Pengertian Kata Pengantar, Unsur, Struktur, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya
Kata Pengantar |
A. Pengertian Kata Pengantar
Kata pengantar adalah bagian yang berisi ucapan rasa syukur, tujuan, dan manfaat karya yang ditulis. Penulis juga mengungkapkan rasa terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang telah membantu. Kata pengantar juga berisi harapan penulis untuk memperoleh kritik dan saran atas karya yang telah dibuat demi perbaikan karya-karya selanjutnya.
Kata pengantar biasanya disajikan di halaman pertama sebuah buku, makalah, atau karya tulis lainnya. Kata pengantar diletakkan pada halaman pertama suatu karya memiliki tujuan khusus. Tujuannya yaitu memberikan pengetahuan kepada pembaca bahwa penulis telah melewati banyak hal. Selain itu juga memberi tahu pembaca bahwa penulis telah melibatkan kontribusi banyak pihak dalam menyusun atau menulis karya tulis tersebut.
Kata pengantar dapat ditulis oleh penulis karya itu sendiri (yang dalam Bahasa Inggris disebut preface) atau dapat pula ditulis oleh orang lain selain dari penulis (yang dalam Bahasa Inggris disebut foreword). Kata pengantar yang ditulis oleh penulis sendiri berisi tentang buku dan ini menjadi bagian yang terpisah dari isi buku (halaman dengan nomor Arab).
Begitu pula kata pengantar yang tidak ditulis sendiri oleh penulis juga menjadi bagian terpisah dari isi buku, dan biasanya ini ditulis oleh seorang ahli di bidang tersebut yang menambah kredibilitas pada buku tersebut.
Kata Pengantar Menurut Ahli
1. Lexico, kata pengantar merupakan pengantar sebuah buku, biasanya menyatakan subjek, ruang lingkup, atau tujuannya.
2. Dictionary, kata pengantar adalah pernyataan pendahuluan dalam sebuah buku oleh penulis atau editor buku, menguraikan tujuan dan ruang lingkupnya, menyatakan pengakuan atas bantuan dari orang lain, dan lain-lain.
3. Cambridge Dictionary, kata pengantar adalah pengantar di awal buku yang menjelaskan tujuannya, ucapan terima kasih kepada orang-orang yang membantu penulis, dan lain-lain.
B. Unsur Kata Pengantar
1. Berisi ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Penjelasan mengenai adanya tugas penulisan karya ilmiah
3. Penjelasan tentang pelaksanaan penulisan karya ilmiah
4. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari pihak-pihak yang dianggap membantu. Seperti kepada seseorang, sekelompok orang atau organisasi/lembaga
5. Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga yang membantu
6. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun dan nama lengkap penulis tanpa dibubuhi tanda tangan
7. Harapan penulis atas karangan tersebut
8. Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran
C. Struktur Kata Pengantar
Kata pengantar tersusun atas tiga bagian, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
1. Pembuka
Bagian pembuka biasanya dibuat untuk membuka suatu hal yang biasanya diletakkan pada paragraf pertama hingga paragraf kedua. Biasanya berisi ucapan terima kasih atau rasa syukur yang disampaikan oleh penulis atas terselesaikannya karya yang penulis tulis. Ucapan syukur umumnya diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan kepercayaan masing-masing penulis.
Setelah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bagian pembuka biasanya dilanjutkan dengan ucapan terima kasih kepada para pihak lainnya. Urutan penyebutan pihak-pihak tersebut umumnya disesuaikan dengan besarnya kontribusi masing-masing pihak. Pihak yang memiliki kontribusi terbesar terhadap penulisan karya akan disebutkan pada urutan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pihak-pihak lainnya sesuai dengan porsinya masing-masing.
2. Isi
Bagian isi memuat gambaran atau uraian singkat tentang isi karya tulis. Pada bagian isi biasanya disebutkan judul karya tulis beserta ulasan singkat tentang apa yang akan dipaparkan dalam karya tulis tersebut secara keseluruhan. Pemaparan isi pada bagian ini sebaiknya singkat, jelas, dan menarik serta tidak perlu dipaparkan terlalu detail. Pemaparan isi yang terlalu detail akan mengakibatkan kata pengantar semakin panjang dan akan membuat pembaca merasa bosan.
Bagian ini merupakan bagian paling krusial dalam kata pengantar karena jika dibuat dengan baik maka bagian ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca dan akan membuat pembaca penasaran dengan isi karya. Namun jika isi yang disampaikan terlalu panjang dan tidak jelas arahnya maka pembaca akan cenderung merasa bosan dan tidak tertarik untuk mengetahui isi karya tulis tersebut lebih dalam.
3. Penutup
Bagian penutup biasanya berisi permohonan maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan tertentu dalam karya tulis yang telah dibuat. Bagian ini berisi juga harapan penulis terhadap karya yang telah dibuat agar dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membacanya. Permohonan maaf sangat penting dan perlu disampaikan oleh penulis melalui kata pengantar. Hal ini karena dalam sebuah karya tulis, penulis dan pembaca tidak bertatap muka secara langsung.
Harapan penulis, biasanya yang disampaikan pada bagian ini adalah tentang potensi pengembangan dari hal-hal menarik yang menyangkut topik yang diangkat oleh penulis dalam karya tersebut. Pasti terdapat beberapa hal menarik lainnya yang belum sempat diulas oleh penulis di dalam karyanya namun tidak menutup kemungkinan hal-hal tersebut dapat diulas lebih lanjut pada karya-karya lainnya.
D. Fungsi Kata Pengantar
Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada isi atau uraian-uraian yang terdapat di dalam suatu karya ilmiah. Sehingga, kata pengantar bukan hanya berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan dan orang-orang yang membantu penulisan karya ilmiah serta permohonan maaf atau kelemahan-kelemahan karya ilmiah yang ditulis. Bahkan, kata pengantar juga dilengkapi dengan uraian yang mendorong membangkitkan minat orang lain untuk membaca karya ilmiah tersebut.
Kata pengantar merupakan kalimat pembuka atau kata pembuka untuk menyambut pembaca. Kata pengantar juga memiliki manfaat lain bagi pembaca, seperti memberikan gambaran tentang isi karya yang akan dibaca. Adanya kata pengantar diharapkan membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isinya karena sudah dikenalkan terlebih dahulu melalui kata pengantar. Adanya kata pengantar sangat penting untuk menunjang kredibilitas dan profesionalitas karya yang telah dibuat. Keberadaan kata pengantar pada bagian awal suatu karya akan memberikan makna penghargaan tersendiri bagi pembaca.
E. Jenis Kata Pengantar
1. Preface
Yaitu kata pengantar yang ditulis oleh penulis karya itu sendiri dan memberi tahu pembaca bagaimana buku atau karya tulis tersebut disusun dan mengapa (alasan penyusunannya). Bagian ini harus membangun kredibilitas penulis serta buku. Dalam kata pengantar, penulis memberikan ikhtisar tentang alasan penulisan buku, serta ruang lingkup topik. Selain itu, perlu ditunjukkan bahwa buku itu layak dibaca. Preface paling sering ditempatkan setelah foreword.
2. Freword
Foreword merupakan kata pengantar yang tidak ditulis oleh penulis sendiri, melainkan umumnya ditulis oleh tokoh yang lebih terkenal dan dihormati. Penulis foreword pada umumnya akan memiliki latar belakang atau pengalaman yang relevan dengan topik buku ini. Tujuan utama dari kata pengantar ini adalah untuk memperkenalkan penulis dan buku kepada pembaca dan mencoba membangun integritas untuk keduanya. Secara umum, ini tidak memberikan informasi tambahan tentang subjek buku, tetapi hanya berfungsi sebagai pengingat mengapa seseorang harus membaca tulisan Anda.
F. Cara Membuat Kata Pengantar
1. Hindari memasukkan banyak hal yang tidak perlu di dalam kata pengantar, misalnya menuliskan kata pengantar dengan kalimat yang terlalu berbelit sehingga kata pengantar menjadi panjang. Hal ini tentu saja akan membuat pembaca semakin bingung dengan apa sebenarnya isi kata pengantar tersebut. Bahkan dapat mengakibatkan pembaca merasa bosan dan malas untuk membaca isi karya tersebut karena membaca kata pengantarnya saja sudah berbelit dan sulit dipahami maksudnya.
2. Hindari memasukkan ucapan terima kasih yang disampaikan kepada terlalu banyak orang. Biasanya yang sering ditemui dalam kata pengantar penulis menuliskan ucapan terima kasih kepada hampir semua orang yang membantunya dalam menyelesaikan karyanya tersebut. Padahal hal tersebut tidak perlu dilakukan, sebaiknya cukup dipersingkat dengan ucapan terima kasih kepada pihak yang berkontribusi dan tidak perlu disebutkan siapa saja pihak yang bersangkutan.
3. Hindari menulis kata pengantar dengan bahasa yang tidak formal. Kata pengantar sebaiknya ditulis menggunakan bahasa formal karena kita tidak akan pernah mengetahui siapa saja yang akan membaca karya tulis kita. Misalnya jika kita menggunakan bahasa gaul pada zaman kita untuk menulis kata pengantar, ketika suatu saat karya kita masih disimpan di perpustakaan tertentu atau di jejaring sosial tertentu tidak menutup kemungkinan banyak orang yang dapat mengakses dan membacanya dan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang kita tuangkan dalam kata pengantar dalam karya tersebut.
4. Tulis kata pengantar secara jelas, singkat, dan menarik.
5. Perhatikan struktur kata pengantar dengan benar. Awali dengan ungkapan rasa syukur, dilanjutkan dengan ucapan terima kasih, kemudian gambaran singkat isi karya, dan diakhiri dengan penutup.
6. Hindari penulisan kata pengantar menggunakan kalimat-kalimat simbolis yang sulit untuk dipahami.
7. Hindari penulisan kata pengantar menggunakan kalimat-kalimat yang berpotensi menyinggung pihak tertentu.
Dari berbagai sumber
Post a Comment