Pengertian Teks, Kriteria, Struktur, dan Jenisnya
Teks |
A. Pengertian Teks
Teks dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki beberapa arti di antaranya,
1. naskah yang berupa a kata-kata asli dari pengarang;
2. kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan;
3. bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya;
4. wacana tertulis;
Secara umum teks adalah sebuah wacana lisan dalam bentuk tulisan. Dengan demikian teks adalah fiksasi atau pelembagaan sebuah peristiwa wacana lisan dalam bentuk tulisan, tanda lalu lintas, artikel di surat kabar, argumen, dan novel semuanya merupakan teks yang berhubungan dengan kaidah genre-genre atau tipe teks tertentu semua genre yang disebutkan memiliki ciri-ciri linguistik tertentu, memenuhi fungsi tertentu dan terikat pada situasi-situasi pemroduksian dan penerimaan tertentu.
Oleh sebab itu, terdapat kondisi-kondisi makna yang bersifat internal teks maupun eksternal teks yang akhirnya berhadapan dengan cara mendefinisikan dan menganalisis konteks ekstralinguistik (Stefan Titscher, 2009: 34-35). Sementara dalam teori bahasa, apa yang dinamakan teks tidak lebih dari himpunan huruf yang membentuk kata dan kalimat, yang dirangkai dengan sistem tanda yang disepakati oleh masyarakat, sehingga sebuah teks ketika dibaca bisa mengungkapkan makna yang dikandungnya.
Teks Menurut Para Ahli
1. Alex Sobur (2004), teks merupakan serangkaian karakter/tanda yang ditransmisikan dari pengirim menuju penerima lewat sebuah media/kode tertentu.
2. Luxemburg, teks adalah suatu ekspresi menggunakan sintaksis pragmatis yang di dalamnya berbasis konten sehingga menjadi satu kesatuan. Atau dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi penjelasan pada suatu hal.
3. Eriyanto (2001), teks cenderung sama seperti wacana, yang membedakannya yakni pada teks hanya bisa disampaikan pada bentuk tertulis saja. Sementara pada wacana bisa disampaikan ke dalam bentuk lisan dan juga tertulis.
4. de Beaugrande dan Dressler, teks adalah sebuah peristiwa komunikatif yang harus memenuhi beberapa syarat, yakni tujuh kriteria teks yang akan dikaji pada pembahasan selanjutnya.
B. Kriteria Teks
Menurut De Beaugrande dan Dressler (Stefan Titsher dkk. 2009:35) kriteria teks ada 7 di antaranya,
1. Kohesi, berkaitan dengan komponen dan permukaan tekstual, yakni keterhubungan sintaktis teks. Rangkaian linguistik di suatu teks tidak terjadi secara kebetulan, namun memenuhi ketergantungan-ketergantungan dan kaidah-kaidah gramatikal. Semua fungsi yang diterapkan untuk menciptakan hubungan di antara unsur-unsur permukaan dikategorikan sebagai kohesi. Beberapa cara yang digunakan untuk mencapai kohesi di antaranya,
a. Perulangan atau repetisi. Dengan perulangan unsur-unsur leksikal, komponen kalimat, dan unsur linguistik yang lain, terbentuklah struktur-struktur teks.
b. Anafora dan katafora. Anafora mengarahkan perhatian kepada apa yang dikatakan atau dibaca sebelumnya. Sedangkan katafora merujuk sesuatu yang akan terjadi kemudian melalui unsur-unsur deiktik.
c. Elipsis. Elipsis adalah peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa (Tarigan, 1992: 191). Unsur-unsur struktur ini biasanya tidak bisa dipahami tanpa adanya situasi komunikatif dan pengetahuan bersama tentang dunia (praanggapan) para partisipan dalam sebuah peristiwa perbincangan.
d. Konjungsi. Konjungsi menandakan adanya relasi atau koneksi antara peristiwa dan situasi.
2. Koherensi (semantik tekstual), koherensi menyusun makna sebuah teks. Koherensi sering mengacu pada unsur-unsur teks yang tidak mesti memerlukan realisasi linguistik.
3. Intensionalitas, berhubungan dengan sikap dan tujuan produser teks. Apa yang dia inginkan dan maksudkan dalam teks tersebut? Sejalan dengan pengertian tersebut, mengigau tidak akan dianggap sebagai teks, sebaliknya buku telepon dipandang sebagai teks.
4. Akseptabilitas, merupakan cermin intensionalitas. Sebuah teks harus diakui oleh resipien-resipien dalam sebuah situasi tertentu. Kriteria ini tentu saja berhubungan dengan konvensionalitas dan tidak berarti bahwa resipien dapat dengan mudah menolak teks ‘secara sembarangan’.
5. Informativitas, mengacu pada kuantitas informasi yang baru atau yang diharapkan dalam sebuah teks. Secara bersamaan, informativitas tidak hanya berhubungan dengan kuantitas, namun juga kualitas dari hal yang ditawarkan: bagaimana materi baru itu distrukturkan dan menggunakan peranti kohesif apa.
6. Situasionalitas, berarti bahwa konstelasi-pembicaraan dan situasi tuturan memainkan peran penting dalam pemroduksian teks (Wodak. 1989: 120). Hanya tipe teks dan gaya tuturan tertentu sajalah yang secara situasional dan kultural. Kriteria ini menggiring kearah lahirnya konsep ‘wacana’ karena wacana pada umumnya didefinisikan sebagai ‘teks dalam konteks.
7. Intertekstualitas, intertekstualitas menyatakan bahwa suatu teks hampir selalu terkait dengan wacana sebelumnya atau wacana yang muncul secara bersamaan. Disisi lain, intertekstualitas juga menyiratkan kalau ada kriteria formal yang menghubungkan teks-teks tertentu dengan teks-teks lain dalam genre atau jenis tertentu. Dalam terminologi perencanaan teks, genre tersebut diuraikan sebagai skema atau kerangka:
a. Ragam teks naratif (kisah, cerita, dsb) bergantung pada prinsip penataan temporal
b. Ragam teks argumentatif (penjelasan, artikel ilmiah, dsb) menggunakan peranti pengontrasan
c. Ragam teks deskriptif kebanyakan menggunakan unsur lokal (yakni unsur spasial dan temporal seperti dalam penyampaian deskripsi, gambaran dsb)
d. Ragam teks instruktif (seperti buku paket) bersifat argumentatif dan juga enumeratif
C. Struktur Teks
Struktur pada teks terbagi ke dalam beberapa jenis, hal tersebut tergantung dengan masing-masing teks yang digunakan. Sebagai contohnya, di dalam teks eksplanasi sendiri memiliki struktur pembangunnya di antaranya,
1. Pernyataan secara umum
2. Urutan sebab dan akibat
3. Interpretasi
Sementara untuk jenis teks laporan pada umumnya memiliki struktur berupa deskripsi secara umum atau klasifikasi dan aspek yang harus dilaporkan. Oleh sebab itu, struktur teks tidak dapat disamaratakan sebab setiap jenis memiliki struktur pembangunnya masing-masing.
D. Jenis Teks
Jenis teks dalam bahasa Indonesia
1. Teks Anekdot, merupakan salah satu jenis teks yang di dalamnya menceritakan peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau bahkan menjengkelkan sebagai bentuk dari krisis yang ditanggapi dengan reaksi.
2. Teks Deskripsi, sering diartikan sebagai sebuah paragraf, yang mana gagasan pokoknya diungkapkan dengan cara mendeskripsikan sebuah objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi trending topik kepada para pembaca secara rinci.
3. Teks Editorial, merupakan salah satu teks yang dapat kita jumpai pada koran ataupun majalah. Umumnya teks ini sering diartikan sebagai ungkapan wawasan atau ide terhadap suatu hal yang mewakili koran atau majalah tersebut.
4. Teks Diskusi, merupakan salah satu jenis teks yang mana di dalamnya berisikan sebuah tinjauan terhadap suatu isu yang berasal dari dua sudut pandang yang berbeda. Dua sudut pandang tersebut yaitu sisi yang mendukung isu serta sisi yang menentang isu tersebut. Teks diskusi juga sering disebut sebagai teks Argumentasi Dua Sisi.
5. Teks Eksplanasi, merupakan sebuah teks yang mana di dalamnya berisikan tentang penjelasan mengenai sebab akibat dan juga proses yang berkaitan dengan fenomena alam ataupun sosial yang terjadi. Teks ini dibuat semata-mata dengan harapan agar para pembaca bisa mengambil pelajaran dari hal-hal yang terjadi.
6. Teks Eksemplum, merupakan salah satu jenis teks yang di dalamnya menceritakan perilaku tokoh yang terjadi pada ceritanya. Teks Eksemplum termasuk ke dalam jenis teks rekaan yang mana di dalamnya berisikan insiden yang menurut partisipannya tidak harus terjadi.
7. Teks Eksposisi, merupakan salah satu jenis teks yang mana di dalamnya berisikan suatu informasi serta pengetahuan yang ditulis secara singkat dan juga padat.
8. Teks Naratif, merupakan salah satu jenis karangan berbentuk sebuah kisah yang mana terdiri dari serangkaian kalimat yang disusun secara kronologis atau sesuai dengan urutan waktu kejadian dari suatu peristiwa, sehingga menjadi sebuah rangkaian cerita yang lengkap dan juga jelas.
9. Teks Negosiasi, sering diartikan sebagai suatu bentuk interaksi sosial yang mana berfungsi untuk mendapatkan kesepakatan bersama yang terjadi antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
10. Teks Prosedur, adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk melakukan sesuatu dengan langkah yang tepat sehingga mencapai tujuan yang sesuai.
Dari berbagai sumber
Post a Comment