Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Pilar Dasar, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, dan Negaranya

Table of Contents
Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem Ekonomi Kapitalis

A. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem yang memberikan kebebasan untuk mengatur dan menentukan sendiri kegiatan ekonomi kepada masyarakatnya yang ingin mereka lakukan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Awal mula berkembangnya pada pertengahan abad XIX di Inggris dengan semboyan “laissez faire” yang artinya “Biarlah”. Artinya yaitu biarlah pasar bekerja dan membentuk sistemnya dan harganya sendiri.

Dengannya sistem ekonomi kapitalis sangat menekankan kebebasan pasar dalam membentuk sistem ekonomi untuk masyarakatnya. Atau bisa dikatakan bahwa pemerintah atau penguasa tidak mempunyai andil dalam membentuk dan mengatur sistem ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis juga diartikan sebagai suatu sistem yang mampu memberikan kebebasan yang besar untuk setiap pelaku ekonomi guna melakukan berbagai kegiatan yang terbaik untuk kepentingan pribadi atas sumber daya ekonomi ataupun berbagai faktor produksi lain.

Sistem Ekonomi Kapitalis Menurut Para Ahli
1. Milton H. Spencer (1990), ekonomi kapitalis adalah suatu sistem organisasi ekonomi yang ditandai oleh hak milik individu atas berbagai alat produksi dan distribusi yang berguna untuk mendapatkan keuntungan dalam kondisi bisnis yang sangat kompetitif.
2. Subandi (2005) mengatakan bahwa campur tangan maupun intervensi pemerintah sangatlah minim dalam hal pengertian ekonomi kapitalis.
3. Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry the nature and Cause of the wealth of nation” menambahkan bahwa setiap orang dikehendaki atas kebebasannya dalam bekerja dan berusaha dalam persaingan yang sempurna dengan tanpa campur tangan pihak pemerintah.

B. Pilar Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang berlandaskan pada:
1. Hak Milik Swasta (Private Property)
Lembaga ini adalah elemen utama dari sistem ekonomi kapitalis. Mereka akan menjamin bahwa setiap individu berhak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi melalui berbagai sumber daya yang ada dengan cara yang legal. Mereka akan mengadakan berbagai perjanjian yang erat kaitannya dengan hak alamiah tanpa adanya campur tangan kekuasaan pemerintah.

Berbagai pemberian hak kepemilikan atas harta kekayaan pada sistem ekonomi ini bertujuan agar setiap individu bisa mendapatkan berbagai keuntungan atas kinerja mereka masing-masing. Hal ini tentunya sangat berpengaruh atas distribusi kekayaan serta pendapatan karena berbagai individu tersebut diperbolehkan untuk mengambil seluruh keuntungannya dan diberikan pada ahli waris jika mereka meninggal.

Selanjutnya, sistem ekonomi ini memungkinkan adanya lalu-lintas pertukaran yang tinggi karena tiap individu mempunyai hak atas kepemilikan barang-barangnya sebelum barang tersebut dipindah tangankan pada pihak lain. Berbagai perkembangan yang ada dalam ruang lingkup ekonomi dan sosial ini sangat memengaruhi perkembangan kapitalisme.

2. Dipimpin dari Jarak Jauh oleh Orang Lain (The Invisibel Hand)
Berbagai prinsip ini menyatakan bahwa untuk bisa mencapai berbagai hak terbaik untuk bermasyarakat, maka setiap individu dalam masyarakat kapitalis akan dimotivasi oleh berbagai kekuatan ekonomi sehingga mereka akan bertindak sedemikian rupa untuk bisa mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya seminim mungkin.

3. Individualisme Ekonomi
Yang dimaksud dalam individualisme ekonomi di sini adalah tiadanya intervensi pemerintah bisa menimbulkan individualisme ekonomi dan juga kebebasan ekonomi. Ekonomi pemerintah hanya akan dibatasi pada berbagai aktivitas tertentu.

4. Persaingan Pasar Bebas (Free Market Competition)
Prinsip kerja dari mekanisme pasar bebas ini tentunya akan meningkatkan persaingan pasar. Persaingan akan terjadi antara para penjual yang memiliki produk serupa, antar pembeli yang sama-sama menginginkan produk serupa, antar pekerja untuk mendapatkan pekerjaannya, antar majikan untuk bisa mendapatkan pekerja berkualitas, serta antar pembeli dan penyedia sumber daya guna mendapatkan berbagai keuntungan yang besar.

C. Ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme

1. Pengakuan terhadap hak milik perseorangan atas berbagai faktor-faktor produksi, termasuk hak kepemilikan sumber daya alam.
2. Adanya kebebasan bagi pihak swasta untuk memiliki alat-alat produksi sendiri dan aktiva seperti gedung, mesin, bahan baku, dan lainnya.
3. Setiap individu memiliki kebebasan untuk bersaing dalam bisnis dengan menggunakan cara apapun agar memperoleh laba sebesar-besarnya.
4. Pihak swasta bebas untuk menentukan apa saja yang akan diproduksi, berapa kuantitasnya, serta berapa harga jual produk tersebut sesuai dengan permintaan pasar.
5. Pemerintah tidak ikut campur dalam aktivitas perekonomian. Meskipun pemerintah tetap mengelola proses ekonomi, tapi pemerintah tidak berhak untuk membatasi aktivitas dan kepemilikan para pemegang modal (kapitalis).
6. Sistem kapitalisme cenderung akan membentuk perilaku individualis dalam masyarakat, hal ini dapat ditandai dengan munculnya karakter materialisme dan hedonisme.
7. Masyarakat yang hidup dengan sistem kapitalisme cenderung berperilaku hedonisme, ini disebabkan karena pengaruh berbagai iklan dan promosi dari produk-produk yang dijual oleh perusahaan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis

1. Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
a. Memiliki kecenderungan lebih efisien dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dan faktor distribusi barang.
b. Memaksa masyarakat menjadi lebih kreatif karena ada keinginan untuk memperbaiki diri mereka supaya bisa bersaing.
c. Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara semakin pesat karena terbukanya kompetisi pasar.
d. Tingginya penghargaan terhadap kerja keras seseorang dalam menjalankan bisnis.
e. Konsumen dapat mengendalikan pasar karena adanya persaingan harga yang terjadi.

2. Kekurangan Sistem Kapitalisme
a. Timbulnya masalah persaingan pasar tidak sempurna dan pasar monopolistik.
b. Persaingan yang sering berujung pada konflik, sengketa dan ketidakadilan di mana hanya pengusaha bermodal besar yang bisa menguasai pasar.
c. Sistem kapitalisme membuat pola perekonomian berorientasi pada uang saja, sehingga para pengusaha menjadi sangat materialistik.
d. Perusahaan besar hanya berorientasi pada laba, sehingga tak jarang terjadi akuisisi perusahaan-perusahaan kecil.
e. Adanya eksploitasi terhadap sumber daya alam dan SDM demi untuk mencari keuntungan finansial sebesar-besarnya.
f. Adanya ketidakadilan dalam distribusi kekayaan, di mana akan ada segelintir orang yang dapat menikmati kekayaan dan kekuasaan.

E. Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Kapitalis

Di benua Amerika banyak negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis seperti Amerika Serikat, Argentina, Kosta Rika, Brasil, Bolivia, Greenland, Grenada, Chili, Kuba, Kolombia, Nikaragua, Uruguay, Venezuela, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Panama, Paraguay, Peru, Puerto Riko, dan Suriname.

Di benua Eropa juga banyak yang menggunakan sistem ekonomi kapitalisme diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Bulgaria, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina, Kroasia, Macedonia, Moldova, Netherlands, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Luxembourg, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, dan United Kingdom.

Di benua Asia beberapa negara yang mulai menganut sistem ekonomi kapitalis di antaranya India, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Iran, Israel, Jepang, Thailand dan Turki. Ada juga Malaysia, Myanmar, Kamboja, Hong Kong, dan Singapura, Australia dan Selandia Baru.

Sedangkan di benua Afrika negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis ini adalah Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment