Pengertian Identitas Budaya, Pendekatan, Pembentukan, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Table of Contents
Pengertian Identitas Budaya
Identitas Budaya

A. Pengertian Identitas Budaya

Identitas Budaya merupakan suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Demikian, identitas budaya dapat diartikan rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diketahui batas-batasnya tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciri orang dengan kebudayaan yang berbeda.

Jika seseorang ingin mengetahui dan menetapkan identitas budaya, maka tidak hanya menentukan karakteristik atau ciri-ciri fisik atau biologis semata, tetapi mengkaji identitas kebudayaan sekelompok manusia melalui tatanan berpikir (cara berpikir, orientasi berpikir), perasaan (cara merasa dan orientasi perasaan), dan cara bertindak (motivasi tindakan atau orientasi tindakan).

Budaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok tersebut tentunya memiliki ciri atau keunikan tersendiri dibandingkan dengan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Dan hal tersebutlah yang membedakan budaya antar suku atau kelompok masyarakat di Indonesia.

Identitas Budaya Menurut Para Ahli
1. Lisa Orr, menegaskan bahwa untuk mengetahui identitas orang lain—pada awal berkomunikasi—merupakan pertanyaan yang paling sulit, apalagi kalau berkeinginan mengetahui kebudayaan otentik dari orang itu. Mengenal identitas seseorang tidak bisa hanya dengan sepotong-potong karena identitas budaya merupakan cultural totalization.
2. Kenneth Burke, untuk menentukan identitas budaya itu sangat tergantung pada ‘bahasa’ (sebagai unsur nonmaterial), bagaimana representasi bahasa menjelaskan sebuah kenyataan atas semua identitas yang dirinci kemudian dibandingkan. Menurutnya, persamaan identitas seseorang atau sesuatu itu selalu mengikuti konsep penggunaan bahasa, terutama untuk mengerti suatu kata secara denotatif atau konotatif.

B. Pendekatan Identitas Budaya

Identitas budaya memiliki beberapa pendekatan dalam pengertiannya di antaranya,
1. Kesempurnaan rasa dalam seni dan kemanusiaan.
2. Pola yang terintegrasi dari pengetahuan manusia, keyakinan, dan perilaku, yang bergantung pada kemampuan atau kapasitasnya dalam pemikiran secara simbolik dan pembelajaran secara sosial.
3. Seperangkat sikap, nilai-nilai, sasaran dan tindakan yang diyakini bersama, yang kemudian menjadi ciri, sifat atau karakter dari sebuah organisasi atau kelompok.

C. Pembentukan Identitas Budaya

Identitas kebudayaan dikembangkan melalui proses yang meliputi beberapa tahap di antaranya,
1. Identitas budaya yang tak disengaja, pada tahap ini, identitas budaya terbentuk secara tidak disengaja atau tidak disadari. Anda terpengaruh oleh budaya dominan hanya karena Anda merasa budaya milik Anda kurang akomodatif, sehingga Anda ikut-ikutan membentuk identitas baru.
2. Pencarian Identitas Budaya, pencarian identitas budaya meliputi sebuah proses penanjakan, bertanya, dan uji coba atas sebuah identitas lain, di mana Anda terus mencari dan belajar tentang itu dengan melakukan penelitian mendalam, bertanya pada keluarga atau teman, atau bahkan melacaknya secara ilmiah.
3. Identitas Budaya yang Diperoleh, yaitu bentuk identitas yang dirincikan oleh kejelasan dan keyakinan terhadap penerimaan diri Anda melalui interaksi kebudayaan sehingga membentuk identitas Anda.
4. Konformitas (Internalisasi), proses pembentukan juga identitas dapat diperoleh melalui internalisasi yang membentuk konformitas. Jadi, proses internalisasi berfungsi untuk membuat norma-norma yang Anda miliki menjadi sama dengan norma-norma yang dominan, atau membuat norma yang Anda miliki berasimilasi ke dalam kultur dominan.
5. Resistensi dan Separatisme, adalah pembentukan identitas sebuah kultur dari sebuah komunitas tertentu sebagai suatu komunitas yang berperilaku eksklusif untuk menolak norma-norma kultur dominan.
6. Integrasi, pembentukan dengan cara seseorang atau sekelompok orang mengembangkan identitas baru yang merupakan hasil integrasi pelbagai budaya dari komunitas atau masyarakat asal.

D. Faktor Pembentuk Identitas Budaya

1. Kepercayaan, menjadi faktor utama dalam identitas budaya, tanpa adanya kepercayaan yang di anut maka tidak akan terbentuk suatu identitas budaya yang melekat pada suatu kebudayaan. Biasanya kepercayaan ini muncul dari amanah para leluhur terdahulu yang meyakini tentang suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh suatu budaya yang tentunya berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya.
2. Rasa aman, atau positif bagi penganut suatu kebudayaan menjadi faktor terbentuknya identitas budaya, karena tanpa adanya rasa aman dari pelaku kegiatan budaya maka tidak akan dilakukan secara terus menerus sesuatu yang dianggapnya negatif dan tidak aman.
3. Pola perilaku, menjadi faktor pembentuk identitas budaya, bagaimana pola perilaku kita di masyarakat mencerminkan identitas budaya yang kita anut. Dalam hal ini biasa terjadinya diskriminasi terhadap orang-orang tertentu yang berperilaku kurang baik menurut orang sekitarnya yang pada umumnya di dalam budaya orang tersebut adalah sesuatu yang wajar dilakukan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi identitas budaya maupun yang berkaitan erat dengan identitas budaya di antaranya,
1. Asimilasi budaya, adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Adapun faktor penghambat asimilasi budaya  di antaranya,
a. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi.
b. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain.
c. Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
d. Toleransi dan simpati yang kurang dari pihak mayoritas.

2. Akulturasi budaya (culture contact), adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan Akulturasi budaya sebagai proses hilangnya suatu identitas budaya di antaranya,
a. Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-unsur kebudayaan asing.
b. Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima terbuka lebar.
c. Sifat penerima tanpa adanya filtering dari masyarakat Indonesia yang menyebabkan budaya asing yang negatif pun dengan sangat mudah masuk dan menjadi budaya Indonesia sekarang.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment