Pengertian Organisasi Sosial, Unsur, Tujuan, Ciri, Fungsi, dan Contohnya
Organisasi Sosial |
A. Pengertian Organisasi Sosial
Organisasi sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem hubungan antarorang dan antarkelompok berdasarkan jenis kegiatan dan pembagian fungsional untuk menyelesaikan kewajiban bersama dalam masyarakat. Pada dasarnya, organisasi sosial terbentuk dari jaringan sosial terkait pola perilaku serta hubungan antar individu maupun kelompok dalam lingkungan sosial.
Demikian organisasi sosial merupakan sekumpulan ikatan sosial yang sengaja dibentuk oleh masyarakat, dengan menjalankan fungsi sebagai sarana penciptaan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan negara di berbagai bidang. Organisasi sosial dapat dibedakan menjadi organisasi yang berlandaskan badan hukum dan yang tidak berlandaskan badan hukum.
Dari segi strukturnya, organisasi sosial lebih merupakan sebuah tatanan sosial yang bersifat formal, langgeng atau terus menerus, memiliki aturan yang tegas dan mengikat, memiliki identitas secara kolektif, keanggotaan jelas dan rinci, serta memiliki jenjang atau tingkatan- tingkatan. Komponen lain yang berperan penting dalam pembentukan organisasi sosial adalah tujuan atau dengan proses koordinasi antar anggota.
Organisasi sosial Menurut Para Ahli
1. Elliot dan Merril, organisasi sosial sebagai suatu gambaran keadaan yang menjalankan peranan dan kedudukan beberapa sekumpulan individu dalam kesatuan sosial yang berfungsi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Stephen Hunt, organisasi sosial sebagai bentuk pengorganisasian kegiatan- kegiatan sosial dalam lingkup kelompok yang berlandaskan pada relasi sosial, serta dengan melibatkan peranan pengawasan sosial.
3. Amitai Etzioni, organisasi sosial merupakan kesatuan sosial dalam bentuk berkelompok- kelompok, yang sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu.
4. Ogburn dan Nimkof, organisasi sosial adalah artikulasi berbagai bagian yang melakukan berbagai fungsi; ini adalah perangkat grup aktif untuk menyelesaikan sesuatu.
B. Unsur Organisasi Sosial
1. Kumpulan Individu, anggota dari setiap organisasi sosial dari berbagai penjuru inilah yang disebut kumpulan individu yang menjadi unsur utama, karena tidak ada organisasi jika tidak ada anggota.
2. Interaksi Sosial, maksudnya sebagai media setiap anggota untuk saling bertukar pikiran, bekerja sama, saling membantu dan saling berkomunikasi antara satu anggota dengan yang lain. Mencegah terjadinya miskomunikasi.
3. Lembaga Sosial, merupakan kumpulan aspek kehidupan dalam bersosialisasi berbentuk institut yang merumuskan berbagai tujuan.
4. Peran Sosial, peran sosial ini didapat dari posisi atau kedudukan serta fungsi anggota di dalam sebuah organisasi sesuai tanggung jawab masing-masing.
5. Kelas Sosial, unsur ini dibedakan dari kedudukan atau tingkat anggota di lingkungan masyarakat, umumnya kalangan elit lebih sedikit yang ikut serta sebagai anggota organisasi sosial.
C. Tujuan Organisasi Sosial
1. Bertujuan untuk saling menjaga silaturahmi
2. Dengan tujuan sebagai media sharing antar anggota
3. Bertujuan mencapai suatu yang ditargetkan
4. Bertujuan menjalin relasi yang lebih luas
5. Dengan tujuan membantu sesama
D. Ciri Organisasi Sosial
Organisasi sosial memiliki beberapa ciri di antaranya,
1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan di atas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Sebuah organisasi sosial memiliki ciri-ciri menurut Berelson dan Steiner (1964:55) di antaranya,
1. Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarki, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
E. Fungsi Organisasi sosial
Fungsi dari organisasi sosial di antaranya,
1. Sebagai pedoman dalam kehidupan berkelompok, hal ini berarti adanya penegasan bahwa organisasi sosial memiliki fungsi sebagai pedoman untuk menjaga perilaku maupun sikap yang baik dan benar dalam menjalani kehidupan di lingkungan sosial masyarakat.
2. Menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat, dengan beragam perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing individu yang merupakan bagian dari penting dari keberadaan organisasi sosial tersebut. Fungsi ini dapat diwujudkan apabila terdapat koordinasi penyusunan beragam program bentuk sosialisasi yang ditujukan untuk masyarakat, antara lain seperti pengembangan kegiatan gotong royong dan peningkatan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal.
3. Memberikan pengawasan kepada masyarakat, selain berfungsi sebagai pedoman, juga berfungsi dalam mengawasi perilaku maupun sikap para anggota masyarakat dengan berdasarkan pada kaidah nilai dan norma yang berlaku dalam tatanan sosial yang tersistem.
F. Contoh Organisasi sosial
1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga swadaya masyarakat bersifat merakyat dan sederhana, karena didirikan oleh beragam komponen masyarakat guna mencapai tujuan bersama. Salah satu fungsi dari lembaga swadaya masyarakat adalah dapat mengatasi berbagai persoalan sosial yang terjadi pada masyarakat sehari-hari, serta memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi.
2. Organisasi Masyarakat (Ormas), keberadaan organisasi masyarakat berfondasikan pada kesadaran kolektif masyarakat untuk berkumpul bersama- sama dalam merumuskan visi misi serta tujuan bersama, sehingga pada pelaksanaannya, sejumlah aktivitas dari organisasi masyarakat dapat terorganisir dengan baik, serta menjadi sarana untuk menunjukkan eksistensi mereka sebagai salah satu pengimplementasian organisasi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
3. Partai Politik, merupakan sebuah organisasi yang fokusnya terdapat dalam dunia yang berhubungan dengan perumusan kebijakan publik, dari perumusan itulah akan muncul dampak besar bagi setiap warga masyarakat.
Dari berbagai sumber
Post a Comment