Pengertian Musim, Ciri, Pembentukan, Jenis, dan Perannya
Musim |
A. Pengertian Musim
Musim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah,
1. waktu tertentu yang bertalian dengan keadaan iklim;
2. bilangan waktu tertentu (tiga bulan, empat bulan, dan sebagainya ketika pohon buah-buahan, palawija, dan sebagainya banyak menghasilkan);
Musim adalah pembagian waktu dalam setahun yang ditentukan oleh adanya perubahan cuaca, ekologi, dan durasi penyinaran Matahari. Penyebab terbentuknya musim adalah karena Bumi mengelilingi Matahari dan melakukan rotasi pada porosnya. Kemiringan rotasi Bumi ini mencapai 23,5 derajat dari sumbu tegak lurusnya.
Negara-negara yang terletak jauh dari garis khatulistiwa mempunyai empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sedangkan negara-negara yang berada dekat dengan garis khatulistiwa memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
B. Ciri Musim
Ciri khas dari musim ialah adanya kondisi cuaca yang paling sering terjadi dalam rentang waktu tertentu. Tiap musim dikenali melalui kondisi cuaca yang terjadi. Penamaan musim sesuai keadaannya dapat diamati pada musim hujan, musim kemarau, musim dingin, dan musim panas. Rentang waktu pada musim hujan diisi oleh cuaca hujan.
Musim kemarau memiliki rentang waktu yang dilalui dengan kemarau. Musim dingin memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu rendah. Sedangkan musim panas memiliki rentang waktu dengan suhu udara yang selalu tinggi.
C. Pembentukan Musim
Bumi tersusun dari material utama yang meliputi besi, oksigen, dan silikon. Besi menjadi material dengan komposisi yang terbesar bagi pembentukan inti Bumi yaitu sekitar 88%. Pusat Bumi yang mengandung besi dalam jumlah yang besar menimbulkan efek magnet yang sangat besar dengan kutub yang berbeda di utara dan selatan. Letak medan magnet di pusat Bumi berjarak ribuan kilometer dari permukaan Bumi.
Jarak medan magnet yang jauh menyebabkan Bumi dapat terhalangi dari angin surya. Medan magnet ini juga melindungi makhluk hidup dari bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi Matahari. Keberadaan medan magnet menimbulkan perputaran Bumi pada porosnya sambil mengelilingi Matahari sesuai orbitnya. Lamanya waktu yang diperlukan Bumi untuk sekali mengitari porosnya yaitu 23 jam lebih 56 menit dan 4,09 detik. Nilai ini umumnya dibulatkan menjadi 24 jam untuk memudahkan perhitungan waktu. Periode perputaran Bumi pada porosnya menimbulkan waktu siang dan waktu malam yang dikenal dengan satu hari dan satu malam.
Sementara itu, Bumi mengelilingi Matahari pada orbitnya dalam satu putaran dengan waktu tempuh sekitar 365 hari lebih 5 jam, 48 menit, dan 45,51 detik. Perputaran Bumi mengelilingi Matahari dikenal dengan periode waktu satu tahun. Berbagai jenis musim yang berbeda-beda di tiap wilayah dapat terbentuk karena adanya perputaran Bumi yang mengitari Matahari.
Perbedaan musim di Bumi berkaitan dengan kemiringan sumbu rotasi Bumi. Sudut posisi Matahari terhadap ekuator terbentuk selama pengorbitan bumi terhadap matahari. Ini menyebabkan terjadinya pergantian musim pada daerah belahan utara dan selatan. Selain itu, perbedaan sudut posisi Matahari juga membentuk perbedaan terhadap lamanya waktu siang dan malam pada daerah yang menjauhi bidang ekuator.
D. Jenis Musim
Wilayah subtropik mengalami empat musim karena adanya kemiringan di perputaran bumi pada porosnya terhadap jalur perpindahan bumi terhadap Matahari. Perputaran bumi yang memiliki sudut miring membuat bagian yang jauh dari khatulistiwa mengalami masa dekat dan masa jauh dari matahari selama ¼ tahun. Musim panas terjadi saat daerah subtropis mengalami masa dekat dengan Matahari. Musim dingin terjadi saat daerah subtropis mengalami masa jauh dari Matahari.
Musim semi menjadi transisi dari musim dingin ke musim panas, sedangkan musim gugur menjadi transisi dari musim panas ke musim dingin. Musim yang berbeda terbentuk di wilayah khatulistiwa karena adanya perubahan suhu di wilayah subtropik. Perubahan suhu ini menyebabkan terjadinya perubahan arah angin dan arus laut yang menimbulkan musim baru yang berbeda dari musim-musim di wilayah subtropik. Wilayah khatulistiwa akhirnya hanya mengalami dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musim di Dunia
1. Musim Dingin
Pengertian musim dingin adalah kondisi hawa dingin dengan ciri turunnya salju atau es. Musim dingin yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Sedangkan musim dingin yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Ketika musim dingin terjadi, karakteristik cuaca yang terjadi di antaranya,
a. Tumbuhan mulai rontok atau berguguran karena timbunan salju
b. Hawa pada musim dingin terbagi menjadi 80% dingin dan 20% panas
c. Hewan-hewan akan melakukan hibernasi di dalam sarang atau hanya beraktivitas di dalam sarang
d. Munculnya badai salju
2. Musim Semi
Musim semi adalah kondisi yang terjadi di daerah tertentu dengan ciri utama kembali tumbuhnya vegetasi atau pepohonan setelah musim salju. Musim semi yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Sedangkan musim semi yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Ketika musim semi terjadi, karakteristik cuaca yang terjadi di antaranya,
a. Daun-daun tumbuhan muda akan mulai tumbuh
b. Hawa musim semi terbagi menjadi 60% panas dan 40% dingin
c. Hewan-hewan mulai keluar sarang dan terbangun dari hibernasi
d. Curah hujan meningkat
3. Musim Panas
Musim panas adalah kondisi pada daerah tertentu dengan ciri utama meningkatnya hawa yang sangat panas. Musim panas yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Sedangkan musim panas yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan November hingga Januari. Ciri-ciri musim panas di antaranya,
a. Daun-daun tumbuhan mulai layu dan kering
b. Hawa musim panas terbagi menjadi 80% panas dan 20% dingin
c. Hewan-hewan beraktivitas mencari makan di luar sarang
d. Curah hujan meningkat disertai badai angin
4. Musim Gugur
Musim gugur adalah kondisi di tempat tertentu dengan ciri utama daun-daun berguguran atau rontok. Musim gugur yang terjadi di bumi bagian utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Sedangkan musim gugur yang terjadi di bumi bagian selatan terjadi antara bulan Februari hingga April. Ciri-ciri musim gugur di antaranya,
a. Dedaunan tumbuhan layu dan rontok
b. Hawa musim gugur terbagi menjadi 60% dingin dan 40% panas
c. Hewan-hewan mulai kembali ke sarang dan bersiap mengumpulkan makanan untuk hibernasi
d. Suasana langit cenderung gelap dan berwarna oranye
Musim di Indonesia
Wilayah Indonesia yang berada di khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikannya tidak mengalami 4 musim dunia. Akan tetapi, pembagian musim di Indonesia dibedakan menjadi dua di antaranya,
1. Musim Hujan
Curah hujan rata-rata di Indonesia adalah 1600 mm setiap tahunnya. Namun sebaran curah hujan tersebut tidak merata di setiap wilayah. Misalnya, di wilayah Palu dan Timor yang hanya mengalami curah hujan 500 mm hingga 700 mm per tahun. Sedangkan di wilayah utara seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi Riau, Bengkulu dan wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung memiliki curah hujan yang sangat tinggi.
Selain itu, di Indonesia juga mengenal siklus 3 tahun sampai 5 tahun yang disebut El Nino. Fenomena ini menyebabkan musim kemarau yang lama dengan ciri tidak turunnya hujan dalam waktu tertentu. Setelah El Nino, akan terjadi La Nina. Peristiwa La Nina adalah fenomena yang menyebabkan curah hujan tinggi dalam waktu lebih lama dibanding biasanya.
2. Musim Kemarau
Musim kemarau adalah kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia dengan ciri utama turunnya curah hujan yang signifikan. Pada kondisi ini, kerap terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air. Terjadinya musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia. Angin muson adalah angin yang bertiup dari belahan bumi utara yang menjadikan benua Australia menjadi dingin sehingga tekanan udaranya meningkat. Kondisi tersebut menjadikan suhu di kawasan benua Asia meningkat dengan tekanan udara rendah. Angin yang berasal dari gurun di Australia mempunyai sifat panas dan kering dan tertiup ke Indonesia akan menyebabkan musim kemarau.
3. Musim Pancaroba
Meski bukan termasuk dalam pembagian musim, namun masyarakat di Indonesia mengenalnya dengan nama musim pancaroba atau peralihan.Pengertian musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim musim, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau, serta sebaliknya.Di Pulau Jawa, pancaroba terjadi pada bulan Maret dan April (pergantian penghujan ke kemarau) dan pada bulan Oktober dan Desember (pergantian kemarau ke penghujan). Ciri musim pancaroba di antaranya,
a. Frekuensi hujan tinggi
b. Hujan deras disertai petir dan angin
c. Frekuensi penyakit saluran pernapasan atas (pilek dan batuk) meningkat
E. Peran Musim
Musim sangat mempengaruhi kehidupan ternak dan tanaman. Pakan ternak menjadi melimpah pada musim hujan karena tanaman tumbuh dengan subur. Sebaliknya, tanaman menjadi tidak subur pada musim kemarau karena kekeringan. Kondisi musim menyebabkan peternak membuat silase pada musim penghujan yang kemudian digunakan untuk musim kemarau. Kesehatan ternak juga sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim hujan dapat terjadi penyebaran penyakit ternak dan parasit. Serangga, hewan pengerat, dan mikroorganisme penyebar penyakit sangat peka terhadap perubahan musim.
Dari berbagai sumber
Post a Comment