Pengertian Imitasi, Syarat, Faktor, Contoh, dan Dampaknya
Imitasi |
A. Pengertian Imitasi
Imitasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti tiruan; bukan asli, sementara mengimitasi artinya meniru. Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indra sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.
Imitasi berkaitan dengan fungsi meniru pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya. Imitasi harus dibedakan dengan peniruan gerakan yang sama saja (mimikri) maupun peniruan tujuan (emulasi), tetapi pada proses imitasi manusia melakukan prinsip peniruan suatu aksi dengan memahami tujuan aksi dan diarahkan oleh pencapaian target tujuan.
B. Syarat Imitasi
Syarat yang ada dalam proses terjadinya imitasi di antaranya,
1. Adanya minat dan perhatian yang cukup besar terhadap hal yang akan ditiru
2. Adanya sikap mengagumi hal-hal yang diimitasi
3. Hal yang akan ditiru cenderung mempunyai penghargaan sosial yang tinggi
C. Faktor Imitasi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses imitasi di antaranya,
1. Adanya interaksi sosial yang cukup baik di dalam masyarakat
2. Adanya sesuatu atau seseorang yang memiliki dampak atau pengaruh besar di dalam masyarakat
3. Adanya sikap terbuka, menerima, dan mengagumi di dalam diri setiap individu terhadap apa yang akan diimitasi atau ditiru
4. Adanya minat atau perhatian yang cukup besar terhadap sesuatu atau seseorang yang akan diimitasi atau ditiru
D. Contoh Imitasi
1. Seorang siswa meniru penampilan yang dilakukan oleh selebritis yang ada di televisi, seperti meniru untuk membuat rambut gondrong (panjang), memakai anting, memakai gelang dan kalung secara berlebihan.
2. Seorang balita mulai mengucapkan kata-kata yang diajari ayah atau ibunya.
3. Adanya seseorang yang ingin menjadi wirausaha, seperti Chirul Tanjung (Anak Singkong) memiliki Trans Crop.
4. Rina adalah sangat mengagumi penyanyi idolanya, yaitu Rosa. Dia ingin sekali meniru segala penampilannya agar sama dengan idolanya.
5. Rianto belajar untuk membuat kolam ikan di salah satu lembaga kursus, dan akhirnya setelah selesai dan bisa membuat kolam sendiri ia membuka jasa kursus pembuatan kolam sama persis dengan yang didapatkannya.
6. Proses imitasi yang dilakukan manusia dimulai dari keluarga. Seorang anak umumnya akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang tuanya, baik dalam hal cara berbicara, bersikap, emosi, dan lain-lain. Proses imitasi juga terjadi di sekolah, di mana para murid akan meniru atau mengimitasi guru yang ada di sekolahnya.
7. Dalam lingkungan masyarakat, proses imitasi paling mudah terjadi di kalangan anak muda karena pada umumnya mereka masih dalam proses mencari jati diri.
E. Dampak Imitasi
1. Dampak Positif, jikalau proses imitasi tersebut dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baik sehingga tercipta kondisi masyarakat yang harmonis, selaras, stabil, dan teratur.
2. Dampak Negatif, proses imitasi dapat melemahkan atau bahkan menghilangkan daya kreasi seseorang sehingga tidak orisinil dalam berpikir, berkarya, dan berekspresi. Imitasi juga dapat membuat seseorang kurang percaya diri, inisiasi rendah, dan perasaan takut ditolak bila tidak mampu mengikuti seseorang atau sesuatu yang diimitasi.
Dari berbagai sumber
Post a Comment