Pengertian Copywriting, Unsur, Elemen, Tujuan, Peran, Jenis, dan Tipsnya
Copywriting |
A. Pengertian Copywriting
Copywriting adalah suatu aktivitas dan proses penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk (barang atau jasa) dengan menunjukkan nilai dan manfaat yang ditawarkan sebuah merek dalam sebuah karya yang dibuat dengan semenarik mungkin. Seorang yang membuat copywriting disebut dengan copywriter, yang bertugas membuat, menyiapkan teks dan melakukan penulisan naskah iklan secara keseluruhan.
Awalnya copywriting hanya digunakan dalam membuat advertorial, sales letter, billboard, dan juga media pemasaran tertulis lainnya. Oleh karena itu, teknik ini disebut dengan copywriting. Di zaman yang serba teknologi digital seperti saat ini, selain bisa dituangkan dalam bentuk tulisan, cara ini juga bisa diterapkan dalam membuat suatu naskah video ataupun podcast.
Selain itu, kemampuan copywriting juga bisa diterapkan dalam berbagai media pemasaran, seperti teks pada landing page, artikel blog, Post media sosial, headline dan meta description, Iklan berbayar di Google atau, media sosial, Judul dan deskripsi video YouTube
Copywriting Menurut Para Ahli
1. Jefkins (1996), copywriting adalah penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk (barang atau jasa). Dengan kata lain, copywriting adalah aktivitas membuat dan menghasilkan tulisan (teks/naskah) untuk kepentingan iklan.
2. Agustrijanto (2001), copywriting adalah tulisan dengan ragam gaya dan pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerjasama dengan klien, staf legal, account executive, peneliti dan juga direktur seni. Copywriting merupakan suatu karya tulisan dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibuat semenarik mungkin.
3. Moriarty dkk (2009), copywriting adalah proses untuk menunjukkan nilai dan manfaat yang ditawarkan oleh merek. Seorang Copywriter adalah seseorang yang berperan menciptakan, membentuk dan membuat seni kata dalam periklanan (copy).
B. Unsur Copywriting
Copywriting terdiri beberapa unsur menurut Jefkins (1996) di antaranya,
1. Tipografi
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia kemudian menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan keadaan ruang yang tersedia dan selanjutnya menandai naskah untuk proses type setting, di mana menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.
2. Teks
Selain tampilan grafis yang menarik, biasanya unsur penting lain yang diperhatikan dalam menciptakan sebuah iklan yaitu unsur tulisan (teks). Penggunaan teks dalam iklan harus bersifat persuasif, informatif dan komunikatif agar mampu menyampaikan pesan yang dimaksud. Bagian-bagian teks terdiri dari headline (judul), sub headline, bodycopy (naskah/isi) dan closing word (kata penutup).
C. Elemen Copywriting
Copywriting yang baik selain menarik juga harus bisa mendorong pembacanya ingin mengetahui lebih jauh produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga mereka benar-benar yakin bahwa pilihannya tidak akan salah. Untuk menghasilkan iklan yang baik dalam sebuah pesan iklan, copywriting harus memiliki unsur menarik perhatian, membuat ketertarikan, menciptakan keinginan, keyakinan dan tindakan untuk mengajak calon konsumen membeli apa yang ditawarkan oleh pengiklan, elemen-elemen tersebut terdapat pada rumus yang dikenal dengan istilah AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action).
Elemen-elemen yang harus dimiliki dalam copywriting sebuah iklan menurut Agustrijanto (2001) di antaranya,
1. Attention (Perhatian)
Iklan dibuat harus dapat menarik perhatian audience. Copy yang kita buat harus mampu menangkap perhatian pembaca. Tiga elemen yang paling harus anda perhatikan agar menarik perhatian mereka, adalah gambar, kalimat-kalimat pembuka, serta judul atau headline yang menggunakan huruf tebal atau bold untuk menampilkan kata-kata yang menjual atau menarik perhatian konsumen seperti, "DISKON", "GRATIS" dan lain-lain.
2. Interest (Minat)
Setelah membuat perhatian konsumen, kemudian buat konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan. Maka dari itu kita harus menggunakan kalimat-kalimat pembuka yang menarik perhatian konsumen agar konsumen mempunyai rasa ingin tahu secara lebih rinci lagi mengenai produk tersebut.
3. Desire (Keinginan)
Dalam tahap ini kita akan membuat calon sangat-sangat menginginkan produk yang kita iklankan. Kebutuhan atau keinginan calon konsumen untuk menggunakan produk juga harus dibangkitkan.
4. Conviction (Rasa Percaya)
Dapat memberi keyakinan kepada calon konsumen untuk menimbulkan rasa percaya diri para konsumen. Sebuah iklan dituntut dengan berbagai kegiatan seperti testimonial, membagikan tester produk secara gratis.
5. Action (Tindakan)
Tahapan yang terakhir, dapat mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan tindakan sebagaimana yang diharapkan dan diinginkan dari iklan tersebut, yaitu mengajak atau membujuk calon konsumen untuk mengambil tindakan pembelian dengan memilih atau menggunakan kata yang tepat seperti menggunakan kata "ayo", "beli", "dapatkan" dan lain-lain.
D. Tujuan Copywriter
Menurut Agustrijanto (2001), copywriting merupakan dapur dari periklanan yang mempunyai peran berarti dalam menciptakan karya kampanye iklan, serta kaya akan pesan-pesan penjualan yang menarik. Tujuan copywriter adalah membentuk perilaku pembeli, terpenuhinya pesan penjualan, serta membuat atau membujuk konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan.
Salah satu tugas seorang copywriter, yaitu menghasilkan teks yang menarik yang mampu menahan pembaca atau pemirsa untuk tetap menyimak iklan hingga selesai. Lalu, ketika tulisan dalam iklan tersebut membangkitkan emosi konsumen untuk mencoba dan membeli produk yang diiklankan.
Di dalam biro iklan, seorang copywriter umumnya bekerja sebagai orang yang menciptakan naskah, teks ataupun segala bentuk tulisan juga verbal di dalam suatu iklan, dalam biro iklan seorang copywriter bekerja berdampingan bersama seorang art director dan juga visualizer, bersama-sama menciptakan suatu iklan yang memiliki daya tarik tinggi.
E. Peran Copywriter
Peran seorang copywriter dalam menciptakan sebuah iklan menurut Lane dkk (2011) dalam Kleppner’s Advertising Procedure di antaranya,
1. Menciptakan strategi dalam kalimat yang baik. Strategi dalam hal ini adalah bagaimana pesan iklan tersebut diolah dalam suatu susunan kata-kata (copywriting), seorang copywriter harus bisa menciptakan kalimat menarik yang berisi pesan dari iklan tersebut.
2. Menjangkau perasaan audiens. Copywriter harus menciptakan kalimat iklan yang tidak hanya bisa bicara, copy tersebut harus mampu menyentuh hati audiens lebih dari sekedar membaca maupun mendengarkan, copy tersebut akan mampu memberikan efek yang lebih besar bagi audines tersebut.
3. Menciptakan visual dalam kalimat iklan. Visual dalam kalimat iklan yang dimaksud adalah imajinasi, berhubungan dengan art director yang akan mengolah copy tersebut kedalam suatu layout, kalimat iklan yang diciptakan copywriter harus mampu menciptakan imajinasi yang luar biasa dilengkapi dengan visual dalam layout iklan.
F. Jenis Copywriting
1. Direct Response Copywriting, adalah copywriting yang berfungsi guna memperoleh tanggapan langsung dari konsumen. Contohnya seperti mengarahkan mereka untuk mengklik tombol CTA, berlangganan ebook, membagikan suatu konten, dll. Umumnya, jenis copywriting digunakan di landing page, homepage, iklan media sosial, dll.
2. Marketing copywriting, adalah copywriting yang fokus dalam menawarkan suatu produk, memberikan suatu solusi pada konsumen, dan menyampaikan manfaat suatu produk. Tujuan akhirnya dari jenis copywriting ini adalah meyakinkan konsumen untuk membeli produk ataupun layanan. Umumnya, jenis copywriting ini digunakan di email marketing dan homepage.
3. Brand copywriting, adalah jenis copywriting yang fokus dalam menyampaikan citra dan identitas dari suatu brand. Selain itu, jenis copywriting ini juga yang membedakan suatu brand dengan kompetitornya. Contohnya seperti slogan atau tagline brand. Umumnya copywriting ini digunakan pada suatu logo atau halaman “about us”
4. SEO copywriting, adalah copywriting fokus dalam menarik perhatian konsumen dan juga memposisikan konten google. Copywriting ini pun ditulis dengan memenuhi seluruh persyaratan SEO. Umumnya, SEO copywriting digunakan dalam deskripsi produk, landing page, dan juga kategori suatu produk.
5. Technical Copywriting, berfokus dalam memberikan pengetahuan yang mendalam terkait cara kerja suatu produk ataupun layanan. Umumnya, jenis copywriting ini digunakan pada produk kecantikan, teknologi, ataupun produk kesehatan.
G. Tips Copywriting
Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar teks menjadi lebih menjual di antaranya,
1. Pelajari Produk atau Layanan Anda
Tanpa mengenali produk, konten, ataupun layanan jasa yang Anda tawarkan, Anda tidak akan bisa memasarkan dengan baik. Itulah alasan kenapa mempelajari produk menjadi bagian dari belajar copywriting. Hal ini juga tidak hanya berlaku untuk copywriting saja, untuk Anda yang bertanggung jawab dalam mempromosikan bisnis pribadi pun harus mempelajari hal ini. Kecuali jika Anda adalah orang yang menciptakan barang tersebut.
Setelah selesai mempelajari barang yang ingin Anda jual, sebaiknya tuliskan informasi yang sudah diperoleh ke dalam deskripsi. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki referensi dalam proses penulisannya. Agar lebih memudahkan Anda dalam membuat produk deskripsi, maka Anda harus mengetahui keunikan produk Anda, fitur unggulannya, dan manfaat yang akan diperoleh konsumen dari fitur tersebut.
2. Pahami Kebutuhan Audiens
Mengenali audiens sama pentingnya dengan memahami produk sendiri. Kenapa? karena inti dari copywriting bukanlah keuntungan yang akan Anda peroleh, tapi manfaat yang akan audiens dapatkan saat menggunakan produk Anda. Bayangkan saja jika ada orang yang menawarkan sepatu futsal pada Anda, padahal Anda adalah seorang pemain badminton. Pastinya penawaran tersebut menjadi sia-sia, kan?
Selain itu, memahami audiens juga berguna untuk membuat teks pemasaran yang bisa terdengar lebih personal atau tepat sasaran. Jika Anda bisa melakukannya dengan baik, besar kemungkinan akan ada banyak orang yang tertarik untuk membeli produk Anda. Nah, langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam mempelajari audiens adalah dengan cara memberikan survei pada konsumen yang sebelumnya sudah ada.
Kondisi ini bisa Anda peroleh dengan mudah bila sebelumnya sudah mendapatkan email mereka. Sehingga, tugas Anda tinggal mengirimkan email yang berisi ajakan untuk mengisi survei saja.
3. Tentukan Headline yang Memikat
Sebanyak delapan dari sepuluh audiens hanya akan membaca headline atau judul Anda saja. Itu artinya, Anda harus mampu membuat judul yang sangat menarik perhatian. Dalam hal ini, Anda memerlukan tingkat kreativitas yang tinggi agar bisa membuat headline yang menarik. Tapi, prakteknya tidak sesulit yang Anda bayangkan. Untuk membuat headline yang menarik, Anda hanya harus menjelaskan manfaat yang Anda tawarkan, membuat mereka untuk segera membeli, serta cantumkan persentase yang menarik.
4. Dukung Headline dengan Lead yang Menarik
Headline atau judul tentunya harus mampu menarik audiens, karena mereka berada di barisan terdepan. Namun, belum tentu orang tertarik untuk membaca artikel, newsletter, ataupun landing page Anda lebih lanjut setelah mengklik judulnya. Untuk itu, suatu headline yang menarik harus bisa didukung dengan lead atau paragraf pembuka yang juga menarik. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat lead yang menarik adalah dengan menunjukkan empati, memulai dengan fakta, atau membuat audiens Anda menjadi sangat penasaran.
5. Tulis Copy yang Berkualitas
Walaupun headline dan lead adalah salah satu bagian yang sangat penting di dalam teknik copywriting, namun Anda juga tetap harus memerhatikan bagian utama penulisan atau yang biasa disebut dengan copy. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat copy yang berkualitas adalah dengan menggunakan kata ataupun kalimat yang sederhana, menulis untuk satu orang saja, menjelaskan manfaat audiens, dan juga memanfaatkan subheading.
6. Akhiri dengan Persuasif
Apapun tujuan dari teks copywriting Anda, pada bagian akhirnya Anda tetap harus menyertakan ajakan untuk melakukan suatu aksi yang Anda inginkan. Baik itu aksi untuk membeli produk, subscribe konten, daftar newsletter, dll. Untuk membuat ajakan ini, Anda harus menggunakan CTA atau call-to-action. CTA adalah suatu tombol, banner, ataupun formulir yang isinya tentang perintah pada audiens Anda. Pada website layanan digital, beberapa contoh CTA yang biasa digunakan adalah “Daftar Sekarang”, “Coba Sekarang”, atau “Mulai Sekarang”
Dari berbagai sumber
Post a Comment