Pengertian Komunikasi Internasional, Kriteria, Dimensi, Fokus, Perspektif, dan Fungsinya
Komunikasi Internasional |
A. Pengertian Komunikasi Internasional
Komunikasi Internasional (international communication) adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain. Sebagai sebuah bidang kajian, Komunikasi Internasional memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara.
Subjek yang ditelaah bukanlah sekadar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, faktor-faktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Dilihat dari pelakunya, komunikasi internasional dapat dipandang sebagai terbagi antara:
1. Official Transaction (transaksi resmi), yakni kegiatan komunikasi yang dijalankan pemerintah.
2. Unofficial Transaction (transaksi tidak resmi), yakni kegiatan komunikasi yang melibatkan pihak non-pemerintah.
Pemerintah, sebagai salah satu pelaku utama komunikasi internasional, menjalankan sejumlah langkah yang berpengaruh terhadap posisi negara yang diwakilinya dalam peraturan politik internasional. Pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah yang berefek politik langsung, seperti: diplomasi dan propaganda; ataupun langkah yang berdampak tidak langsung, seperti: mempromosikan pendidikan internasional.
Komunikasi Internasional Menurut Para Ahli
1. Davison dan George, komunikasi internasional merupakan bentuk dari hubungan politik antar negara dalam ranah internasional. Komunikasi internasional digunakan sebagai representasi komunikasi sebuah negara dalam mempengaruhi perilaku politik negara lain yang terkait.
2. Phil Astrid Soesanto, komunikasi internasional yaitu sebuah proses komunikasi di mana berbagai negara yang berbeda melakukannya dengan melewati batas-batas kenegaraan mereka.
3. Sumarno, komunikasi internasional dilakukan oleh beberapa negara yang memiliki ruang lingkup nasionalnya masing-masing dan menggunakan pesan komunikasi yang berkaitan dengan kepentingan negara-negara terkait.
4. Markham (1970), unit primer yang diamati dalam komunikasi internasional adalah interaksi antara dua negara atau lebih yang sifatnya Mass Mediated Communication. Kegiatan komunikasi internasional bisa berlangsung antara people to people ataupun goverment to government.
B. Kriteria Komunikasi Internasional
Sebagai komunikasi yang memiliki ranah berbeda dari jenis komunikasi lainnya. komunikasi internasional memiliki beberapa kriteria yang menjadi ciri khasnya di antaranya,
1. Isu yang ada dalam komunikasi internasional memiliki jenis isu yang bersifat global, mencakup isu-isu yang menjadi fokus banyak negara.
2. Para pelaku komunikasi yang ada di dalamnya, yaitu komunikator dan komunikan atau pemberi dan penerima pesan, memiliki kebangsaan yang berbeda satu sama lain. Atau dengan kata lain, para pelaku komunikasi internasional berasal dari negara yang berbeda-beda.
3. Sarana yang menjadi saluran media yang digunakan dalam proses komunikasi internasional pun bersifat internasional dan berada dalam ranah global.
C. Dimensi Komunikasi Internasional
Terdapat tiga dimensi komunikasi internasional di antaranya,
1. Politik. Politik merupakan sistem media dan sistem komunikasi suatu negara yang sangat bergantung pada sistem sosial-politik yang berlaku di suatu negara.
2. Ekonomi. Komunikasi internasional tidak hanya fenomena sosiologis, tapi juga memiliki dimensi ekonomi di kalangan konglomerat dan pers.
3. Budaya. Media massa juga menjadi alat kultural yang memuat produk budaya di mana seseorang berasal.
D. Fokus Studi Komunikasi Internasional
Fokus studi komunikasi internasional pada awalnya adalah studi tentang arus informasi antar negara-negara dan dalam perkembangannya muncul studi tentang propaganda. Adanya perubahan paradigma komunikasi internasional dari Free Flow Information menjadi Free and Flow Information menyebabkan mulai berkembangnya fokus studi komunikasi internasional antara lain studi tentang imperialisme media, globalisasi, privatisasi, era informasi.
Sejalan dengan berubahnya paradigma arus komunikasi internasional mulai muncul juga Global Communication Order atau yang kita kenal dengan “tata komunikasi dan informasi dunia baru”. Munculnya wacana ini dipicu dari bermunculannya pemimpin-pemimpin dunia ketiga yang mulai menyadari bahwa paradigma komunikasi internasional Free Flow Information ternyata bukanlah arus informasi bebas yang seimbang. Pada kenyataannya arus informasi bebas lebih berkembang menjadi arus utara ke selatan dan barat ke timur tetapi tidak ada arus informasi yang seimbang dari timur ke barat atau dari selatan ke utara.
Fenomena kontemporer mengenai komunikasi internasional yang dapat diamati saat ini, adalah bagaimana hubungan antarnegara kini semakin dinamis dengan perkembangan teknologi informasi. Banyak masalah antarnegara yang dibahas dalam bingkai komunikasi internasional, yang tidak melulu masalah politik dan keamanan. Masalah-masalah lingkungan hidup, kesejahteraan, kini juga menjadi masalah bersama di antara banyak negara. Bahkan terkadang terdapat satu masalah yang dibahas secara global oleh masyarakat dalam dialog global civil society, semisal masalah terorisme. Masalah ini bukan lagi notabene masalah pemerintah atau negara saja, tetapi telah menjadi masalah masyarakat.
E. Perspektif Komunikasi Internasional
Perspektif komunikasi internasional dapat dikatakan juga sebagai pandangan dalam memahami lebih mendalam mengenai kajian tersebut secara keilmuan.
1. Perspektif Diplomatik
Perspektif komunikasi internasional yang pertama adalah perspektif diplomatik, yang sesuai dengan namanya berarti diplomasi yang dilakukan antar negara. Diplomasi memang bukan hal yang baru lagi dalam hubungan internasional atau antar negara, karena banyaknya kebutuhan kerja sama yang melibatkan satu negara dengan satu atau beberapa negara lain. Perspektif diplomatik biasanya dilakukan dalam kelompok yang berukuran kecil dan berfokus pada tingkat interpersonal, misalnya oleh masing-masing perwakilan pejabat negara yang membahas kerja sama atau menyelesaikan konflik yang terjadi.
Perspektif diplomatik biasanya dilakukan untuk mempererat hubungan antar negara, memperkuat posisi negara di mata negara lain atau dunia secara global, atau bahkan memperbaiki dan meningkatkan reputasi sebuah negara. Pertemuan yang mencakup perspektif diplomatik dapat dilakukan dalam berbagai format, baik yang bersifat formal maupun semi formal. Misalnya dilakukan melalui konferensi pers, pertemuan politik, forum besar di PBB, forum tingkat regional negara, atau yang lebih bersifat semi formal seperti perjamuan dan makan malam negara.
2. Perspektif Jurnalistik
Perspektif yang selanjutnya adalah perspektif jurnalistik, yang sesuai dengan namanya maka perspektif ini dilaksanakan melalui saluran atau channel media massa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa arus informasi memang didominasi dan dikendalikan oleh negara-negara maju, sehingga perspektif jurnalistik yang diterapkan pun banyak dipengaruhi oleh pandangan negara maju. Bisa dikatakan bahwa negara-negara maju memiliki peran sebagai gatekeeper atau pengontrol arus informasi yang disampaikan pada jangkauan global.
Informasi atau data memang memiliki peranan penting hampir di seluruh lapisan kehidupan, termasuk juga pada ranah internasional atau hubungan global yang mencakup antar negara. Perspektif jurnalistik tak jarang digunakan sebagai propaganda dalam mengubah atau bahkan membuat suatu kebijakan dalam sebuah negara, dan bisa juga digunakan sebagai alat untuk memperkuat atau justru melemahkan kedudukan posisi suatu negara. Dengan kata lain, mereka yang memiliki kontrol atas arus informasi maka memiliki kontrol juga terhadap arus komunikasi yang terjadi di dunia internasional.
3. Perspektif Propagandistik
Perspektif komunikasi internasional yang terakhir adalah perspektif propogandistik yang memiliki sedikit kesamaan dengan perspektif jurnalistik, yaitu menggunakan kekuatan media massa. Namun perbedaannya adalah perspektif propogandistik lebih mengacu kepada penyebaran dan penanaman ide serta gagasan milik satu negara kepada masyarakat di negara lain untuk dapat mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan mereka. Propoganda ini dibuat melalui gagasan yang diberikan, peristiwa yang terjadi, atau kebijakan suatu negara yang kemudian membuat masyarakat negara lain memberikan dukungan mereka atau bahkan mengubah sikap serta cara pandangnya.
F. Fungsi Komunikasi Internasional
1. Membangun dan mempererat hubungan internasional antar negara dengan meningkatkan kerja sama dan menghindari berbagai konflik, baik konflik satu negara dengan negara lain maupun konflik pemerintahan dengan masyarakat pada suatu negara.
2. Membangun dinamisme hubungan antar negara dan menjalin hubungan baik taraf internasional dengan mencakup kajian dan fokus di berbagai bidang dan kelompok masyarakat pada masing-masing negara maupun antar negara.
3. Berperan sebagai pendukung pelaksanaan politik luar negeri yang baik dan berkualitas pada negara-negara yang terkait dalam melaksanakan kepentingannya satu sama lain.
Dari berbagai sumber
Post a Comment