Pengertian Revaluasi, Penyebab, Pengaruh, dan Dampaknya

Table of Contents
Pengertian Revaluasi
Revaluasi

A. Pengertian Revaluasi

Revaluasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penilaian kembali (tentang harga atau nilai mata uang); pemberian nilai baru. Demikian, revaluasi merupakan suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan cara meningkatkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau luar negeri.

Revaluasi juga diartikan sebagai penyesuaian ke atas nilai tukar mata uang resmi suatu negara relatif terhadap baseline yang dipilih. Baseline tersebut dapat mencakup tingkat upah, harga emas, atau mata uang asing. Revaluasi merupakan kebalikan dari devaluasi yang merupakan penyesuaian ke bawah dari nilai tukar mata uang resmi suatu negara.

Revaluasi bisa terjadi karena adanya kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Secara umum mungkin dengan kebijakan revaluasi menandakan bahwa perekonomian negara semakin membaik. Namun dari sisi lain, kebijakan revaluasi bisa memberikan dampak positif dan juga negatif pada ekonomi masyarakat terutama pada bisnis yang menggeluti sektor ekspor-impor.

B. Penyebab Revaluasi

Beberapa penyebab terjadinya revaluasi di antaranya adalah perubahan tingkat suku bunga antar berbagai negara, dan peristiwa berskala besar yang mempengaruhi perekonomian (profitabilitas dan daya saing). Revaluasi juga dapat disebabkan karena adanya perubahan kepemimpinan suatu negara yang menimbulkan perubahan dalam stabilitas pasar tertentu. Selain itu, pemintaan pasar yang spekulatif juga dapat mempengaruhi nilai mata uang suatu negara.

C. Pengaruh Revaluasi Terhadap Bisnis

Sehingga kebijakan revaluasi umumnya dirasakan oleh para pebisnis yang bekerja pada bidang ekspor dan impor karena melibatkan nilai tukar rupiah. Berikut beberapa kasus pengaruh revaluasi terhadap bisnis di antaranya,
1. Kasus Impor
Jika Anda memiliki perusahaan yang membutuhkan bahan baku produksi dari luar negeri, maka Anda akan diuntungkan dengan adanya kebijakan revaluasi. Misalnya jika biasanya Anda membeli bahan baku dengan harga $1.000 dengan nilai tukar rupiah saat itu adalah Rp 12.000, Anda perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 12 juta.
Namun jika terjadi revaluasi dan nilai tukar menguat menjadi Rp 11.000, maka uang yang Anda keluarkan untuk impor berkurang menjadi Rp 11 juta. Sehingga pada kasus importir, kebijakan revaluasi bisa dibilang menguntungkan.

2. Kasus Ekspor
Jika dampak revaluasi terhadap impor memberikan pengaruh positif, pada kasus ekspor justru dapat memberikan dampak negatif. Ketika Anda menjual produk bisnis ke luar negeri dengan harga produk sebesar Rp 12 juta dengan nilai tukar awalnya sebesar Rp 12.000, maka Anda akan menerima uang dollar sebesar $1.000.

Namun, jika terjadi kebijakan revaluasi, uang dollar yang Anda terima pada nilai tukar Rp 11.000 akan lebih kurang dari $1000. Tentu saja ini akan merugikan perusahaan karena produk yang dijual menjadi turun harga jualnya di mata asing.

3. Kasus Saham
Kebijakan revaluasi juga mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap harga saham perusahaan. Namun pada kasus harga saham, nilai tukar rupiah tidak memberikan dampak secara langsung. Revaluasi dapat memberikan pengaruh positif bagi para pemilik saham jika dilihat pada jangka waktu tertentu. Sehingga jika Anda ingin mengambil keputusan dalam trader, tidak bisa menggunakan informasi nilai tukar rupiah dalam satu hari saja.

D. Dampak Revluasi

Kebijakan revaluasi sebenarnya dibuat untuk kepentingan ekonomi negara dalam jangka panjang. Jika nilai rupiah di Indonesia cukup stabil dalam jangka waktu yang lama, hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi negara semakin membaik. Ditambah lagi pada neraca perdagangan bisa dikatakan surplus atau defisit juga tergantung dari nilai tukar rupiah.

Namun, di sisi lain revaluasi juga bisa memberikan dampak negatif, khususnya bagi para pebisnis. Kebijakan revaluasi akan berdampak pada daya saing dan keuntungan para pengusaha di dalam negeri yang melakukan kegiatan ekspor dan impor.

Dengan adanya revaluasi, maka hal ini akan membuat harga barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional. Akibatnya, para pengusaha lokal akan mendapat tekanan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan kegiatan promosi barang lebih besar agar bisa bersaing di pasar internasional, serta menurunkan harga barang.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment