Pengertian Presentasi, Tujuan, Syarat, Jenis, Manfaat, dan Tekniknya

Table of Contents
Pengertian Presentasi
Presentasi

A. Pengertian Presentasi

Presentasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki beberapa pengertian di antaranya,
1. pemberian (tentang hadiah);
2. pengucapan pidato (pada penerimaan suatu jabatan);
3. perkenalan (tentang seseorang kepada seseorang, biasanya kedudukannya lebih tinggi);
4. penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang;

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain. Orang yang menyampaikan presentasi disebut pembicara atau presenter. Sedangkan orang yang mendengarkan presentasi disebut audiens.

Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).

B. Tujuan Presentasi

1. Menyampaikan informasi
2. Meyakinkan pendengar
3. Menghibur pendengar
4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan
5. Melakukan penjualan
6. Membuat suatu ide atau gagasan
7. Menyentuh emosi pendengar
8. Memperkenalkan diri

C. Syarat Presentasi

1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
2. Mempunyai keberanian
3. Memiliki ketenangan sikap
4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggung

D. Jenis Presentasi

1. Presentasi Dadakan (Impromptu), merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript), merupakan jenis presentasi di mana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak sedikit orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan kontak mata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato.
3. Presentasi Hafalan (Memoriter), jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks di mana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore, merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.

E. Manfaat Presentasi

1. Sebagai Bahan Pemaparan, presentasi tidak hanya dilakukan secara verbal saja, namun bisa ditambahkan dengan pemaparan non verbal baik dalam bentuk gambar ataupun video. Sehingga presentasi yang disajikan tidak monoton.
2. Mudah Dipahami, Baiknya presentasi dilakukan dengan cara menampilkan poin-poin penting kepada audiens. Sehingga audiens tidak hanya mendengarkan saja, namun juga membaca apa yang sedang disampaikan.
3. Memiliki Kesan Ekslusif, materi presentasi tidak hanya dapat ditampilkan di depan audiens saja. Namun pembiaca juga bisa membagikan materi dalam secarik kertas untuk dibagikan kepada audiens.  
4. Dapat Menjadi Inspirasi, apabila materi yang disampaikan belum pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya. Cara berbicara, dan gesture saat menyampaikan materi juga dapat menjadi inspirasi bagi audiens.
5. Dapat Dibaca Kembali, presentasi dapat mudah dishare dan dibaca kembali kapan saja. Sehingga dapat memudahkan orang lain untuk mempelajari kembali isi materi yang telah disampaikan.

F. Teknik Presentasi

1. Prinsip Motivasi, ada beberapa cara agar seseorang termotivasi untuk mendengarkan sesuatu hal, di antaranya dengan menggunakan prinsip 5W1H.
a. What, apa yang dibicarakan?
b. Who, siapa yang diajak berbicara?
c. When, kapan seorang pembicara itu melakukan pembicaraan?
d. Where, dimana seorang pembicara melakukan pembicaraan?
e. Why, mengapa ia melakukan pembicaraan?
f. How, bagaimana ia cara melakukan pembicaraan?

2. Prinsip Perhatian, pendengar akan memperhatikan pembicara apabila yang dibicarakan itu bersifat menarik. Dengan kata lain pendengar akan mempunyai minat mendengarkan apabila pembicara dalam menyampaikan informasinya melakukan sesuatu hal yang menarik, baik itu bersifat aneh, lucu, sesuai kebutuhan dan bersifat menegur.
3. Prinsip Kegunaan, prinsip ini menghendaki pembicara untuk menentukan terlebih dahulu kegunaan dari uraian ceramah yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar pendengar tidak mempunyai rasa penasaran, mengapa seorang pembicara menyampaikan informasi tersebut kepada pendengar.
4. Prinsip Keindraan, prinsip ini menghendaki seorang pembicara untuk menggunakan alat yang berhubungan dengan panca indera dalam melakukan pembicaraan atau presentasi. Alat peraga berfungsi untuk memperkenalkan topik pembicaraan dengan dibantu oleh peragaan-peragaan visual lainnya. Hal ini membantu pembicara dalam mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh alat peraga yang sering digunakan pada waktu presentasi yaitu: OHP (Overhead Projector), slide, video, tape, grafik, gambar, brosur dan lain-lain.
5. Prinsip Ulangan, prinsip ini mengharuskan pembicara untuk mengulang kembali materi yang diutarakan, hal ini supaya pendengar lebih mudah mengingat apa yang disampaikan. Prinsip ulangan ini biasanya menekankan suatu topik/maksud yang penting dari isi presentasi. Oleh karena itu, agar informasi yang penting dari suatu presentasi dapat ditangkap dan mudah dimengerti, hendaknya seorang pembicara mengungkapkannya secara berulang-ulang.
6. Prinsip Pengertian, ketika mempresentasikan suatu hal, seorang pembicara dalam menyampaikan informasi perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh para pendengar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menangkap informasi yang diberikan kepada para pendengar. Oleh karena itu, ketika ada pembicaraan yang kurang dimengerti oleh pendengar hendaknya diperjelas atau diberi pengertian.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment