Pengertian Antarktika, Benua Antarktika, Sejarah, dan Profilnya

Table of Contents
Pengertian Antarktika dan Benua Antarktika
Benua Antarktika

A. Pengertian Antarktika, Benua Antarktika

Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antarktika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), Antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Sebagai perbandingan, Antarktika hampir dua kali ukuran Australia. Sekitar 98% dari Antarktika ditutupi oleh es yang rata-rata ketebalan minimal 1,9 Km.

Nama Antarktika adalah romanisasi kata majemuk dari bahasa Yunani antarktiké (antarktikos) yang berarti "berlawanan dengan Arktik", "berlawanan dengan utara". Selain itu nama antarktika juga merujuk pada tempat lain seperti koloni Prancis yang didirikan di Brasil pada abad ke-16 disebut "France Antarctique".  Penggunaan secara resmi pertama penamaan "Antarktika" sebagai nama benua pada tahun 1890 dikaitkan dengan kartografer dari Skotlandia, John George Bartholomew.

Antarktika memiliki kelembaban rata-rata terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi, benua tertandus, benua berangin terkencang, dan memiliki elevasi rata-rata tertinggi dari semua benua. Antarktika dianggap sebagai gurun, dengan curah hujan hanya 200 mm (8 inci) di sepanjang pantai dan jauh lebih sedikit di pedalaman. Tempat terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89 °C (-129 °F).

Populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja) sekitar 1000 sampai 5000 orang. Hanya organisme yang dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai jenis fungi, alga, bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti penguin, nematoda, anjing laut. Vegetasi yang ada hanya tundra.

B. Sejarah Antarktika, Benua Antarktika

Antarktika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti terlihat oleh manusia sampai abad ke-19. Namun, keyakinan akan keberadaan Terra Australis, benua besar di ujung selatan dari dunia telah ada sejak zaman Ptolemeus (abad ke-1 Masehi). Asal usul nama "Antarktika" berawal dari sebuah keyakinan kuno tentang Terra Australis yaitu daratan tidak akan ditemukan lebih jauh lagi ke selatan Australia dan Australia sebagai ujung dari selatan dunia. Penjelajah Matthew Flinders, khususnya, mempopulerkan perubahan nama Terra Australis ke Australia.

Dugaan Terra Australis menjadi landasan James Cook untuk menjelajah benua besar di ujung selatan pada tanggal 17 Januari 1773 melintasi Lingkaran Antarktika sekitar 75 mil (120 Km) dari pantai Antarktika, kemudian pada bulan Desember 1773 dan pada bulan Januari 1774. Penampakan pertama Antarktika dikonfirmasi dapat dipersempit ke para kapten awak kapal oleh tiga orang. Menurut berbagai organisasi (National Science Foundation, NASA, Universitas California, San Diego, dan sumber-sumber lain), mengkorfirmasi tentang penjelahan untuk melihat Antarktika pada tahun 1820 oleh Fabian von Bellingshausen dan Lazarev yang mencapai titik 32 Km dari Queen Maud Land ( 69°21′28″S 2°14′50″W[17]) yang dikenal sebagai Fimbul, Edward Bransfield dan Nathaniel Brown Palmer. Ekspedisi yang dipimpin oleh von Bellingshausen ini terjadi tiga hari sebelum daratan terlihat oleh Bransfield, dan sepuluh bulan sebelum Palmer melakukannya di November 1820.

Sedangkan pendaratan pertama di Antarktika didokumentasikan oleh John Davis di Teluk Hughes, dekat Cape Charles, di Antarktika Barat pada tanggal 7 Februari 1821, meskipun beberapa sejarawan membantah klaim ini. Yang pertama dicatat dan dikonfirmasi pendaratan berada di Cape Adair pada tahun 1895. Dua hari setelah penemuan pantai barat Kepulauan Balleny pada tanggal 22 Januari 1840, beberapa anggota awak ekspedisi Jules Dumont d'Urville yang berlangsung pada tahun 1837-1840 mendarat di pulau tertinggi dari sekelompok pulau berbatu sekitar 4 Km dari Cape Géodésie di pantai Daratan Adélie di mana mereka mengambil beberapa contoh mineral, ganggang dan hewan.

Pada bulan Desember 1839, sebagai bagian dari Ekspedisi Menjelajahi Amerika Serikat dari tahun 1838-1842 yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (kadang-kadang disebut "Ex. Ex.", Atau "Wilkes Expedition"), sebuah ekspedisi berlayar dari Sydney, Australia, hingga ke Samudra Antarktika, seperti yang kemudian diketahui, melaporkan penemuan "dari benua Antarktika barat dari Kepulauan Balleny" pada tanggal 25 Januari 1840 bagian dari Antarktika itu kemudian bernama "Wilkes Land", nama itu dipertahankan sampai hari ini.

Penjelajah James Clark Ross melewati yang sekarang dikenal sebagai Laut Ross dan menemukan Pulau Ross (keduanya diberi nama baginya) pada tahun 1841. Dia berlayar di sepanjang dinding besar es yang kemudian bernama Lapisan Es Ross. Gunung Erebus dan Gunung Teror diberi nama dari dua kapal setelah ekspedisi: HMS Erebus dan Terror. Mercator Cooper mendarat di Antarktika Timur pada tanggal 26 Januari tahun 1853.
 
Selama Ekspedisi Nimrod yang dipimpin oleh Ernest Shackleton pada tahun 1907, kelompok yang dipimpin oleh Edgeworth David menjadi orang pertama yang mendaki Gunung Erebus dan mencapai Kutub Magnetic Selatan. Selain itu, Shackleton dan tiga anggota lain dari ekspedisi membuat beberapa pengalaman pertama di Desember 1908 - Februari 1909: adalah manusia pertama yang melintasi Lapisan Es Ross, yang pertama untuk melintasi Pegunungan Transantarktika (melalui Gletser Beardmore), dan yang pertama menginjakkan kaki di Dataran tinggi Kutub Selatan.

Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh penjelajah kutub Norwegia Roald Amundsen menggunakan kapal Fram menjadi orang pertama yang mencapai geografis Kutub Selatan pada tanggal 14 Desember 1911, menggunakan rute dari Teluk Paus dan naik ke Gletser Axel Heiberg. Satu bulan Ekspedisi Scott mencapai kutub . Richard Evelyn Byrd memimpin beberapa pelayaran ke Antarktika dengan pesawat pada tahun 1930-an dan 1940-an. Dia dikreditkan dengan menerapkan mekanik transportasi darat di Antarktika dan melakukan penelitian geologi dan biologi yang luas. 31 Oktober 1956, Angkatan Laut Amerika Serikat yang dipimpin oleh Laksamana George J. Dufek berhasil mendarat dengan pesawat.

C. Profil Benua Antarktika, Benua Antarktika

Antarktika merupakan zona bebas tanpa kepemilikan oleh negara mana pun, walaupun masih terdapat beberapa negara yang berusaha mengajukan klaim atas wilayah tersebut. Benua ini memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rendah, suhu ekstrem terendah di antara semua benua di bumi, dan menjadikannya benua tertandus. Ciri Benua Antarktika di antaranya,
1. Hampir seluruh permukaannya tertutup es dan salju, dengan ketebalan rata-rata 2.440 m.
2. Tidak dihuni manusia karena temperaturnya terlalu dingin.
3. Dikelilingi oleh samudera-samudera besar, yaitu Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia.
4. Terdapat banyak Gunung seperti Gunung Vinson Massif (5.140 m), Gunung Kirkpatrick (4.528m), Gunung Markham (4.350 m), Gunung jackson (4.189 m) dan Gunung Weda (3.742 m).
5. Iklimnya merupakan paduan antara badai salju , udara yang sangat dingin dan tiupan angin yang kencang.
6. Suhu pada bulan Juni mencapai – 400 C sampai 00 C dan di bagian pedalaman mencapai – 700 C.

Batas Wilayah Benua Antarktika
Beberapa negara mengklaim daratan Antarktika dan membagi daerah tersebut antara lain Australia, Selandia Baru, Inggris, Norwegia, Prancis, Argentina dan Cili. Tak jarang batas wilayah yang diklaim satu negara masih berbatasan atau bahkan termasuk ke dalam wilayah negara lain. Amerika serikat tidak mengklaim satupun wilayah di Antarktika tapi mendirikan pusat riset bernama McMurdo staosun yang menjadi pangkalan riset terbesar di benua itu. Di huni oleh 1000 ilmuwan, pilot, spesialis dan para ahli selama musim panas, dan kurang lebih 200 orang di musim dingin.
1. Batas wilayah Antarktika yang diklaim
a. Argentina: 25°B sampai 74°B; sebagian meliputi wilayah Cili dan Britania. Antarktika Argentina diklaim pada tahun 1943 sebagai wilayah provinsi Terra Fuega, Antarctica dan kepulauan Antarktika Selatan
b. Australia: 160°T sampai 142°T dan 136°T sampai 45°T. diklaim tahun 1933
c. Britania Raya: 20°B sampai 80°B; meliputi wilayah Argentina dan Chili. Diklaim tahun 1908
d. Chili: 53°B sampai 90°B; meliputi wilayah Argentina dan Britania. Diklaim tahun 1940
e. Prancis: 142°T sampai 136°T. Tanah Adelie, diklaim tahun 1924
f. Selandia Baru: 150°B sampai 160°B. Dependensi Ross, diklaim tahun 1923
g. Norwegia: 45°T sampai 20°T. Tanah Dronning Maudland termasuk Pulau Peter I, diklaim tahun 1938

Wilayah antara 90°B dan 150°B belum diklaim oleh negara mana pun.

2. Batas wilayah yang pernah diklaim pada masa lalu
a. Afrika Selatan: antara 1963 sampai 1994
b. Brasilia: 28°B sampai 53°B; meliputi wilayah Argentina, Britania, Chili. Diklaim pada tahun 1986
c. Jerman: 20°T sampai 10°B; sekarang diambil alih Norwegia. Antara tahun 1939 sampai 1945 dikenal sebagai Neuschwabenland

Perjanjian internasional menyangkut Antarktika ditandatangani pada tahun 1959 dan mulai berlaku pada tahun 1961 menetapkan bahwa Kutub Selatan hanya boleh dimanfaatkan sebagai zona bebas / zona netral untuk eksplorasi dan riset keilmuan. Perjanjian itu juga melarang pembangunan fasilitas militer, percobaan nuklir dan pembuangan limbah radioaktif.

Keadaan Alam Benua Antarktika
Antarktika merupakan tempat yang paling dingin dan paling tandus di permukaan bumi. Hampir seluruh daerah Antarktika tertutup es dengan ketebalan mencapai 3 Km bahkan lebih. Karena berat, es itu sendiri secara perlahan terdorong ke pantai yang kemudian patah menjadi pecahan gunung es di lautan es selatan. Di benua ini juga terdapat pegunungan raksasa, yaitu pegunungan Trans Antarktika yang memanjang hampir 5.000 Km. Pegunungan ini membagi Benua Antarktika menjadi dua wilayah utama yaitu Antarktika Timur (Antarktika besar) dan Antarktika barat (Antarktika Kecil) Antarktika barat merupakan bagian dari deretan Pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Lebih dari 99% wilayah Antarktika tertutup es yang mengandung sekitar 70% dari air tawar di dunia. Es yang tebal menutupi daerah-daerah tinggi dari Antarktika dengan ketinggian sekitar 2.300 m. Titik tertinggi adalah Vinson Massif (4.897 m) dan titik terendah adalah Palung Bently Subglacial (2.538 m di bawah permukaan laut) yang terletak di Antarktika barat. Palung ini tertutup oleh lapisan es dengan ketebalan lebih dari 3.000 m.

Antarktika memiliki kandungan sumber daya alam cukup melimpah. Bahan tambang yang terdapat di Antarktika antara lain emas, perak, besi, kromium, minyak bumi, gas alam, uranium, titanium, dan batu bara. Walaupun di Antarktika terdapat banyak bahan tambang, saat ini upaya penambangan belum dilakukan. Kondisi alam di Antarktika tidak memungkinkan untuk melakukan penambangan.

Lembaran lapisan es di atas perairan mendukung sekitar 10% dari total luas Benua Antarktika. Ross Ice Shelf (Selat Es Ross) dan Ronne Ice Shelf (Selat Es ROnne) merupakan dua lapisan es perairan yang paling luas. Tidak semua wilayah Antarktika tertutup es, di antaranya sebagian besar lahan di Semenanjung Antarktika, Wilkes Land, Southern Victoria Land, banyak tempat di Pulau Ross dan puncak serta lembah Pegunungan Trans Antarktika dan Pegunungan Ellsworth yang beruap kenampakan batuan.

Iklim Benua Antarktika
Antarktika merupakan tempat terdingin di Bumi dengan suhu mencapai -85° dan -90° Celsius di musim dingin, dan 30° lebih tinggi di musim panas. Bagian tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah hujan. Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Hampir semua benua ini diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer. Tergantung pada lintangnya serta waktu malam atau siang yang konstan, membuat iklim yang biasa dialami manusia tidak terdapat di benua ini.

Sebagian besar wilayah di benua ini mengalami suhu di bawah nol yang berlangsung hampir sepanjang waktu. Suhu rata-rata pada musim dingin berada antara -40’C dan -70’C di wilayah pedalaman sedangkan untuk wilayah pantai suhunya mencapai -20’C dan -30’C. Di wilayah ini juga sering terjadi angin topan dan hujan salju.

Penduduk Benua Antarktika
Benua Antarktika tidak mempunyai penduduk tetap. Manusia yang berada di Antarktika pada umumnya adalah para ilmuan yang datang melakukan penelitian dan para wisatawan. Populasi manusia di musim dingin mencapai 1.000 jiwa. Sementara populasi pada musim panas mencapai sekitar 4.000 jiwa. Orang yang tinggal di Antarktika biasanya menggunakan zona waktu negara asalnya.

Meskipun tidak ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani Traktat Antarktika mempunyai stasiun riset yang umumnya selalu dipakai sepanjang tahun. Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari, 1978) sampai sekarang adalah orang pertama yang lahir di Antarktika. Ia adalah seorang warga negara Argentina. Lalu pada tahun 1986/ 1987 di stasiun Chili lahir pula seorang anak lelaki dan perempuan.

Flora dan Fauna Benua Antarktika
Beberapa flora yang ada di Benua Antarktika di antaranya adalah spesies alga  (ganggang) dan lumut.  Sementara fauna yang hidup di wilayah ini adalah serangga, albatros ,penguin, kril  (sejenis udang), cumi-cumi, anjing laut, dan ikan paus.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment