Pengertian Adjustment, Ciri, Faktor, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian Adjustment
Adjustment

A. Pengertian Adjustment

Adjustment dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai penyesuaian diri, penyelesaian. Sementara penyesuaian dalam ilmu psikologi diartikan sebagai cara seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Demikian Adjustment dalam proses perubahan sosial adalah penyesuaian masyarakat pada kondisi tertentu setelah terjadinya suatu perubahan dalam masyarakat.

Adjustment muncul akibat ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat sehingga memerlukan penyesuaian agar dianggap pulih kembali seperti sediakala. Perubahan unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat.

Masyarakat yang menganggap perubahan sosial sebagai tantangan akan melakukan berbagai cara yang dilakukan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan sosial yang berdampak positif bagi kehidupannya. Masyarakat yang mudah melakukan penyesuaian adalah masyarakat yang bersifat terbuka, siap terhadap perubahan, dan cenderung memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi sehingga bisa menghadapi dan menyesuaikan dirinya dalam proses perubahan sosial.

Adjustment Menurut Para Ahli
1. Schneiders, adjustment adalah proses yang mencakup respons mental dan perilaku seorang individu dalam masyarakat untuk mengatasi tuntutan sosial yang dialaminya serta  relasi di lingkungan sosial.
2. Mu’tadin, adjustment adalah kemampuan untuk mematuhi norma dan contoh peraturan sosial dalam masyarakat.
3. Callhoun dan Accocella, adjustment merupakan interaksi yang sifatnya berkelanjutan pada individu terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

B. Ciri Adjustment

1. Memiliki pengendalian diri dalam menghadapi kondisi masyarakat.
2. Tidak menunjukkan ketegangan emosi saat menghadapi persoalan di lingkungan masyarakat.
3. Bertindak wajar dalam memberikan reaksi terhadap masalah dan konflik yang sedang terjadi.
4. Memiliki pertimbangan rasional serta kemampuan dasar berpikir untuk menghadapi masalah.
5. Mudah belajar mengembangkan kualitas diri, terutama belajar dalam pengalaman hidup dan memanfaatkannya dengan baik.
6. Memiliki sikap realistis, objektif serta dapat menilai situasi.

C. Faktor Adjusment

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adjustment dalam masyarakat di antaranya,
1. Kondisi fisik
Kondisi fisik meliputi kesehatan fisik dan fisiologis tubuh. Individu yang berada dalam kondisi yang baik akan lebih mudah menjalani penyesuaian dibandingkan dengan individu yang sakit, di mana hal yang dimaksudkan adalah mengalami kecacatan pada tubuh dan  kelemahan pada fisik. Individu yang mengalami kekurangan dalam segi fisik akan mengalami perasaan tertutup atau sering kali menjadi penghambat dalam melakukan penyesuaian terhadap lingkungan sosial.

2. Kematangan emosional
Kematangan emosional sangat penting dalam adjustment karena akan berdampak pada kematangan intelektual, kemampuan dalam berinteraksi, serta kematangan dalam moral. Dengan adanya hal tersebut akan memudahkan individu dalam melakukan penyesuaian diri serta mengendalikan diri sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

3. Faktor biologis
Faktor psikologis tersebut meliputi proses memahami situasi, self-determination, konflik dan frustrasi. Pengalaman yang didapat pada individu tersebut dapat merasakan pembelajaran agar dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan sosial.

4. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam berhasil atau tidaknya seorang individu melakukan sebuah penyesuaian. Selain memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan intelektual, sosial dan moral, juga dapat mempengaruhi kebiasaan serta pola perilaku individu dalam bersikap.

5. Faktor Budaya
Faktor dalam pengertian budaya yang dimaksud meliputi adat istiadat, kepercayaan dan agama yang turut mempengaruhi proses penyesuaian diri individu dalam lingkungan masyarakat. Karakteristik kebudayaan yang telah diturunkan kepada individu tersebut melalui lembaga keluarga, lingkungan masyarakat, serta sekolah yang membentuk perilaku pada individu tersebut.

D. Contoh Adjustment

1. Masyarakat desa yang melakukan urbanisasi yang kemudian dapat menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan masyarakat kota.
2. Siswa pindahan yang dapat bergaul dengan lingkungan sekolah yang baru.
3. Penggunaan teknologi e-mail untuk pekerja kantoran untuk mengirim surat.
4. Kebijakan penggunaan tas belanja untuk mengurangi sampah plastik.
5. Pegawai baru yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan kantor yang baru, meskipun berisikan dengan orang yang individualistik namun hal tersebut tidak menjadi masalah.
6. Memaklumi kondisi lingkungan yang tidak ramah terhadap orang tersebut.
7. Penggunaan media sosial secara masif saat awal kemunculannya, sehingga masyarakat beramai-ramai beralih menggunakan teknologi untuk menikmati media sosial.
8. Penggunaan aplikasi ojek online sebagai terobosan baru dalam mempermudah mencari transportasi.
9. Munculnya berbagai toko online sebagai cara paling mudah dan cepat dalam melakukan transaksi perdagangan.
10. Mendukung program pemerintah “KB” dalam membina keluarga yang terencana.
11. Penggunaan mesin jahit untuk mempercepat kinerja dibandingkan dengan menjahit secara manual.
12. Menjalankan program kampanye pemerintah agar tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya dalam produk alat rumah tangga.
13. Menempatkan diri pada posisi netral di lingkungan yang berisikan orang-orang yang memihak.
14. Tidak mudah tersinggung ketika fisik kita direndahkan.
15. Berusaha untuk tetap tenang meskipun keadaan sekitar mencoba menaikkan emosi pada diri.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment