Pengertian Kompetitif, Ciri, dan Caranya

Table of Contents
Pengertian Kompetitif
Kompetitif

A. Pengertian Kompetitif

Kompetitif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan). Kompetitif merupakan suatu hal yang berhubungan dengan sebuah persaingan atau kompetisi. Yang mana dalam hal ini kompetitif dapat diposisikan sebagai suatu kondisi perebutan atau keadaan berkompetisi yang dialami atau terjadi terhadap seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan memenangkan sebuah pertandingan atau sebuah persaingan.

Kompetitif merupakan kata yang familiar yang menggambarkan situasi saat ini. Jika dibandingkan dengan era yang terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif. Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk terus memiliki sikap kompetitif. Di era yang serba maju dan canggih saat ini, orang tidak hanya berlomba-lomba untuk mendapatkan ijazah. Setiap orang juga berlomba untuk memiliki kelebihan yang jauh lebih unggul daripada yang lainnya. Beruntungnya, ada banyak fasilitas yang dapat kita manfaatkan, seperti youtube, webinar atau video online lainnya.
 
Pada zaman sekarang ini, latar belakang pendidikan tidak lagi menjadi satu-satunya penentu keberhasilan seseorang dalam dunia pekerjaan. Setiap lulusan memiliki kesempatan yang sama dalam kesuksesan, yang terpenting kita mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan kerja nyata dan terus meningkatkan kualitas diri. Hal inilah yang membuat setiap kita harus memiliki rasa kompetitif yang tinggi. Sikap kompetitif membuat kita ingin selalu mengadakan perbaikan dan peningkatan. Tentu, ini adalah hal bagus yang dapat menunjang kesuksesan karier.

B. Ciri Kompetitif

Kompetitif biasanya disematkan kepada orang yang selalu ingin unggul dibanding orang lain dalam banyak hal. Berjiwa kompetitif merupakan hal yang baik karena ini adalah salah satu sifat yang selalu ada pada diri orang-orang sukses. Berikut beberapa tanda orang yang memiliki jiwa kompetitif (https://www.idntimes.com) di antaranya,
1. Bagimu hidup adalah persaingan, jadi kamu harus selalu unggul dalam hal apa pun
Sudah jelas, jika kamu adalah orang yang berjiwa kompetitif tinggi, kamu pasti akan menganggap hidup ini sebagai lahan persaingan. Bahkan dalam segala aspek kehidupan. Kamu akan merasa kecewa pada diri sendiri jika ada orang lain yang mampu mengunggulimu. Tetap diingat bahwa kamu tidak bisa selalu unggul dalam segala hal. Jangan depresi hanya karena kalah dalam salah satu persaingan.

2. Ketika ditantang oleh orang lain, kamu langsung merasa bersemangat
Bagi orang yang berjiwa kompetitif, tantangan adalah hal yang harus ditaklukkan. Jika ditantang oleh orang lain, kamu akan langsung bersemangat dan adrenalinmu akan terpacu. Kamu juga akan memiliki ambisi yang kuat untuk mengalahkan orang yang sudah menantangmu.

3. Saat gagal mengalahkan pesaingmu, kamu akan merasa penasaran dan mencari tahu penyebabnya sampai ketemu
Ketika kegagalan menghampiri, orang yang berjiwa kompetitif pasti akan sangat sedih dan menyesal. Bahkan ada juga beberapa orang yang menganalisis kembali penyebab kekalahannya. Selalu ingin tahu apa yang menyebabkan kamu telah kalah dari pesaingmu adalah tanda bahwa jiwa kompetitifmu cukup tinggi.

4. Kamu merasa semua orang adalah saingan, bahkan dirimu sendiri
Orang  yang berjiwa kompetitif selalu merasa setiap orang adalah saingan. Bahkan dirinya sendiri pun bisa menjadi lawan yang ingin dikalahkannya. Kamu yang berjiwa kompetitif mungkin sering mengalami hal ini.  Menganggap pencapaian diri yang sudah dialami di masa lalu sebagai tolak ukur demi menjadi lebih baik di masa yang akan datang tentu merupakan hal yang baik. Namun, jangan sampai kamu terlalu berlebihan larut dalam ambisi ini. Berikan waktu bagi dirimu sendiri untuk beristirahat dan berhenti sejenak dari pikiran soal persaingan.

5. Karena terlalu mengedepankan persaingan, kamu hanya punya sedikit sahabat dekat
Sayangnya, orang yang senang bersaing biasanya susah mendapat sahabat dekat. Hanya sedikit orang yang bisa mentolerir sikap persaingan yang kamu miliki. Apalagi jika kamu selalu menganggap segala aspek kehidupan merupakan tempat untuk bersaing. Kadang kala, kamu perlu lebih santai untuk menyikapi hidup. Tidak semua orang punya pemikiran kompetitif dan ingin bersaing sama kamu kok.

6. Kamu selalu punya goal dalam hidupmu, ketika yang satu sudah tercapai, kamu akan membuat goal berikutnya
Sisi baik dari kamu yang memiliki jiwa persaingan tinggi adalah kamu selalu punya tujuan dalam hidup ini. Dengan kata lain, kamu sangat visioner dan patut jadi teladan. Tujuan-tujuan itu juga akan terus kamu upgrade seiring dengan pencapaian yang berhasil kamu lakukan.

7. Terkadang kamu merasa lelah dengan dunia ini
Terlalu serius membuat kamu jadi susah bahagia. Ambillah waktu libur dan nikmati apa yang sudah kamu raih. Tidak ada yang salah kok dengan rehat sesekali biar kamu tidak tegang dan tidak merasa lelah dengan dunia ini.

C. Cara Kompetitif

Terdapat beberapa tips atau cara yang dapat dilakukan untuk tetap mempertahankan sikap kompetitif, sehingga kita akan terus melakukan peningkatan diri yang dapat membantu mencapai kesuksesan di era yang kompetitif saat ini.
1. Identifikasi pendidikan yang sudah dimiliki dan yang dibutuhkan.
Meningkatkan kemampuan diri adalah salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi diri. Ini bukan berarti kita harus mengulang dunia perkuliahan yang telah lampau, tetapi harus menemukan area-area yang perlu ditingkatkan. Kita harus menemukan cara yang tepat untuk belajar, mendapatkan umpan balik dan menemukan strategi peningkatan diri. Untuk mengetahui bidang yang perlu ditingkatkan, kita harus memulai dengan membaca banyak buku tentang industri yang sedang tren. Perhatikan setiap kata dan istilah yang digunakan.

2. Mempelajari istilah yang ada.
Selanjutnya, kita perlu untuk mempelajari istilah-istilah yang ada agar dapat meningkatkan kemampuan secara efektif dan menggunakannya pada situasi yang tepat. Mempelajari bahasa yang berkaitan dengan pekerjaan kita merupakan bentuk peningkatan diri. Bahasa yang dimaksud, bukanlah bahasa yang sesungguhnya. Ini berkaitan dengan tanggung jawab, penghasilan dan gelar. Setiap industri dan perusahaan memiliki bahasa internalnya masing-masing. Jika tidak memahaminya, kita akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan bahkan memahami peranan yang ada. Sebagai contoh, perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia alat berat tentu akan memiliki kualifikasi, standar bahkan budaya dan ketetapan yang berbeda dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi.
 
3. Memahami tugas, keterampilan dan pencapaian yang pernah diraih.
Ada banyak orang yang memiliki kesulitan untuk menjelaskan tentang kesuksesan di masa lalu dan hal yang ingin dicapai di masa depan. Inilah yang membuat mereka tidak tampil sebagai seseorang yang kompetitif. Untuk mempertahankan sikap kompetitif, kita perlu mengetahui jelas tugas yang dimiliki, keterampilan yang digunakan dalam mengerjakan tugas tersebut dan pencapaian yang berhasil dibuat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment