Pengertian Produktivitas, Unsur, Siklus, Faktor, Pengukuran, dan Permasalahannya

Table of Contents
Pengertian Produktivitas
Produktivitas

A. Pengertian Produktivitas

Produktivitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan. Produktivitas adalah serapan yang diambil dari bahasa Inggris, yaitu productivity. Productivity adalah gabungan dari dua kata yaitu product dan activity. Jadi produktivitas adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa.

Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa.

Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya indeks produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
 
Produktivitas Menurut Para Ahli
1. Sedarmayanti, produktivitas merupakan keinginan dan upaya dari Manusia untuk dapat meningkatkan kualitas dalam kehidupannya dan penghidupan di segala aspek bidang.
2. George J. Washin, produktivitas di dalamnya mengandung 2 konsep yang utama yaitu efisien dan efektivitas. Dalam efisiensi dapat mengukur sumber daya, baik dari Manusia, keuangan, atau dapat juga dari alam yang dibutuhkan guna memenuhi tingkat dari pelayanan yang di inginkan, efektivitas adalah mengukur dalam segi hasil mutu pelayanan yang telah di capai.
3. Ervianto (2004), produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara ouput dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total sumber daya yang digunakan.
4. Kussriyanto (1984), produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan “ouput, keluaran” dan segala pengorbanan “biaya” untuk mewujudkan hasil tersebut “input, masukan”.
5. Revianto (1985), produktivitas ialah suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja.
6. Eddy Herjanto, produktivitas adalah suatu nilai yang menyatakan bagaimana sebaiknya suatu sumber daya diatur dan juga digunakan guna mencapai sesuatu secara maksimal.
7. Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Blocher Edward J, produktivitas adalah suatu hubungan yang terjalin antara jumlah output yang dihasilkan dan sejumlah output yang diperlukan untuk membuat output tersebut.
8. Husein Umar, produktivitas adalah suatu perbandingan antara output yang diraih dengan memanfaat sumber daya input.
9. Heny Kuswanti Daryanto, produktivitas adalah suatu konsep yang merefleksikan hubungan antara hasil produk dengan sumber daya yang diperlukan untuk membuat hasil yang dimaksud.
10. Muchdarsyah Sinungan, produktivitas adalah hubungan hasil nyata produk dan input yang sebenarnya.

B. Unsur Produktivitas

Produktivitas mempunyai tiga unsur penting di antaranya,
1. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai dari ketepatan dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.
2. Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara menghemat sumber daya yang ada.
3. Ketiga, kualitas yang akan menyatakan seberapa jauh tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan.

C. Siklus Produktivitas

Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap sebagai satu siklus yang saling terhubung dan tidak terputus di antaranya,
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan

D. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Terdapat delapan faktor yang mampu mempengaruhi produktivitas di dalam ruang lingkup organisasi di antaranya,
1. Faktor Teknis, beberapa poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis di antaranya penentuan lokasi, ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan beberapa peralatan lain, pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi.
2. Faktor Produksi, beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi, perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi proses produksi.
3. Faktor Organisasi, terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis organisasi yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau departemen, keahlian pekerjaan, serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan pendefinisian organisasi.
4. Faktor Personal, enam poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi, kualitas SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir, kesempatan dalam memberikan saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan kerja.
5. Faktor Finansial, seluruh bisnis akan bisa dijalankan dengan baik jika memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan keuangan atau pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi akan lebih baik jika mampu menjalankan manajemen keuangan yang baik pula.
6. Faktor Manajemen, manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia agar mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang cukup rendah. Adanya pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang baik, dan motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga secara signifikan mampu meningkatkan kegiatan produktivitas perusahaan.
7. Faktor Lokasi, tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi. Beberapa poin yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi dengan sumber bahan baku, jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian SDM, dan lain-lain.
8. Faktor Pemerintah, berbagai peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga mampu mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti peraturan ketenagakerjaan, dan kebijakan fiskal.

E. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas karyawan umumnya dilakukan oleh seluruh pihak manajemen perusahaan guna memantau performa kinerja dan prestasi yang mampu diraih oleh setiap karyawan di dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pengukuran produktivitas, maka akan membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengukur dan menilai kinerja seorang karyawan. Nantinya, hasil penilaian prestasi karyawan ini akan menjadi patokan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil suatu tindakan.

Apabila proses penilaian prestasi kerja bisa dilakukan secara objektif dan juga jujur, maka hal ini  akan mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk terus bekerja dengan giat lagi ke depannya. Sedangkan proses penilaian karyawan tersebut akan memungkinkan karyawan untuk mendapat pelatihan, dipromosikan, diberikan kompensasi, atau didemosikan.

Tujuan Pengukuran Produktivitas
Tujuan adanya pengukuran produktivitas secara umum adalah demi mendapatkan informasi terkait jenis rasio mana yang akan diterapkan dari beberapa jenis nilai produktivitas yang ada, dan produktivitas pada nilai tambah untuk nantinya bisa menilai peningkatan produktivitas serta pembagian hasilnya. Karena biasanya nilai tambah adalah sumber dari adanya pembagian hasil produksi pada tingkat ekonomi.

Manfaat Pengukuran Produktivitas
Vincent Gaspersz menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat yang didapat perusahaan jika melakukan pengukuran produktivitas di antaranya,
1. Perusahaan akan mendapatkan informasi dan bisa menilai efisiensi berbagai sumber dayanya.
2. Upaya proses perencanaan sumber daya tentunya akan menjadi lebih efisien dan efektif.
3. Perusahaan mampu menyelaraskan kembali tujuan ekonomis serta non-ekonomisnya dengan cara membuat skala prioritas berdasarkan nilai produktivitasnya.
4. Perusahaan mampu mengubah perencanaan target tingkat produktivitas yang dilakukan dimasa depan dengan berpatokan pada tingkat produktivitas saat ini.
5. Perusahaan bisa menetapkan strategi untuk memperbaiki kondisi produktivitas dengan berpatokan pada kesenjangan produktivitas yang terdapat dalam tingkat perencanaan dan yang mampu diukur.
6. Perusahaan bisa mendapatkan informasi terkait nilai produktivitasnya yang dibandingkan dengan kompetitor lain.
7. Perusahaan bisa segera mengambil tindakan yang kompetitif untuk selalu berusaha dalam meningkatkan produktivitas secara lebih berkelanjutan.

F. Permasalahan Produktivitas

Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan di antaranya,
1. Tidak ada evaluasi produktivitas
2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan teknologi dan informasi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment