Pengertian Cyber Security, Elemen, Manfaat, dan Caranya
Cyber Security |
A. Pengertian Cyber Security
Cyber security adalah upaya perlindungan sistem, data, jaringan, dan program dari ancaman atau serangan digital. Serangan ini biasanya dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk berbagai macam hal. Beberapa contoh di antaranya mengakses informasi sensitif, atau bahkan mengubah dan menghancurkan data penting. Motifnya bisa jadi untuk mengganggu sebuah bisnis, atau bisa juga untuk memeras uang dalam jumlah yang biasanya tidak sedikit.
Serangan siber dapat menyebabkan gangguan yang fatal dan bahkan merusak perusahaan yang paling tangguh. Perusahaan yang terkena dampaknya akan kehilangan aset, reputasi dan bisnis, dan menghadapi denda dan biaya remediasi. Dengannya, sangat dianjurkan untuk perusahaan yang telah berbasis digital memperhatikan dan menggunakan cyber security dalam menyimpan, mengakses dan mengambil informasi penting.
Praktik cyber security ini dapat mencakup upaya-upaya seperti pemasangan firewall, pengaplikasian multifactor authentication, penggunaan jaringan wifi yang aman, pembuatan backup data, serta hal-hal lainnya yang bisa mencegah cybercriminals dari mengakses komputer, jaringan, maupun informasi sensitif Anda. Kesuksesan pendekatan cyber security akan banyak dipengaruhi oleh keberhasilan Anda menciptakan sistem pertahanan yang kuat.
B. Elemen Kunci Cyber Security
Terdapat enam elemen kunci yang perlu diperhatikan agar bisa menjalankan cyber security yang efektif di antaranya,
1. Application Security
Application security merujuk kepada proses meningkatkan dan memelihara keamanan suatu aplikasi. Tujuannya adalah untuk mencegah attacker agar tidak mencuri, membajak, atau mengeksploitasi data maupun kode dari program tersebut untuk melancarkan berbagai cyber attacks.
2. Network Security
Network security adalah proses melindungi jaringan dan seluruh perangkat yang terhubung di dalamnya dari para penyusup. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk meningkatkan network security. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan layanan VPN, program anti-malware, email security tools, hingga firewalls.
3. Information Security
Information security adalah upaya mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari mengakses, menggunakan, memodifikasi, membeberkan, merekam, atau bahkan menghancurkan data milik Anda. Information security mempunyai tiga prinsip dasar yang dikenal dengan CIA, yaitu:
a. Confidentiality—hanya authorized users lah yang diperbolehkan untuk mengakses data sensitif; seperti detail akun email, informasi kontak, informasi kartu bank, dan sebagainya.
b. Integrity—informasi yang disampaikan harus akurat, konsisten, lengkap, serta tidak diubah oleh unauthorized users.
c. Availability—memastikan bahwa informasi Anda bisa diakses ketika diperlukan, termasuk oleh pihak lain yang telah memperoleh izin.
4. Operational Security
Operational security atau procedural security adalah proses manajemen risiko yang bertujuan untuk melindungi data sensitif yang digunakan dalam operasi dan bisa disalahgunakan oleh attackers. Contohnya, Anda mengunggah foto yang ternyata dengan tidak sengaja mencantumkan kata sandi email. Hal ini kemudian bisa saja dimanfaatkan hacker untuk melancarkan serangan kepada Anda.
5. Disaster Recovery Planning
Disaster recovery planning merupakan upaya perusahaan untuk merespons berbagai insiden yang terjadi—baik itu bencana alam, terjadinya cyber attack, adanya pemadaman listrik, dan beberapa hal yang tidak diinginkan lainnya.
Disaster recovery planning dapat berupa dokumen formal yang memuat berbagai strategi yang perlu dilakukan perusahaan untuk mengurangi dampak dari insiden. Hasilnya, perusahaan bisa tetap beroperasi atau segera pulih dan bangkit seperti sebelum terjadinya peristiwa tersebut.
6. End-User Education
End-user education merupakan sebuah upaya mengedukasi dan meningkatkan kesadaran seluruh elemen di dalam perusahaan akan pentingnya menjaga keamanan digital. Sebagai contoh, perusahaan bisa membuat program pelatihan untuk mengenalkan berbagai jenis cyber attacks dan cara mencegahnya.
C. Manfaat Cyber Security
Berikut adalah manfaat cyber security bagi perusahaan berbasis digital di antaranya,
1. Memastikan Sebuah Bisnis Aman
Jika kalian dapat membuktikan bahwa bisnis dapat dilindungi secara efektif terhadap semua jenis pelanggaran dunia maya, kalian dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis yang dibuat dengan menjaga data pribadi mereka tetap aman dan terjaga.
2. Melindungi Informasi Pribadi
Salah satu komoditas paling berharga di era digital adalah informasi pribadi. Jika virus dapat memperoleh informasi berharga perusahaan Anda, mereka mampu menjual informasi itu, atau bahkan menggunakannya untuk mencuri anggaran perusahaan.
3. Meningkatkan Produktivitas
Virus dapat memperlambat komputer untuk merayapi, dan membuat pekerjaan menjadi mustahil. Cyber security yang efektif dapat menghilangkan kemungkinan ini.
4. Mengantisipasi agar Situs Web Tidak Down
Jika perusahaan memiliki situs yang tidak aman, ini akan menjadi potensi penurunan peringkat situs, dan jika situs sudah terinfeksi, ada kemungkinan situs web dapat ditutup secara paksa. Ini akan jadi masalah serius terhadap situs e-commerce yang berarti mereka akan kehilangan uang karena transaksi yang hilang.
D. Cara Perlindungan pada Cyber Security
Berikut adalah jenis perlindungan keamanan cyber yang perlu dipahami sehingga Anda dapat membangun strategi keamanan yang kuat di antaranya,
1. Critical Infrastructure Security
Critical Infrastructure Security terdiri dari sistem cyber fisik yang banyak digunakan dalam masyarakat modern. Contoh umum infrastruktur kritis adalah jaringan listrik, pengolahan air, lampu lalu lintas, pusat perbelanjaan dan rumah sakit.
Kehadiran infrastruktur jaringan listrik di Internet membuat mereka rentan terhadap serangan cyber. Akibatnya, organisasi yang bertanggung jawab untuk infrastruktur kritis harus melakukan uji tuntas untuk memahami kerentanan dan melindungi bisnis mereka darinya. Keamanan dan ketahanan infrastruktur kritis ini sangat penting untuk keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Application Security
Keamanan aplikasi harus dilihat sebagai salah satu dari beberapa langkah keamanan yang diambil untuk melindungi sistem. Keamanan aplikasi menggunakan metode perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengelola ancaman eksternal yang dapat muncul selama fase pengembangan aplikasi.
Aplikasi jauh lebih mudah diakses melalui jaringan, sehingga mengambil langkah-langkah keamanan selama fase pengembangan menjadi fase penting proyek. Jenis keamanan untuk aplikasi meliputi program anti-virus, firewall dan program enkripsi.
Jenis keamanan ini dapat mencegah akses tidak sah. Organisasi juga dapat menemukan sumber daya data sensitif dan melindunginya dengan proses keamanan aplikasi khusus yang ditautkan ke database.
3. Network Security
Karena keamanan cyber terkait dengan ancaman eksternal, keamanan jaringan diperlukan untuk mencegah akses tidak sah ke jaringan internal. Keamanan jaringan memastikan bahwa jaringan internal Anda dilindungi dengan melindungi infrastruktur dan memblokir akses ke data.
Untuk mengelola pemantauan keamanan jaringan dengan lebih baik, tim keamanan sekarang menggunakan pembelajaran mesin untuk menandai lalu lintas yang tidak normal dan mengingatkan mereka akan ancaman secara langsung. Contoh umum penerapan keamanan jaringan meliputi login tambahan, kata sandi baru, keamanan aplikasi, program anti-virus, perangkat lunak anti-spyware, enkripsi, firewall dan akses Internet yang dipantau.
4. Cloud Security
Cloud security adalah alat keamanan berbasis perangkat lunak yang melindungi dan memantau data dalam sumber daya cloud. Penyedia layanan cloud terus mengembangkan dan mengimplementasikan alat keamanan baru yang membantu pengguna melindungi data mereka dengan lebih baik.
Sebuah mitos umum adalah bahwa keamanan cloud kurang aman. Orang-orang cenderung berpikir bahwa data mereka lebih aman ketika disimpan di server fisik. Namun, keamanan cloud telah menunjukkan bahwa kontrol langsung server fisik tidak selalu menunjukkan bahwa keamanan dan aksesibilitas jauh lebih penting daripada lokasi fisik data mereka.
Laporan Logical Cloud Security Alert menemukan bahwa pengguna server fisik mengalami lebih banyak insiden daripada pengguna layanan keamanan cloud.
5. Internet of Things (IoT) Security
IoT mengacu pada berbagai sistem IT fisik yang kritis dan non-kritis seperti perangkat, sensor, televisi, router WiFi, printer dan kamera keamanan. Pusat data terintegrasi, analisis, perangkat konsumen, jaringan, sistem dan sistem IoT adalah teknologi utama untuk IoT. Perangkat IoT sering dikirim dalam kondisi rentan dan menawarkan beberapa fitur keamanan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment