Pengertian Influencer, Manfaat, Jenis, dan Tipsnya
Table of Contents
A. Pengertian Influencer
Influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas yang dimaksud dapat berupa otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan dengan audiens. Dalam lingkup marketing, influencer diartikan sebagai pihak yang mampu memengaruhi keputusan pembelian target audiens. Lebih jauh, influencer juga diharapkan dapat memengaruhi persepsi dan preferensi masyarakat pada umumnya terhadap suatu brand. Influencer juga dapat diartikan sebagai seseorang yang dapat mengubah cara berpikir maupun cara bertindak orang lain. Perubahan ini dapat terjadi pada setiap aspek kehidupan orang tersebut. Tidak hanya perubahan yang bersifat komersial tetapi juga dapat berdampak pada aspek lainnya, seperti ideologi. Penting untuk dicatat bahwa para influencer bukan hanya dapat dijadikan sebagai alat pemasaran semata. Lebih dari itu, mereka juga merupakan aset social relationship yang dapat diajak berkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menjadi seorang influencer sekarang ini merupakan sebuah pilihan karier, bukan lagi sekadar hobi belaka. Mereka bisa merupakan selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu. Umumnya, seorang influencer memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial. Namun, tidak selalu demikian. Seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audience.
Sesuai namanya, pengaruh adalah kekuatan seorang influencer. Mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, banyak pemilik bisnis yang menggandeng influencer untuk mempromosikan produk berkat pengaruh yang luar biasa tersebut. Inilah yang kemudian dikenal dengan influencer marketing.
Influencer marketing merupakan salah satu strategi pemasaran di mana perusahaan mengajak seorang influencer bekerja sama untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar yang ditentukan.
B. Manfaat Influencer
Berikut beberapa manfaat influncer marketing bagi bisnis Anda di antaranya,1. Membuat Produk Anda Pusat Perhatian
Anda bisa membuat produk Anda menjadi pusat perhatian dengan cepat. Caranya, menggandeng seseorang yang sedang viral sebagai influencer Anda. Anda tentu mengetahui sosok Neti Herawati atau yang dikenal dengan Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan lalu berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer. Followernya kian hari kian bertambah. Momen ini digunakan oleh Netflix Korea dengan menunjuknya mempromosikan produk. Di akun Twitter Netflix Korea sendiri, video Bude Sumiyati telah ditonton lebih dari 300 ribu orang.
Intinya, setiap aktivitas dari influencer selalu menjadi pusat perhatian followernya. Contoh tersebut membuktikan bahwa Anda tidak harus menggunakan influencer premium saat promosi produk untuk menggebrak pasar. Bahkan, jika menyasar komunitas tertentu, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas.
2. Membuat Konsumen Lebih Percaya Produk Anda
Jika Anda mempromosikan produk secara konvensional, perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Namun, ketika menggunakan public figure, kepercayaan konsumen pada sebuah produk bisa langsung terbentuk. Alasannya, mereka memiliki pengalaman dan keahlian (expertise) di bidang tertentu.
Jika mereka menggunakan produk Anda, sangat mudah bagi followernya untuk lebih percaya kepada produk Anda. Faktanya, 53% konsumen wanita melakukan pembelian produk setelah melihat posting dari influencernya.
3. Mendongkrak Penjualan
Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, semakin besar kemungkinan penjualan yang bisa dihasilkan. Mari kita ambil contoh pengaruh dari seorang Meghan Markle, istri Pangeran Harry. Pada sebuah acara di Buckingham Palace tahun ini, Megan mengenakan gaun brokat emas yang terlihat cantik. Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam waktu 24 jam saja, terjadi lonjakan permintaan baju brokat hingga 500%!
Hal semacam inilah yang menyebabkan pebisnis seperti Hartiman percaya pada kemampuan seorang influencer. Hartiman adalah seorang pengusaha clothing asal Bandung, NOMI. Hartiman mengatakan bahwa penjualan brand NOMI berhasil meningkat setelah menggandeng musisi Indie asal Jepang dan Indonesia. Ia bahkan sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing-nya ?
4. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Beberapa pemilik bisnis cenderung mempromosikan produk lewat iklan, baik di media cetak atau elektronik. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang memilih “melewatkan” iklan tersebut. Di sinilah peran influencer bisa “mengisi kekosongan”. Saat ini, jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia mencapai 150 juta jiwa, dengan rata-rata waktu akses hingga hampir 3,5 jam setiap hari!
Jika pemasaran produk dilakukan menggunakan influencer melalui media sosial, blog atau YouTube tentu bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Sebagai contoh, brand Paco Rabbane Parfums menggandeng Chez Rust, seorang model pria, mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Hasilnya, peningkatan follower Instagram Paco Rabbane Parfums mencapai 42.786%!.
Dengan menunjuk public figure yang mampu menyajikan konten secara menarik, informasi tentang produk Anda tentu tidak akan “dilewatkan”. Artinya, peluang menjangkau konsumen lebih banyak bisa tercapai dengan mudah.
5. Membangun Kedekatan dengan Konsumen
Menggunakan jasa influencer bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand Anda. Namun, Anda harus jeli dalam memilih orang yang cocok untuk target pasar produk Anda. Salah satu cara membangun kedekatan adalah menggunakan public figure yang benar-benar menyukai produk Anda. Perlu diingat bahwa influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan pemasaran yang dilakukan mengingat kemungkinan adanya follower palsu yang dimiliki.
Bahkan, sebagian besar influencer mikro cenderung menggunakan produk sebelum merekomendasikannya. Bagi follower mereka hal ini tentu lebih engaging, karena lebih nyata. Dengan kondisi ini, kedekatan konsumen dengan produk tersebut bisa terbangun lebih kuat. Tak hanya itu, dengan menggunakan media sosial, komunikasi dua arah bisa tercipta. Hal ini memberi kesempatan bagi follower untuk mengkonfirmasi kebenaran rekomendasi yang diberikan influencer yang bersangkutan.
6. Cenderung Mudah Balik Modal
Menggunakan influencer untuk mempromosikan produk merupakan sebuah investasi bisnis. Untungnya, kemungkinan Anda mendapatkan return of investment (ROI) cukup besar. Artinya, lebih mudah balik modal. Faktanya, salah satu studi menyebutkan bahwa influencer bisa mencapai ROI 11 kali lebih besar dari iklan banner. Tentu saja, untuk mencapai hasil ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah memilih public figure yang tepat. Bagaimana caranya?
C. Jenis Influencer
Dalam pemasaran melalui media sosial, influencer dikelompokkan berdasarkan jumlah followers-nya di antara, 1. Nano Influencer
Jenis influencer yang memiliki jangkauan paling kecil adalah nano influencer yang memiliki followers 1000 sampai 10.000 orang. Karena jumlah followers yang sedikit membuat influencer dan followers-nya saling mengenal dan saling berinteraksi melalui media sosial. Sehingga engagement yang tercipta semakin kuat. Engagement yang kuat membuat tingkat kepercayaan followers-nya sangat tinggi. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan jasa nano influencer terbilang sangat murah dan terjangkau.
2. Micro Influencer
Influencer yang memiliki jumlah followers 10.000 sampai 100.000 merupakan pengertian influencer jenis micro. Umumnya masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap influencer jenis ini, karena, mereka memiliki kapabilitas dalam bidang tertentu, misalnya seorang beauty expert, health expert, dan lain sebagainya.
Selain itu, jumlah followers yang tidak terlalu banyak membuat engagement antara influencer dan para follower-nya terbilang kuat. Biaya yang harus dikeluarkan brand untuk menggunakan jasa micro influencer masih terbilang murah dan terjangkau.
3. Macro Influencer
Influencer yang dikategorikan dalam macro influencer merupakan influencer yang memiliki followers antara 100.000 sampai 1 juta followers. Dengan jumlah followers lebih banyak, tentu jangkauan pesan yang akan disampaikan olehnya lebih luas, tetapi tentu saja biaya yang harus dikeluarkan oleh brand lebih besar. Engagement antara influencer dengan followers-nya tetap ada, tetapi bisa dikatakan kurang kuat.
4. Mega Influencer
Influencer jenis mega merupakan influencer yang memiliki lebih dari 1 juta followers. Pada umumnya influencer jenis ini merupakan artis atau pemuka masyarakat yang dikenal atau memiliki jangkauan secara nasional. Jumlah followers yang sangat banyak memungkinkan influencer untuk menyebarkan pesan secara luas dalam waktu singkat, tetapi, tentu saja biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan jasa mega influencer sangat besar.
Itulah pengertian influencer dan jenis-jenisnya dilihat dari jumlah audiens yang dimiliki. Satu catatan penting yang harus disadari adalah biaya jasa influencer semakin mahal seiring dengan semakin banyaknya jumlah followers yang dimiliki, tetapi kualitas konten yang ditampilkan influencer yang memiliki followers banyak akan semakin berkualitas. Pasalnya influencer yang memiliki banyak followers sangat memperhatikan kualitas media sosialnya demi kepentingan bisnis.
Dalam memilih influencer yang akan membawa pesan brand tidak bisa dilakukan sembarangan dan hanya memperhatikan jumlah followers-nya saja. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih influencer adalah citra positif atau negatif influencer, relevansi dengan brand, kualitas konten media sosialnya, dan kesesuaian harga dengan anggaran yang dimiliki perusahaan.
D. Tips Memilih Influencer
1. Relevan Dengan Bisnis AndaSebelum terburu-buru menentukan, ada baiknya Anda mengoleksi beberapa kandidat dari kategori yang relevan dengan bisnis Anda. Coba jelajahi perlahan dan temukan beberapa kandidat.
2. Jumlah Followers dan Biaya Jasa
Selanjutnya, dengan alokasi dana yang Anda miliki, cobalah cari tahu berapa yang harus dikeluarkan untuk masing-masing kandidat tersebut. Hal ini sangat bergantung pada jumlah followers yang dimilikinya. Semakin banyak jumlah followers, maka semakin mahal biaya yang harus Anda keluarkan. Mengapa demikian? Karena dengan jumlah followers yang banyak, produk Anda akan dijangkau dan dilihat oleh lebih banyak orang pula.
3. Reputasi
Setelah kandidat semakin mengerucut, coba lihat reputasi yang paling baik di antara mereka. ‘Baik’ itu berarti rasio antara followers dan engagement—seperti komentar dan likes—tidak terlalu jauh, serta kolom komentar tidak dipenuhi dengan kalimat-kalimat negatif.
Dari berbagai sumber
Post a Comment