Pengertian Marketplace, Manfaat, Jenis, Perbedaan, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Marketplace
Marketplace

A. Pengertian Marketplace

Marketplace adalah pihak perantara yang mengakomodasi pihak penjual dan pihak pembeli di dalam dunia maya. Saat ini, istilah marketplace sangat erat hubungannya dengan kegiatan e-commerce. Pada praktiknya, pihak marketplace menyediakan ruang untuk melakukan kegiatan jual-beli secara online, namun tidak bertanggungjawab atas barang-barang yang dijual di masing-masing toko yang ada di marketplace tersebut.

Meskipun tidak bertanggungjawab atas barang-barang yang dijual oleh setiap toko, pihak marketplace bertanggungjawab atas keamanan proses transaksi antara penjual dan pembeli. Dengan kata lain, kegiatan transaksi keuangan diatur oleh marketplace untuk kemudahan, kenyamanan, dan keamanan para penggunanya.

B. Manfaat Marketplace

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh penjual dan pembeli dari marketplace. Selain kemudahan bertransaksi, kenyamanan, dan keamanan yang ditawarkan oleh marketplace membuat industri ini semakin berkembang. Berikut beberapa manfaat marketplace di antaranya,
1. Kemudahan Mendapatkan Pembeli
Marketplace adalah tempat di mana para calon pembeli melakukan pencarian produk-produk (window shopping) yang mereka butuhkan. Dengan begitu, marketplace merupakan tempat di mana para calon pembeli berkerumun dan siap membeli apapun.

Ini merupakan manfaat yang bisa didapatkan oleh para pemilik toko di marketplace. Mereka tidak harus bersusah payah mencari pengunjung, karena pada dasarnya sebuah marketplace akan selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang.

2. Kemudahan Mendapatkan Produk
Saat ini kegiatan belanja online bukan hal baru lagi di Indonesia karena sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Dengan adanya marketplace, masyarakat yang ingin mencari produk tertentu tidak harus datang ke toko yang lokasinya jauh, tapi cukup dengan membelinya secara online.

3. Membangun Relasi Antar Pedagang
Para pemilik toko di marketplace dapat saling membantu satu sama lainnya, baik dalam hal penjualan produk maupun kerja sama lainnya. Dengan relasi yang baik antar pedagang tentunya akan semakin memperkuat kegiatan bisnis setiap pemilik toko di marketplace.

4. Keamanan dan Kenyamanan Transaksi
Umumnya pihak marketplace mengatur aktivitas transaksi keuangan di dalam marketplace tersebut. Pihak marketplace memberikan jaminan keamanan dalam proses pembayaran sehingga penjual dan pembeli merasa nyaman dan tidak khawatir terjadi penipuan.

5. Jangkauan yang Luas
Manfaat marketplace yang satu ini dapat dirasakan oleh penjualan maupun pembeli. Situs marketplace dapat diakses dari manapun di seluruh pelosok Indonesia. Meskipun penjual atau pembeli berada di pulau yang berbeda di Indonesia, proses jual beli online dapat berlangsung secara daring.

C. Jenis Marketplace

Umumnya, terdapat dua jenis bentuk kerja sama yang dilakukan marketplace di antaranya,
1. Marketplace Murni
Sistem kerjasama yang dilakukan dalam marketplace murni terjadi saat situs marketplace menyediakan fitur penjualan lapak untuk berjualan, lengkap dengan fasilitas pembayarannya. Penjual yang bekerjasama di dalamnya akan diberikan keleluasaan yang sangat banyak dibandingkan dengan kerjasama konsinyasi.

Setiap penjual diberi kewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produknya sendiri. Selain itu, penjual juga bisa menerima penawaran harga yang dilakukan oleh pembeli. Jadi sebelum pembeli melakukan pembayaran, maka pihak pembeli bisa melakukan penawaran harga pada penjual. Setelah mendapatkan harga yang cocok antar kedua belah pihak, maka pihak pembeli bisa mengirimkan sejumlah uang yang sudah disediakan oleh pihak marketplace.

Beberapa contoh marketplace yang terkenal dengan jenis kerjasama ini adalah Tokopedia, BliBli, Bukalapak, Elevenia, dan Blanja. Sedangkan beberapa contoh marketplace dari luar negeri yang terkenal di Indonesia adalah Shopee, Lazada, JD.id, Amazon dan Rakuten.

2. Marketplace Konsinyasi
Jenis kerja sama yang dilakukan dalam marketplace konsinyasi adalah lebih mirip seperti titip barang. Jadi, jika pihak penjual ingin melakukan kerja sama dengan situs marketplace ini, maka pihak penjual hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi produknya ke pihak marketplace saja. Beberapa marketplace yang menyediakan jenis kerja sama konsinyasi adalah Zalora, dan Berrybenka.

Nantinya, pihak situs marketplace akan mengurus seluruh penjualan produk, dari mulai foto produk, gudang, pengiriman barang, serta fasilitas pembayaran. Jenis kerja sama ini sangat berbeda dengan kerja sama sebelumnya, karena pada jenis kerja sama ini pembeli tidak bisa melakukan penawaran karena seluruh harga dan alurnya sudah di atur dan ditangani oleh situs marketplace.

Pihak marketplace akan mengurus seluruh hal terkait penjualan dari mulai pengiriman barang foto, gudang, produk, hingga fasilitas pembayaran. Berbeda dengan jenis marketplace sebelumnya, di marketplace jenis ini pembeli tidak bisa melakukan penawaran harga karena semua alur transaksi ditangani oleh situs marketplace.

D. Perbedaan Marketplace dengan Online shop

Keduanya adalah dua bentuk platform yang berbeda. Letak utama perbedaannya adalah perantara. Marketplace merupakan pihak perantara yang menyatukan penjual dengan pembeli. Sedangkan online shop sama sekali tidak membutuhkan perantara. Penjual akan langsung menjual produknya pada platform miliknya sendiri, jadi tidak memerlukan perantara sama sekali.

Melakukan penjualan dengan platform online shop akan menuntut Anda untuk bisa lebih mandiri. Anda harus membuat website, mengelola pemasaran dengan bantuan media sosial, dan harus berhubungan langsung dengan pelanggan. Meskipun begitu, mengelola website online shop sendiri juga mempunyai banyak keuntungan tersendiri, terlebih lagi jika Anda sudah memiliki brand. Saat ini bahkan sudah banyak brand sukses yang membangun online shop nya  sendiri.

Selain itu, keuntungan lain yang akan Anda rasakan ketika mengelola website online shop sendiri di antaranya,
1. Toko online shop Anda akan mendapatkan kepercayaan yang lebih banyak di mata pelanggan. Berdasarkan hasil riset dari Verisign, 84% pelanggan lebih percaya pada online shop yang sudah memiliki website resmi dibandingkan dengan mereka yang hanya berjualan di sosial media.
2. Online shop Anda akan lebih mudah ditampilkan di mesin pencarian google. Hal ini sangat penting karena 81% pelanggan selalu melakukan riset dengan memanfaatkan mesin pencarian terlebih dahulu sebelum benar-benar membelinya.
3. Meminimalisir sifat ketergantungan dengan pihak lain, karena Anda akan dituntut untuk mempelajari dan mengelola website Anda sendiri, bukan website orang lain.
4. JIka Anda sedang mengembangkan brand Anda, maka website adalah kebutuhan yang paling utama.
5. Anda akan memiliki pusat toko yang seluruh kendalinya benar-benar Anda kuasai. Jadi, jika suatu waktu ada masalah tertentu di marketplace, maka Anda tidak akan kebingungan karena sudah memiliki online shop sendiri.  

E. Contoh Marketplace

1. Pasar daring di dunia
Saat ini, persaingan pasar online di seluruh dunia sangatlah ketat. Salah satunya yang paling banyak digunakan adalah platform e-commerce. Banyak sekali platform yang bermunculan karena semakin banyaknya minat konsumen untuk membeli produk barang atau jasa melalui online, daripada menggunakan transaksi konvensional.

Hal yang paling mendasari mengapa banyak konsumen beralih untuk melakukan menggunakan marketplace karena di dalam pasar daring tersebut biasanya menyediakan berbagai diskon atau potongan harga. Kemudian, juga terdapat filter terkait produk kategori untuk memudah pembeli dalam memilih barang sesuai kebutuhannya.

Dan yang terpenting adalah, pengiriman barang serta transaksi yang lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu sulit membuat konsumen semakin nyaman untuk berinteraksi dengan platform e-commerce melalui aplikasi yang dapat diakses pada perangkat elektronik tanpa batasan tempat dan waktu.

Untuk contoh marketplace di dunia yang paling terkenal dan memiliki jaringan yang luas adalah Amazon. Salah satu situs pasar daring terbesar di dunia, yaitu Amazon berdiri pada tahun 1995. Pendiri dari situs ini adalah Jeff Bezos, di mana pertama kali hanya menjual produk seperti makanan, minuman, buku, alat elektronik, dan masih banyak yang lainnya. Hingga saat ini dapat menampung berbagai macam brand serta kategori barang yang lebih kompleks.

Kemudian, contoh kedua marketplace terbesar asal China adalah Alibaba. Platform tersebut didirikan oleh salah satu orang terkaya di dunia, yaitu Jack Ma. Ratusan juta konsumen telah menjadi pelanggar dari Alibaba, sehingga membuat Alibaba dapat menguasai hampir 80% pasar online di daratan China.

2. Pasar daring di Indonesia
Kemudian, kita lanjut pada pembahasan contoh marketplace di Indonesia. Banyak sekali startup yang mengembangkan produk dalam bidang industri ecommerce. Karena target pasar di Indonesia mengenai pasar online sangat besar.

Contoh platform pasar online asal Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Shopee, dan masih banyak lagi platform yang lainnya. Saat ini, Tokopedia telah menjadi salah satu startup yang berkembang menjadi perusahaan kelas Unicorn, dimana memiliki valuasi yang besar.

Perkembangan ecommerce di Indonesia cukup signifikan, sehingga menimbulkan banyaknya aplikasi untuk mengelola pasar online. Faktor dari teknologi dan kondisi sosial di Indonesia yang membuat pertumbuhan marketplace mengalami kenaikan yang pesat. Banyak sekali konsumen yang membutuhkan produk impor, hanya dengan mencari di platform jual beli online, konsumen dapat mendapatkan produk impor secara cepat, tanpa perlu memesan dan pergi ke luar negeri.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment