Pengertian Droship, Skema, Kelebihan, dan Kekurangannya
Droship |
A. Pengertian Droship
Dropship adalah suatu sistem bisnis, di mana seseorang bisa berjualan tanpa perlu memiliki stok barang terlebih dahulu. Seluruh produk yang dijual biasanya milik pihak lain, dalam hal ini supplier. Namun, istimewanya adalah orang tersebut diizinkan menjual seluruh produk dari supplier dengan atas nama toko mereka sendiri. Bukan cuma itu, seluruh urusan stok produk, pengemasan, hingga pengiriman, semuanya dilakukan oleh supplier untuk mitra dropshipnya. Dropshipper adalah sebutan untuk pelaku bisnis yang menjalankan usaha dengan sistem ini. Tugas seorang dropshipper hanya memasarkan produk-produk yang dijual supplier, dengan menggunakan nama tokonya sendiri. Sehingga, apabila sudah terkenal, dropshipper akan diuntungkan dari segi nama besar tokonya. Sedangkan supplier akan terus mendapat pesanan tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.
Pendapat lain mengatakan dropship adalah suatu metode pemasaran online di mana penjual tidak perlu melakukan kegiatan stok dan pengiriman barang ke pembeli karena kegiatan tersebut dilakukan oleh supplier atau produsen. Dengan sistem dropship ini seseorang dapat mengembangkan jaringan atau pasar yang jauh lebih luas.
B. Skema Dropship
Skema Dropship |
Model bisnis dengan sistem dropship umumnya melibatkan tiga pihak di antaranya supplier, dropshipper, dan konsumen. Sebelum memasarkan produk, biasanya dropshipper sudah menjalin kerja sama tertentu dengan supplier. Sehingga apabila ada pesanan yang berasal dari dropshipper tersebut, maka supplier harus mengirimnya dengan atas dropshipper. Berikut penjelasan lengkapnya,
1. Pertama, setelah menjalin kerjasama, dropshipper memasarkan produk-produk supplier ke berbagai toko online atau media sosial yang telah dibuatnya. Seluruh urusan yang berkaitan dengan nama toko, penentuan harga, hingga strategi pemasaran, sepenuhnya menjadi kendali dropshipper. Keuntungan yang diperoleh dropshipper berasal dari selisih harga jual dengan harga beli produk yang diperolehnya dari supplier.
2. Kedua, apabila ada pesanan dari konsumen, maka dropshipper akan meneruskannya kepada supplier. Dalam hal ini, konsumen tidak akan tahu dari mana produknya berasal. Konsumen hanya tahu produk yang dibelinya dikirim dari toko online tempat ia melakukan transaksi tersebut. Hal ini sama seperti transaksi jual beli pada umumnya. Selanjutnya, supplier akan mengemas dan mengirim pesanan tersebut ke alamat konsumen. Informasi yang tertera pada label pengiriman harus berisi identitas dropshipper dan konsumen. Supplier tidak boleh mencantumkan identitasnya pada produk yang dikirim kepada konsumen.
3. Ketiga, apabila pesanan yang diterima konsumen sudah sesuai, maka reputasi toko online yang dibuat oleh dropshipper tersebut akan meningkat. Sedangkan, apabila pesanan yang diterima konsumen tidak sesuai, maka dropshipper bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
C. Kelebihan dan Kekurangan Dropship
Setiap model bisnis dan sistem pemasaran pasti ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mengacu pada arti dropship di atas, adapun beberapa kelebihan dan kekurangan bisnis dropship di antaranya,
1. Kelebihan Sistem Dropship
Sistem bisnis dropship memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh jenis bisnis lain yang pernah ada sebelumnya.
a. Modal Kecil. Dalam hal ini metode dropship memiliki keuntungan tidak membutuhkan modal yang besar untuk pengadaan toko, produk dan biaya produksi. Namun disisi lain, seorang dropshipper harus memiliki teknik marketing dengan pengelolaan informasi produk yang terbarukan, karena tidak memiliki produk secara fisik dan minimnya data informasi produk yang didapatkan dari supplier.
b. Tingkat Risiko Rendah. Tingkat risiko memulai bisnis dropship sangat rendah, karena tidak dibutuhkan banyak modal untuk memulainya. Seorang dropshipper juga tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu. Oleh karena itu, dropshipper tidak akan dipusingkan dengan masalah produk tidak laku, kadaluarsa, pengelolaan gudang, dan lain sebagainya.
c. Jam Kerja Fleksibel. Usaha jenis ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa ada jam kerja yang mengikat. Seorang dropshipper bebas mengatur jam kerjanya sendiri, terlebih lagi toko yang dibuat adalah toko online. Sehingga, seluruh produk yang dijual bisa diakses dan dipesan kapan saja oleh pelanggan. Apabila memiliki pekerjaan lain, seorang dropshipper juga tidak perlu keluar dari pekerjaan utamanya.
d. Relatif Mudah Dijalankan. Bisnis dropship relatif mudah dijalankan siapa saja, bahkan oleh orang yang baru memulai bisnis sekalipun. Seorang dropshipper hanya perlu bekerjasama dengan supplier yang menerima model sistem seperti ini. Langkah selanjutnya dropshipper sudah bisa mulai berjualan tanpa khawatir usahanya dirusak oleh supplier.
2. Kekurangan Bisnis Dropship
a. Persaingan ketat, karena dianggap bisnis yang mudah dan murah, banyak orang yang juga menjalankan bisnis yang sama bahkan menjual barang yang sama. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin besar, khususnya untuk ceruk tertentu.
b. Keuntungan relatif kecil, persaingan yang ketat antar penjual membuat sebagian orang menurunkan harga. Dengan adanya persaingan harga tersebut maka keuntungan dari setiap item yang dijual menjadi lebih kecil.
c. Sulit mengelola stok barang, ini sering terjadi bila pemilihan produknya masif sehingga sulit mengetahui stok barang yang masih tersedia di supplier. Pada akhirnya akan membuat penjual sulit mengembangkan usahanya.
d. Kompleksitas pengiriman, ketika penjual memasarkan produk dari beberapa supplier, hal tersebut akan menyebabkan membengkaknya biaya pengiriman. Misalnya, customer memesan 4 barang yang masing-masing disediakan oleh tiga supplier berbeda, maka biaya pengirimannya tidak bisa disatukan dan menjadi lebih mahal.
e. Menerima komplain, penjual merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan customer. Tidak perduli bila kesalahan dilakukan oleh supplier atau jasa pengiriman barang, yang akan menerima komplain adalah si penjual.
f. Kontrol merek rendah, penjual tidak dapat menggunakan kemasan khusus atau menyertakan produk gratis (misalnya sticker promosi) pada barang yang dibeli customer karena proses packing dan pengiriman dilakukan oleh supplier.
Dari berbagai sumber
Post a Comment