Pengertian Afiliasi dan Konteks Pemakaiannya
Afiliasi |
A. Pengertian Afiliasi
Afiliasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertalian sebagai anggota atau cabang; perhubungan. Istilah afiliasi sendiri banyak digunakan dalam berbagai bidang, baik itu dalam pemasaran, organisasi, akuntansi, pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. Namun secara umum, afiliasi adalah suatu bentuk perhubungan, pertalian, atau kerja sama antara dua belah pihak di mana salah satu pihak berperan sebagai anggota atau cabang dari pihak lainnya. Hubungan atau kerja sama tersebut didasari oleh adanya kepentingan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam melakukan afiliasi, ada salah satu pihak yang bisa dibilang memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibanding pihak yang lainnya. Meski begitu, setiap pihak yang terafiliasi masih memiliki hubungan atau keterkaitan antara satu dengan yang lainnya dan tetap bisa berdiri atau bergerak secara masing-masing. Dengan melakukan afiliasi, kedua belah pihak yang bersangkutan bisa mendapatkan keuntungan dan lebih mudah meraih tujuan.
B. Konteks Pemakaiannya Afiliasi
1. Dalam Pemasaran
Dalam konteks pemasaran atau marketing, istilah afiliasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem kerja sama pemilik produk atau affiliate merchant dengan affiliate marketers atau pihak pemasar. Kegiatan ini biasanya berlaku dengan pemilik produk memberikan sejumlah komisi kepada pihak pemasar setiap kali berhasil melakukan penjualan.
Dilihat dari prinsipnya, cara kerja dari afiliasi pemasaran ini serupa dengan kegiatan calo atau makelar. Akan tetapi, kegiatan ini hanya dilakukan secara daring atau online melalui media digital, seperti website atau media sosial. Jadi, faktor inilah yang menjadi pembeda antara kegiatan afiliasi marketing dengan calo atau makelar meski keduanya memiliki prinsip kerja sama yang mirip.
Tujuan tenaga pemasar dalam melakukan afiliasi adalah untuk menerima keuntungan atau uang melalui internet dengan cara menjualkan produk milik orang lain. Sedangkan untuk pemilik produk atau perusahaan, berafiliasi dapat menjadi cara untuk mengenalkan dagangan dan memasarkannya melalui internet. Hal ini berarti jika afiliasi marketing bertujuan untuk mendapatkan uang dari internet bagi pihak pemasar, dan memasarkan produk dengan biaya lebih murah atau bahkan tanpa biaya bagi pihak pemilik produk.
a. Cara Kerja Afiliasi dalam Pemasaran
Pada dasarnya cara kerja afiliasi ini sangat sederhana, di mana terdapat dua pihak yang bekerjasama secara langsung, yaitu pemilik produk (affiliate merchant) dan pemasar internet (affiliate marketers). Cara kerja bisnis afiliasi ini berbeda dengan sistem dropship, meskipun sama-sama menjual produk orang lain melalu internet. Pada praktiknya, pihak pemasar (affiliate marketers) harus mendaftarkan diri di website pemilik produk (affiliate merchant). Selanjutnya, pihak pemasar akan mendapatkan sebuah URL atau link khusus yang digunakan untuk promosi, baik melalui website maupun media sosial.
Ketika calon pembeli membuka link khusus tersebut dan melakukan pembelian, maka affiliate marketer akan mendapatkan komisi dengan besaran yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, jika tidak terjadi penjualan maka affiliate marketer tidak mendapatkan komisi apapun. Dari penjelasan tersebut maka dapat dipahami bahwa link khusus yang dipromosikan tersebut dapat memberikan data, baik itu jumlah klik iklan yang terjadi maupun jumlah penjualan yang dihasilkan oleh affiliate marketer.
Sistem pemasaran ini sangat menguntungkan, khususnya bagi pemilik sebuah produk karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan dalam melakukan promosi karena telah dilakukan oleh affiliate marketer. Sedangkan dari sisi tenaga pemasar, mereka tidak perlu pusing dalam hal pengadaan produk yang akan dijual, packing, dan delivery, karena semuanya dilakukan oleh pemilik produk.
b. Keuntungan Afiliasi Pemasaran
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika kegiatan tersebut dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi para pelakunya.
a) Kebutuhan modal yang kecil, namun dengan hasil yang menjanjikan: Sebagai contoh, dalam afiliasi pemasaran, affiliate marketers hanya membutuhkan komputer atau laptop serta layanan internet untuk bisa memasarkan produk kepada konsumen. Sedangkan bagi affiliate merchant, pihak tersebut tidak harus mengeluarkan sejumlah dana sebagai biaya promosi, dan hanya harus memberikan sejumlah komisi sesuai perjanjian dengan pihak affiliate marketers.
b) Karena sistem kerjanya yang sederhana, pelaku afiliasi tidak harus membayar gaji kepada karyawan untuk mengurus kegiatan tersebut. Hal ini dapat membuat perusahaan atau organisasi memiliki lebih sedikit pengeluaran demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.
c) Fleksibel dan dapat dilakukan untuk semua jenis produk atau jasa. Ketika seseorang menjadi rekan sebuah bisnis afiliasi pemasaran, orang tersebut secara tidak langsung telah menjadi bagian dari pemilik toko maupun pusat grosir. Sebab, orang tersebut dapat ikut serta menjualkan beragam jenis produk atau jasa kepada calon konsumen.
d) Bisnis terbuka dan memiliki jangkauan yang sangat luas. Dengan melakukan afiliasi, jangkauan pasar dan konsumen dari sebuah bisnis akan menjadi lebih besar karena dilakukan secara online oleh orang dari berbagai daerah berbeda.
2. Dalam Pasar Modal
Dalam konteks pasar modal, afiliasi diartikan sebagai hubungan beberapa pihak dalam sebuah pasar modal. Contoh dari afiliasi yang terjadi dalam pasar modal adalah hubungan antara pemilik saham utama dengan pihak perusahaan, dan hubungan perusahaan dengan seluruh pihak yang mengontrol perusahaan secara langsung dan tidak langsung.
Selain itu, afiliasi pasar modal juga dapat berlaku pada dua perusahaan dengan pihak pengendali yang sama, dua perusahaan dalam dewan komisaris maupun direksi yang sama. Afiliasi pasar modal juga berlaku pada hubungan komisaris direktur dengan pegawai maupun pihak lain yang mempunyai hubungan keluarga, baik perkawinan maupun keturunan secara horizontal dan vertikal.
Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 Angka 1, Tentang Pasar Modal, afiliasi adalah:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
d. Hubungan antara perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
3. Dalam Psikologi
Dalam psikologi afiliasi adalah kebutuhan manusia akan membentuk sebuah hubungan atau bekerja sama dengan orang lain, baik untuk mendapatkan afeksi, kesetiaan, ataupun memenuhi kebutuhan untuk diterima serta diakui. Disadari atau tidak, setiap orang pasti sedang melakukan praktik afiliasi dalam hidupnya.
Hal ini disebabkan dari kodrat manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial dan saling membutuhkan satu sama lain. Jadi, dalam konteks psikologi, istilah afiliasi dapat diartikan sebagai sebuah interaksi, bersosialisasi, pertemanan, komunikasi, serta kerja sama dengan orang lain selayaknya bersahabat.
4. Dalam Organisasi
Secara singkat, arti afiliasi dalam organisasi yaitu hubungan antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya yang berada dalam sistem organisasi induk, misalnya perusahaan induk dan cabang. Dalam hal ini, perusahaan afiliasi (affiliated company) dapat berdiri sendiri meskipun tetap berada dalam sistem perusahaan induk.
Dua atau lebih perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan afiliasi apabila:
a. Jika dalam perusahaan terdapat seorang pejabat atau lebih yang setingkat direktur, komisaris, atau di bawahnya, juga menjabat sebagai direktur, komisaris, atau di bawahnya, di perusahaan lain.
b. Jika salah satu direktur, komisaris, atau di bawahnya, memiliki hubungan keluarga dengan direktur, komisaris, atau pejabat setingkat, di perusahaan lain.
c. Jika salah satu pihak perusahaan dapat memberhentikan direktur, komisaris, atau pejabat di bawahnya, maka kedua perusahaan tersebut berafiliasi.
d. Jika salah satu pihak perusahaan dapat mengendalikan perusahaan lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perusahaan afiliasi adalah perusahaan yang secara efektif dikendalikan oleh perusahaan lain, atau tergabung dengan perusahaan, atau beberapa perusahaan lain karena kepentingan atau pemilikan atau pengurus yang sama.
Dari berbagai sumber
Post a Comment