Pengertian Sistem Ekonomi Campuran, Sejarah, Ciri, Tujuan, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
Sistem Ekonomi Campuran |
A. Pengertian Sistem Ekonomi campuran
Ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando. Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah turut serta dalam pengelolaan ekonomi melalui penguasaan barang modal, sumber daya, pembuatan kebijakan dan pengawasan sektor swasta. Tujuan dari sistem ekonomi campuran adalah mencegah terjadinya penguasaan secara penuh terhadap sumber daya ekonomi oleh sekelompok masyarakat saja.
Dalam sistem ekonomi campuran, pemerintah memiliki peran yang sangat penting. Mereka akan membuat peraturan yang membatasi monopoli atau meminta bisnis untuk bisa melakukan persyaratan keselamatan tertentu terhadap pekerjanya. Para pebisnis mungkin saja bergerak atas dasar keuntungan pribadinya, namun dalam sistem ekonomi campuran mereka diminta untuk melakukan bisnisnya dalam batasan yang sudah ditentukan dalam undang-undang yang berlaku pada negara tersebut.
Kekurangan dari sistem ekonomi campuran yaitu pemerintah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam ekonomi dibandingkan dengan pihak swasta. Selain itu, ekonomi campuran juga memberi peluang timbulnya korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pemerintahan akibat kurangnya pengawasan terhadap sektor produksi oleh swasta dan masyarakat.
B. Sejarah Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran, dalam sejarahnya diciptakan sebagai produk dari proyek uji coba karena adanya kesengsaraan ekonomi yang panjang, dan sistem ekonomi ini berkembang dari waktu ke waktu. Contoh awal penegakannya adalah hukum jagung yang berlaku di Inggris pada tahun 1800-an yang di dalamnya mengatur ijin ekspor dan impor biji-bijian. Undang-undang tersebut dibuat untuk melindungi petani lokal terhadap pesaing asing.
Pada awal tahun 1900-an, banyak para ahli ekonomi dan pejabat pemerintah di berbagai negara maju barat mempercayai bahwa pasar bebas merupakan taruhan terbaik untuk bisa memperbaiki kehidupan sosial. Namun akibat adanya depresi hebat, seluruh pasar saham dan ekonomi di dunia runtuh, hal ini sekaligus mengungkap kelemahan atas prinsip-prinsip pasar bebas.
Di Amerika Serikat, “New Deal” dijadikan sebagai salah satu cara besar pemerintah dalam memengaruhi sistem perekonomian dan menyediakan berbagai jaring pengamanan sosial untuk masyarakat Amerika. Setelahnya, sistem ekonomi campuran ini diterapkan di tempat-tempat di mana pihak pemerintah mengendalikan ekonomi secara tradisional. Namun dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara komunis seperti Rusia dan Cina telah melakukan pendekatan yang di dalamnya mengadopsi berbagai prinsip yang nyatanya lebih kapitalis.
C. Ciri Sistem Ekonomi Campuran
1. Pihak pemerintah dan pihak swasta dituntut untuk berperan aktif dan terus bekerja sama dalam menjalankan segala bentuk kegiatan ekonomi.
2. Pemerintah akan memberi kebebasan kepada pihak swasta untuk melakukan kegiatan ekonomi, namun tetap dengan memberi batasan dan intervensi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
3. Pemerintah akan melakukan perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang erat kaitannya dengan sistem perekonomian.
4. Persaingan di pasar tetap terjadi namun dalam batasan yang wajar dan bersih karena di dalamnya pemerintah ikut mengawasi dan melakukan intervensi.
5. Mekanisme pasar dapat menentukan berbagai jenis, jumlah barang yang diproduksi, dan harga jual barang tersebut.
6. Pemerintah berhak mengelola dan mengatur seluruh sumber daya penting yang menyangkut kepentingan hidup orang banyak.
7. Pihak pemerintah dan swasta memiliki peranan yang sama dalam hal kegiatan perekonomian.
D. Tujuan Ekonomi Campuran
Dalam sistem ekonomi campuran, pihak pemerintah selaku pihak pengendali dan pengawasan akan bekerja sama dengan berbagai pihak swasta untuk bisa menjalankan perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam hal ini memiliki tujuan di antaranya,
1. Pemerintah akan cenderung lebih melakukan pengendalian dan pengawasan atas tindakan ekonomi bisnis warganya. Sehingga, sistem ekonomi ini mampu menghasilkan kestabilan ekonomi yang lebih terjamin, agar bisa lebih fokus dalam meningkatkan kesuksesan UKM.
2. Pemerintah akan memberikan jaminan sosial dan pemerataan pendapatan terhadap warganya. Hal ini dilakukan agar warganya mampu mendapatkan kestabilan ekonomi yang lebih rata.
3. Menghindari terjadinya monopoli, karena pemerintah akan melakukan pengawasan dan juga pengendalian terhadap penetapan harga, walaupun di dalamnya pihak pemerintah melakukan kajian terhadap mekanisme pasar.
4. Memberikan kebebasan bagi tiap individu untuk lebih kreatif dalam berbisnis, sehingga nantinya akan banyak jenis bisnis dalam pasar bebas, namun tetap dalam kontrol pemerintah.
5. Pihak pemerintah berwenang dalam menciptakan peraturan dan kebijakan fiskal ataupun moneter di dalamnya demi sistem perekonomian bisa berjalan dengan lancar tanpa terjadi masalah ekonomi seperti pengangguran atau penyebab lain yang bisa mengakibatkan inflasi tinggi.
E. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
1. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
a. Adanya pengakuan dari pemerintah terhadap hak individual.
b. Proses penetapan harga barang dan jasa di pasar dapat dikendalikan lebih mudah.
c. Pemerintah mengutamakan kepentingan dan kemakmuran warganya.
d. Pihak swasta tidak dapat mengeksploitasi sumber daya dengan semena-mena.
e. Kondisi perekonomian di negara yang menganut sistem ekonomi ini cenderung stabil.
f. Pemerintah memperbolehkan masyarakatnya untuk memperbaiki taraf hidupnya dengan berkreasi dan melakukan kegiatan ekonomi.
g. Perkembangan ekonomi berjalan dengan lebih cepat karena adanya persaingan bebas.
2. Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
a. Pemerintah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan pihak swasta.
b. Meskipun pemerintah berperan aktif dalam perekonomian, namun masalah ekonomi tetap terjadi. Misalnya inflasi, pengangguran, dan sebagainya.
c. Pemerataan pendapatan sangat sulit untuk diwujudkan pada sistem ekonomi ini.
d. Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal.
e. Pihak swasta tidak dapat memaksimalkan keuntungannya karena ada intervensi dari pemerintah.
f. Pembatasan sumber produksi yang dikuasai antara pemerintah dan swasta sulit untuk ditentukan.
F. Contoh Sistem Ekonomi Campuran
Terdapat banyak negara di dunia yang menganut sistem ekonomi campuran di antaranya,
1. Indonesia
2. India
3. Filipina
4. Malaysia
5. Maroko
6. Prancis
7. Mesir
8. Australia
Dari berbagai sumber
Post a Comment