Pengertian Domain, Struktur, Fungsi, Cara Kerja, Perbedaan, Jenis, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Domain
Domain

A. Pengertian Domain

Domain adalah nama unik (tidak akan ada dua nama domain aktif yang sama persis) yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti server web atau server surel di jaringan komputer ataupun internet. Domain berfungsi mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP address server tersebut.

Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya "sosiologi79.com". Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat situs web. sosiologi79 merupakan website yang ingin Anda tuju, sementara .com merupakan ekstensi domain yang dipilih. Dengan nama domain, Anda tidak perlu repot-repot mengecek alamat IP dari website yang ingin Anda tuju.

B. Struktur Sistem Nama Domain

Di dalam struktur hierarki Domain Name System (DNS), nama domain dikelompokkan dalam beberapa tingkatan di antaranya,
1. Root-Level Domains, adalah top level hierarki sebuah domain atau disebut juga “akar” yang biasanya dilambangkan dengan tanda titik (.).
2. Top-Level Domain, adalah ekstensi nama domain yang berada pada bagian akhir, yaitu setelah tanda titik. Misalnya; .com, .net, .id, dan sebagainya.
3. Second-Level Domain, adalah suatu nama domain yang merupakan nama domain setelah ekstensi Top Level Domain. Second-level domain biasanya merujuk pada organisasi yang mendaftarkan nama domain pada suatu registrar domain, misalnya Google.com, Google adalah second-level domain dan .com adalah top-level domain.

Beberapa registrar domain memperkenalkan hierarki tingkat kedua ke TLD yang menunjukkan jenis entitas yang dimaksudkan untuk mendaftarkan SLD di bawahnya. Misalnya, di Indonesia sebuah perguruan tinggi atau lembaga akademis lainnya akan mendaftar dengan .ac.id ccSLD, sementara perusahaan akan mendaftar dengan .co.id.

4. Hostname, adalah nama komputer yang digunakan oleh sebuah nama domain. Sebuah nama domain yang digunakan dengan hostname akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Misalnya; fileserver1.sosiologi79.com, di mana fileserver1 adalah host name dan sosiologi79.com adalah nama domain.

C. Fungsi Domain

Pada dasarnya domain berfungsi untuk menggantikan alamat IP server komputer sehingga memudahkan pengguna internet untuk mengaksesnya. Selain itu, masih ada fungsi domain lainnya, yaitu sebagai identitas online/ brand bisnis di internet.

Pemasaran online merupakan sesuatu yang sangat penting di zaman digital seperti sekarang ini. Nama domain yang unik dan mudah diingat oleh pengguna internet akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pemilik bisnis.

Itulah alasan mengapa nama domain yang unik, singkat, dan mudah diingat banyak diburu para pebisnis online. Bahkan ada banyak pengusaha online melakukan riset khusus sebelum menentukan nama domain untuk bisnis mereka.

D. Cara Kerja Domain

Di dunia ini terdapat jutaan domain. Meski sudah unik, pasti tetap sulit menemukannya jika alamat-alamat ini tersebar tak karuan. Dengannya, domain-domain tersebut dikumpulkan ke dalam sebuah daftar kontak. Anggap saja seperti buku telepon. Buku telepon ini disebut dengan DNS Server.

Layanan web hosting lah yang mengelola buku telepon ini. Ketika domain yang Anda cari sudah ditemukan dalam DNS Server, browser akan menampilkan halaman yang Anda inginkan. Namun jika alamat tersebut belum juga ditemukan, maka akan dicari di DNS Server lainnya.

E. Perbedaan Domain dan Hosting

Seperti yang sudah dijelaskan, domain adalah alamat yang akan membawa Anda ke suatu website. Sementara hosting adalah tempat untuk menyimpan semua file pada website tersebut. Misalnya dianalogikan bahwa domain adalah alamat rumah Anda. Sedangkan hosting adalah rumah yang Anda tinggali dan menjadi tempat menyimpan berbagai perabotan.

Tanpa adanya alamat, tak ada orang yang bisa mengunjungi rumah Anda. Sama dengan hosting. Tanpa domain, netizen tak akan bisa mengunjungi website tersebut. Begitu juga sebaliknya, tanpa adanya rumah, orang hanya akan mendapati tanah kosong jika mengunjungi alamat Anda. Tanpa hosting, netizen hanya akan menemukan halaman website kosong yang tak ada kontennya.

Domain Name System (DNS) dan Nameserver (NS)

Ketika Anda membeli domain dan hosting, mereka tidak langsung terhubung begitu saja. Karena pada dasarnya keduanya adalah 2 hal yang berbeda. Namun, Anda bisa menghubungkan keduannya dengan bantuan DNS. Domain Name System  (DNS) adalah suatu sistem database yang berfungsi untuk mentranslasi / mengarahkan nama domain menjadi IP address atau sebaliknya.

DNS terdiri dari beberapa Record, diantaranya NS Record, A Record, PTR, CNAME, TXT, SOA, dan sebagainya. Dengan DNS ini Anda bisa mengarahkan domain ke IP server yang Anda kehendaki melalui setting DNS di domain panel tempat Anda membeli / mendaftarkan domain.

Nameserver (NS) adalah nama unik yang mewakili nama server penyimpan database domain name system (Server DNS) di mana di dalamnya terdapat keterangan IP address yang menuju ke server hosting yang telah ditentukan sebelumnya. Umumnya nameserver dibuat menggunakan nama domain agar lebih mudah diingat dan digunakan.
Contoh:
Ns1.domainku.com
Ns2.domainku.com

Domain dan Subdomain

Domain dan subdomain tidak dapat dipisahkan. Subdomain bisa digunakan untuk memisahkan domain lain yang masih merupakan turunan dari domain utama yang Anda miliki. Subdomain merupakan alias dari domain Anda. Biasanya, subdomain akan memuat kata atau nama yang lebih khusus dari keseluruhan website Anda. blog.domain.com merupakan subdomain dari www.domain.com. Kata “blog” yang berada di depan “domain.com” inilah yang disebut dengan subdomain.

Subdomain biasanya digunakan agar konten yang berada di dalamnya tidak tercampur dengan konten utama dari website yang dimiliki user. Jika Anda memiliki toko online namun Anda juga ingin memberikan edukasi tentang barang yang Anda pasarkan, Anda dapat membuat subdomain “blog“. Dengan adanya subdomain ini, Anda tidak akan bingung menempatkan artikel tanpa merusak estetika toko online Anda.

Tidak hanya berguna untuk memisahkan konten khusus dari domain utama Anda, subdomain memiliki manfaat lain di antaranya,
a. Search engine melihat subdomain sebagai website unik yang tidak terhubung dengan domain utama Anda. Hal ini berarti, peringkat subdomain Anda juga bisa naik dan menjajari domain utama. Tentunya, hal ini berarti Anda bisa menggeser turun website kompetitor.
b. Jika digunakan dengan benar, subdomain juga bisa langsung terindeks dengan cepat dan mendapatkan manfaat dari domain utama.

F. Jenis dan Contoh Domain

Ada cukup banyak jenis domain yang dapat dibedakan berdasarkan ekstensinya. Mengacu pada pengertian domain di atas, terdapat beberapa jenis nama domain di antaranya,
1. Top Level Domain (TLD)
Pengertian Top Level Domain adalah segmen terakhir dari sebuah nama domain, atau akhiran dari suatu nama domain. TLD dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
1. Top Level Domain (TDL)
a. Generic Top Level Domain (gTLD)
.com: untuk situs komersial.
.biz: untuk situs bisnis.
.info: untuk situs informasi.
.edu: untuk situs pendidikan.
.org: untuk situs organisasi.
.gov: untuk situs pemerintahan.
.mil: untuk situs militer.

b. Contry Code Top Level Domain (ccTLD)
.id: untuk situs di negara Indonesia.
.us: untuk situs di negara Amerika.
.uk: untuk situs di negara Inggris.
.sg: untuk situs di negara Singapura.
.my: untuk situs di negara Malaysia.
.cn: untuk situs di negara Cina/ Tiongkok.

2. Second Level Domain (SLD)
Second level domain adalah nama domain yang didaftarkan oleh seseorang atau instansi tertentu untuk website mereka. Second level domain tepat berada di bawah Top Level Domain. Sebagai contoh, pada nama domain sosiologi79.com, sosiologi79 adalah second level domain, dan .com adalah Top Level Domain.

3. Third Level Domain
Third Level Domain adalah nama domain yang berada sebelum SLD dan TLD, atau sering disebut juga dengan sub domain. Jenis domain ini biasanya digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan membuat email. Contoh penggunaan Third Level Domain;
a. mail.google.com, mail adalah third level domain.
b. www.sosiologi79.com, www adalah third level domain
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment