Pengertian Artificial Intelligence, Sejarah, Konsep, Kategori, Cara Kerja, Contoh, Manfaat, dan Bahayanya
Artificial Intelligence (AI) |
A. Pengertian Artificial Intelligence (AI)
Artificial Intelligence (AI)/ kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah, atau disebut juga sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Artificial Intelligence merupakan simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia.
AI sendiri merupakan teknologi yang memerlukan data untuk dijadikan pengetahuan, sama seperti manusia. AI membutuhkan pengalaman dan data supaya kecerdasannya bisa lebih baik lagi. Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning dan self correction. AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh manusia.
Saat ini hampir semua perangkat komputer atau teknologi modern telah banyak menerapkan kecerdasan buatan. Seperti yang diungkapkan sebelumnya AI bisa kita rasakan saat menggunakan smartphone melalui asisten virtual Google atau Siri. AI diprediksi akan terus berkembang dan lebih cerdas lagi dan kita tidak dapat menghindarinya.
Secara garis besar sebuah kecerdasan buatan dapat melakukan salah satu dari keempat faktor berikut di antaranya,
1. Acting humanly, sistem yang dapat bertindak layaknya manusia.
2. Thinking humanly, sistem yang bisa berpikir seperti halnya manusia.
3. Think rationally, sistem yang mampu berpikir secara rasional.
4. Act rationally, sistem yang mampu bertindak secara rasional.
Artificial Intelligence (AI) Menurut Para Ahli
1. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, kecerdasan buatan adalah kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.
2. Mc Leod dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
B. Sejarah Artificial Intelligence (AI)
Istilah dari kecerdasan buatan pertama kali diciptakan pada tahun 1956, dan hingga saat ini penggunaannya semakin populer ditinjau dari segi peningkatan daya dan penyimpanan komputasinya. Untuk tahap riset awal proyek AI terjadi sekitar tahun 1950 -an dengan tujuan mengeksplorasi topik penyelesaian masalah dan metode simbolik. Pada tahun 1960 -an, Departemen Pertahanan dari Amerika Serikat juga mempunyai keinginan untuk mengembangkan dan melatih komputer agar memiliki penalaran seperti manusia secara mendasar.
Sekitar tahun 1970 -an, proyek DARPA (Defence Advanced Research Project Agency) berhasil menyelesaikan studi kasus mengenai pemetaan jalan. Dan di awal abad ke – 21, tepatnya pada tahun 2003, DARPA juga sukses untuk menghasilkan asisten pribadi cerdas.
Setelah itu, teknologi AI terus mengalami perkembangan hingga saat ini masuk pada program yang lebih detail lagi, dengan menerapkan algoritma dari deep learning (pembelajaran secara mendalam). Dimana, kecerdasan buatan yang dikembangkan mampu untuk mengerjakan tugas dan memberikan solusi secara lebih kompleks dengan kondisi yang lebih bervariatif.
C. Konsep Dasar Artificial Intelligence (AI)
1. Machine Learning (Pembelajaran Mesin)
Tanpa disadari, mungkin saat ini kita telah berinteraksi dengan teknologi AI, yaitu beberapa bentuk kecerdasan buatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh kecil saja jika kita menggunakan platform pengiriman email seperti Gmail, kita dapat menikmati berbagai fitur yang tersedia seperti penyaringan email otomatis atau bahkan menandai pesan-pesan penting yang kita dapatkan dalam email secara otomatis.
Meskipun perangkat lunak ini telah sangat membantu, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk belajar serta berpikir di luar kode yang sudah diberikan kepada mereka. Karenanya, teknologi-teknologi yang ada hanya bekerja sesuai dengan kode atau bahasa pemrograman yang telah ditanamkan pada mereka.
Machine Learning adalah cabang AI yang mempunyai tujuan untuk memberikan kemampuan pada mesin dalam mempelajari berbagai tugas atau hal lain tanpa kode atau bahasa pemrograman yang telah ditentukan. Dengan kata lain, mesin mempunyai kemampuan untuk belajar serta mempelajari berbagai hal di luar kode pemrograman yang telah miliki. Sehingga mereka kedepannya bisa mengerjakan hal lain di luar kode pemrograman yang telah ditanamkan pada mereka.
Dalam istilah yang lebih sederhana, mesin tersebut nantinya akan diberikan uji coba dalam untuk tugas tertentu. Ketika mesin tadi sedang menjalani uji coba yang telah diberikan, mesin itu akan mulai mencerna serta belajar dan mengadaptasi strategi yang kiranya sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Deep Learning (Pembelajaran Mendalam)
Deep Learning adalah teknik pembelajaran pada mesin yang mengajarkan komputer untuk melakukan berbagai hal alami yang dilakukan oleh manusia dengan cara mencontoh dari atau menanamkan kode pemrograman tertentu pada teknologi tersebut. Sebagai contoh adalah tentang bagaimana sebuah mobil bisa bekerja tanpa pengemudi dibaliknya (driverless car). Dalam hal ini AI belajar berbagai hal seperti mengenali tanda berhenti, atau membedakan para pejalan kaki atau makhluk hidup lain yang ada di sekitar jalan dengan tiang lampu.
DeepLearning juga menjadi pedoman utama dari kontrol suara yang ada di gadget yang digunakan oleh manusia seperti ponsel, TV dan headset. Dalam deep learning, komputer atau teknologi yang digunakan belajar untuk melakukan berbagai tugas klasifikasi langsung melalui gambar, teks ataupun suara. Model pembelajaran dari Deep Learning yang mendalam dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi, canggih bahkan terkadang melebihi tingkat kinerja manusia.
3. Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan)
Neural Network atau jaringan syaraf tiruan adalah salah satu teknologi yang berhasil dikembangkan oleh AI. Komponen ini merupakan suatu paradigma pemrosesan informasi yang memiliki inspirasi dari cara kerja sistem saraf biologis makhluk hidup. Sebagai contoh adalah otak yang memproses informasi yang diterima dari luar.
Neural Network dikonfigurasikan untuk aplikasi atau teknologi tertentu dari AI. Sebagai contohnya adalah seperti pengenalan pola atau berbagai klasifikasi data melalui sebuah proses pembelajaran. Jaringan yang diciptakan ini terdiri dari sejumlah elemen untuk pemrosesan yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk memecahkan masalah tertentu.
Jaringan syaraf tiruan (AI) ini terinspirasi dari berbagai hal-hal yang biasa kita temukan dalam tubuh manusia. Cara Neural Network memahami berbagai hal sama seperti yang dilakukan oleh manusia yaitu belajar dengan cara melihat dan mencontoh. Model jaringan saraf ini menggunakan prinsip dasar matematika dan dipadukan dengan ilmu komputer untuk meniru proses yang terjadi dalam otak manusia. Jaringan saraf tiruan ini kemudian mencoba menstimulasikan proses sel-sel otak yang sedang terjadi dengan menggunakan kode tertentu atau biasanya disebut node.
D. Kategori Artificial Intelligence (AI)
Pengembangan AI sendiri terbagi menjadi dua kategori berdasarkan alokasi penggunaannya di antaranya,
1. Lemah (Weak AI)
Untuk Weak AI sendiri juga sering disebut dengan kecerdasan buatan sempit yang berarti, sistem AI yang dibuat dan dilatih untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu saja. Contohnya, asisten pribadi virtual seperti Apple Siri, Amazon Alexa, Google Assistant dan lain sebagainya.
2. Kuat (Strong AI)
Dan kategori yang kedua, termasuk ke dalam kecerdasan buatan umum atau Strong AI, yang berarti sistem AI dengan kemampuan kognitif (pengetahuan) manusia secara umum (common). Contoh dari penerapan kategori ini adalah sistem rekomendasi dalam eCommerce, media sosial, dan contoh yang lainnya. Dimana, algoritma tersebut mampu untuk memberikan request hasil pencarian dari user saat mengakses aplikasi atau website dalam internet.
E. Cara Kerja Artificial Intelligence (AI)
Cara kerja dari kecerdasan buatan menggabungkan dari sejumlah data, algoritma cerdas, pengolahan sistem yang berulang, serta dapat memungkinkan sebuah perangkat lunak untuk belajar secara otomatis mengikuti pola dan fitur yang ada.
Terdapat beberapa bidang studi luas dengan cakupan teori, metode, model dari sebuah kecerdasan buatan, yang meliputi: pembelajaran mesin, jaringan neural, deep learning, cognitive computation, computer vision (visi komputer), dan pemrosesan bahasa ilmiah.
Selain itu, AI juga dapat dikembangkan untuk mendukung sistem seperti unit pemrosesan grafis, algoritma lanjutan, internet of things, hingga API atau lebih dikenal dengan antarmuka pemrosesan aplikasi. Dan yang sangat populer akhir-akhir ini, pengembangan dari teknologi berbasis machine learning yang telah menerapkan kecerdasan buatan sebagai komponen penting.
F. Contoh Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan buatan atau AI ini telah banyak diterapkan di berbagai bidang seperti industri, medis, pendidikan, bisnis bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh dari penerapan AI yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di antaranya,
1. DeepFace Facebook
Salah satu contoh dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook. AI ini berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada postingan foto. Dengan teknologi ini, kamu tidak perlu lagi menandai seseorang yang ada pada foto secara manual, karena AI ini yang akan melakukannya.
Mungkin kamu bertanya-tanya, dari mana AI itu mengetahui bahwa orang yang ada pada foto tersebut adalah kamu. Perlu kamu ketahui bahwa sebelum AI dapat mengidentifikasi bahwa orang di foto itu adalah kamu, AI akan dilatih berdasarkan data. Datanya didapatkan saat kamu menandai orang di foto sebelumnya dan dari hasil saran AI terhadap orang yang ada di foto yang kamu setujui. Setelah AI berlatih dan memiliki banyak data maka AI nantinya akan dapat mengidentifikasi seseorang yang ada di foto.
2. Rekomendasi E-Commerce
Konsep penerapan AI yang sering kamu jumpai salah satunya adalah rekomendasi produk pada e-commerce. Mungkin kamu pernah berbelanja di salah satu e-commerce dan ketika kamu berbelanja ada produk-produk yang direkomendasikan untukmu. Produk yang direkomendasikan tersebut bukan dari seseorang yang memprediksi kira-kira kamu beli apa ya? Produk rekomendasi tersebut merupakan hasil dari proses AI.
Lalu darimana AI mendapatkan produk-produk yang akan direkomendasikan tersebut? AI memperoleh data dari kamu sendiri, misalnya ketika kamu melakukan pencarian produk, pembelian produk dan kamu sudah melihat produk apa saja. Data tersebutlah yang akan diproses dari konsep AI yaitu data mining sehingga AI akan merekomendasikan produk-produk yang pas buat kamu.
3. Asisten Virtual
Contoh dari kecerdasan buatan berikutnya adalah asisten virtual, ada banyak penyedia asisten virtual seperti Google assistant, Siri atau Alexa. Seperti asisten pada umumnya, asisten virtual ini juga bisa kamu ajak berinteraksi. Selain itu asisten virtual dapat mencatat kapan kamu ada janji atau acara dan memberikan informasi ketika waktu acara yang ditentukan segera tiba.
Asisten virtual ini juga bisa kamu perintah untuk melakukan pengiriman pesan, memutar musik, membuka aplikasi dan lain sebagainya. Asisten virtual ini juga akan terus belajar seiring kamu menggunakannya, sehingga asisten virtual dapat mengetahui apa yang kamu sukai dan hal apa yang biasa kamu lakukan.
Sebenarnya masih banyak lagi contoh penerapan dari AI, seperti fitur AI yang dimiliki oleh kamera pada smartphone yang bisa melakukan pengaturan kamera sesuai dengan kondisi saat itu. Atau AI dari mobil Tesla yang mampu berjalan tanpa adanya pengemudi.
4. Bisnis Manufaktur dan Retail
Untuk penerapan pada bisnis manufaktur lebih banyak berkaitan dengan penggunaan Internet of Things (IoT), yang mana dapat menganalisis data pabrik secara lebih cepat. Dengan jaringan yang terhubung dengan internet, mampu untuk memberikan pembelajaran secara mendalam dengan menggunakan data yang terstruktur.
Untuk bisnis retail sendiri, AI telah menyediakan kemampuan dalam belanja secara virtual yang menawarkan hasil rekomendasi yang dipersonalisasi. Selain itu juga mendiskusikan opsi pembelian dengan konsumen, pengelolaan stok dan tata letak situs yang lebih optimal.
5. Layanan Kesehatan dan Perbankan
Dalam bidang kesehatan, artificial intelligence juga berperan dalam memberikan pengobatan dan pembacaan sinar X yang dipersonalisasikan. Asisten pribadi juga dapat berperan sebagai pengingat untuk selalu meminum obat secara teratur, serta berolahraga dengan rutin.
Terkait dengan bidang perbankan, juga dapat membantu dalam mengidentifikasi proses transaksi yang memungkinkan terjadinya tindakan penipuan, serta dapat mengotomasi tugas dalam pengelolaan data nasabah secara efisien.
6. Bidang Robotika
Dan contoh yang terakhir merupakan pengembangan dalam industri robot. Tentunya, pengembangan robot lebih dikhususkan untuk membantu pekerjaan manusia supaya lebih cepat dan optimal. Penerapan robotika juga telah diimplementasikan ke dalam pembuatan jalur perakitan untuk produksi mobil oleh NASA yang membantu memindahkan objek besar di luar angkasa.
G. Manfaat Artificial Intelligence (AI)
Banyak sekali manfaat dan kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan artificial intelligence pada setiap kegiatan yang dilakukan manusia di antaranya,
1. Untuk mengotomasi pembelajaran secara berulang melalui data. AI dapat melakukan otomasi untuk menangani tugas yang lebih kompleks dan bervolume tinggi, serta terkomputerisasi dengan andal tanpa mengalami suatu kelelahan. Yang mana, akan sangat berbeda dengan proses otomasi yang dilakukan pada perangkat keras untuk menggerakkan robot.
2. Untuk menambahkan kecerdasan. Pada sebagian besar kasus, AI tidak dijual secara terpisah namun lebih kepada dikembangkan dalam sebuah produk untuk meningkatkan sisi fungsionalitas dan kredibilitas perangkat tersebut. Contoh dari penerapan ini seperti asisten virtual untuk membantu dalam menjadwalkan dan memenuhi setiap kebutuhan dari manusia sesuai dengan fitur yang dimilikinya.
3. Dapat beradaptasi melalui algoritma progresif. Untuk AI sendiri telah menemukan struktur dan keteraturan data yang diolah sehingga menghasilkan algoritma yang lebih terampil dan cerdas. Jadi, dengan bantuan bahasa pemrograman yang dibuat oleh pengembang, artificial intelligence mampu untuk mengajarkan sendiri produk yang telah direkomendasikan secara online.
4. AI dapat menganalisis data lebih banyak. Proses analisa data juga dapat dilakukan dengan lebih baik menggunakan jaringan neural yang mempunyai banyak lapisan tersembunyi. Dengan bantuan big data, maka mampu untuk menyimpan dan mengelola data lebih banyak dan cepat. Semakin banyak data yang diinputkan, maka semakin akurat juga model pembelajaran yang dilatih.
5. Memiliki keakuratan yang lebih optimal. Manfaat yang terakhir adalah mempunyai keakuratan yang lebih optimal dengan bantuan deep learning. Jadi, peran data akan sangat krusial dan menentukan dalam menciptakan keunggulan yang kompetitif.
H. Bahaya Artificial Intelligence (AI)
AI mengadopsi sistem dari manusia itu sendiri, kemudian menerapkannya dalam teknologi yang sedang diciptakan yang diharapkan kedepannya bisa membantu meringankan kegiatan manusia bahkan dalam lingkup terkecil sendiri. Namun, dengan berbagai kemudahan dan kelebihan yang dijelaskan di atas tentunya sebagai sebuah inovasi yang dikembangkan melalui teknologi AI mempunyai kekurangan juga, atau bahkan juga bisa disebut berbahaya di antaranya,
1. Menggantikan manusia seutuhnya
Hal ini mungkin terlihat sebagai sisi positif yang bisa kita lihat dari teknologi AI. Berbagai kegiatan manusia yang terlihat berat bisa digantikan oleh mesin. Dalam sektor pekerjaan pasti juga menekan jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar berbagai pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia atau karyawan mereka. Namun pernahkah kita membayangkan hal ini dari sisi lain?
Jumlah pengangguran yang akan semakin meningkat karena berbagai pekerjaan yang digantikan oleh teknologi AI. Lebih jauh, teknologi AI yang mempunyai kemampuan untuk belajar ditakutkan dapat menciptakan kehidupan lain yang lebih unggul dari manusia.
2. Ancaman dalam Keamanan Digital
Bahaya Artificial Intelligence selanjutnya adalah dapat mengancam keamanan dalam hal digital. Teknologi ini bisa dijadikan alat untuk melakukan kejahatan yang dilakukan oleh manusia lain menggunakan berbagai alat atau teknologi digital yang ada.
Sebagai contoh, pembuatan akun palsu, peretasan email atau web, penyebaran link berbahaya (phising), serta hal lain seperti hacking yang dilakukan dengan lebih canggih. Dengan mengeksploitasi AI, penjahat cyber akan melakukan kejahatannya dengan lebih efisien serta sulit untuk dilacak saat melakukan tindakan kejahatan kriminalnya seperti mencuri berbagai informasi calon korbannya yang kemudian digunakan untuk disalahgunakan.
3. Berbagai Ancaman Lain
Ancaman berbahaya lain yang menggunakan AI sebagai alat teknologinya antara lain adalah kejahatan fisik yang menggunakan bantuan AI untuk melancarkan aksinya seperti menggunakan berbagai teknologi seperti Drone untuk mengawasi calon target, mobil otomatis yang bisa digunakan untuk melukai korban tanpa adanya pelaku yang harus mengendarai mobil tersebut atau teknologi lain.
Dengan informasi yang telah disampaikan di atas, diketahui bahwa AI memiliki banyak dampak positif yang bisa mempermudah pekerjaan manusia. Namun di sisi lain jika disalahgunakan, bahaya Artificial Intelligence juga mengancam kehidupan kita sebagai manusia. Karenanya, diperlukan pemikiran serta tindakan yang bijak dalam menggunakan AI sebagai alat bantu kegiatan sehari-hari.
Dari berbagai sumber
Post a Comment