Pengertian Logistik, Tujuan, Manfaat, Aktivitas, Sistem, dan Perannya
Logistik |
A. Pengertian Logistik
Logistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengadaan, perawatan, distribusi, dan penyediaan (untuk mengganti) perlengkapan, perbekalan, dan ketenagaan. Dalam ilmu manajemen, logistik adalah suatu ilmu pengetahuan atau seni dalam melakukan proses penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan, dan penghapusan terhadap berbagai barang atau alat-alat tertentu.
Pengertian lain menyebutkan bahwa logistik adalah serangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan, implementasi, hingga pengawasan terhadap suatu proses perpindahan, baik itu barang/ jasa, energi, atau sumber daya lainnya, dari titik awal menuju titik penggunaan.
Demikian, logistik merupakan rangkaian kegiatannya saling berhubungan dan dilakukan secara bertahap, serta bertujuan untuk mengelola dan memelihara barang atau perlengkapan tertentu. Sistem logistik dibuat dengan tujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas serta keamanan suatu distribusi benda, uang serta data dari tempat asal sampai tempat tujuan cocok dengan tipe, mutu, waktu, jumlah serta tempat yang dipesan para konsumen.
Logistik Menurut Para Ahli
1. Burg dalam Lysons, logistik adalah suatu integrasi dalam hal pengadaan, transportasi, manajemen persediaan, serta kegiatan pergudangan yang menyediakan atau metode berbiaya yang efektif dalam memenuhi keperluan konsumen, baik itu dalam internal maupun eksternal.
2. Christopher, logistik adalah suatu proses yang dilakukan secara strategis dalam mengelola pengadaan, pergerakan, dan juga penyimpanan material suku cadang serta barang jadi dan aliran informasi terkait dengan organisasi melalui jaringan pemasarannya, dalam prosedur di mana profit perusahaan (baik untuk saat ini ataupun di masa depan) bisa dimaksimalkan seefektif mungkin.
3. Donald Walters, logistik adalah fungsi yang lebih melibatkan alur perpindahan, mengatur perpindahan suatu produk dan menyimpan material dalam perjalanannya dan pengirim awal, dengan rantai pasok dan sampai di tujuan pelanggan akhir.
B. Tujuan dan Manfaat Logistik
Seluruh aktivitas logistik merupakan kegiatan untuk mencapai sesuatu tujuan, yaitu tersedianya suatu benda yang pas pada waktu serta tempat yang pas. Dengan begitu, perusahaan wajib melakukan serangkaian aktivitas logistik di antaranya,
1. Proses pengadaan benda( procurement)
2. Aktivitas produksi( manufacturing support)
3. Distribusi( physical distribution)
Tujuan dari logistik secara terperinci dibagi menjadi 3 poin di antaranya,
1. Tujuan Operasional
Tujuan logistik terkait persediaan barang yang harus tercukupi dalam beberapa waktu ke depan. Hal tersebut berkaitan dengan stok kebutuhan barang yang ada di pasar harus sesuai, sehingga tidak terdapat kekurangan ataupun kelebihan barang. Maka dari itu, untuk menjauhi hal seperti semacam kekurangan ataupun kelebihan barang, pihak manajemen logistik harus mengurus hal tersebut. Terutama berkaitan untuk daerah dengan akses yang sulit dijangkau
2. Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan berkaitan dengan keefektifan serta keefisienan dalam kegiatan logistik. Dengan efektivitas serta efisiensi dari aktivitas logistik semacam pengadaan, pengiriman, penyimpanan, serta yang lain sehingga pengeluaran perusahaan bisa lebih hemat.
Tiap industri ataupun organisasi tentu menginginkan keuntungan semaksimal mungkin serta kerugian seminimal mungkin. Maka dari itu, memaksimalkan hal yang berkaitan dengan logistik ialah sangat penting untuk keuangan perusahaan.
3. Tujuan Pengamanan
Berikutnya merupakan tujuan pengamanan. Dalam hal ini, yang sangat dicermati merupakan keadaan serta keamanan dari sesuatu benda ataupun produk. Maka dari itu, logistik wajib mempunyai prosedur keamanan yang bagus. Pihak logistik wajib melakukan pengemasan yang baik, penyimpanan yang apik, hingga pengiriman yang aman. Hal itu wajib dilakukan untuk menjamin keamanan dari benda ataupun produk.
Dalam penerapannya, aktivitas logistik biasanya mempunyai standar performa yang harus dicapai. Adapun tingkatan performa yang harus dicapai dalam aktivitas logistik adalah terbentuknya keseimbangan antara mutu pelayanan yang diharapkan pelanggan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Terdapat 2 aspek utama yang harus dipastikan dalam tingkat performa logistik menurut Bowersox di antaranya,
1. Aspek pelayanan (service), ialah tingkatan pelayanan perusahaan kepada konsumen.
2. Aspek pengeluaran (cost), ialah bayaran yang dikeluarkan perusahaan demi memenuhi pelayanan terhadap konsumen.
C. Aktivitas Logistik
Menurut Gunawan, ada beberapa aktivitas logistik yang saling berkaitan satu dengan lainnya di antaranya,
1. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)
2. Prediksi Permintaan (Demand Forecasting)
3. Manajemen Persediaan (Inventory Management)
4. Komunikasi Logistik (Logistic Communication)
5. Penanganan Material (Material Handling)
6. Proses Pemesanan (Order Precessing)
7. Pengemasan (Packaging)
8. Komponen-komponen dan Pelayanan Pendukung (Parts and Service Support)
9. Seleksi Lokasi Pabrik dan Tempat penyimpanan/ Gudang (Plant and Warehouse Site Selection)
10. Procurement/ Purchasing
11. Reverse Logistics
12. Transportasi (Transportation)
13. Pergudangan dan penyimpanan (Warehousing & Storage)
D. Sistem Logistik
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa suatu sistem pasti memiliki berbagai komponen yang mampu mendukung sistem tersebut agar bisa terus berjalan dengan baik. Hal tersebut berlaku dalam sistem logistik. Untuk itu, setidaknya ada lima komponen penting yang harus ada pada sistem logistik untuk mendukung arus barang dan distribusi logistik. Kelima komponen tersebut di antaranya,
1. Lokasi Fasilitas Logistik
Jaringan lokasi fasilitas adalah komponen yang harus dan wajib dimiliki oleh suatu perusahaan. Tujuannya tidak lain adalah untuk merencanakan dari mana dan kemana material serta produk barang akan diangkut. Nah, sebagai bentuk pelayanan yang baik kepada pelanggan yang memiliki hubungan langsung dengan produk, maka perusahaan harus menyediakan fasilitas lain yang mencakup pabrik, gudang, dan toko pengecer.
Jika serangkaian struktur lokasi bisa diatur dengan bagus dan strategis, maka perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan yang baik. Pihak perusahaan juga pastinya mengharapkan tingkat efisiensi yang baik dalam sistem manajemen logistik. Dalam hal ini, tingkat efisiensi tersebut erat kaitannya dan juga dibatasi oleh struktur lokasi fasilitas.
2. Transportasi
Transportasi adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam sistem logistik. Biasanya, suatu perusahaan memiliki tiga alternatif untuk mendukung berbagai kemampuan alat transportasinya di antaranya,
a. Armada peralatan swasta yang bisa dibeli ataupun disewa
b. Melakukan suatu kontrak tertentu yang bisa diatur dengan spesialis transport agar bisa memperoleh kontrak jasa pengangkutan.
c. Mendapatkan berbagai jasa dari perusahaan transport yang sudah mengantongi ijin yang menawarkan jasa pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya yang sudah disepakati.
Untuk merancang suatu sistem logistik, disarankan untuk memperhatikan beberapa faktor yang bisa memengaruhi kualitas pelayanan transport, yaitu biaya, kecepatan, dan konsistensi pengiriman.
3. Manajemen Pengadaan Persediaan
Manajemen pengadaan persediaan dalam sistem logistik merupakan bagian dari struktur perusahaan yang berperan dalam mengatur tingkat persediaan barang. Pihak perusahaan harus mampu mengelola dan mengatur cara dalam mendapatkan persediaan, proses penyimpanan, hingga persediaan tersebut nantinya bisa dikeluarkan atau dimanfaatkan. Tujuan utamanya adalah untuk bisa mempertahankan kuantitas barang yang sesuai dengan sasaran pelayanan.
4. Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas saling berbagi informasi pada seluruh kegiatan logistik. Komunikasi yang buruk dalam sistem logistik bisa menimbulkan masalah yang serius.
a. Pertama, penilaian trend dari laju logistik akan menjadi keliru. Jika hal ini terjadi, maka arus logistik akan melahirkan kekurangan persediaan barang, atau melahirkan komitmen yang berlebihan antara pihak perusahaan dengan pihak pemasok, pelanggan menengah, hingga pelanggan tahap akhir.
b. Kedua, komunikasi yang buruk bisa melahirkan gangguan prestasi sistem yang berimbas pada ketidakstabilan karena proses evaluasi yang kurang atau berlebihan.
5. Penyimpanan
dalam hal ini, penyimpanan mencakup seluruh aspek operasional logistik, seperti pengepakan, pergerakan, dan pengemasan. Seluruh aspek tersebut berkaitan dengan arus persediaan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan atas suatu produk atau material tertentu.
E. Peran Logistik di Perusahaan
Departemen tim logistik yang bisa bekerja secara efektif akan bisa meningkatkan kualitas pemasaran dengan memberikan proses perpindahan yang lebih efisien pada suatu produk kepada pelanggannya. Berikut ini adalah beberapa peran logistik dalam suatu perusahaan.
1. Berorientasi Pada Pemasaran
Logistik memiliki peranan yang penting dalam memuaskan pelanggan, untuk itu tim logistik memiliki peran yang penting dalam upaya pemasaran. Selain itu, logistik juga memiliki kunci yang penting untuk mencapai profit atau keuntungan untuk perusahaan.
2. Memberikan Nilai Tambah
Pihak perusahaan harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya, sehingga bisa mendapatkan konsumen yang sangat setia pada produknya. Nah, sistem logistik yang bagus ini akan mampu memberikan nilai tambah kepada konsumen dalam hal utilitas tempat dan waktu.
Dalam hal ini, arti dari utilitas adalah suatu nilai yang ditambahkan atau dibentuk pada produk dengan membuat produk tersebut agar selalu tersedia untuk pembeli atau pelanggan. Sedangkan utilitas waktu adalah suatu nilai yang diperoleh dengan membuat suatu produk yang bisa diterima dalam waktu yang tepat.
3. Perpindahan Produk Secara Efisien
Sistem logistik yang baik terbukti mampu menciptakan proses pemasokan produk yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, serta dalam kondisi yang tepat dan biaya yang lebih bersahabat agar pelanggan bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut.
4. Lebih Ekonomis
Sistem logistik yang efisien dan juga ekonomis merupakan aset yang wajib dipelihara dan dijaga oleh pihak perusahaan. Bila perusahaan mampu menyediakan produk ke pelanggan secara cepat dan biaya yang rendah, maka perusahaan akan mampu meningkatkan pangsa pasar yang lebih banyak daripada kompetitor yang tidak mempunyai sistem logistik yang buruk.
Selain itu, perusahaan juga bisa menjual produk dengan biaya yang lebih murah karena efisiensi logistik, atau mampu memberikan kepuasan layanan yang lebih baik kepada konsumen, sehingga bisa menciptakan efek yang baik pula.
Dari berbagai sumber
Post a Comment