B2C (Business to Consumer) |
A. Pengertian B2C (Business to Consumer)
B2C (Business to Consumer) adalah proses penjualan produk dan jasa secara langsung dari bisnis ke konsumen yang merupakan end user (pengguna akhir). B2C juga diartikan sebagai model retail di mana produk berpindah langsung dari bisnis ke end user yang membeli produk atau jasa untuk penggunaan pribadi.
Tidak ada perantara antara perusahaan dengan pelanggan. Perusahaan menyalurkan produk atau jasanya langsung kepada pelanggan. Seiring berkembangnya internet, B2C tidak sekadar bekerja secara tradisional. B2C juga berlaku pada sales produk secara online.
Business-to-consumer (B2C) adalah salah satu model penjualan yang paling populer dan dikenal secara luas. Ide B2C pertama kali digunakan oleh Michael Aldrich pada tahun 1979, yang menggunakan televisi sebagai media utama untuk menjangkau konsumen.
B. Tipe B2C (Business to Consumer)
Ada berbagai tipe B2C yang dapat dijalankan secara online atau sering disebut sebagai tipe e-commerce. Terdapat lima tipe B2C yang paling populer di antaranya,
1. Penjual Langsung
Tipe B2C yang paling umum adalah penjual langsung atau direct seller. Penjual yang dimaksud bisa berupa perusahaan besar hingga bisnis rumahan. Mereka memanfaatkan berbagai platform online untuk menawarkan produk atau jasanya kepada pelanggan, seperti Instagram dan Facebook. Beberapa dari mereka juga membangun website khusus untuk menjual produk dan jasanya.
2. Perantara Online
Berbeda dengan model B2C sebelumnya, perantara online tidak memiliki produk secara langsung. Mereka hanya menyediakan platform untuk menghubungkan penjual dengan pembeli. Perantara online biasanya mendapat untung dari komisi setiap penjualan perusahaan.
3. Berbasis Periklanan
Model B2C lainnya adalah website atau e-commerce yang berbasis periklanan. Biasanya, perusahaan membuat konten yang berkualitas untuk menarik pengunjung website dan meningkatkan traffic website.
Tingginya traffic tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjual slot iklan yang dapat diisi oleh informasi penjualan produk atau jasa. Semakin tinggi traffic website, perusahaan bisa memasang harga yang lebih tinggi pula untuk setiap slot iklan.
4. Berbasis Komunitas
B2C juga dapat dilakukan melalui komunitas online. Ada banyak komunitas di Facebook, Kaskus, dan platform-platform serupa. Komunitas tersebut menjadi tempat berkumpulnya masyarakat yang memiliki ketertarikan dalam bidang yang sama, seperti fotografi, traveling, dan sepeda. Oleh karena itu, kamu bisa menjual produk atau jasamu langsung kepada komunitas yang punya ketertarikan pada industrimu.
5. Berbasis Biaya
Tipe B2C yang satu ini mengandalkan subscription berbayar, berbeda dengan tipe B2C berbasis periklanan yang tetap menyuguhkan konten secara gratis. Biasanya, perusahaan memiliki konten yang hanya bisa dinikmati oleh pelanggan yang berlangganan. Kebanyakan perusahaan dengan model B2C ini bergerak di bidang media.
C. Kelebihan dan Kekurangan B2C (Business to Consumer)
1. Kelebihan
a. Peningkatan Kesadaran
Menurut laporan APJI, pada Januari 2019 lebih dari 196 juta orang menggunakan internet di Indonesia. Dan kita semua tahu bahwa pasar melalui internet tidak memiliki batasan, perusahaan, dan bisnis menggunakan internet dan berbagai platform untuk menargetkan pelanggan mereka secara langsung. Mereka melakukannya dengan menyebarkan informasi tentang produk mereka ketika orang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang produk dan layanan, kemudian mereka akan memintanya atau tercipta demand.
b. Interaksi Yang Lebih Baik
Ketika pembeli dan penjual langsung berkomunikasi satu sama lain, maka kemungkinan besar penjual akan memenuhi kebutuhan dan persyaratan pembeli lebih akurat, karena dengan begitu penjual mengetahui secara tepat persyaratan pembeli. Sebaliknya bila ada banyak lapisan perantara yang terlibat, maka penjual sulit memahami keinginan pembeli.
c. Layanan yang Lebih Baik
Ketika bisnis langsung menghubungi konsumen, maka mereka harus sangat berhati-hati tentang produk, pengiriman, dan layanan lainnya. Semua hal ini digabungkan untuk memengaruhi persepsi pelanggan. Jika pelanggan memiliki pengalaman yang lebih baik dengan layanan tersebut, maka kemungkinan pembeli dia akan datang lagi membeli barang kepada penjual.
d. Pengiriman Pesan Lebih Akurat
Pesan yang dikirimkan bisnis kepada konsumen mereka menjadi sangat tepat. Tim pemasaran bisnis dan perusahaan mengerjakan pesan mengenai apa yang harus mereka kirim ke pelanggan mereka sehingga pesan tersebut tidak boleh keluar dari konteks. Urusan ini harus berarti apa yang direncanakan.
2. Kekurangan
a. Kompetisi
Anda pasti pernah mengamati satu hal saat berbelanja online bahwa ada begitu banyak platform online. Dengan kata lain, bidang e-commerce dan belanja online di mana terdapat begitu banyak pengecer yang menargetkan konsumen akhir mereka, sangat kompetitif. Anda tidak akan menemukan ceruk atau bidang apa pun tanpa persaingan.
Seseorang dapat dengan mudah masuk ke bidang e-commerce dan menargetkan pasarnya, tetapi mencapai pangsa pasar yang maksimal sangatlah sulit. Atau bahkan bertahan dalam persaingan sangat sulit untuk bisnis baru.
b. Infrastruktur
Meskipun e-commerce memberikan peluang bisnis untuk menjangkau orang-orang secara global, tetapi pertanyaan rumitnya adalah infrastruktur apa yang mereka miliki untuk mengirimkan produk atau layanan mereka? Perbatasan negara, pajak, politik dan masalah hukum lainnya yang terlibat yang menghambat bisnis untuk mencapai pintu depan pelanggan mereka secara global.
Perusahaan dan bisnis yang menjalankan operasi bisnisnya di seluruh dunia, mereka telah membuat banyak kesepakatan dengan berbagai pemerintah di berbagai negara.
3. Interaksi Terbatas
Meskipun pembeli dan penjual bertemu dan menghubungi secara langsung, namun koneksi mereka terbatas pada gambar dan konten tertulis saja; pembeli harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan oleh penjual. Pembeli sendiri tidak dapat memeriksa dan merasakan tekstur, bentuk, ukuran, dan kualitas produk; semuanya sangat bergantung pada kata-kata penjual.
4. Keamanan
Ketika pembeli benar-benar bergantung pada janji penjual, maka hal itu menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan pembeli. Ada banyak platform yang terlibat dalam aktivitas penipuan, mereka tidak menyediakan produk atau layanan berkualitas seperti yang mereka klaim. Pelanggan tidak memiliki kekuatan apa pun pada akhirnya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment