Pengertian Krisis Moneter, Penyebab, Ciri, Dampak, Peristiwa, dan Kebijakan Penanggulangannya
Krisis Moneter |
A. Pengertian Krisis Moneter
Krisis moneter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah krisis yang berhubungan dengan uang atau keuangan suatu negara. Krisis moneter ditandai dengan keadaan keuangan suatu negara yang tidak stabil akibat dari lembaga keuangan dan nilai tukar mata uang tidak berfungsi dengan baik dan tidak berjalan sesuai prosedur.
Menurut Frederic S Mishkin dalam bukunya Monetary Policy Strategi, krisis moneter adalah sebuah krisis yang berkaitan dengan masalah keuangan negara. Nama lain krisis finansial atau krisis keuangan. Istilah krisis moneter dipakai dalam beragam kondisi dengan beragam lembaga atau aset keuangan yang kehilangan sebagian besar nilai yang mereka miliki. Krisis moneter di Indonesia pernah terjadi pada tahun 1997. Krisis tersebut membuat perekonomian dan usaha di Indonesia menjadi terpuruk.
B. Penyebab Krisis Moneter
Penyebab krisis moneter menurut para pakar ekonomi di antaranya,
1. Kesenjangan produktivitas yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset atau faktor produksi.
2. Ketidakseimbangan struktur antar sektor produksi
3. Ketergantungan utang luar negeri yang berhubungan dengan perilaku para pelaku bisnis.
4. Stok utang luar negeri yang begitu besar dan berjangka pendek yang mengakibatkan kondisi tidak stabil.
5. Terdapat banyak kelemahan dalam sistem perbankan di suatu negara.
6. Perkembangan situasi politik yang tidak kondusif akibat krisis ekonomi, mengakibatkan memperbesar dampak krisis ekonomi.
C. Ciri Negara dengan Krisis Moneter
Berikut ini karakteristik negara yang mengalami krisis moneter di antaranya,
1. Jumlah utang luar negeri yang dimiliki besar
2. Terjadinya inflasi yang tak terkendali
3. Besarnya defisit neraca pembayaran
4. Nilai tukar mata uang yang tak seimbang
5. Tingginya tingkat suku bunga
D. Dampak Krisis Moneter
1. Dengan adanya krisis finansial yang terjadi, membuat nilai mata uang jatuh akibat nilai tukar valuta asing terutama US$ yang tinggi
2. Akibatnya, tak sedikit perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan para pegawai sebab mereka tak mampu memberi upah kerja
3. Akibat krisis ini, tak sedikit pula perusahaan yang meminjam modal dari perusahaan asing yang berbunga tinggi
4. Pemerintah akan kesulitan untuk menurut anggaran pendapatan dan belanja negara
5. Masyarakat sulit memperoleh kebutuhan pokok, akibat harga barang melonjak
6. Meningkatnya jumlah utang luar negeri
7. Terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
E. Peristiwa Krisis Moneter
Peristiwa krisis moneter terburuk dalam sejarah dunia. Sejarah telah mencatat beberapa peristiwa krisis moneter yang terjadi di berbagai belahan dunia di antaranya,
1. Krisis Moneter Asia Tenggara
Peristiwa krisis moneter yang pertama adalah krisis moneter yang menimpa negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada akhir tahun 1990-an tepatnya pada tahun 1997. Krisis moneter tersebut terjadi karena mundurnya banyak investor yang saat itu diprediksikan akan banyak menanamkan investasi di wilayah Asia Tenggara yang perekonomiannya sedang berkembang pesat, tetapi pada kenyataannya investor banyak yang beralih ke Amerika Serikat. Efek krisis moneter ini pun mengakibatkan gejolak dan ketidakstabilan di Indonesia dan menyebabkan banyaknya protes kepada presiden Indonesia saat itu, Soeharto, untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden.
2. Krisis Moneter Uni Eropa
Peristiwa krisis moneter selanjutnya juga mengakibatkan efek yang buruk bagi perekonomian Eropa terutama beberapa negara yang sempat dikatakan bangkrut. Krisis yang pertama kali mencuat di tahun 2009 ini terus menjadi permasalahan hingga kini karena tingginya utang yang dimiliki oleh beberapa negara diakibatkan pemberian utang dari bank-bank internasional yang makin memperkeruh situasi perekonomian Eropa. Negara-negara yang sangat terkena imbas dari krisis moneter Eropa adalah Yunani, Portugal, dan Spanyol.
F. Kebijakan Krisis Moneter
Sejumlah kebijakan moneter dilakukan untuk mengatasi krisis moneter di antaranya,
1. Operasi Pasar Terbuka, digunakan untuk mengendalikan peredaran uang dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Tapi, jika ingin meminimalisir pemerintah akan menjual surat berharga ke masyarakat. Surat berharga yang dijual bisa berupa Sertifikat Bank Indonesia maupun Surat Berharga Pasar Uang.
2. Fasilitas Diskonto, digunakan pemerintah untuk mengatur jumlah peredaran uang dengan cara memainkan tingkat bunga bank sentral ke bank umum. Sering kali bank umum mengalami defisit keuangan sehingga mereka melakukan peminjaman pada bank sentral. Agar jumlah uang meningkat, pemerintah akan menurunkan tingkat bunga bank sentral juga sebaliknya agar tingkat peredaran uang menurun.
3. Rasio Cadangan Wajib, dilakukan dengan pengatur tingkat peredaran uang di masyarakat dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang wajib disimpan pemerintah. Guna meningkatkan jumlah uang, pemerintah akan melakukan penurunan jumlah cadangan wajib dan untuk menurunkan jumlah peredaran uang maka pemerintah akan meningkatkan rasio.
4. Imbauan Moral. diberikan untuk mengatur peredaran uang pada pelaku ekonomi. Sebagai contoh himbauan yang diberikan kepada bank pemberi kredit cermat dalam pengeluaran kredit karena itu dapat menekan jumlah peredaran uang.
Dari berbagai sumber
Post a Comment