Pengertian Marketing, Konsep, Tujuan, Fungsi, Tugas, dan Strateginya
Marketing (Pemasaran) |
A. Pengertian Marketing (Pemasaran)
Marketing (pemasaran) adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Marketing merupakan perpaduan berbagai aktivitas yang saling terkait di mana tujuannya untuk mengetahui kebutuhan konsumen atau pasar.
Dengan adanya informasi tersebut maka perusahaan dapat menciptakan atau mengembangkan suatu produk, harga, pelayanan, dan promosi agar kebutuhan pasar tersebut terpenuhi dan perusahaan mendapatkan keuntungan. Marketing dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan beragam media, misalnya berupa iklan yang dipasang pada billboard, televisi, radio, media cetak, media digital, dan sebagainya.
Marketing (Pemasaran) Menurut Para Ahli
1. Philip Kotler, marketing adalah aktivitas sosial dan pengaturan yang dilakukan satu atau sekelompok orang untuk mendapatkan yang diinginkan dengan cara menciptakan sebuah produk untuk ditukarkan sejumlah nominal tertentu dengan pihak lain.
2. Tung Desem Waringin, marketing adalah proses mengomunikasikan suatu nilai tambah yang lebih tinggi dari sebuah produk.
3. Laksita Utama Suhud, marketing adalah usaha yang perlu dilakukan agar sebuah bisnis/usaha selalu tampak lebih baik dibandingkan para pesaingnya di kalangan pasar.
4. Sutisna, marketing adalah usaha menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran, tentang keberadaan sebuah produk di pasaran.
B. Konsep Marketing (Pemasaran)
Secara garis besar ada empat konsep dasar marketing di antaranya,
1. Produksi
Produksi adalah proses mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau menambah nilai guna suatu produk (barang maupun jasa). Tim marketing suatu perusahaan harus melakukan riset untuk mengetahui produk apa yang sedang diminati oleh pasar. Selain itu, tim marketing juga harus mengamati para pemain di ceruk tersebut dan harga yang berlaku di pasar. Inilah yang menjadi acuan dalam perencanaan dan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Produk
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada khalayak. Produk dapat dibedakan dalam 3 kategori, yaitu barang, jasa, dan gagasan/ ide. Semua konsumen menginginkan produk yang berkualitas, harga terjangkau, dan unik. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi menjadi hal yang penting dalam proses marketing itu sendiri. Tanpa adanya produk berkualitas maka dengan sendirinya proses marketing akan sangat sulit dilakukan.
3. Pemasaran
Pemasaran adalah semua aktivitas yang dilakukan seseorang atau organisasi dalam upaya memenuhi permintaan pasar. Kegiatan pemasaran ini meliputi menciptakan produk bernilai jual, penentuan harga, promosi, pelayanan pelanggan, dan lain-lain. Tujuan utama dari pemasaran adalah untuk memenuhi kebutuhan suatu pasar. Dengan kata lain, kepuasan konsumen menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses pemasaran.
4. Penjualan
Semua aktivitas produksi dan pemasaran pada akhirnya akan bermuara pada angka penjualan produk. Semakin besar angka penjualan maka idealnya keuntungan perusahaan juga akan semakin besar. Kegiatan penjualan ini seringkali dilakukan dengan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Misalnya dengan memberikan bonus dengan jumlah pembelian tertentu yang pada akhirnya menambah angka penjualan.
C. Tujuan Marketing (Pemasaran)
Rencana marketing dibangun di atas fondasi tujuan yang mewakili kebutuhan bisnis Anda yang paling mendesak.
1. Meningkatkan Penjualan
Mungkin tujuan saru ini seharusnya tidak mengejutkan karena cenderung menjadi tujuan akhir untuk upaya marketing pada bisnis Anda. Ini dapat menjadi tujuan yang menantang bagi beberapa organisasi pemasaran dengan siklus penjualan yang lebih besar – dalam hal ini, seringkali yang terbaik adalah memilih indikator utama pertumbuhan. Anda dapat mengukur kesuksesan Anda dalam hal pendapatan atau pemesanan berdasarkan model bisnis Anda.
2. Hasilkan prospek (atau peluang)
Jika Anda menginginkan pengukuran efektivitas pemasaran yang lebih real-time, pilih hasil yang muncul di awal siklus penjualan. Jika Anda mengukur prospek, yang terbaik adalah memilih metrik prospek berkualitas tinggi seperti pemasaran prospek yang memenuhi syarat atau prospek yang diterima penjualan untuk menghindari menyatakan kesuksesan berdasarkan menghasilkan prospek yang tidak memenuhi syarat.
3. Mendapatkan pelanggan baru
Mendatangkan pelanggan baru adalah tujuan yang bagus untuk banyak jenis bisnis, terlepas dari apakah Anda menjual kepada individu atau perusahaan. Meskipun yang ini tampaknya cukup mudah untuk diukur, beberapa perusahaan mengalami kesulitan menghitung pelanggan baru dengan andal.
4. Mempertahankan pelanggan
Jika Anda memiliki bisnis SaaS, ini bisa menjadi salah satu ukuran terpenting untuk kesuksesan jangka panjang Anda. Anda dapat mengukur ini berdasarkan retensi, misalnya dengan mempertahankan 95% pelanggan.
5. Up-sell and cross-sell
Jika Anda memiliki sekumpulan pelanggan tetap, cara terbaik untuk berkembang adalah dengan menjual lebih banyak produk yang sama ke pelanggan yang sudah ada (up-sell) atau menjual solusi baru ke pelanggan yang sudah ada (cross-sell). Ini adalah hal yang mungkin sulit diukur untuk beberapa perusahaan berdasarkan sistem mereka, tetapi ini adalah tujuan yang populer secara konsisten untuk perusahaan yang lebih matang.
6. Meningkatkan brand awareness
Mudah untuk mengatakan bahwa meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek adalah tujuan pemasaran Anda, tetapi ini sulit untuk diukur. Jika ini adalah tujuan markering Anda, Anda dapat memilih indikator yang dihasilkan sebagai ukuran kesadaran, seperti prospek masuk, lalu lintas web, atau pengikut di media sosial.
7. Tingkatkan kepuasan pelanggan
Selama bertahun-tahun, pemasar semakin dipacu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan – terutama jika tim pemasaran memiliki tanggung jawab produk. Akibatnya, fungsi seperti pemasaran pelanggan atau pemasaran advokasi pelanggan lebih umum. Pengukuran kepuasan pelanggan yang paling umum adalah Net Promoter Score (NPS), tetapi Anda juga dapat memilih instrumen survei lainnya.
8. Luncurkan produk atau solusi baru
Membawa solusi baru ke pasar membantu mendorong pertumbuhan perusahaan Anda – dan tim pemasaran produk sering kali bertanggung jawab atas manajemen peluncuran produk atau layanan baru. Berhati-hatilah untuk tidak mengukur kesuksesan Anda hanya dengan meluncurkan produk – sebaliknya, Anda harus memilih indikator penerimaan pasar, seperti pertanyaan, ulasan, prospek, atau penjualan baru produk tergantung pada panjang siklus penjualan.
9. Re-brand atau re-position
Berhasil melakukan re-positioning atau re-branding perusahaan atau produk Anda dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Anda. Ini adalah satu lagi yang mungkin sulit untuk diukur, tetapi Anda harus memilih metrik seperti penyertaan posisi baru Anda di media dan komunikasi analis (sebagai indikator utama), kesadaran merek, atau peningkatan pertumbuhan.
10. Tingkatkan lalu lintas web
Terkadang sasaran Anda cukup sederhana – seperti membuat lebih banyak orang datang ke situs web Anda. Ini adalah area lain di mana metrik kualitas sangat penting. Pastikan Anda dapat mengukur lalu lintas yang memenuhi syarat, rasio pentalan, konversi, waktu di halaman, atau indikator serupa bahwa Anda mendapatkan orang yang tepat untuk datang ke situs Anda.
D. Fungsi Marketing (Pemasaran)
Selain memiliki tujuan yang jelas, marketing juga memiliki fungsi-fungsi lain yang menunjang aktivitas bisnis di antaranya,
1. Fungsi Promosi. Promosi harus dilakukan dengan cara dan media yang tepat dengan memperhatikan target konsumen. Jika target pemasaran produknya adalah remaja atau dewasa muda, promosi dilakukan melalui kerja sama dengan para influencer di media sosial.
2. Fungsi Perantara. Setelah produk dikenal, harus ada pihak yang bisa menjadi perantara agar produk bisa sampai ke tangan konsumen. Dalam hal ini, pihak marketer yang menjadi penghubung antara perusahaan dan konsumen dengan cara mencari informasi, mengelompokkan produk, dan sebagainya.
3. Fungsi Pertukaran. Marketing memungkinkan terjadinya pertemuan antara produsen dengan konsumen dengan pendekatan yang sesuai dan disukai konsumen. Jika sudah merasa mengenal dan membutuhkannya, konsumen akan bersedia menukarkan sejumlah uang untuk mendapatkan produk tersebut.
4. Fungsi Distribusi. Agar bisa sampai ke tangan konsumen, sebuah produk harus didistribusikan dengan cara dipindahkan, diangkut, dan disimpan. Marketing harus menentukan lokasi-lokasi yang potensial, yaitu tempat barang/jasa tersebut banyak dicari.
5. Fungsi Riset. Untuk menentukan target pasar yang tepat, tim marketing harus melakukan riset terlebih dahulu sehingga akan mendatangkan hasil yang diinginkan. Riset biasanya dilakukan melalui survei, lalu dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan.
6. Fungsi Penjualan. Marketing juga memiliki fungsi penjualan langsung kepada konsumen untuk membantu tim sales untuk mencapai target. Hal ini disebabkan fungsi utama marketing, yaitu promosi, berkaitan secara langsung dengan penjualan.
E. Tugas Marketing (Pemasaran)
Seorang marketing officer merupakan ujung tombak perusahaan yang sangat menentukan kesuksesan sebuah produk di pasaran. Untuk itu, baik perusahaan maupun marketing officer wajib memahami hal-hal pokok yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
1. Melakukan Riset Pasar. Harga sebuah barang produksi tidak hanya ditentukan oleh harga bahan baku dan biaya produksinya, tetapi juga beberapa faktor lain. Selain mempertimbangkan keunggulan produk, untuk menetapkan harga yang tepat, marketing harus melakukan riset pasar untuk mengetahui harga produk sejenis.
2. Mengidentifikasi Kebutuhan dan Harapan Konsumen. Seorang konsumen akan memutuskan untuk memilih sebuah produk jika produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Karena itu, marketing harus mampu melihat apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menawarkan produk yang pasti dibeli konsumen.
3. Membuat Perencanaan Produk. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan dan harapan konsumen, tim marketing dapat memberikan usulan perencanaan produk kepada tim produksi. Dengan demikian, produk yang dihasilkan memiliki peluang tinggi untuk dipasarkan dengan luas dengan tingkat penjualan yang tinggi.
4. Merancang Strategi Pemasaran. Produk yang baik perlu didukung oleh strategi pemasaran yang tepat sasaran. Jika tidak, produk tersebut akan menjadi sia-sia atau tidak mencapai target penjualan yang ditetapkan. Strategi pemasaran meliputi bentuk dan media promosi beserta target yang ingin dicapai sehingga bisa dievaluasi keberhasilannya.
5. Melayani Konsumen dengan Baik. Kualitas dan kesesuaian produk dengan kebutuhan dan harapan konsumen sangat menentukan penjualan. Namun, pelayanan dari perusahaan yang diwakili tim marketing juga ikut memengaruhi keputusan konsumen. Pelayanan yang baik akan menghasilkan konsumen yang loyal pada produk Anda.
F. Strategi Marketing (Pemasaran)
Berikut beberapa strategi marketing yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda di antaranya,
1. Marketing Mix
Marketing mix adalah strategi untuk menggunakan berbagai upaya marketing untuk mencapai target penjualan yang diinginkan. Strategi ini paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis, baik bisnis baru maupun yang sudah berkembang. Pada prinsipnya, marketing mix memiliki 7 elemen dasar yaitu, product, price, place, promotion, physical evidence, people, dan process.
Dalam marketing mix, Anda akan mengawalinya dengan merancang produk terbaik yang dibutuhkan konsumen dan memastikan harganya terjangkau. Selain itu, Anda perlu membuat produk yang mampu terus eksis dengan berbagai upaya promosi. Intinya, ketujuh elemen tersebut harus diterapkan agar mampu mendapatkan hasil pemasaran terbaik.
2. Viral Marketing
Viral marketing adalah strategi promosi dengan memanfaatkan audiens untuk menyebarluaskan informasi produk Anda. Strategi marketing ini cukup mampu mendongkrak kepopuleran bisnis dalam waktu yang cepat.
Banyak kelebihan yang dimiliki strategi ini. Pertama, Anda bisa menghemat biaya promosi. Kedua, dengan jangkauan audience yang luas bisa menjadi upaya meningkatkan brand awareness dengan efektif. Ketiga, besar kemungkinan produk Anda diulas berbagai media karena keviralan tersebut.
3. Guerilla Marketing
Guerilla marketing adalah strategi marketing dengan cara promosi unik yang berkesan di mata konsumen. Bahkan tak jarang strategi marketing ini membuat orang terkejut gebrakan yang dilakukan. Salah satu contohnya, aksi skydiving untuk iklan produk Red Bull.
Banyak bisnis mulai menggunakan guerilla marketing di antaranya karena, pertama, secara anggaran lebih hemat karena fokusnya adalah di kreatifitas cara promosi. Kedua, Lebih mudah viral karena kesan surprise dan unik yang dibangun. Ketiga, lebih berkesan bagi calon konsumen yang menyaksikan promosi produk tersebut.
4. Trend Marketing
Trend marketing adalah strategi pemasaran produk dengan mempelajari tren terbaru di masyarakat. Sebagai pebisnis, sebaiknya Anda tidak melewatkan strategi ini. Sebab dengan berbagai tren yang terus berubah, penting untuk memanfaatkan tren terbaru dalam mempromosikan produk bisnis.
Ada banyak trend marketing yang cukup populer hingga saat ini. Beberapa diantaranya adalah penggunaan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan untuk memahami keinginan konsumen. Salah satunya, penggunaan Google Voice Search.
5. Experiential Marketing
Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang mengajak konsumen merasakan pengalaman menggunakan produk bisnis Anda. Strategi ini dianggap efektif karena konsumen diajak langsung tahu kualitas produk dari produk yang ditawarkan.
Ada lima jenis experiential marketing yang bisa Anda lakukan. Bisa melalui pameran produk, mengadakan seminar, menggelar event, mempromosikan user generated content, dan berbagi pengalaman imersif lewat Virtual Reality.
Dalam penerapannya, ada beberapa strategi untuk menjalankan experiential marketing. Pertama, menentukan tujuan dengan jelas, misalnya untuk membangun brand awareness. Kedua, membagikan pengalaman yang nyata tanpa dibuat-buat. Ketiga, mintalah feedback dari konsumen setelah menggunakan produk Anda.
Dari berbagai sumber
Post a Comment