Pengertian Elektabilitas, Perbedaan, dan Kampanye Politik
Elektabilitas |
A. Pengertian Elektabilitas
Elektabilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah,
1. keterpilihan
2. kemampuan atau kecakapan untuk dipilih menduduki suatu jabatan dalam pemerintahan
Elektabilitas adalah ketertarikan seseorang dalam memilih. Secara bahasa, elektabilitas dari Bahasa Inggris, yaitu “electability” yang artinya keterpilihan (Dendy Sugiono (2008). Lengkapnya elektabilitas adalah tingkat keterpilihan atau ketertarikan publik dalam memilih sesuatu, baik itu seorang figur, lembaga atau partai, maupun barang dan jasa, di mana informasi tersebut didapatkan dari hasil berbagai survei.
Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Elektabilitas partai politik berarti tingkat keterpilihan partai politik di publik. Elektabilitas partai tinggi berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi. Untuk meningkatkan elektabilitas maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga popularitas.
Orang yang memiliki elektabilitas tinggi adalah orang yang dikenal baik secara meluas dalam masyarakat. Ada orang baik, yang memiliki kinerja tinggi dalam bidang yang ada hubungannya dengan jabatan publik yang ingin dicapai, tapi karena tidak ada yang memperkenalkan menjadi tidak elektabel. Sebaliknya, orang yang berprestasi tinggi dalam bidang yang tidak ada hubungannya dengan jabatan publik, boleh jadi mempunyai elektabilitas tinggi karena ada yang mempopulerkannya secara tepat.
Demikian, umumnya untuk meningkatkan elektabilitas sebuah objek seperti barang, jasa, orang, lembaga, maka objek tersebut harus populer dan memenuhi kriteria keterpilihan di antaranya,
1. Dikenal baik oleh masyarakat luas.
2. Terbukti memiliki kinerja yang baik.
3. Memiliki prestasi di bidang tertentu.
4. Memiliki rekam jejak yang positif di bidangnya.
B. Perbedaan Elektabilitas dan Popularitas
Pada umumnya masyarakat sering menyamakan elektabilitas dengan popularitas seseorang. Dalam hal ini, kedua istilah tersebut berhubungan namun memiliki pengertian yang berbeda. Popularitas adalah tingkat keterkenalan suatu objek (barang, jasa, seorang figur, dan lembaga) di mata masyarakat, sedangkan elektabilitas adalah tingkat keterpilihan objek yang dimaksud. Artinya, seseorang yang populer di masyarakat belum tentu memiliki elektabilitas tinggi sehingga layak dipilih. Begitu pun sebaliknya, seseorang yang punya elektabilitas mungkin saja tidak dipilih karena tidak populer di mata masyarakat.
Dalam bidang politik, popularitas seorang figur merupakan modal yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian publik. Popularitas tersebut nantinya akan dapat mendongkrak elektabilitas figur tersebut dengan membangun pencitraan, baik secara langsung di masyarakat maupun melalui berbagai media massa.
C. Hubungan Kampanye Politik dan Elektabilitas
Kampanye politik merupakan serangkaian usaha komunikasi secara terencana yang dilakukan sekelompok orang untuk mendapatkan dukungan dari publik. Untuk meningkatkan elektabilitas seseorang umumnya kampanye politik yang dilakukan ialah dengan pencitraan politik.
Dalam hal ini, elektabilitas seorang figur dapat ditingkatkan melalui kegiatan kampanye politik. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua kampanye politik bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas seorang figur, ada juga kampanye yang bertujuan untuk menjatuhkan figur lain yang menjadi lawan politik.
Dalam kegiatan kampanye politik, seringkali dilakukan pencitraan dengan tujuan untuk membentuk opini publik mengenai seorang figur yang dingkat. Pencitraan politik ini biasanya dilakukan secara persuasif untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari pemilih.
Menurut Corner dan Pels (Nimmo, 2009:8), figur yang bersih maupun figur yang bermasalah, keduanya secara substansial harus berupaya keras membangun citra politik mereka agar dapat meraih dukungan pemilih. Hal ini dikarenakan citra seseorang di masyarakat menjadi faktor yang menentukan dalam keberhasilan kegiatan kampanye politik.
Dari berbagai sumber
Post a Comment