Pengertian Bisnis, Konsep, Tujuan, Fungsi, dan Jenisnya
Bisnis |
A. Pengertian Bisnis
Bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan perorangan maupun kelompok dalam tujuan mendapatkan keuntungan atau laba.
Kegiatan bisnis melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian barang maupun jasa. Kata “bisnis” dari bahasa Inggris “business” artinya kesibukan. Kesibukan dalam hal ini adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada seseorang.
Dalam konteks aktivitas, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang atau jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Sementara dalam konteks entitas, pengertian bisnis adalah suatu organisasi atau badan lain yang bergerak dalam kegiatan komersial, profesional, atau industri, untuk memperoleh keuntungan.
Bisnis Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisnis adalah kegiatan dengan menggunakan modal tertentu untuk memperoleh laba, seperti industri, perdagangan, dan pengangkutan (business).
2. L.R. Dickese, bisnis adalah aktivitas yang memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan bagi yang menjalankannya atau yang berkepentingan.
3. Mc Naughton, bisnis adalah pertukaran barang, uang, atau jasa untuk mendapatkan keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat.
4. Hughes dan Kapoor, bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
5. Brown dan Pretello, bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun swasta tidak peduli mengejar laba ataupun tidak.
6. Jeff Madura, bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan.
B. Konsep dalam Bisnis
Konsep bisnis adalah ide fundamental yang ada di balik sebuah bisnis. Berdasarkan konsep tersebut, pengusaha dapat mengembangkan model bisnis, rencana bisnis, serta visi dan misi dari bisnis. Sebagai contoh, Gojek berawal dari konsep layanan transportasi murah yang terintegrasi dengan banyak pengemudi sepeda motor dan taksi. Hasilnya, saat ini banyak pengemudi sepeda motor dan mobil yang menjadi partner Gojek.
Pada umumnya dalam konsep bisnis terdapat beberapa komponen utama di antaranya,
1. Strategi Inti (Core Strategy), yaitu visi dan misi dari sebuah bisnis yang meliputi hal-hal ideal yang diharapkan dari bisnis tersebut.
2. Sumber Daya Strategis (Strategic Resources), yaitu semua yang berhubungan dengan kompetensi utama, proses inti, dan aset strategis.
3. Perantara Pelanggan (Customer Interface), yaitu semua yang berhubungan dengan informasi, dukungan dan pemenuhan, dinamika hubungan, dan struktur harga.
4. Jaringan Nilai (Value Network), yaitu semua jaringan nilai yang dapat memperkuat dan melengkapi sumber daya perusahaan.
C. Tujuan Bisnis
Bisnis memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan atau profit dari barang atau jasa yang berhasil dijualnya kepada konsumen. Selain tujuan utama tersebut, terdapat beberapa tujuan lain dari sebuah aktivitas bisnis di antaranya,
1. Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
2. Meningkatkan kesejahteraan pemilik bisnis dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
3. Menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat umum.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara umum.
5. Menunjukkan prestise dan kinerja.
6. Menunjukkan eksistensi sebuah perusahaan dalam jangka panjang.
D. Fungsi Bisnis
Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah. Secara umum, terdapat beberapa fungsi bisnis di antaranya,
1. Form Utility, yaitu fungsi produksi di mana sebuah bisnis menghasilkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan jasa keuangan.
2. Place Utility, yaitu fungsi distribusi di mana sebuah bisnis menyalurkan suatu barang/ jasa ke lokasi terdekat yang bisa dijangkau konsumen.
3. Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis di mana sebuah perusahaan menjual suatu produk ke konsumen yang membutuhkan, baik itu barang maupun jasa.
4. Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam bisnis, di mana barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.
Sementara Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979), terdapat tiga fungsi utama dari suatu bisnis di antaranya,
1. Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.
2. Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
3. Distributing Product to Consumers, yaitu untuk menyalurkan produk yang dihasilkan kepada konsumen.
E. Jenis Bisnis
Dari sekian banyak jenisnya yang ada saat ini, bisnis dapat dibedakan dalam dua kelompok besar di antaranya,
1. Jenis Bisnis Berdasarkan Aktivitasnya
Berdasarkan aktivitasnya, bisnis dapat dibedakan menjadi empat jenis di antaranya,
a. Bisnis Ekstraktif, adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan melakukan aktivitas penggalian barang tambang yang ada di dalam perut bumi. Sebagai negara yang memiliki kekayaan barang tambang, cukup banyak perusahaan yang bergerak dalam bisnis ekstraktif di Indonesia. Contoh jenis bisnis ekstraktif ini adalah tambang batu bara, minyak bumi, gas bumi, emas, tembaga dan lain-lain.
b. Bisnis Agraris. Bisnis agraris bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Bisnis ini juga berkembang dengan pesat di Indonesia dan sudah dikenal serta digeluti masyarakat sejak lama, dari skala kecil di tingkat individu hingga skala besar yang dijalankan oleh perusahaan.
c. Bisnis Industri. Inilah jenis bisnis yang sering diidentikkan dengan pengertian bisnis secara awam. Bisnis ini bergerak dalam bidang industri manufaktur, misalnya industri pesawat terbang, kapal laut, tekstil, mebel, kertas, dan masih banyak lagi.
d. Bisnis Jasa. Bisnis jasa adalah aktivitas usaha yang produknya bukan berupa barang atau produk fisik, melainkan produk jasa, seperti pendidikan, pariwisata, kesehatan, perbankan dan keuangan, dan lain sebagainya.
2. Jenis Bisnis Berdasarkan Kegunaannya
Terdapat empat jenis bisnis yang dibedakan berdasarkan kegunaannya di antaranya,
a. Kegunaan Bentuk (Form Utility). Bisnis yang memiliki kegunaan bentuk adalah usaha yang aktivitasnya berupa proses mengubah suatu benda menjadi benda lain yang memiliki bentuk berbeda dan lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh bisnis jenis ini misalnya bisnis furnitur, garmen, dan makanan.
b. Kegunaan Tempat (Place Utility). Bisnis dengan kegunaan tempat adalah memiliki aktivitas usaha memindahkan suatu barang dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki manfaat lebih besar. Contoh bisnis yang memiliki kegunaan tempat adalah transportasi darat, laut, dan udara, baik untuk manusia maupun barang.
c. Kegunaan Waktu (Time Utility). Bisnis dengan kegunaan waktu memiliki aktivitas utama yang berkaitan dengan penyimpanan barang. Dengan penyimpanan, barang yang kurang bermanfaat dapat disimpan untuk dikeluarkan ketika barang tersebut sudah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Contohnya adalah bisnis pergudangan.
d. Kegunaan Pemilikan (Possession Utility). Bisnis jenis yang keempat ini bergerak dalam bidang tertentu yang bertujuan untuk membuat atau memenuhi kegunaan pemilikan atas suatu barang/jasa, misalnya bisnis pertokoan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment