Pengertian Pasar Tenaga Kerja, Indikator, Faktor, Fungsi, Jenis, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Pasar Tenaga Kerja atau labor market
Pasar Tenaga Kerja

A. Pengertian Pasar Tenaga Kerja

Pasar Tenaga Kerja (labor market) dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja di dalam pasar ini ialah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan sebagai pembelinya yaitu orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.

Di pasar ini, bisnis meminta jasa tenaga kerja yang ditawarkan oleh rumah tangga. Sebagai kompensasinya, mereka membayar gaji atau bentuk tunjangan lainnya seperti asuransi dan program pensiun. Untuk membayar rumah tangga, bisnis menjual produk dan jasa. Dan, rumah tangga menghabiskan pendapatan mereka untuk ditabung dan untuk konsumsi barang dan jasa. Di pasar tenaga kerja, bisnis bersaing untuk merekrut pekerja berkualitas. Sementara itu, pekerja bersaing untuk mendapatkan kompensasi dan pekerjaan yang paling memuaskan.

Pasar Tenaga Kerja Menurut Ahli
1. Suroto, pasar kerja yaitu seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga kerja, atau seluruh permintaan dan penawaran dalam masyarakat dengan seluruh mekanisme yang memungkinkan adanya transaksi produktif di antara orang menjual tenaganya dengan pihak pengusaha yang membutuhkan tenaga tersebut.
2. Payaman J. Simandjuntak, pasar kerja merupakan salah satu proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja.
3. Rachmawati, SE, MM, pasar kerja yakni seluruh kegiatan yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yaitu pengusaha atau produsen, pencari kerja, perantara atau pihak ketiga di mana terdapat kemudahan bagi kedua pihak untuk saling berhubungan. Pihak ketiga bisa pemerintah, lembaga informal atau formal, konsultan, dan badan swasta.

B. Indikator Pasar Tenaga Kerja

1. Tingkat pengangguran adalah rasio jumlah orang yang menganggur terhadap total angkatan kerja (labor force). Angkanya naik selama resesi dan turun selama ekspansi ekonomi. Perubahan tingkat pengangguran mempengaruhi permintaan agregat, karena itu berdampak pada pendapatan dan konsumsi barang dan jasa oleh sektor rumah tangga.
2. Angkatan kerja adalah jumlah orang yang memiliki pekerjaan atau secara aktif mencari pekerjaan. Pertumbuhannya dapat digunakan untuk mengukur potensi PDB suatu negara.
3. Tingkat partisipasi angkatan kerja. Anda dapat menghitungnya dengan membagi angkatan kerja terhadap total populasi usia kerja. Bersama dengan data pengangguran, kita dapat menghitung berapa banyak orang sebenarnya yang menganggur.
4. Produktivitas tenaga kerja mengukur berapa banyak output yang dapat dihasilkan pekerja dalam satu jam. Untuk angka agregat, Anda dapat menghitungnya dengan membagi PDB dengan jumlah jam kerja agregat. Seperti halnya pertumbuhan angkatan kerja, peningkatan produktivitas juga dapat meningkatkan PDB potensial suatu negara.
5. Rata-rata jam mingguan dalam manufaktur. Statistik ini sering bergerak naik dan turun sebelum perekonomian berubah arah. Di awal resesi, bisnis akan memotong lembur dibandingkan dengan memecat tenaga kerja. Itu karena biaya perekrutan lebih mahal. Tapi, jika resesi masih berlangsung, dan mungkin semakin parah, mereka akan lebih percaya diri untuk memangkas tenaga kerja mereka.

C. Faktor yang Mempengaruhi Pasar Tenaga Kerja

Selain tingkat upah, banyak faktor yang mempengaruhi pasar tenaga kerja. Di antara faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja di antaranya,
1. Pertumbuhan populasi, termasuk tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Semakin tinggi pertumbuhan populasi, semakin besar pasokan tenaga kerja potensial.
2. Distribusi usia, pasokan semakin besar jika populasi sebagian terdiri dari penduduk usia produktif.
3. Mobilitas tenaga kerja, mencakup mobilitas geografis (geographic mobility) dan mobilitas okupasional (occupational mobility). Yang pertama terkait dengan kemudahan tenaga kerja untuk berpindah lokasi (termasuk dari dalam negeri keluar negeri), yang mana dipengaruhi oleh faktor seperti upah, jaringan transportasi, perumahan (housing) dan kesempatan karier. Yang kedua terkait dengan perpindahan dari satu posisi ke posisi lainnya, yang mana dipengaruhi oleh faktor seperti pendidikan dan keterampilan.
4. Imigrasi bersih, perbedaan antara jumlah orang yang datang ke sebuah negara (imigran) dengan orang yang keluar dari negara tersebut (emigran).
5. Globalisasi meningkatkan mobilitas tenaga kerja antar negara.
6. Ketersediaan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan, yang mana mempengaruhi pasokan pekerja yang berkualitas.

Permintaan tenaga kerja tergantung pada faktor-faktor di antaranya,
1. Keuntungan bisnis, biasanya terkait dengan kondisi siklus bisnis. Permintaan tenaga kerja menurun selama resesi ekonomi. Dalam periode ini, laba bisnis turun karena permintaan agregat menurun. Bisnis berhenti merekrut dan memilih untuk merasionalisasi pekerja ketika mereka memotong produksinya. Sebaliknya, permintaan tenaga kerja akan meningkat ketika ekonomi berekspansi.
2. Upah minimum, beberapa bisnis menawarkan upah yang rendah untuk mendukung biaya operasi yang rendah. Tapi, karena pemerintah memberlakukan upah minimum, mereka tidak dapat melakukannya. Karena itu, upah minimum membatasi keinginan mereka untuk merekrut tenaga kerja.
3. Subsidi upah, misalnya, pemerintah memberikan insentif atau subsidi upah bagi perusahaan yang mempekerjakan atau mempertahankan pekerja yang lebih tua. Tujuan subsidi adalah untuk mengkompensasi kesenjangan antara gaji dan produktivitas pekerja yang lebih tua.
4. Peraturan penggunaan tenaga kerja lokal, itu mempengaruhi permintaan karena mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam memilih tenaga kerja.
5. Proses produksi dan kemajuan teknologi, otomatisasi, misalnya, mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin produksi.
6. Kualitas sumber daya manusia, beberapa pekerjaan membutuhkan kualifikasi yang lebih profesional, sehingga, ketika kualitas sumber daya manusia lokal tidak memenuhi syarat, permintaan terhadap tenaga kerja lokal juga rendah.
7. Jumlah perusahaan, semakin banyak perusahaan, semakin besar permintaan terhadap tenaga kerja.

D. Fungsi Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi maupun sektor-sektor yang lain.
1. Berfungsi untuk Sarana Penyaluran Tenaga Kerja
2. Berfungsi untuk sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan
3. Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja

E. Jenis Pasar Tenaga Kerja

1. Pasar Tenaga Kerja Terdidik, Terlatih, Tidak Terdidik Dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus seperti dokter, akuntan, guru, dan lain-lain. Adapun tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman seperti montir, sopir, koki, dan lain-lain. Cirinya,
a. Pasar tenaga kerja terdidik yaitu pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja terdidik.
b. Pasar tenaga kerja terlatih yaitu pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja terlatih.
c. Pasar tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, seperti tukang angkut, tukang batu, dan lain-lain.

2. Pasar Tenaga Kerja Utama dan Biasa
a. Pasar tenaga kerja utama (primary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang mempunyai ciri-ciri di antaranya,
a) Terjadi pada lingkungan perusahaan besar
b) Manajemen perusahaan sangat baik
c) Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan sangat tinggi
d) Gaji dan upah tinggi
e) Jaminan sosial yang baik
f) Disiplin pegawai sangat tinggi
g) Jumlah perpindahan pegawai sedikit

b. Pasar tenaga kerja biasa (secondary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang mempunyai ciri-ciri di antaranya,
a) Terjadi pada lingkungan perusahaan kecil
b) Manajemen perusahaan kurang baik
c) Tingkat pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan rendah
d) Gaji dan upah rendah
e) Jaminan sosial kurang baik
f) Disiplin pegawai rendah
g) Sering terjadi perpindahan pegawai

3. Pasar Tenaga Kerja Intern dan Ekstern
Pasar tenaga kerja intern yaitu pasar yang mendahulukan para pegawai yang sudah ada untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan. Ini berarti berkaitan dengan pemberian promosi (kenaikan jabatan) bagi pegawai yang bersangkutan. Pasar tenaga kerja ekstern yaitu pasar yang mempersilakan orang luar untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan.

4. Pasar Tenaga Kerja dalam Negeri dan Luar Negeri
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di dalam negeri. Pasar tenaga kerja luar negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di luar negeri.

5. Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan. Oleh karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan pada perusahaan yang diinginkan. Pada pasar ini, setiap tenaga kerja bertindak demi kepentingan masing-masing dan tidak mendirikan perserikatan seperti serikat pekerja demi mewakili kepentingan bersama. Pada pasar ini berlaku pula hukum permintaan dan hukum penawaran seperti pada pasar barang dan jasa (pasar output).

Dengannya, semakin tinggi upah tenaga kerja, semakin sedikit permintaan terhadap tenaga kerja. Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja, semakin banyak permintaan terhadap tenaga kerja. Hal demikian berlaku pula pada penawaran, yakni semakin tinggi upah tenaga kerja semakin banyak penawaran tenaga kerja. Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja semakin sedikit penawaran tenaga kerja.

6. Pasar Tenaga Kerja Monopoli
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh tenaga kerja bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam serikat pekerja atau serikat buruh. Serikat pekerja bertugas mewakili para pekerja dalam menuntut upah dan fasilitas-fasilitas lain kepada perusahaan demi meningkatkan kesejahteraan pekerja. Karena bergabung dalam satu kekuatan, yakni serikat pekerja maka para tenaga kerja memiliki hak monopoli dalam menjual atau menawarkan tenaganya. Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut di antaranya,
a. Menuntut upah lebih tinggi dari upah ekuilibrium
b. Membatasi penawaran tenaga kerja
c. Menambah permintaan tenaga kerja

7. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak mempunyai organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh lebih besar dibanding tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah upah ekuilibrium atau upah keseimbangan.

8. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam serikat pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan satu-satunya perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan penawaran tenaga kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang melakukan permintaan tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli, yang disebut monopoli bilateral

F. Manfaat Pasar Tenaga Kerja

Manfaat adanya bursa tenaga kerja di antaranya,
1. Bermanfaat untuk membantu para pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan sehingga bisa mengurangi pengangguran
2. Bermanfaat untuk membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk memperoleh tenaga kerja
3. Bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan

G. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tenaga Kerja

1. Kelebihan Pasar Tenaga Kerja
a. Untuk membantu mengurangi pengangguran
b. Untuk membantu bagi pencari kerja maupun pengusaha/ perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
c. Untuk menambah devisa negara
d. Untuk mudah mendapatkan sebuah informasi tentang lowongan pekerjaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri
e. Untuk membantu dengan cepat mengisi posisi pekerjaan dengan tenaga kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

2. Kelemahan Pasar Tenaga Kerja
a. Munculnya kegiatan percaloan tenaga kerja
b. Munculnya tindakan penipuan dan kekerasan terhadap calon tenaga kerja
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment