Pengertian Coworking Space, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Nilai, Aktivitas, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Coworking Space |
A. Pengertian Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Coworking space (ruang kerja bersama) adalah lingkungan kerja (kantor) yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja sendiri atau bekerja untuk perusahaan yang berbeda-beda. Coworking space pada dasarnya adalah penyewaan meja kerja di ruang terbuka untuk waktu yang fleksibel. Sebagai bentuk baru dari rental office, ruang tersebut bersifat berbagi pakai dengan orang lain untuk menekan biaya sewa.
Selain itu, desain meja dan kursi sengaja diciptakan menyerupai meja kerja pada umumnya lengkap dengan lampu kerja dan stop kontak yang memadai. Pengunjung juga akan mendapatkan paket minuman dan makanan ringan, layanan Wi-Fi berkecepatan tinggi, loker penyimpanan barang, serta akses menggunakan mesin fax, printer, dan scanner yang telah disediakan.
Konsep Coworking space ini baru marak beberapa tahun belakangan, seiring dengan ramainya startup yang bermunculan. Biasanya, perusahaan coworking menyediakan gedung di area-area strategis yang ramai dengan aktivitas bisnis. Kemudian mereka akan menyewakan ruangan kantor untuk perusahaan, common space untuk individu atau freelancer yang mencari kerja, dan juga ruangan-ruangan lainnya.
Untuk perusahaan yang menyewa ruangan untuk kantor, biasanya akan ada kontrak per tahun. Sementara individu yang ingin bekerja di sana, hanya perlu membayar harian atau mungkin paket mingguan jika tersedia. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa perusahaan coworking. Beberapa nama yang cukup terkenal adalah GoWork, Conclave, WeWork, JustCo, Koléga, CoHive, dan masih banyak lagi.
B. Sejarah Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Coworking space di dunia pertama kali yang berdiri adalah Schraubenfabrik, sebuah coworking space di Wina, Austria, yang didirikan oleh Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll pada tahun 2002. Oleh karena itu, Schraubenfabrik disebut juga Mother of Coworking Space.
Di Indonesia, menurut beberapa sumber, coworking space di Indonesia pertama kali hadir di Kota Bandung sekitar tahun 2010. Bandung memang sering menjadi tempat lahir sebuah inovasi-inovasi yang unik & sangat menarik. Setelahnya, ruang kerja berkonsep sharing ini menjamur di berbagai kota besar Indonesia lainnya. Coworking space pun berhasil menarik perhatian bagi para founder startup hingga freelancer.
C. Fungsi Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Terdapat beberapa fungsi coworking space yaitu menyediakan ruang kerja bagi orang dengan latar belakang yang berbeda di antaranya adalah freelancer, enterpreneur, freelancer, startup, konsultan, investor, dan lain-lain.
D. Tujuan Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Tujuan coworking space di antaranya,
1. Membangun komunitas kerja pada coworker.
2. Meningkatkan peluang bagi cowerker dengan bersosialisasi
3. Suasana kerja lebih kreatif dan kondusif.
4. Menjadi lebih produktif, efisien dan termotivasi
5. Memperluas jaringan personal atau profesional dengan cepat.
E. Nilai Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Coworking space merupakan sebuah lingkungan kerja yang menawarkan gaya kerja yang kolaboratif, fleksibel, dan mandiri yang didasarkan pada saling percaya dan berbagi pengetahuan dan nilai-nilai antar anggotanya. Nilai-nilai yang ditawarkan dalam coworking space menurut Stumpf (2013) di antaranya,
1. Komunitas
Memiliki komunitas yang kuat dan yang memberi rasa memiliki adalah nilai yang paling penting dalam coworking space. Hal ini dilihat sebagai faktor keberhasilan dari coworking space tergantung pada komunitasnya. Coworking space tidak dilihat sebagai layanan yang satu arah melainkan hubungan dua arah. Orang yang memanfaatkan juga memberi kontribusi kepada yang lainnya.
Orang yang bekerja pada coworking space disebut sebagai Community Manager yang memiliki peran mendorong dan mendukung komunitas. Dalam sebuah perusahaan konvensional karyawan juga membangun komunitas. Karyawan bekerja sama sebagai rekan dan kemudian dapat menjadi teman. Sedangkan untuk freelancer keterikatan sosial semacam ini sering hilang. Para freelancer datang ke Coworking space untuk menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial.
2. Aksesibilitas
Nilai ini memiliki empat aspek yang berbeda. Pertama Coworking space dapat diakses untuk orang atau kelompok yang sangat beragam. Orang harus merasa disambut dan suasana harus hangat. Kedua, aksesibilitas secara keuangan. Coworking space merupakan sebuah layanan dalam kelompok sosial dan harga sewa meja kerja harus serendah mungkin. Ketiga, bersikap terbuka dan menyambut tamu misalnya saat acara-acara komunitas. Keempat, yaitu aksesibilitas secara fisik bagi penyandang cacat.
3. Kolaborasi
Freelancer atau enterpreneur umumnya dapat bekerja sendiri dibanding dengan pegawai pada perusahaan konvensional. Tapi para freelancer dan enterpreneur ini tetap masih bisa bekerja sama dan hal ini yang sangat diapresiasi pada Coworking space. Dalam komunitas di Ccoworking space, coworkers dapat menemukan layanan spesialis yang dibutuhkan (misalnya desainer web), atau coworkers dapat berbagi ide satu sama lain untuk mendapatkan umpan balik.
Selain itu, melalui kerjasama bahkan layanan baru atau bisnis baru dapat lahir dan menyebabkan kemitraan profesional antar coworkers. Nilai inti disini adalah kesediaan individu untuk bekerja dengan orang lain. Kolaborasi termasuk juga dalam arti saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
4. Komunikasi
Manfaat dari Coworking space hanya dapat dirasakan melalui komunikasi. kesediaan untuk secara aktif berbagi pengetahuan dan belajar dari orang lain merupakan hal yang penting dalam coworking space. Tanpa komunikasi orang-orang hanya akan menjadi semacam orang luar yang hanya memanfaatkan namun tidak berkontribusi.
5. Keterbukaan
Keterbukaan memiliki arti pola pikir yang terbuka terhadap ide-ide baru dan sudut pandang yang berbeda, terbuka untuk mengubah pola pikir sendiri dan terbuka untuk belajar dan mengajar setiap waktu. Prasyarat keterbukaan adalah kepercayaan, tanpa kepercayaan misalnya bahwa ide mereka tidak ada yang akan mencuri, berbagi ide menjadi hal yang mustahil. Sehingga tanpa adanya keterbukaan, beberapa manfaat dari kerja bersama seperti umpan balik yang berkualitas tidak dapat direalisasikan.
6. Kreativitas
Sebagian besar coworkers bekerja di industri kreatif, mereka dituntut harus selalu kreatif dan sikap itu dapat dibagi pada orang lain. Bekerja pada Coworking space tidaklah rutin. Dalam Coworking space ruang dan komunitas selalu berubah dari waktu ke waktu. Perubahan secara terus menerus tersebut merupakan hasil dari keberlanjutan kreativitas dan inovasi. Untuk menganggapi perkembangan tersebut, penting untuk selalu menyesuaikan dengan komunitas pada Coworking space. Ide-ide baru dipahami sebagai dasar dan prasyarat untuk memecahkan setiap masalah.
F. Aktivitas Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di area coworking space di antaranya,
1. Bekerja, belajar dll. Aktivitas utama pada coworking space adalah bekerja, baik secara individu maupun tim.
2. Bertemu dengan klien. Bertemu dengan klien pada kafe maupun coworking space, kini menjadi hal yang biasa. Kafe dan coworking space menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pertemuan bisnis, karena suasananya tidak kaku seperti di kantor, namun tetap fleksibel untuk bekerja maupun wisata kuliner (minum/makan).
3. Meeting. Tempat meeting tidak hanya terdapat pada coworking space, namun beberapa kafe yang terlepas dari coworking space juga memiliki ruang meeting yang biasanya berbeda level ketinggian lantai-nya untuk membedakan area meeting yang privat dengan area coworking space yang publik.
4. Seminar, diskusi dan sharing. Seminar, diskusi, atau sharing juga merupakan aktivitas utama yang terdapat pada coworking space. Aktivitas inilah yang menciptakan kolaborasi individu-individu yang berbeda latar belakang pekerjaannya menjadi aktivitas kolaborasi yang memberikan hasil yang positif dan kreatif.
5. Pelatihan. Coworking Space untuk pelatihan ini, biasa disebut incubator. Hanya beberapa coworking space yang memiliki aktivitas pelatihan. Pelatihan tersebut biasanya dilakukan secara berkala dan jadwalnya sudah diatur (contoh: start-up/perusahaan yang baru berkembang).
6. Makan dan minum. Kegiatan yang membuat aktivitas kerja menjadi lebih menyenangkan, sekaligus menjadi daya tarik ruang kerja ini.
G. Jenis Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
Berdasarkan fungsinya, coworking space dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis menurut Prayanti (2016) di antaranya,
1. Midsize & Big Community Coworking Spaces. Coworking space ini merupakan tipe yang ada pada umumnya. Coworking space ini memberikan tempat dan layanan untuk 40 pekerja yang tidak dikhususkan untuk perusahaan/industri tertentu. Hal ini memungkinkan coworking space untuk memperluas, memperbanyak kapasitas, maupun mengubah desain untuk coworking space itu sendiri.
2. Small Community Coworking Spaces. Hampir sama seperti big community coworking space, namun kapasitas yang diberikan coworking space ini lebih sedikit, yaitu sekitar 10 tempat bekerja, sehingga suasana coworking space ini menjadi lebih dekat dan seperti keluarga.
3. Corporate Powered Coworking Spaces. Coworking space yang menyediakan tempat kerja terbatas hanya untuk perusahaan tertentu. Coworking space ini bertujuan sebagai tambahan tempat untuk mengembangkan perusahaan, seperti melakukan riset, inovasi, meningkatkan kinerja , serta pendapatan perusahaan. Maka dari itu, aksesnya terbatas, dan kemungkinan hanya memberikan layanan kepada freelance, pekerja, maupun perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan yang mendirikan coworking space tersebut.
4. University Related Coworking Spaces. Coworking space ini merupakan tempat untuk sarana pembelajaran, pengembangan maupun pengaplikasian ilmu para pelajar dan mahasiswa. Tempat ini dapat dijadikan tempat praktik dan berlatih dari pendidikan yang telah pelaku akademisi dapatkan. Biasanya coworking space tipe ini didirikan oleh institusi/universitas maupun dari mahasiswa itu sendiri.
5. Pop-Up Coworking Spaces. Coworking space ini digunakan oleh komunitas aktif tertentu yang sifatnya sementara. Biasanya tempat ini hanya digunakan sebagai percobaan terhadap coworking space permanent yang akan dibangun dimasa mendatang. Dengan kata lain, coworking space ini dibangun pemiliknya hanya untuk digunakan sementara waktu.
6. Incubator. Merupakan area kerja berbasis sharing yang sama dengan coworking space, namun memiliki program pelatihan khusus untuk anggotanya yang mana setiap member wajib mengikuti dan menuntut hasil yang nyata dari pembelajaran di Incubator.
Berdasarkan jenis penggunanya, coworking space dapat dikelompokkan dalam tiga jenis di antaranya,
1. Total office. Merupakan tipe Coworking Space yang diperuntukkan bagi pekerja yang menetap sementara di sebuah tempat baru. Pada umumnya, bidang yang menggunakan Coworking Space tipikal ini adalah pengacara, akuntan, dan pekerja public relations yang membutuhkan tempat yang nyaman, sekaligus memberikan impresi yang baik bagi klien. Total Office tidak bersifat fun oriented namun menyerupai rupa kantor secara umum dengan furnitur formal. Tipikal ini menarik personal yang ingin bekerja di dalam suasana kantor namun menghindari kerumitan administrasi walaupun dengan rentang harga sewa yang di atas rata-rata.
2. Coworking Places. Merupakan tipe yang biasanya diperuntukkan untuk freelancer atau pekerja lepas yang bersifat dinamis. Pengguna Coworking Place akan menggunakan meja, bertemu orang-orang, berkumpul di dalam suatu atmosfer baik yang biasanya didominasi oleh pekerja usia muda. Jam buka melebihi jam kantor pada umumnya bahkan 24 jam dan cocok untuk digunakan untuk bertemu antar pekerja lepas ataupun komunitas untuk mengadakan kegiatan. Tipikal ini disewakan dengan harga yang lebih murah dibanding Rental Office.
3. Startup-oriented incubators. Lebih diarahkan bagi pekerja dengan bisnis online serta startup yang membutuhkan lingkungan yang akan menghubungkan mereka ke startup lain sehingga menciptakan networking. Pada umumnya pemilik Coworking Space tipe ini hanya mengkhususkan bagi pengguna yang sifatnya startup. Keuntungan tipe ini adalah banyaknya pekerja muda dengan ide-ide baru yang bisa berkembang menjadi besar dan didedikasikan untuk mengubah dunia dan dengan energi tak terbatas. Startup-oriented incubators bahkan mungkin menawarkan dukungan, pendanaan, dan pelatihan.
H. Kelebihan dan Kekurangan Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)
1. Kelebihan
a. Fleksibilitas
Fleksibilitas yang ditawarkan oleh coworking space adalah salah satu alasan orang senang bekerja di tempat ini. Meskipun bergabung dengan orang dan perusahaan lain, biasanya tetap tersedia bilik-bilik khusus orang yang sedang ingin bekerja di tempat sepi. Biaya sewanya pun jauh lebih murah, apalagi bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita maupun perusahaan. Sedang tidak ingin bekerja dari pagi, bisa juga saja datang dari siang sampai malam. Hanya butuh menyewa ruangan meeting saja untuk beberapa hari bisa juga. Intinya, tak perlu khawatir masalah fleksibilitas.
b. Meningkatkan semangat kerja
Menurut Harvard Business Review, orang-orang yang bekerja di coworking space cenderung merasa pekerjaannya lebih berarti. Hal ini disebabkan oleh ada banyak karyawan dari perusahaan lain yang berbagi ruang kerja. Ketika harus bersosialisasi, pasti ada perbincangan yang mewajibkan mereka untuk menjelaskan apa yang dikerjakannya, ketertarikannya, dan masih banyak lagi. Selain meningkatkan work identity, interaksi ini juga membuat orang lebih bersemangat dan mungkin juga jatuh cinta lagi dengan apa yang dikerjakannya. Hasilnya tentu saja produktivitas kerja otomatis meningkat.
c. Ladang networking
Dengan banyaknya perusahaan yang berkumpul di satu tempat, networking sudah pasti akan terjadi. Alhasil, coworking space menjadi ladang networking bagi orang-orang yang menggunakan fasilitasnya. Dari networking tersebut, bukan tidak mungkin akan terbentuk kolaborasi yang menguntungkan masing-masing pihak.
d. Keamanan dan kenyamanan terjamin
Untuk masalah keamanan dan kenyamanan juga tak usah diragukan. Dibandingkan dengan kafe yang suka tiba-tiba penuh dan berisik, coworking space cenderung sepi sehingga kondisinya lebih kondusif untuk bekerja. Bukan hanya karena peraturan yang dibuat, tetapi memang orang-orang yang ada di situ tujuannya adalah untuk bekerja dan bukan untuk nongkrong saja. Fasilitas seperti WiFi sudah pasti lancar, ruangan bersih, dan ada colokan untuk mengisi ulang baterai gadgetmu.
Sering kali juga, akan ada booth khusus untuk makanan dan minuman gratis yang bisa dinikmati oleh pengunjung sepanjang hari. Jadi, tak perlu pusing memikirkan uang jajan kopi lagi kalau harus bekerja di luar.
2. Kekurangan
Menurut Inc., berikut ini adalah beberapa kekurangan yang bisa jadi pertimbangan sebelum memilih untuk bekerja di coworking space di antaranya,
a. Tidak terlalu banyak privasi
b. Bisa saja bertemu dengan kompetitor
c. Sulit meredam konflik
Kalau kamu merupakan seorang introvert atau mungkin memang lebih cocok untuk bekerja fokus sendirian, konsep tempat ini sepertinya kurang cocok untukmu. Pasalnya, ruangan yang terpisah sendiri biasanya disewakan khusus untuk perusahaan dan biaya yang harus dikeluarkan tak begitu kecil untuk ukuran pribadi. Ketika ada konflik pun akan sulit diselesaikan, kecuali memang ada orang dari pihak perusahaan coworking yang dipekerjakan khusus untuk mengatur hubungan antarpenyewa.
Dari berbagai sumber
Post a Comment