Pengertian ERP, Sejarah, Manfaat, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian ERP atau Enterprise Resource Planning
ERP (Enterprise Resource Planning)

A. Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu konsep untuk membuat perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan yang meliputi dana, mesin, SDM, waktu, material, dan kapasitas. ERP terdiri dari tiga elemen penting di antaranya Enterprise (perusahaan/ organisasi), Resource (sumber daya), dan Planning (perencanaan). Demikian ERP memiliki fungsi sebagai alat untuk integrasi proses produksi/ jasa suatu perusahaan dan juga integrasi data dalam organisasi.

ERP Menurut Para Ahli
1. Daniel E. O’Leary, ERP adalah suatu sistem berbasis komputer yang didesain untuk memproses berbagai transaksi perusahaan dan memfasilitasi perencanaan yang terintegrasi secara real time, produksi, dan respons konsumen.
2. Hau dan Kuzic, ERP adalah multi-modul, solusi aplikasi pengemasan bisnis yang memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan proses bisnis dan kinerja perusahaan, pendistribusian data umum, pengelolaan sumber daya serta menyediakan akses informasi secara aktual.
3. O’Brien, ERP adalah software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang proses manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, dan proses bisnis lainnya dari suatu perusahaan untuk memperbaiki efisiensi, kelincahan, dan profitabilitasnya.
4. Ellen Monk, ERP adalah sebuah sistem yang membantu untuk mengatur proses bisnis seperti marketing, produksi, pembelian, dan accounting dalam suatu kesatuan yang terintegrasi.

B. Sejarah Praktik ERP

Perusahaan selalu berjuang untuk menyeimbangkan semua praktik mereka yang berbeda dengan mengorbankan sumber daya di tempat lain. Untuk waktu yang lama ini berarti perusahaan harus mempekerjakan staf tambahan untuk mengelola setiap departemen.

Jejak pertama ERP ditemukan di bidang manufaktur, dengan model Economic Order Quantity (EOQ), sistem penjadwalan berbasis kertas. Ini digantikan oleh alat perencanaan sumber daya material (MRP) yang dikembangkan pada akhir 1960-an yang akhirnya menjadi alat perencanaan sumber daya manufaktur (MRP II).

Praktik ERP modern dimulai pada 1990-an karena munculnya perangkat lunak komputer yang terintegrasi dengan operasi bisnis sehari-hari. Diciptakan oleh Gartner Group, istilah ini awalnya hanya berfokus pada alat digital baru yang memungkinkan produsen untuk mengelola hubungan rantai pasokan, mengontrol inventaris, mengotomatiskan akuntansi, dan banyak lagi.

Saat ini, ERP ditemukan di berbagai industri, tidak hanya manufaktur. Dan sejak awal mulanya, software ERP kini tersedia dari platform yang dihosting di Cloud.

C. Manfaat ERP

Terdapat beberapa manfaat sistem ERP dalam pengoptimalan bisnis di antaranya,
1. Integrasi Bisnis & Akurasi Data. ERP memiliki sistem yang terdiri dari beberapa modul dan sub modul yang bisa mewakili suatu komponen bisnis. Ketika suatu data dimasukkan ke dalam suatu modul (misalnya data penerimaan material) maka modul-modul yang lain seperti “pembayaran dan “persediaan” akan diperbaharui secara otomatis dan real-time. Input data tersebut hanya perlu dilakukan sekali, yaitu pada saat transaksi berlangsung. Dengan begitu, proses kerja dapat lebih cepat dan mengurangi kemungkinan kesalahan input data.
2. Perencanaan & Manajemen Sistem Informasi. Dalam sistem ERP terdapat alat-alat pendukung untuk mengambil keputusan terbaik, misalnya alat simulasi dan perencanaan. Dengan alat-alat tersebut maka pihak manajemen dapat memanfaatkan setiap sumber daya dengan lebih tepat. Sistem ERP juga dapat membantu membuat dan menyajikan laporan standar yang dibutuhkan oleh manajemen, serta dapat diakses kapan saja ketika dibutuhkan.
3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas. Sistem ERP juga bisa membuat proses aktivitas rutin menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya proses pemesanan, pengiriman, kinerja pemasok, manajemen kualitas, manajemen kas, dan realisasi penjualan. Semua proses tersebut dapat berjalan lebih cepat dan sederhana.
4. Pembentukan Standarisasi Prosedur. Sistem ERP dibuat dengan standar Internasional yang kemudian diadopsi oleh perusahaan yang menerapkannya. Dengan sistem ERP, maka proses kerja menjadi lebih terstruktur dan tidak tergantung pada pekerja tertentu saja.

D. Contoh ERP

Proses bisnis dapat didukung dengan memakai sistem ERP. Berikut ini adalah beberapa modul utama dalam proses bisnis yang dapat dikelola oleh sistem ERP di antaranya,
1. Sales Order Processing. Semua organisasi komersial mendapatkan keuntungan dan sumber daya dari penjualan mereka. Sistem ERP memiliki modul penjualan yang dapat menerapkan fungsi penempatan pesanan, penjadwalan pesanan, pengiriman, dan invoice/ faktur.
2. Purchasing. Sistem ERP memiliki modul pembelian yang dapat mempercepat proses pembelian bahan baku dan perlengkapan lain yang dibutuhkan. Sistem tersebut melakukan otomatisasi proses identifikasi calon pemasok, negosiasi harga, pembelian, dan proses penagihan.
3. Production Planning. Modul produksi berguna untuk membantu merencanakan dan mengoptimalkan kapasitas produksi, suku cadang, komponen, dan sumber daya material. Hal ini dapat dilakukan karena dalam modul tersebut ada data produksi historis dan perkiraan penjualan.
4. Financial Accounting. Modul financial accounting pada sistem ERP merupakan inti dari semua sistem yang terdapat pada software ERP. Di dalam modul ini semua data keuangan dikumpulkan dari berbagai departemen functional, lalu akan menghasilkan sebuah laporan keuangan.
5. Human Resources. Modul Human Resources pada sistem ERP dapat membantu mengelola sumber daya manusia dan modal manusia. Modul HR ini secara berkala memeriksa kelengkapan basis data karyawan, termasuk informasi kontak, rincian gaji, absensi, evaluasi kinerja, dan promosi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment