Pengertian Psikopat, Gejala, Penyebab, dan Tahap Diagnosanya

Table of Contents
Pengertian Psikopat
Psikopat

A. Pengertian Psikopat

Psikopat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang sehingga mengalami kesulitan dalam pergaulan. Psikopati berasal dari kata psyches yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai psikopat atau sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopat adalah penyakit kejiwaan yang dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Pengidapnya sering kali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, di antaranya yaitu perilaku antisosial,  tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi. Secara medis psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya empati dan kebiasaan melanggar peraturan. Seorang psikopat biasanya tidak dapat berada dalam relasi yang harmonis dengan orang lain dan mudah melakukan kekerasan.

Psikopat merupakan bagian dari gangguan kepribadian yang termasuk dalam gangguan kepribadian kelompok B, yaitu gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku emosional yang mengganggu relasinya dengan orang lain. Orang yang mengalami gangguan ini juga sering dikaitkan dengan perilaku atau kecenderungan melakukan tindakan kriminal.

Psikopat Menurut Ahli
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.

Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, memesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan. Psikopat amat pandai berpura-pura dan tindakan yang dilakukannya bisa merugikan orang lain.

B. Gejala Psikopat

1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Kadang-kadang psikopat mengakui perbuatannya, namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli
4. Senang melakukan pelanggaran di waktu kecil
5. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat
6. Kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat sering kali disebut dengan istilah "dingin"
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya
12. Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain
13. Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya. Merasa paling benar, dan biasanya anggapannya itu memang benar
14. Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah
15. Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau semuanya benar)

C. Penyebab Psikopat

Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis masa kecil. Disimpulkan demikian, karena psikopat biasanya tumbuh dari latar belakang keluarga yang tidak harmonis. Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan dan penelantaran anak, orang tua yang kecanduan alkohol, atau perkelahian orang tua. Psikopat sendiri lebih sering ditemukan pada kaum pria dibandingkan perempuan.

D. Tahap Diagnosa Psikopat

1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, pencitraan resonansi magnetik, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian
3. Wawancara menggunakan metode DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial
4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi
6. Melakukan tes pengetahuan. Psikopat biasanya memiliki pengetahuan yang luas
7. Jika ada anak berumur 3 tahun yang terlalu genius, dan seharusnya anak tersebut tidak mungkin segenius itu, maka bisa jadi anak tersebut psikopat
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment