Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Ciri, Faktor, Teori, dan Pengukurannya
Pertumbuhan Ekonomi |
A. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita.
Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan wilayah semakin baik.
Dengan diketahuinya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas pembangunan. Terdapat tiga faktor atau komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan penduduk (growth in population), dan kemajuan teknologi (technological progress).
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli
1. Adam Smith, pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat ekonomi yang dialami suatu negara yang bergantung pada adanya perkembangan jumlah penduduk. Dengan adanya perkembangan jumlah penduduk, maka hasil dari produksi suatu negara juga tentunya akan meningkat.
2. Sadono Sukimo (1985), pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat aktivitas ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahunnya. Diperlukan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ke tahun untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini biasa kita sebut dengan laju pertumbuhan ekonomi.
3. Budiono (1994), pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses peningkatan hasil per kapita dalam jangka panjang yang terjadi ketika adanya peningkatan sumber yang berasal dari proses intern perekonomian itu sendiri dan memiliki sifat sementara. Itu artinya, pertumbuhan tersebut memiliki sifat self generating yang mampu melahirkan suatu momentum atau kekuatan untuk keberlangsungan pertumbuhan ekonomi pada periode selanjutnya.
4. M. P. Todaro, pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang baik dimana terjadi peningkatan kapasitas produksi dalam suatu perekonomian sepanjang waktu dan mampu melahirkan peningkatan pendapatan nasional.
5. Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan yang terjadi jangka panjang pada kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam jenis komoditas ekonominya pada masyarakat. Kemampuan ini bisa tumbuh diiringi dengan adanya perkembangan teknologi, ideologi, serta penyesuaian kelembagaan negara terkait.
6. Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, Robert Solow, Trevor Swan, dan John Stuart Mill, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan suatu negara, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, sumber daya alam dan luas tanah, serta perkembangan teknologi.
B. Ciri Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat enam karakteristik pertumbuhan ekonomi modern menurut Prof. Simon Kuznets yang terlahir dalam analisa berdasarkan produk nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja, dll. Ke enam ciri-ciri tersebut adalah adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang sangat cepat, perkembangan produktivitas masyarakat, pertumbuhan tingkat struktural yang melesat, tingkat urbanisasi yang tinggi, adanya ekspansi pada negara maju, terjadi arus barang, modal dan manusia di berbagai negara.
C. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa faktor yang sesungguhnya berperan penting dalam mempengaruhi suatu pertumbuhan ekonomi di antaranya,
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam atau sesuatu yang berasal dari alam mencakup kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam menunjang pembangunan.
Sumber daya alam sendiri terbagi lagi menjadi tiga jenis di antaranya Sumber Daya Alam Hayati (sumber daya yang berasal dari makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan. Sumber Daya alam yang dapat atau dipulihkan kembali dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Terakhir sumber daya alam yang kekal yang tak akan habis.
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan maupun institusi.
Ia berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian akan mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri tidak semata-mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada efisiensinya.
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal.
Kaitan antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto) dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar meningkatnya tingkat tabungan memungkinkan lebih banyak investasi yang kemudian berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka menengah dan pendek.
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
5. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi informasi juga secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu negara dalam membangun perekonomiannya.
Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat meningkatkan pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai menunjang kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat menghambat kemajuan ekonomi.
Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap, motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat, Tertib hukum dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum perundang-undangan yang keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi. Sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Karenanya hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara konsekuen dan tertib.
D. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang dikemukakan beberapa ahli untuk mengungkapkan konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut didasarkan dari teori pertumbuhan ekonomi historis, klasik, dan neo-klasik.
1. Teori Historis
Teori ini berkembang di Jerman. Teori ini beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi harus dilihat dari masa prasejarah hingga masa industri. Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut.
a. Werner Sombart, menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan di antaranya,
a) Masa Perekonomian Tertutup, pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa perekonomian ini memiliki ciri-ciri di antaranya,
• Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
• Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
• Belum ada pertukaran barang dan jasa
b) Masa Kerajinan dan Pertukangan, pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri di antaranya,
• Meningkatnya kebutuhan manusia
• Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
• Timbulnya pertukaran barang dan jasa
• Pertukaran belum didasari keuntungan sepihak
c) Masa Kapitalis, pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhannya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa di antaranya,
• Tingkat prakapitalis, masa ini memiliki beberapa ciri di antaranya,
Kehidupan masyarakat masih statis
Bersifat kekeluargaan
Bertumpu pada sektor pertanian
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Hidup secara berkelompok
• Tingkat kapitalis, masa ini memiliki beberapa ciri di antaranya,
Kehidupan masyarakat sudah dinamis
Bersifat individual
Adanya pembagian pekerjaan
Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
• Tingkat kapitalisme raya, masa ini memiliki beberapa ciri di antaranya,
Usahanya semata-mata mencari keuntungan
Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
Produksi dilakukan secara massal dengan alat modern
Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh
• Tingkat kapitalisme akhir, masa ini memiliki beberapa ciri di antaranya,
Munculnya aliran sosialisme
Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
Mengutamakan kepentingan bersama
b. Friedrich List, menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap di antaranya,
a) Masa berburu dan pengembaraan
b) Masa beternak dan bertani
c) Masa bertani dan kerajinan
d) Masa kerajinan, industri, perdagangan
c. Karl Bucher, menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan di antaranya,
a) Masa rumah tangga tertutup
b) Rumah tangga kota
c) Rumah tangga bangsa
d) Rumah tangga dunia
d. Walt Whiteman Rostow
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut, yaitu: tahap masyarakat tradisional, tahap prakondisi menuju lepas landas, tahap lepas landas, tahap dorongan menuju kematangan dan terakhir adalah tahap konsumsi massa tinggi.
2. Teori Klasik
Teori klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara menekankan faktor-faktor produksi yang ada. Pencetus teori klasik terdiri dari,
a. Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
b. David Ricardo
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
c. Thomas Robert Malthus
Teori ini berpendapat bahwa jumlah penduduk yang berlebih dapat mengakibatkan kekurangan pangan dan kehidupan masyarakat stagnan. Faktor-faktor yang mempengaruhi teori tersebut yakni jumlah penduduk, teknologi, sumber daya alam, dan modal.
3. Teori Neoklasik
Teori neo-klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dengan menekankan faktor-faktor produksi saja, tetapi melihat segi penawaran pasar juga. Pencetus teori neo-klasik terdiri dari,
a. Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
b. Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
c. Schumpeter
Teori ini beranggapan bahwa faktor terpenting pertumbuhan ekonomi adalah kewirausahaan.
E. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi akan dinilai menggunakan perbandingan pada komponen yang mampu mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode atau tahun sebelumnya. Terdapat dua komponen yang bisa dimanfaatkan untuk menilai atau mengukur pertumbuhan ekonomi pada suatu negara di antaranya,
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris nya adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang diperoleh negara dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakatnya. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan melakukan perbandingan PNB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tentu berbeda dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari pendapatan negara berdasarkan teritorialnya. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti PNB, yang mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment