Pengertian Kesejahteraan Sosial, Pendekatan, Ruang Lingkup, Tujuan, Fungsi, Usaha, dan Contohnya
Kesejahteraan Sosial |
A. Pengertian Kesejahteraan Sosial
Sejahtera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah aman sentosa dan makmur; selamat (terlepas dari segala macam gangguan). Sementara kesejahteraan dalam KBBI adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman. Secara umum, kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan konteks sosialnya.
Dalam konsep kesejahteraan sosial tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan dalam arti luas yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi, budaya, dan sebagainya. Salah satu landasan hukum yang dijadikan acuan adalah undang-undang nomor 6 tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial.
Sementara kesejahteraan sosial dalam pengertian yang lebih sempit diartikan sebagai suatu bidang atau bagian dari pembangunan sosial atau kesejahteraan rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia, terutama yang dikategorikan sebagai kelompok yang tidak beruntung dan kelompok rentan.
Kesejahteraan Sosial Menurut Para Ahli
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya
2. Segel dan Bruzy (1998:8), kesejahteraan sosial adalah kondisi sejahtera dari suatu masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat.
3. Wilensky dan Lebeaux (1965:138), kesejahteraan sosial sebagai sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang dirancang untuk membantu individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan.
4. Gertrude Wilson, kesejahteraan sosial merupakan perhatian yang terorganisir dari semua orang untuk semua orang.
5. Elizabeth Wickenden, kesejahteraan sosial termasuk di dalamnya peraturan perundangan, program, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketenteraman dalam masyarakat.
6. Midgley (1995:14), kondisi kesejahteraan sosial diciptakan atas kompromi tiga elemen. Pertama, sejauh mana masalah-masalah sosial ini diatur, kedua sejauh mana kebutuhan-kebutuhan dipenuhi, ketiga sejauh mana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat disediakan.
7. Walter A. Friedlander, kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya secara selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat.
8. Dwi Heru Sukoco, kesejahteraan sosial mencakup semua bentuk intervensi sosial yang secara pokok dan langsung untuk meningkatkan keadaan yang baik antara individu dan masyarakat secara keseluruhan. Kesejahteraan sosial mencakup semua tindakan dan proses secara langsung yang mencakup tindakan dan pencegahan masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup.
9. Zastrow, kesejahteraan sosial adalah sebuah sistem yang meliputi program dan pelayanan yang membantu orang agar dapat memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang sangat mendasar untuk memelihara masyarakat.
B. Pendekatan Kesejahteraan Sosial
Terdapat empat pendekatan dalam mengupayakan kesejahteraan sosial menurut Midgley di antaranya,
1. Filantropi Sosial
Filantropi berkaitan erat dengan upaya kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh pendeta dan relawan, upaya amal (charity) di mana orang-orang ini menyumbangkan waktu, uang, dan energi untuk membantu orang lain. Pelaku dikenal sebagai filantropi filantropis. Filantropi sosial yang bertujuan untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dengan mendorong penyediaan barang pribadi dan jasa kepada orang yang membutuhkan. Ada beberapa karakteristik dari pendekatan filantropi sosial di antaranya,
a. Amal, di mana pendekatan ini tidak memiliki kesinambungan. Artinya, tidak ada interaksi dengan penerima manfaat ketika bantuan selesai diberikan.
b. Penerima pasif, menggunakan pandangan bahwa orang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sehingga pelaksanaannya tidak melibatkan partisipasi penerima.
c. Acak, tidak memiliki metode atau fase tertentu dalam pelaksanaannya.
d. Kemauan, ketergantungan bisnis pada niat baik dari donor dan kemauan pemerintah untuk menggunakan uang pembayar pajak untuk mendukung badan amal.
2. Pekerja Sosial
Berbeda dengan pendekatan untuk filantropi, pekerjaan sosial adalah pendekatan yang terorganisasi untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menggunakan profesional yang memenuhi syarat untuk menangani masalah-masalah sosial. Namun, perkembangan pekerjaan sosial tidak dapat dipisahkan dari perkembangan filantropi. Sejak abad ke-19, telah mengalami pengembangan profesional dan pekerjaan sosial akademik cukup pesat dan telah menyebar di seluruh dunia.
3. Administrasi Sosial
Pendekatan administrasi sosial berusaha untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menciptakan program-program sosial pemerintah yang meningkatkan kesejahteraan warganya melalui penyediaan layanan sosial. Pendekatan ini diadakan langsung oleh pemerintah. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah hukum kemiskinan dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth I.
4. Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial adalah proses terencana perubahan sosial yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan, di mana pembangunan dilakukan untuk melengkapi proses dinamis pembangunan ekonomi.
C. Ruang Lingkup Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial memiliki cakupan yang sangat luas yang dapat dilihat dari kegiatan dan keadaan yang ada. Apabila dilihat dari keadaan dapat dilihat dari segi kebutuhan, keamanan, keadilan, kemakmuran, terhindar dari bahaya, dan menikmati rasa sehat walafiat. Apabila dilihat dari kegiatan ada beberapa hal di antaranya,
1. Usaha Kesejahteraan Sosial, kegiatan yang terdiri dari berbagai program yang bersifat individu atau kelompok yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang biasa dilakukan antara lain, pencegahan, memperbaiki, menyembuhkan, dan mengembangkan segala potensi yang ada di masyarakat.
2. Pelayanan Kesejahteraan Sosial, kegiatan pelayanan yang ditujukan kepada individu, keluarga, maupun kelompok masyarakat yang membutuhkannya atau mereka yang mengalami berbagai contoh permasalahan sosial. Kegiatan ini dilakukan agar mereka dapat merasakan fungsi sosial secara memadai.
3. Program Kesejahteraan Sosial, sebuah kegiatan yang dilakukan secara terarah dan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan yang bertujuan untuk kalangan tertentu misal anak-anak, lansia, keluarga, dan lain-lain.
4. Jaminan Kesejahteraan Sosial, program yang mencakup beberapa hal yang bertujuan untuk memberikan jaminan atas perlindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di berbagai sektor. Jaminan ini senantiasa diberikan kepada siapapun yang sedang membutuhkan.
D. Tujuan Kesejahteraan Sosial
Tujuan utama dari sistem kesejahteraan sosial menurut Leonard Schneiderman di antaranya,
1. System Maintenance, tujuan dari sistem ini adalah mencakup pemeliharaan dan menjaga kesinambungan keberadaan serta tatanan nilai-nilai sosial.
2. System Control, tujuan dari sistem ini adalah mengadakan kontrol secara efektif terhadap perilaku yang tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai sosial yang ada.
3. System change, Scheneiderman mengungkapkan bahwa tujuan dari sistem ini adalah mengadakan perubahan ke arah berkembangnya suatu sistem yang lebih efektif bagi anggota masyarakat.
E. Fungsi Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial berfungsi mengembalikan funsionalitas peranan-peranan sosial dari suatu sistem yang telah mengalami gangguan atau kerusakan akibat adanya perubahan. Fungsi kesejahteraan sosial secara umum adalah sebagai penunjang pembangunan di bidang-bidang lainnya seperti pembangunan sektor ekonomi. Tiap negara mempunyai tingkat ekonomi yang berbeda, maka terdapat perbedaan pula pada penekanan fungsi kesejahteraan sosial. Dapat disimpulkan fungsi kesejahteraan sosial di antaranya,
1. Fungsi penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
2. Fungsi pencegahan (preventif)
3. Fungsi pengembangan (promotif, developmental)
4. Fungsi penunjang (suportif)
F. Usaha Kesejahteraan Sosial
Dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang makin beragam diperlukan adanya kriteria-kriteria tertentu tentang cara penanggulangan yang lebih tepat dan efisien. Terdapat lima kriteria untuk menentukan usaha kesejahteraan sosial menurut Wilensky dan Lebeaux di antaranya,
1. Formal organization. Usaha-usaha kesejahteraan sosial merupakan suatu organisasi yang formal.
2. Social sponsorship and accountability. Usaha kesejahteraan sosial diselenggarakan oleh masyarakat atas dukungan dari masyarakat.
3. Absence of profit motive as dominant program purpose. Tidak ada motif mencari keuntungan sebagai tujuan yang menonjol dalam suatu program.
4. Fucntional generalization : an integrative view of human needs. Memiliki fungsi yang bersifat umum yaitu ada kebulatan pandangan tentang kebutuhan-kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan dan perlu dipenuhi.
5. Direct concern with human consumption needs. Secara langsung berhubungan dengan konsumsi kebutuhan-kebutuhan manusia.
G. Contoh Kesejahteraan Sosial
Berikut ini beberapa contoh program atau kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan di antaranya,
1. Program Jaminan Ekonomi. Program ini diberikan kepada orang yang mendaftarkan diri atau terdaftar di kemensos. Jenis program yang berkaitan dengan jaminan ekonomi yang termuat dalam asuransi bidang ketenagakerjaan antara lain, jaminan kehilangan pekerjaan, jaminan pelatihan dan serifikasi, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.
2. Program Pemberdayaan Masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini memiliki manfaat untuk individu dan lingkungan. Ketika berbagai contoh pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik maka kesejahteraan akan didapatkan. Beberapa program pada tingkat desa antara lain, pemberdayaan UMKM, BUMDes, pelatihan dan pembinaan petani, promosi dan penyuluhan program kesehatan, dan lain-lain.
3. Kesehatan Mental. Kesejahteraan sosial juga dipengaruhi oleh kesehatan mental. Agar dapat merasakan kenyamanan dan menikmati hidup. Melihat saat ini sangat banyak orang yang kesehatan mentalnya menurun seperti, gangguan kecemasan, stres, depresi, dan lain-lain.
4. Panti Sosial Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat. Tempat yang digunakan untuk melaksanakan program kesejahteraan sosial yang berkaitan dengan usaha kesejahteraan sosial. Tempat ini harus tersedia agar mereka yang termasuk penyandang cacat memiliki wadah untuk melakukan sosialisasi dan mendapatkan kesejahteraan sosial yang diinginkan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment