Pengertian Pengangguran Terselubung, Penyebab, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Pengangguran Terselubung
Pengangguran Terselubung

A. Pengertian Pengangguran Terselubung

Pengangguran terselubung (tersembunyi) adalah seseorang yang memiliki pekerjaan, namun produktivitasnya bisa dibilang cukup rendah. Jadi sebenarnya orang tersebut juga bekerja dan melakukan aktivitas untuk berkarya serta mendapatkan penghasilan atau pendapatan sebagai hasil kerja kerasnya. Namun produktivitas yang rendah membuatnya seolah tidak bekerja sesuai dengan bidangnya.

Pengangguran jenis ini juga biasa disebut disguised unemployment atau hidden unemployment. Pengangguran terselubung digambarkan sebagai tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal dan maksimal karena banyaknya pekerja di suatu bidang atau jenis pekerjaan tertentu. Padahal sebenarnya pekerjaan ini hanya butuh sedikit orang.

Berikutnya pengangguran terselubung juga terjadi ketika seseorang dapat melakukan hal yang lebih banyak sehingga bisa produktif, tetapi ia tidak melakukannya karena mungkin skill atau keahliannya tidak dibutuhkan lagi. Selain itu, pengangguran terselubung juga terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini terjadi karena ketidasesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya.

B. Faktor Penyebab Pengangguran Terselubung

1. Keahlian terbatas
Kondisi seseorang bisa saja menyebabkannya menjadi seorang pengangguran terselubung. Hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi seperti itu adalah karena terbatasnya keahlian yang dimilikinya. Keahlian yang dimaksud dalam hal ini meliputi pula kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang.

Keterbatasan keahlian dan ketrampilan serta kemampuan pada seseorang memang bisa menyebabkan orang tersebut memiliki produktivitas yang cenderung rendah. Sebab kurangnya ketrampilan pada diri seseorang bisa membuatnya tidak cekatan. Pada akhirnya kinerja bisa menjadi tidak sesuai seperti yang diharapkan.

2. Pendidikan rendah
Tingkat pendidikan juga bisa turut menyebabkan produktivitas tidak begitu tinggi. Bagaimanapun juga pendidikan mengajarkan banyak hal kepada Anda sebelum Anda mulai masuk ke dunia kerja. Jadi jika pendidikan Anda rendah maka Anda tidak akan memiliki bekal yang cukup untuk melanjutkan kegiatan Anda ke dunia kerja.

Terlebih lagi di zaman seperti sekarang ini yang semakin banyak terdapat teknologi berkembang serta penuh dengan ide kreatif dan inovatif. Maka Anda perlu memiliki bekal berupa pendidikan agar dapat menggunakan seluruh kemampuan Anda untuk menjadi pekerja yang handal di masa sekarang ini.

3. Ketidaksesuaian pendidikan
Rupanya tidak hanya tingkat pendidikan yang rendah saja yang bisa menyebabkan seseorang memiliki produktivitas cukup rendah. Tetapi menempuh pendidikan dengan latar belakang yang berbeda dengan bidang pekerjaan juga bisa menyebabkan adanya produktivitas rendah. maka dari itu sebaiknya usahakan untuk menempuh pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi namun sesuai dengan bakat dan kemampuan serta keinginan Anda.

Sebab umumnya seseorang memilih untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan minatnya. Maka tempuhlah pendidikan di bidang yang sesuai dengan minat Anda juga agar nantinya Anda bisa menggunakan ilmu yang Anda dapatkan untuk bekerja.

4. Kurang pengalaman
Produktivitas dan kinerja seseorang sebenarnya bukan hanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan saja melainkan juga oleh pengalaman kerja. Seseorang yang sudah pernah bekerja tentu memiliki pengalaman tersendiri. pengalaman yang dimilikinya ini bisa digunakan sebagai dasar dan pedoman untuk bekerja di tempat yang baru. Namun jika seseorang belum pernah bekerja maka bisa saja orang tersebut tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

Sebab orang yang tidak memiliki pengalaman bekerja tidak tahu mengenai apa saja yang harus ia lakukan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Maka tak heran bila saat ini semakin banyak perusahaan yang lebih duka merekrut tenaga kerja berpengalaman dengan harapan memiliki kualitas SDM yang tinggi.

5. Kondisi terpaksa
Bisa saja Anda bekerja di bidang yang tidak Anda sukai sama sekali karena terpaksa. Dengan kata lain Anda terpaksa bekerja di bidang yang sebenarnya tidak Anda inginkan. Namun keadaan memaksa Anda untuk melakukan pekerjaan tersebut. Maka tentu kinerja Anda tidak akan maksimal. Sebab Anda hanya akan bekerja sebisanya saja dan tidak akan mengeluarkan kemampuan Anda sepenuhnya.

Tentu hal ini akan sangat disayangkan karena membuat Anda tidak dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu sebisa mungkin bekerjalah di bidang yang memang Anda suka agar Anda selalu termotivasi dalam bekerja. Maka hasil kerja Anda tentu akan baik dan bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan.

6. Lingkungan kerja
Tentu pekerjaan akan terasa lebih menyenangkan untuk dikerjakan jika suasana hati sedang baik. Suasana hati atau mood bisa saja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja. Jika kondisi lingkungan kerja Anda begitu kondusif maka Anda tentu akan dapat bekerja dengan baik. Kinerja dan produktivitas akan meningkat karena kondisi lingkungan kerja yang kondusif akan membuat Anda selalu memiliki semangat dalam bekerja. Akibatnya hasil kerja Anda akan selalu memuaskan.

Namun bila lingkungan kerja tidak mendukung maka semangat kerja juga akan menurun. Lingkungan kerja yang bersifat negatif akan membuat seseorang menjadi malas kerja. Kinerja juga akan menurun sehingga hasil kerja orang tersebut tidak bisa maksimal.

C. Contoh Pengangguran terselubung

Berikut merupakan beberapa contoh pengangguran terselubung yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari di antaranya,
1. Berdasarkan latar belakang
a. Lulusan D3 keperawatan yang bekerja sebagai sekretaris
Seorang ahli madya keperawatan tidak begitu paham tugas seorang sekretaris karena memang tidak pernah mempelajari akan hal tersebut. Ketika melaksanakan pekerjaannya ia merasa kebingungan akan hal tersebut dan menghambat kinerja para karyawan lain yang berhubungan dengan sekretaris tersebut.

b. Sarjana hukum bekerja sebagai guru sekolah dasar
Seorang sarjana hukum seharusnya memiliki profesi yang berkaitan dengan hukum. Ketika sarjana hukum menjadi seorang guru maka ia tidak memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan kelas, membantu siswa belajar, dan lain-lain yang berkaitan dengan profesi guru di sekolah.

Ketika menjalankan tugas menjadi seorang guru ia merasa kesusahan karena tidak terbiasa dengan hal tersebut. Pengetahuan yang terbatas mengenai bagaimana menjadi guru maka menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga dapat dikatakan sebagai pengangguran terselubung.

2. Berdasarkan pembagian kerja
a. Terlalu banyak pekerja
Dalam satu unit yang seharusnya dapat dikerjakan lima orang namun dalam unit tersebut terdapat delapan orang. Tiga orang dari unit tersebut dapat dikatakan sebagai pengangguran. Kemungkinan akan bekerja secara bergantian.

b. Ruangan kerja
Pabrik krupuk dengan luas dapur yang hanya cukup untuk lima orang pekerja dapat menghasilakan 1500 krupuk perhari. Ketika pesanan meningkat pemilik pabrik memutuskan untuk menambah jumlah pekerja, sehingga saat ini terdapat delapan orang pekerja. Delapan orang pekerja tersebut dalam sehari menghasilkan 1200 krupuk.

Pemilik perusahaan menyadari terjadi penurunan output dari produksi. Hal tersebut disebabkan karena yang biasanya dikerjakan oleh lima orang dapat bekerja sesuai dengan bagian masing-masing ketika ditambah orang pekerja merasa kebingungan terkait pembagian kerja hingga outputnya berkurang. Berdasarkan fenomena tersebut tiga orang tambahan pekerja baru tersebut memperlambat kinerja dan menimbulkan pengangguran terselubung dalam suatu perusahaan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment