Pengertian Valuta Asing, Sejarah, Sistem, Tujuan, Pelaku, Fungsi, Faktor, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Valuta Asing |
A. Pengertian Valuta Asing (Valas)
Valuta Asing (Valas) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mata uang asing yang digunakan dalam perdagangan internasional. Secara sederhana Valas adalah mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran pada transaksi perdagangan internasional. Sama seperti mata uang lainnya, Valas juga memiliki nilai kurs yang resmi dan tercatat dalam bank sentral.
Valuta asing yang paling banyak digunakan saat ini adalah Dollar Amerika atau US Dollar (US$). Valuta asing juga termasuk sebagai salah satu bentuk devisa. Adanya Valas dalam dunia perdagangan dan bisnis internasional ini membuat risiko fluktuasi kurs mata uang suatu negara bisa ditekan seminimal mungkin. Valuta asing bisa ditukar serta dibeli di berbagai perusahaan atau bank yang memiliki izin jual beli valuta asing.
Pengertian Valuta Asing Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Valas adalah mata uang asing yang digunakan dalam perdagangan International (foreign exchange).
2. Hamdy Hadi, Valuta asing ialah mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran untuk membiayai berbagai transaksi dalam bidang ekonomi keuangan internasional, serta memiliki catatan bank sentral atau kurs resmi.
3. Eng, Lees dan Mauer, Valuta asing ialah mata uang asing yang digunakan sebagai klaim keuangan atau bisa disebut dengan aset pada suatu perusahaan dengan bentuk mata uang asing.
4. Joese Rizal Joeseoef, Valuta asing ialah suatu mata uang asing yang diperuntukkan sebagai alat pembayaran jika berada di luar negeri.
5. Heli Charisma Berlianta, Valuta asing merupakan sebagai mata uang yang keluar dan digunakan untuk alat pembayaran yang sah di negara lain.
6. Sawaldjo Puspopranoto, Valuta asing merupakan tempat di mana bermacam-macam uang dari berbagai negara dijualbelikan.
7. Mandala Manurung, Valuta asing merupakan pasar di mana mata uang asing diperjualbelikan.
B. Sejarah Valuta Asing (Valas)
Valas memiliki sejarah yang sangat panjang sejak berabad-abad silam lamanya. Pada masa dahulu, manusia yang belum mengenal mata uang resmi melakukan transaksi dengan sistem barter. Sistem barter ini memiliki kelemahan sehingga digantikan dengan sistem emas dan perak. Pada masa itu dapat disimpulkan bahwa emas dan perak merupakan bentuk alat transaksi atau yang biasa disebut sebagai uang. Sejarah tentang Valas berlanjut ketika masa perang dunia selesai, negara-negara di dunia menuntut adanya standar ekonomi yang lebih baik dan stabil.
Pada tanggal 22 Juli 1944 akhirnya digelar Konferensi Moneter Internasional yang pertama dan dihadiri oleh 44 negara untuk menetapkan suatu sistem pertukaran mata uang yang tetap. Dari sini, perkembangan ekonomi di dunia bergerak positif. Namun pada tahun 1960, perekonomian Amerika yang menjadi standar perekonomian dunia mengalami kondisi yang kurang baik sehingga berakibat penurunan kepercayaan negara terhadap dolar juga menurun. Akhirnya ditetapkan sebuah sistem mata uang yang lebih fleksibel, sesuai dengan permintaan dan penawaran pasar atau yang dikenal sebagai pasar Valas.
C. Sistem Valuta Asing (Valas)
Saat ini, ada tiga sistem Valas yang dikenal secara umum di dunia bisnis dan perdagangan. Ketiga sistem Valas tersebut adalah sistem Kurs Bebas, sistem Kurs Tetap, dan sistem Kurs Terkendali.
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem Kurs Bebas dalam Valas dapat diartikan sebagai pembuatan kurs yang hanya berlaku pada tempat terjadinya transaksi. Besarannya bisa berbeda tergantung pada permintaan dan penawaran mata uang dalam tempat transaksi tersebut. Dalam sistem ini, pemerintah suatu negara tidak memiliki andil dan ikut campur dalam penentuan kurs mata uang yang akan dipertukarkan tersebut. Sehingga nilai kurs mata uang tersebut benar-benar bebas dan mengambang. Sebagai ilustrasi, sebuah marketplace hanya menerima mata uang dolar sebagai alat transaksi.
Sebagai warga negara Indonesia dengan mata uang rupiah diharuskan untuk menukarkan mata uang rupiah menjadi dolar. Namun, besaran kurs pertukaran mata uang dalam marketplace tersebut tidak diatur oleh negara. Secara mutlak diatur berdasarkan permintaan dan penawaran dalam marketplace tersebut. Dengan kebebasan penentuan kurs tersebut, menyebabkan nilai kurs mata uang yang terdapat dalam marketplace tersebut sangat fluktuatif. Nilainya bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
2. Sistem Kurs Tetap
Sebaliknya, dalam sistem kurs tetap, justru pemerintah suatu negara menentukan nilai kurs mata uangnya terhadap mata uang lain secara mutlak. Penelitian ini dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meredam pergerakan harga yang sangat fluktuatif. Caranya adalah dengan membuat bank sentral suatu negara terlibat secara aktif dalam transaksi Valas di negara tersebut. Ketika dalam suatu kondisi terdapat kelebihan pasokan Valas yang ada di negara tersebut, maka agar nilai tidak jatuh, pemerintah akan membeli Valas tersebut. Sebaliknya jika terjadi kekurangan, maka pemerintah melalui bank sentral akan menjual Valas yang ia miliki. Meski menjanjikan kestabilan, tetapi dengan sistem kurs ini menuntut pemerintah negara memiliki cadangan devisa yang sangat besar.
3. Sistem Kurs Terkendali
Sistem ketiga yang dikenal dalam Valas adalah sistem kurs terkendali. Dalam sistem ini melibatkan pemerintah melalui bank sentralnya untuk menentukan alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia di negaranya. Sistem ini merupakan kombinasi dua sistem sebelumnya, sehingga nilai tukar Valas dapat bergerak naik dan turun secara bebas dengan intervensi pemerintah untuk mencegah pergerakan yang terlalu ekstrem. Intervensi pemerintah dalam mengendalikan sistem kurs ini ada dua jenis yang dikenal sebagai Dirty Floating dan Clean Floating. Dirty Floating adalah sebuah kondisi saat pemerintah akan melakukan intervensi secara langsung terhadap transaksi Valas. Sementara Clean Floating, merupakan intervensi pemerintah yang dilakukan secara tidak langsung. Caranya bisa dengan mengatur besaran suku bunga pada negara tersebut.
D. Tujuan Valuta Asing (Valas)
1. Sebagai transaksi pembayaran
2. Untuk mempertahankan daya beli
3. Dapat mengirimkan uang ke luar negeri
4. Untuk memperoleh keuntungan
5. Untuk pemagaraan resiko (hedging)
6. Untuk memudahkan belanja
E. Pelaku Valuta Asing (Valas)
1. Dealer, berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan, perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya.
3. Spekulan dan Arbitrator, orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
4. Bank Sentral, pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.
5. Pialang, bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6. Pemerintah, adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi ke dalam mata uang lokal.
F. Fungsi Valuta Asing (Valas)
Valas sendiri memiliki fungsi yang penting untuk bisnis. Secara umum fungsi Valas adalah sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan yang diakui secara internasional. Untuk menjadi alat pembayaran tersebut, Valas juga memiliki fungsi-fungsi yang lebih detail.
1. Alat tukar internasional. Pada fungsi ini, valas berguna untuk melakukan transaksi jika sedang berada di luar negeri. Selain itu, valas juga berguna untuk kegiatan tukar-menukar barang dan jasa dengan negara lain, misalnya dalam ekspor dan impor.
2. Alat pengendali kurs. Valas berguna sebagai pembanding nilai mata uang antar negara, atau yang biasa akrab kita kenal dengan istilah kurs, yang mana kurs mata uang suatu negara bisa melemah atau menguat. Valas berguna sebagai alat untuk mengendalikan kurs pada mata uang asing.
3. Alat pembayaran internasional. Valas dapat berfungsi sebagai alat pembayaran internasional, misalkan suatu negara memiliki hutang dengan negara lain, maka negara yang berhutang ini bisa membayarkan hutangnya dengan valuta asing yang sesuai beserta bunga-nya.
4. Alat mempermudah perdagangan internasional. Dengan menggunakan valas, maka setiap negara bisa melakukan kegiatan jual beli antar negara tanpa terkendala mata uang.
G. Faktor Valuta Asing (Valas)
Faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing di antaranya,
1. Perubahan dalam cita rasa masyarakat
2. Perubahan harga dari barang ekspor
3. Terjadinya kenaikan harga umum (inflasi)
4. Perubahan dalam tingkat bunga
5. Perkembangan ekonomi
H. Jenis Valuta Asing (Valas)
1. Berdasarkan Jenisnya
a. Valuta Asing Fisik, ialah uang asing dalam pengertian sebenarnya, yaitu uang asing baik yang berupa logam atau kertas.
b. Valuta Asing Non-Fisik, yaitu uang asing yang berupa uang giral atau surat-surat berharga lain seperti cek, wesel, travelers, dsb.
2. Berdasarkan Bentuknya
a. Mata Uang Asing (Indonesia Rupiah, USD, Euro, dsb.)
b. Saldo Kredit (Saldo kredit bank devisa pada suatu negara)
c. Surat Wesel Luar Negeri (Surat wesel kegiatan ekspor impor)
d. Hak Penerimaan Pembayaran (bentuknya berbeda-beda di suatu negara).
I. Kelebihan dan Kekurangan Valuta Asing (Valas)
1. Kelebihan Pasar Valuta Asing
a. Transaksinya dapat dijalankan dalam waktu 24 jam.
b. Harga jual yang stabil terhadap masing-masing mata uang yang ada (tidak terjadi penurunan drastis secara tiba-tiba)
c. Transaksi rendah biaya
d. Kenaikan maupun penurunan harga atas mata uang bisa dijadikan keuntungan apabila pintar mengambil kesempatan.
e. Daya beli investor melebihi jumlah modal yang ada.
2. Kekurangan Pasar Valuta Asing
a. Risiko kurs pertukaran tidak pasti dan sulit memprediksi.
b. Sangat sulit dijalankan oleh masyarakat golongan menengah ke bawah.
c. Asal negara menjadi pengaruh sukses tidaknya sebab terdapat risiko yang muncul dari campur
Dari berbagai sumber
Post a Comment