Pengertian Imigrasi, Faktor Pendorong, Jenis, Dampak, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Imigrasi
Imigrasi

A. Pengertian Imigrasi

Imigrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap. Sementara dalam bidang pelayanan publik, istilah imigrasi merujuk pada rangkaian kegiatan dalam memberi pelayanan, penegakan hukum, pengamanan terhadap proses keluar masuknya manusia dari dan ke wilayah suatu negara, serta pengawasan terhadap warga negara asing di wilayah negara tersebut.

Ketika orang melewati batas negara selama migrasi, mereka disebut migran atau imigran dari bahasa Latin: migrare, pengembara dari perspektif negara yang mereka masuki. Dari perspektif negara tempat mereka pergi, mereka disebut emigran atau outmigrant. Dalam hal ini perlu digarisbawahi bahwa, turis, rombongan olahraga dan seni, diplomat, dan pekerja asing, tidak termasuk dalam kategori imigran karena hanya sementara di negara yang dituju.

Imigrasi Menurut Para Ahli
1. Collins Dictionary, Imigrasi adalah kedatangan orang ke suatu negara untuk tinggal dan bekerja di sana.
2. Oxford Living Dictionary, Imigrasi adalah tindakan datang untuk tinggal secara permanen di negara asing.
3. Wikipedia, Imigrasi adalah perpindahan orang secara internasional ke negara tujuan di mana mereka bukan penduduk asli atau mereka tidak memiliki kewarganegaraan untuk menetap atau tinggal di sana, terutama sebagai penduduk tetap atau warga negara yang dinaturalisasi, atau untuk mengambil pekerjaan sebagai pekerja migran atau untuk sementara waktu sebagai pekerja asing.
4. Jasim Hamidi (2015), imigrasi adalah penerapan atas hak asasi manusia (HAM) secara global yang menyebabkan adanya kemampuan seseorang untuk memasuki negara lain.

B. Faktor Pendorong Imigrasi

Imigrasi tidak terjadi begitu saja, ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorongnya di antaranya,
1. Faktor Ekonomi, adalah faktor utama yang paling banyak menimbulkan terjadinya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. Kondisi ekonomi yang buruk di suatu negara sering kali membuat warga negaranya melakukan imigrasi ke negara lain di mana terdapat peluang memiliki taraf ekonomi yang jauh lebih baik.
2. Faktor Sosial Budaya, dalam hal ini adalah nilai-nilai, tata sosial, dan tata laku manusia di suatu negara. Misalnya sistem sosial dan budaya di negara Eropa yang memberikan kebebasan dan sangat menghargai hak asasi manusia, hal tersebut membuat banyak warga negara lain yang mengalami konflik melakukan imigrasi ke negara-negara Eropa.
3. Faktor Kestabilan Politik, stabilitas politik suatu negara sangat berkaitan dengan taraf ekonomi di negara tersebut. Pada umumnya suatu negara dengan kondisi politik dan ekonomi yang stabil akan menjadi tempat tujuan migrasi warga negara asing yang negaranya kurang aman secara politik dan ekonomi.

Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang mendorong terjadinya imigrasi di antaranya,
1. Kesempatan mendapatkan pendidikan lebih baik di negara lain.
2. Adanya harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di negara lain.
3. Kondisi lingkungan dan pola hidup yang lebih baik di negara lain. Misalnya iklim, fasilitas umum, tempat tinggal, dan lain-lain.

C. Jenis Migrasi

Imigrasi dapat dibedakan dalam beberapa jenis di antaranya,
1. Migrasi Masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke daerah tujuan tertentu (dari luar negeri).
2. Migrasi Keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar menuju daerah lain (ke luar negeri).
3. Migrasi Netto (nett migration), yaitu istilah yang dipakai untuk menjelaskan selisih jumlah migrasi masuk dan keluar.
4. Migrasi Bruto (gross migration), yaitu istilah yang dipakai untuk menjelaskan jumlah migrasi masuk dan keluar.
5. Migrasi Total (total migration), yaitu total keseluruhan kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.
6. Migrasi Internasional (international migration), yaitu perpindahan penduduk antar negara.
7. Migrasi Semasa Hidup (life time migration), yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan berdasarkan tempat kelahiran.
8. Migrasi Parsial (partial migration), yaitu jumlah perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain sebagai tujuan
9. Arus Migrasi (migration stream), yaitu besarnya jumlah migrasi dari suatu daerah tertentu ke daerah tujuan dalam periode tertentu.
10. Urbanisasi (urbanization), yaitu perpindahan penduduk dari daerah perdesaan menuju ke wilayah perkotaan atau kota besar dengan tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu.
11. Transmigrasi (transmigration), yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduk ke daerah lain yang lebih jarang penduduknya di wilayah Indonesia.

D. Dampak Imigrasi

1. Dampak Positif
a. Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi asing, terutama dari negara-negara maju.
b. Masuknya modal asing sehingga bisa mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.
c. Terjadinya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja di negara yang di datangi yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
d. Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Keberadaan imigran akan mempermudah kita untuk bergaul dan mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan mereka.
e. Jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan yang menjadi dinamika penduduk di negara asal para imigran menjadi berkurang.
f. Mengalirnya investasi dari luar negeri ke dalam negeri karena, para imigran biasanya mengirimkan penghasilannya ke negara asalnya.
g. Pengangguran di negara asal para imigran semakin berkurang, sedangkan wawasan pengetahuan para imigran semakin bertambah.
h. Terjadi peningkatan hubungan persahabatan di antara penduduk kedua negara.
i. Terjadi peningkatan pendapatan pemerintah karena para imigran merupakan salah satu sumber pajak bagi negara.
j. Kerawanan sosial dan kerawanan keamanan di negara asal para imigran sebagai dampak berkurangnya pengangguran juga semakin berkurang.

2. Dampak Negatif Imigrasi
a. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya dari para imigran, bila daya tangkal di dalam negeri lemah, dapat merusak budaya di negara tujuan. Misalnya, pergaulan bebas yang merupakan budaya barat, sudah banyak dicontoh oleh masyarakat di negara kita, khususnya generasi muda, padahal budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus memperkuat budaya bangsa agar tidak terpengaruh budaya luar.
b. Terkadang ada imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, memata-matai, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan ketahanan nasional yang tinggi.
c. Menimbulkan kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri. Oleh karena itu kita harus dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan bangsa kita sehingga mampu bersaing dengan tenaga asing.
d. Menyebabkan peningkatan jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk di negara tujuan pra imigran.
e. Peningkatan kerawanan keamanan dan kerawaanan sosial di negara tujuan para imigran sebagai dampak dari meningkatnya pengangguran.
f. Menyebabkan terjadinya benturan budaya antara para imigran dengan pengertian penduduk negara setempat.
g. Terjadinya peningkatan pelanggaran hukum di negara tujuan atau negara asal para imigran yang disebabkan banyaknya para imigran ilegal (keberangkatannya tidak melalui proses yang seharusnya).
h. Hubungan baik antar negara asal para imigran dengan negara tujuan para imigran menjadi terganggu. Misalnya, terjadinya penganiayaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negara-negara, seperti di Saudi Arabia, Malaysia, dan lain-lain.
i. Terjadinya penyebaran penyakit tertentu di negara tujuan para imigran yang ditularkan para imigran.
j. Meningkatnya pengangguran di negara tujuan para imigran.

E. Contoh Imigrasi

1. Penduduk dari Meksiko ke Amerika Serikat
Seseorang yang berpindah secara permanen dari Meksiko ke Amerika Serikat. Hal ini khususnya pada abad ke-19, ekspansi ekonomi AS meningkatkan aliran imigran, dan hampir 15% dari populasi lahir di luar negeri, sehingga membentuk sejumlah besar tenaga kerja.

2. Penduduk India ke Malaysia
Contoh lain misalnya orang India berpindah ke Malaysia. Penyebabnya karena pada periode pasca-Perang Dunia II, imigrasi sebagian besar merupakan hasil dari gerakan pengungsi setelah perang, dan selama tahun 1950-an dan 60-an, akhir penjajahan di Asia dan Afrika.

Imigrasi dari daerah-daerah ini ke bekas pusat-pusat kekaisaran, seperti Inggris dan Prancis, meningkat. Di Inggris, misalnya, Undang-Undang Kebangsaan Inggris 1948 memberikan warga negara di bekas wilayah kolonial Persemakmuran (angka potensial 800 juta) hak kebangsaan Inggris.

3. Penduduk Aljazair ke Perancis
Imigran di Perancis sebagian besar berasal dari Negara Afrika. Salah satunya ialah Aljazair, sehingga masyarakat Aljazair yang menjadi warga Prancis memainkan peran penting dalam pembangunan kembali infrastruktur Eropa setelah Perang Dunia II dengan bekerja di industri berat, dalam layanan kesehatan, dan transportasi. Namun, disisi lain mengalami diskriminasi, yang berkontribusi di beberapa negara terhadap isolasi kelompok etnis dan komunitas minoritas.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment