Pengertian Akuntabilitas, Prinsip, Fungsi, Jenis, Manfaat, dan Caranya

Table of Contents
Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas

A. Pengertian Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas (accountability) adalah sebuah konsep etika yang berhubungan dengan kemampuan menjelaskan keputusan yang diambil dan aktivitas yang dilakukan. Akuntabilitas juga diartikan sebagai sistem kontrol tanggung jawab atas tugas dan fungsi masing-masing jabatan. Akuntabilitas mengambil atau diberikan suatu tanggung jawab atas sesuatu yang telah Anda lakukan atau sesuatu yang seharusnya Anda lakukan.

Akuntabilitas (Accountability) Menurut Para Ahli
1. Lawton and Rose, akuntabilitas artinya proses saat seseorang atau sebuah organisasi membuat laporan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Adisasmita (2011:30), akuntabilitas adalah instrumen pertanggungjawaban atas konsep keberhasilan dan kegagalan tugas pokok serta fungsi organisasi.
3. Halim (2014), akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menerangkan kinerja dan tindakan seseorang, badan hukum, atau pimpinan dari sebuah organisasi kepada pihak yang mempunyai kewenangan dan hak untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.
4. Grey (dalam khomi, 2012), akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan informasi termasuk informasi keuangan sebagai wujud tanggung jawab organisasi.
5. Stanbury (2003), akuntabilitas adalah suatu kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan selama pelaksanaan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya melalui suatu pertanggungjawaban yang dilakukan secara periodik.

B. Prinsip Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip-prinsip akuntabilitas di antaranya,
1. Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf untuk melakukan pengelolaan organisasi yang memiliki nilai akuntabel.
2. Merupakan sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Berorientasi pada visi, misi, hasil, dan manfaat yang diperoleh organisasi.
5. Memegang erat nilai kejujuran, transparan, objektif dan inovatif.

C. Fungsi Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip akuntabilitas memiliki 3 fungsi menurut Bowen di antaranya,
1. Alat Kontrol Tugas
Prinsip akuntabilitas merupakan media kontrol berjalannya tugas dan program yang telah dilakukan dari pemimpin kepada anggotanya maupun kepada jabatan di atasnya. Akuntabilitas dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan pemimpin dalam masa jabatan tertentu. Dewan pengawas maupun pihak yang berkepentingan dapat melakukan evaluasi kinerja yang sudah dilakukan.

2. Menekan Angka Penyalahgunaan Tugas
Penyalahgunaan tugas dan wewenang mengarah pada tindakan korupsi. Adanya cacat sistem dalam sebuah organisasi berpeluang besar terjadinya budaya korupsi. Hal ini berkaitan pada aktivitas yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri dengan cara instan. Seringkali, tindakan korupsi dapat terbongkar setelah adanya proses audit keuangan. Melalui laporan pertanggung jawaban, dewan direksi dapat mengetahui potensi dan indikasi adanya korupsi atau tidak dalam sebuah organisasi.

3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kinerja
Sebuah aktivitas dapat dikatakan efisien ketika memberikan keuntungan yang banyak bagi perusahaan. Misalnya ketika perusahaan mampu memproduksi 1000 barang secara cepat maka keuntungan yang didapatkan semakin banyak. Sistem yang efisien tidak bisa terjadi begitu saja. Ada proses dan evaluasi yang harus dilakukan secara terus menerus. Akuntabilitas dapat membantu pemimpin untuk mengevaluasi titik-titik mana saja yang belum efisien.

Konsep efektivitas berhubungan dengan tingkat kepuasan stakeholder maupun masyarakat. Di sinilah pentingnya sebuah organisasi memiliki proses yang efektif dalam menjalankan usahanya. Proses akuntabilitas membantu organisasi/ perusahaan untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan stakeholder dan masyarakat. Seperti laporan keuangan, laporan keuangan sebagai salah satu alat untuk menilai akuntabilitas bisnis Anda kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

D. Jenis Akuntabilitas (Accountability)

Terdapat beberapa jenis akuntabilitas  di tempat kerja di antaranya,
1. Professional Accountability
Ketika Anda bertanggung jawab tidak hanya untuk tindakan Anda tetapi juga yang lainnya, hal ini dinamakan pertanggungjawaban profesional.  Biasanya, sikap tanggung jawab ini banyak dilakukan di bidang pekerjaan profesional. Seperti seorang doktor dan pengacara yang harus bertanggung jawab atas praktik mereka, Contohnya bertanggung jawab atas kesehatan pasien ataupun keadilan yang akan didapat klien dari tindakan mereka.
 
2. Personal Accountability
Personal Accountability atau pertanggungjawaban pribadi adalah situasi dimana Anda membuat sebuah pilihan untuk bertanggung jawab atas tindakan Anda. Di tempat kerja, hal ini dapat diartikan sebagai bentuk tanggung jawab atas keputusan Anda dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi rekan kerja Anda. Misalnya, ketika Anda melakukan sesuatu yang salah, Anda dapat meminta maaf serta bertanggung jawab alih-alih mengalihkan kesalahan kepada orang lain.
 
3. Public Accountability
Biasanya, jenis tanggung jawab ini berlaku pada mereka yang mempunyai peran kepemimpinan, seperti manager dan pemimpin tim. Tindakan mereka memainkan peran penting dalam kehidupan kerja para anggotanya. Oleh sebab itu, secara alami seorang manager harus mampu bersikap adil kepada para anggotanya. Dengan membuat semua anggota tim merasa dihargai merupakan salah satu aspek dari public accountability. Suatu perusahaan atau organisasi bisa memperoleh  manfaat dari akuntabilitas publik karena memelihara budaya kerja yang jujur dan saling menghargai.
 
4. Financial Accountability
Di dalam perusahaan, accountability financial atau pertanggungjawaban finansial berkaitan dalam menciptakan anggaran yang sehat dan meminimalisir pemborosan. Caranya adalah dengan mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga tidak ada pengeluaran yang berlebih. Suatu perusahaan harus dapat mempertimbangkan kebijakan ekonomi, pendapat pemangku jabatan eksternal, dan karyawannya ketika membangun akuntabilitas keuangan.
 
5. Ethics Accountability (Akuntabilitas Etika)
Menghargai partner kerja dan klien, tidak menyalahkan orang lain atas kesalahan Anda, dan meminta maaf ketika melakukan kesalahan merupakan bagian dari pertanggungjawaban akuntabilitas etika. Sudah sepatutnya suatu perusahaan dan karyawannya saling bertanggung jawab satu sama lain. Misalnya, ketika seorang karyawan melakukan kesalahan, perusahaan harus mengeluarkan permohonan maaf atas nama baik mereka.
 

E. Manfaat Akuntabilitas

Budaya akuntabilitas di dalam perusahaan merupakan budaya di mana semua karyawan memiliki tanggung jawab yang tinggi atas tindakan mereka dan dampak yang mereka miliki terhadap seluruh pencapaian perusahaan. Dengan menjaga budaya tersebut, maka perusahaan akan merasakan banyak manfaat di antaranya,
1. Membangun Kepercayaan
Ketika Anda meminta pertanggungjawaban semua karyawan untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan di antara individu dan tim. Sehingga memungkinkan karyawan untuk saling mengandalkan satu sama lain. Misalnya, saat harus memenuhi deadline kerja, memenuhi tugas, atau meminta bantuan kepada rekan kerja maupun manager.

Perusahaan perlu menghadirkan lingkungan kerja yang  sehat dan nyaman sehingga dapat membangun kemandirian dan kepercayaan yang tentunya memperkuat tim. Disisi lain, para manager perlu memimpin dengan transparan, berkomunikasi secara terbuka, dan memperlakukan karyawan secara adil berdasarkan kebijakan dan standar peraturan yang berlaku. Cara ini dapat membangun kepercayaan dalam lingkungan kerja.
 
2. Meningkatkan Kinerja Individu
Manfaat lainnya dari menjaga akuntabilitas dalam bisnis perusahaan adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Misalnya, saat karyawan memberikan hasil kerja yang buruk atau tidak sesuai ekspektasi, maka Anda perlu meminta tanggung jawab mereka, mengedukasi mereka soal ekspektasi, dan membantu mereka untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan menjaga akuntabilitas dalam bisnis perusahaan, maka dapat meningkatkan kinerja di tingkat individu, tim, dan organisasi.
 
3. Memperkuat Kepatuhan Anggota Perusahaan
Akuntabilitas sangat penting ketika berkaitan dengan kepatuhan karyawan baik terhadap regulasi, undang-undang, dan standar perusahaan yang sudah ada maupun yang baru. Ketika anggota perusahaan bertanggung jawab atas tindakan mereka, maka akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, lebih menyenangkan, dan lebih aman.

Sehingga semua anggota perusahaan bisa fokus bekerja alih-laih berurusan dengan tindakan rekan kerja yang tidak pantas. Selain itu, accountability dalam bisnis juga dapat mengurangi jumlah potensi tuntutan hukum dan denda yang mungkin dihadapi perusahaan Anda.
 
4. Meningkatkan Laba
Akuntabilitas bisa membantu meningkatkan laba perusahaan Anda. Dibanding membuang waktu untuk mengidentifikasi sumber masalah dan membuat keputusan, Anda dapat mencurahkan lebih banyak energi untuk aktivitas yang dapat mendorong bisnis Anda maju. Selain itu, accountability dalam bisnis bisa menginspirasi semua orang untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kinerja mereka.  
 

F. Cara Menerapkan Akuntabilitas

Berikut beberapa tips atau cara membangun budaya akuntabilitas di dalam perusahaan di antaranya,
1. Tetapkan Ekspektasi
Cara yang pertama adalah menetapkan ekspektasi yang tegas, jelas, dan ringkas untuk kelompok manapun di dalam perusahaan.  Sebab, akuntabilitas tidak akan tumbuh jika anggota tim tidak yakin dengan tujuan dan visi kelompok. Maka dari itu, semua tim perlu tahu apa yang diekspektasikan kepada mereka sebelum mereka dimintai pertanggung jawaban oleh perusahaan.

Berdasarkan artikel yang diulas oleh Forbes, transparansi dalam ekspektasi di antara tim serta pemahaman tanggung jawab atas tugas yang ada adalah kunci penting meningkatkan moral, kepercayaan diri dan produksi dalam tim.
 
2. Libatkan Komitmen
Meskipun Anda telah menetapkan kondisi dan tujuan awal menjadi jelas, penting untuk semua anggota tim mampu berkomitmen terhadap standar dan ekspektasi yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, Anda perlu bekerja dengan tim Anda untuk memastikan semua orang berkomitmen dengan peran mereka dan memahami bagaimana hal tersebut dapat menguntungkan individu dan tim.
 
3. Ukur Kemajuan
Pastikan Anda mengukur kemajuan anggota tim yang harus sejalan dengan tujuan dan ekspektasi yang telah ditetapkan di awal. Caranya adalah dengan membandingkan hasil pengukuran dengan tujuan untuk mengetahui letak dimana anggota tim paling membutuhkan perbaikan.
 
4. Memberikan Umpan Balik
Setelah menetapkan ekspektasi yang jelas, komitmen untuk mencapai tujuan, dan mengukur kemajuan, penting juga untuk memberikan umpan balik kepada anggota tim sehingga dapat terjadi peningkatan ke arah tujuan. Ketika menerapkan budaya akuntabilitas dalam perusahaan, pastikan umpan balik yang Anda berikan menunjukkan hal-hal positif yang telah mereka lakukan dan bagian yang dapat mereka tingkatkan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment