Pengertian Diferensiasi Produk, Dimensi, Jenis, Strategi, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Diferensiasi Produk
Diferensiasi Produk

A. Pengertian Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah cara perusahaan untuk menciptakan suatu perbedaan pada produknya (bungkus, kualitas, merek atau warna), dengan tujuan membedakan penawaran dari pesaing agar terbentuk value terbaik kepada pelanggan demi memenangkan persaingan penjualan. Perbedaan ini untuk membuat produk yang lebih unik dan menarik, dan pastinya dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Banyaknya produk sejenis, mengharuskan memiliki pembeda agar dapat menarik konsumen. Dengan demikian, dapat meningkatkan penjualan dan tentunya keuntungan pun akan bertambah. Oleh sebab itu, melakukan inovasi yang merupakan bagian dari diferensiasi produk sangatlah penting. Contoh diferensiai produk yang kita gunakan sehari hari misalnya adalah menggunakan merek mie instan dari Indofood. Perusahaan ini memiliki beragam merek mie yang sudah ada segmentasi pasarnya, seperti Indomie, Sarimi, atau Supermie.

Diferensiasi Produk Menurut Para Ahli
1. Madura (2001), diferensiasi produk adalah upaya dari perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuat lebih diinginkan.
2. Kartajaya (2004), diferensiasi sebagai semua upaya brand atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan di antara para pesaing dalam rangka membentuk value terbaik kepada pelanggan.
3. Sahetapy (2013), diferensiasi produk adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
4. Rochmah (2014), diferensiasi produk adalah usaha untuk menghasilkan barang sejenis tapi dibedakan dalam bungkus, kualitas, merek, atau warna.

B. Dimensi Diferensiasi Produk

Terdapat beberapa parameter atau dimensi dalam membuat sebuah diferensiasi produk menurut Kotller dan Armstrong (2012) di antaranya,
1. Bentuk. keragaman bentuk merupakan kemampuan produk untuk menjadi pembeda dengan produk pesaing yang sejenis dalam bentuk, model serta struktur fisik produk yang unik. 2. Keistimewaan. Merupakan suatu versi dasar atau kerangka produk, serta sifat yang menunjang fungsi dasar dari suatu produk.
2. Mutu kinerja. Kinerja mengacu pada tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijangkau.
3. Keandalan. Merupakan suatu ukuran kemungkinan produk tidak akan mengalami kerusakan atau gagal dalam satu periode tertentu.
4. Mudah diperbaiki. Merupakan suatu ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk yang mengalami kegagalan atau kerusakan.
5. Gaya. Mengacu pada bagaimana penampilan produk di mata konsumen. Gaya dapat menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk bagi konsumen. Gaya juga dapat dijadikan oleh perusahaan agar produknya ini dapat dijadikan ciri khas dari produk perusahaan sehingga tidak mudah ditiru oleh pesaing. Dengan ciri khas ini konsumen dapat membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing .
6. Rancangan (design). Rancangan dapat dijadikan salah satu cara untuk mendiferensiasikan dan mempromosikan produk dan jasa perusahaan dengan produk pesaing. Melalui rancangan (design) ini pula perusahaan dapat menyesuaikan produknya dengan kebutuhan konsumen. Rancangan (design) ini diharapkan dapat sesuai dengan harapan atau tarikan pasar. Rancangan dari produk perusahaan ini dimaksudkan agar sesuai dengan kondisi dari konsumen.
7. Daya Tahan. Ketahanan produk ataupun lamanya waktu usia manfaat dari produk yang diperoleh konsumen atas sebuah produk. Produk yang tahan lama atau tidak mudah rusak harus diperhatikan perusahaan sehingga konsumen tidak perlu berpikir kembali dalam memutuskan untuk membeli produk tersebut karena memiliki jaminan ketahanan dari produk yang dibelinya.
8. Keunikan. Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keunikan, yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk menjadi yang pertama dalam memperkenalkan keunikan baru yang berharga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. Keunikan di sini dimaksudkan guna memuaskan konsumen yang telah menggunakan produk perusahaan. Selain itu, keunikan lain perlu ditambah lagi dari produk tersebut sehingga konsumen tidak berpaling kepada pesaing seiring keistimewaan lain yang ditawarkan oleh pesaing.

C. Jenis Diferensiasi Produk

Ada beberapa faktor berbeda yang dapat membedakan suatu produk, namun ada tiga kategori utama diferensiasi produk di antaranya,
1. Diferensiasi Horizontal
Diferensiasi horizontal mengacu pada semua jenis diferensiasi yang tidak terkait dengan kualitas atau harga produk. Produk-produk ini menawarkan hal yang sama pada titik harga yang sama. Saat membuat keputusan tentang produk yang dibedakan secara horizontal, hal itu sering kali bermuara pada preferensi pribadi pelanggan. Contoh Diferensiasi Horizontal: Pepsi vs Coca Cola dan jenis sabun cuci piring.

2. Diferensiasi Vertikal
Berbeda dengan diferensiasi horizontal, produk-produk yang dibedakan secara vertikal sangat bergantung pada harga. Dengan produk yang dibedakan secara vertikal, titik harga dan tanda kualitas berbeda. Dan, ada pemahaman umum bahwa jika semua opsi memiliki harga yang sama, akan ada pemenang yang jelas untuk “yang terbaik”. Contoh Diferensiasi Vertikal: Produk bermerek vs. generik, Kemeja hitam sederhana vs. kemeja hitam dasar dari desainer papan atas, buatan kendaraan.

3. Diferensiasi Campuran
Juga disebut “diferensiasi sederhana”, diferensiasi campuran mengacu pada diferensiasi berdasarkan kombinasi faktor. Seringkali, jenis diferensiasi ini disatukan dengan diferensiasi horizontal. Contoh Diferensiasi Campuran: Kendaraan dari kelas yang sama dan titik harga serupa dari dua pabrikan berbeda.

Menurut Soegoto (2009), jenis-jenis diferensiasi produk di antaranya,
1. Product Bundling
Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. product bundling sangat tepat dan efektif apabila diterapkan pada produk informasi digital yang memiliki marginal cost nyaris nol. Pada pasar oligopolistik dan monopolistik, product bundling akan tampak tidak fair karena pilihan produk sangat terbatas bagi konsumen sehingga mereka tidak punya pilihan lain.

2. Product Lining
Product lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga.

Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika line extension tersebut memiliki kualitas di bawah produk lainnya disebut sebagai trading down.

D. Strategi Diferensiasi Produk

Melakukan diferensiasi produk pun tidak boleh asal, haruslah melakukan strategi khusus agar produk tersebut mudah diterima oleh konsumen. Berikut ini beberapa strategi yang harus dilakukan di antaranya,
1. Mengetahui Kebutuhan Konsumen
Strategi yang pertama dalam diferensiasi produk adalah mengetahui kebutuhan konsumen. Konsumen tentunya akan merasa dipedulikan dengan mendapatkan produk yang dibutuhkan. Pelayanan prima merupakan bagian yang termasuk di dalamnya. Jika tidak bisa melakukan diferensiasi dalam produk, maka diferensiasi dalam pelayanan haruslah diutamakan.

Meluncurkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen dapat membuat konsumen mengubah keputusannya untuk membeli produk tersebut. Dengan demikian, produk tersebut menjadi pembeda dengan produk lainnya. Hal yang membedakannya adalah produk tersebut lebih dibutuhkan oleh konsumen.

2. Menjaga Kualitas Produk
Kualitas produk yang terjaga menjadikan produk tersebut lebih unggul dibandingkan produk kompetitor atau produk sejenis. Tentunya konsumen akan memilih produk yang berkualitas. Hal tersebut merupakan kelebihan dan menjadi diferensiasi dengan menjaga kualitas produk.

Produk yang berkualitas, dapat dihasilkan dengan cara menggunakan bahan baku yang berkualitas dan melakukan perubahan di beberapa bagian produk. Sehingga produk tersebut lebih menarik. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk membuat produk menjadi lebih unggul dibandingkan produk kompetitor.

3. Melakukan Inovasi Produk
Inovasi yang dilakukan merupakan bagian dari diferensiasi. Dengan demikian, produk tersebut akan menjadi lebih unggul dibandingkan dengan produk kompetitor. Oleh sebab itu, pentingnya untuk melakukan inovasi guna produk tersebut menjadi pembeda dengan yang lain.

Strategi yang dapat dilakukan sebagai pembeda yaitu melakukan inovasi produk yang jauh lebih unggul dibandingkan dengan produk yang sejenis. Produk yang lebih unggul tersebut tentunya didasarkan kepada inovasi. Dengan demikian, inovasi dan diferensiasi ibarat dua sisi mata uang.

4. Jujur dalam Penawaran
Bagian dari diferensiasi produk adalah penawaran yang menarik. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara jujur dalam penawaran, termasuk di antaranya mengungkapkan kelebihan dan kekurangan produk pada konsumen, sehingga konsumen mendapatkan informasi yang akurat.

Sekalipun tidak dapat melakukan inovasi dan revitalisasi dalam produk, setidaknya bisa melakukan diferensiasi dalam bentuk pelayanan. Dengan demikian, konsumen akan memilih produk tersebut berdasarkan kenyamanan dari pelayanan yang didapatkan. Oleh sebab itu, ungkapkan deskripsi produk dengan jujur.

5. Mengajak Persepsi pada Konsumen
Persepsi bisa dilakukan dengan cara promosi, penawaran sekaligus ajakan. Dengan demikian, produk yang dihasilkan akan lebih mudah untuk dikenali. Hal ini merupakan bagian dari strategi diferensiasi untuk produk. Konsumen akan diajak persepsinya untuk menggunakan produk tersebut.

Mengubah keputusan konsumen cukup sulit bila tidak tahu strateginya. Hal ini merupakan bagian dari diferensiasi, dan melakukan promosi yang dapat mengikat emosional konsumen merupakan salah satu cara untuk membuat keputusan pembelian dan menarik persepsi konsumen.

E. Manfaat Diferensiasi Produk

1. Memberikan manfaat ekonomi
Diferensiasi produk menguntungkan secara ekonomi bagi perusahaan. Ini memberikan alasan bagi konsumen mengapa produk mereka layak diinvestasikan, dibandingkan dengan semua produk pengganti lain yang tersedia di pasar.

Kampanye diferensiasi yang sukses meningkatkan penjualan untuk perusahaan dengan margin yang signifikan dan memberikan keunggulan kompetitif di pasar mengapa mereka layak mendapatkan investasi konsumen lebih dari yang lain.

2. Membantu mencapai titik harga yang lebih tinggi
Selain itu, diferensiasi produk membantu perusahaan beroperasi pada titik harga yang lebih tinggi hanya karena manfaat atau fitur tambahan yang diperkenalkan dalam suatu produk. Ketika satu fitur atau perbedaan berbeda yang diperkenalkan pada produk membuatnya lebih baik daripada penggantinya, konsumen lebih sering menganggapnya sepadan dengan kenaikan harga.

3. Mempromosikan loyalitas merek
Implikasi lain dari diferensiasi produk adalah seringkali, hal itu membawa loyalitas merek ke dalam gambar. Ketika sebuah perusahaan secara efisien membedakan produknya, dan beberapa produk penting menonjol, biasanya hal itu menonjolkan loyalitas merek di pihak konsumen.

Ini karena begitu konsumen puas dengan beberapa produk dari suatu merek, mereka cenderung mulai membeli produk lain dari satu merek tersebut. Konsumen percaya bahwa produk lain dari perusahaan itu bagus dan menonjol sama seperti yang mereka gunakan.

F. Kelebihan dan Kekurangan Diferensiasi Produk

1. Kelebihan dari Diferensiasi Produk
Selain menjadi keharusan untuk bertahan hidup di pasar yang kompetitif, diferensiasi produk memiliki keuntungan di antaranya,
a. Menciptakan Nilai: Diferensiasi produk memberikan alasan kepada pelanggan untuk memilih merek daripada yang lain.
b. Membantu mempertahankan harga tinggi: Membantu perusahaan memberikan alasan mengapa mereka menetapkan harga tinggi untuk produk mereka.
c. Membantu dalam persaingan non-harga: Memungkinkan perusahaan bersaing di bidang selain harga.
d. Menciptakan loyalitas merek: Strategi diferensiasi yang sukses menciptakan loyalitas merek di antara pelanggan.
e. Menciptakan persepsi tentang tidak ada pengganti yang mirip: Strategi diferensiasi produk yang sukses dapat menciptakan persepsi di antara pelanggan bahwa tidak ada pengganti yang tersedia di pasar.

2. Kekurangan dari Diferensiasi Produk
a. Menambah tekanan pada pabrikan: Diferensiasi produk menambah sejumlah besar tekanan pada pabrikan untuk memutuskan atribut mana yang ternyata bisa menjadi USP untuk produk itu.
b. Dapat menaikkan harga: Kadang-kadang, membedakan produk menambah biaya produksi dan pemasaran yang dapat ditransfer ke pengguna akhir.
c. Peningkatan Pendapatan Tidak Dijamin: Diferensiasi produk tidak menjamin lebih banyak penjualan dan lebih banyak pendapatan karena sebuah bisnis bahkan dapat gagal dalam memprediksi apakah pelanggan akan menghargai USP atau tidak.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment