Pengertian Proletariat, Tokoh, Ciri, dan Perbedaannya dengan Borjuasi

Table of Contents
Pengertian Proletariat
Proletariat

A. Pengertian Proletariat

Proletariat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lapisan sosial yang paling rendah; golongan buruh, khususnya golongan buruh industri yang tidak mempunyai alat produksi dan hidup dari menjual tenaga. Proletariat dari Latin proles adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan kelas sosial rendah; anggota kelas tersebut disebut proletarian.

Di masyarakat Eropa, khususnya saat sebelum Revolusi Prancis terjadi, proletar dapat diartikan peasant. Di mana waktu itu jumlah masyarakat ini mendominasi Prancis, tetapi tidak memiliki kekuatan. Awalnya istilah proletariat digunakan untuk mendeskripsikan orang tanpa kekayaan; istilah ini biasanya digunakan untuk menghina atau merendahkan.

Di era Roma Kuno penamaan ini memang sudah ada dan bukan hanya orang tanpa kekayaan saja, melainkan juga kelas terbawah masyarakat tersebut. Hal ini terjadi sampai Karl Marx mengubahnya menjadi istilah sosiologi yang merujuk pada kelas pekerja. Dalam artian Karl Marx, proletar adalah masyarakat kelas kedua setelah kelas kapitalis yang hidup dari gaji hasil kerjanya.

Proletar sejatinya ialah para pekerja yang menjual seluruh tenaga, waktu, serta kerja mereka untuk para borjuis, serta ditandai dengan tidak memiliki alat-alat untuk produksi sendiri (Blackburn, 2013). Banyak stereotip yang memandang bahwa proletar hanya terbatas sebagai masyarakat kelas rendah. Pekerjaan mereka tak lepas dari buruh, petani, nelayan atau orang-orang yang berkutat dengan pekerjaan tangan (pekerjaan kasar).

Pengertian Proletar Menurut Para Ahli
1. Roma Kuno, arti proletar adalah masyarakat yang berada dalam kelas terbawah di dalam kehidupannya, kelas masyarakat ini digolongkan menjadi kasta-kasta yang memiliki tingkat penghargaan dari tinggi dan rendah.
2. Karl Marx, proletar adalah kelas pekerja yang menjual jasa dan tenaganya kepada pemilik modal.
3. Arnold J. Toynbee, kaum proletar adalah kelompok yang ada dalam masyarakat yang menjadi sosok pemain dan peran dalam perebutan kelas di dalam konflik perekonomian.

B. Tokoh Proletariat

Karl Mark dikenal sebagai “Nabi Kaum Proletar” karena karya fenomenalnya yaitu Das Kapital menjelaskan tentang penggolongan kelas-kelas sosial dalam masyarakat. Karl Mark lahir 1818 di Trier mengemukakan dalam Buku Das Kapital bahwa kehidupan yang ada di dalam masyarakat selalu berkaitan dengan pertentangan kelas-kelas sosial. Kelas sosial ini lantaran menjadi penyebab adanya konflik berkepanjangan.

Karl Mark mengatakan bahkan selama ada kelas dalam kehidupan masyarakat, yaitu kelas kaum proletar dan kelas kaum borjuis selama masyarakat tidak pernah bersatu. Oleh karena itulah di akhir Das Kapital ini menyebutkan bahwa agar masyarakat bisa bersatu dan kerukunan maka diperlukan kepemilikan bersama, sama rasa, sama harta, dan sama dalam segi apa pun. Tujuannya tentu saja untuk menghilangkan penggolongan kelas dalam masyarakat.

C. Ciri Proletariat

Ciri melekat dalam kehidupan kaum proletar di antaranya,
1. Menjadi Anggota Kelas Kedua dalam Susunan Masyarakat Berkelas
2. Menjadi Kaum Pekerja/Buruh
3. Tidak memiliki modal
4. Mendapatkan keuntungan dan penghidupan dari hasil ia bekerja bukan berkarya

D. Perbedaan Borjuis dan Proletar

1. Borjuis
a. Menjadi golongan pertama dalam pelapisan sosial di masyarakat.
b. Memiliki modal dan alat-alat produksi
c. Anggota kelas yang berada di dalamnya merupakan pemilik modal atau pengusaha
d. Memperoleh laba hasil produksi dari modal atau alat produksi yang dimilikinya.

2. Proletar
a. Menggantungkan hidupnya kepada pemilik usaha untuk mendapatkan pekerjaan dan melangsungkan kehidupannya
b. Tidak memiliki alat-alat untuk produksi barang dan jasa
c. Menjadi bagian dari lapisan kedua dalam sistem stratifikasi sosial
d. Menjadi pekerja kasar atau buruh
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment