Pengertian Distorsi, Pasar, Komunikasi, Akuntansi, Seni, Biaya, dan Kognitif
Distorsi |
A. Pengertian Distorsi
Distorsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemutarbalikan suatu fakta, aturan, dan sebagainya; penyimpangan. Distorsi menggambarkan sebuah kondisi terjadinya kekacauan dan penyimpangan yang dapat mengakibatkan terganggunya proses pencapaian sebuah tujuan.
Kata ini sering digunakan dalam berbagai bidang di antaranya dalam komunikasi, ekonomi, seni, akuntansi, dan lainnya. Namun, arti kata distorsi secara umum merupakan suatu kondisi yang tidak efisien, terjadi penyimpangan, dan terjadi gangguan.
B. Distorsi Pasar
Distorsi pasar atau ketidaksempurnaan pasar adalah suatu kondisi ekonomi yang tidak efisien sehingga mengganggu agen ekonomi dalam memaksimalkan kesejahteraan sosial. Distorsi pasar dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan ekonomi yang mengalami penurunan akibat tindakan pihak-pihak tertentu dengan menghambat penjualan untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka, namun mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak. Tindakan tersebut tentunya akan mengacaukan sistem pasar yang sudah terbentuk dengan baik sebelumnya.
C. Distorsi Komunikasi
Distorsi komunikasi adalah suatu kondisi terjadinya perubahan makna informasi, maksud, dan ide antara komunikator dengan komunikan. Distorsi komunikasi bukan merupakan miscomunication, tapi pergeseran atau perubahan arah dari makna informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Distorsi komunikasi mengakibatkan terjadinya gagal paham dalam berkomunikasi yang bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya kultur budaya seseorang (logat, gaya bahasa, pelafalan).
D. Distorsi Akuntansi
Pengertian distorsi dalam akuntansi adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidaksesuaian informasi data keuangan perusahaan dengan kondisi sebenarnya. Distorsi akuntansi dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Distorsi akuntansi secara tidak sengaja terjadi karena adanya kesalahan estimasi dan kesalahan standar akuntansi. Sedangkan distorsi akuntansi secara sengaja terjadi karena adanya manajemen laba dan income smoothing secara sengaja yang dapat merugikan pihak lain, khususnya investor.
E. Distorsi Seni
Dalam dunia seni, distorsi dianggap sebagai suatu penyimpangan atau tidak sesuai dengan aturan. Distorsi dalam seni rupa adalah suatu tindakan melukiskan suatu obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian bentuk benda yang ingin difokuskan. Sementara distorsi dalam seni tari adalah suatu tindakan melakukan gerakan distorsif atau pengolahan gerak dengan merombak gerakan aslinya.
F. Distorsi Biaya
Distorsi biaya adalah pembebanan biaya yang terlalu tinggi (overstated atau overrun) atau terlalu rendah (understated atau underrun) pada suatu objek biaya. Distorsi tersebut terjadi dalam bentuk pembebanan biaya yang terlalu tinggi (cost overstated atau cost overrun) untuk produk bervolume banyak dan pembebanan biaya yang terlalu rendah (cost understated atau cost underrun) untuk produk yang bervolume sedikit. Distorsi biaya mengakibatkan kesalahan penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan, dan pengendalian ( R. A. Supriyono, 1999: 259).
G. Distorsi Kognitif
Distorsi kognitif adalah suatu kondisi di mana seseorang berpikir secara berlebihan dan tidak rasional diidentifikasi sebagai kenyataan pasien akan menyebabkan timbulnya gangguan psikologis. Distorsi kognitif menimbulkan berbagai pikiran tidak nyata tapi justru memperkuat sugesti negatif atau emosi buruk mengenai diri sendiri, hal-hal yang terkesan rasional dan akurat, tapi tidak nyata dan membuat seseorang merasa buruk. (Aaron Beck – 18 Juli 1921).
Dari berbagai sumber
Post a Comment